10
2.3.1. Karakteristik Jaringan Opportunistic
Beberapa karakteristik dari jaringan ini adalah :
a. Pemutusan
Tidak ada koneksi antara jumlah node.
b. Intermittent Connectivity
Jika tidak ada jalur end-to-end antara source dan destination
c. Latency Tinggi
Latency didefinisikan sebagai end-to-end delay antara node. Latency tinggi terjadi karena jumlah pemutusan antara node.
d. Low Data Rate
Data Rate adalah tingkat yang menggambarkan jumlah pesan yang disampaikan dibawah jangka waktu tertentu. Low Data
Rate terjadi karena penundaan yang lama antara transmisi.
e. High Error Rate
Jika kesalahan bit terjadi pada link, maka data membutuhkan koreksi kesalahan. Untuk mentransmisikan semua paket,
dibutuhkan lalulintas jaringan yang lebih.
f. Sumber Daya Yang Terbatas
Jaringan Opportunistic memiliki kendala pada sumber daya. Hal ini membutuhkan desain protokol untuk mengefesienkan
sumber daya. Dengan kata lain, penggunaan node harus mengkonsumsi sumber daya perangkat keras secara terbatas
seperti CPU, memori RAM dan baterai. Misalnya, di WSNs, node dapat ditempatkan di lingkungan terbuka selama
bertahun-tahun sebelum data dikumpulkan, dan karenanya membutuhkan node untuk mengelola penggunaan energi tiap
node. Selain itu, protokol routing yang baik akan mempengaruhi sumber dari beberapa node. Sebagai contoh,
node dapat memilih untuk mengalihkan beberapa bundel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 mereka untuk disimpan ke node lain untuk membebaskan
memori atau untuk mengurangi biaya transmisi.
g. Panjang antrian Delay
Setiap node memiliki buffer sendiri untuk pesan store, sering dapat menyebabkan pemutusan panjang antrian penundaan.
2.4. Protokol Routing
Protokol routing merupakan aturan dalam proses pengiriman dan pertukaran data berupa blok-blok data dari sebuah node ke node yang lain
dalam jaringan dan menghubungkan source ke destination. Jaringan Opportunistics adalah sekumpulan node yang bergerak
mobile node yang didalamnya terdapat kemampuan untuk berkomunikasi secara wireless dan juga dapat mengakses jaringan. Perangkat tersebut dapat
berkomunikasi dengan node yang lain selama masih berada dalam jangkauan perangkat radio. Node yang bersifat sebagai penghubung
digunakan untuk meneruskan paket dari source ke destination. Sebuah jaringan wireless akan mengorganisir dirinya sendiri dan
beradaptasi dengan sekitarnya. Ini berarti jaringan tersebut dapat terbentuk tanpa sistem infrastruktur. Perangkat pada jaringan ini harus mampu
mendeteksi keberadaan perangkat lain untuk melakukan komunikasi dan berbagi informasi.
Routing merupakan perpindahan informasi diseluruh jaringan dari node source ke node destination dengan minimal satu node berperan sebagai
perantara. Routing bekerja pada layer 3 lapisan jaringan. Routing dibagi menjadi 2 bagian. Yang pertama adalah protokol routing yang berfungsi
untuk menentukan bagaimana node berkomunikasi dan membagikan informasi dengan node lainnya yang memungkinkan node source untuk
memilih rute yang optimal ke node destination dalam sebuah jaringan computer Fungsi utama dari OppNet adalah mencari jalur dari node source
ke node destination. Protokol routing menyebarkan informasi pertama kali PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 ke node tetangganya, kemudian ke seluruh jaringan. Setelah mendapatkan
routing informasi maka setiap node menyusun routing algoritma. Sedangkan algoritma routing berfungsi untuk menghitung secara matematis
jalur yang optimal berdasarkan informasi routing yang dimiliki oleh semua node serta akan menentukan jalur terbaik menurut algoritma dari protocol
yang digunakan.
2.5. Epidemic Routing Protocol