Topologi Jaringan Hasil Simulasi

26 node bergerak berikut yang telah ditentukan rute dan jalur terpendek [7]. Gambar 3.2 Pergerakan shortestpath mapbased

3.5. Topologi Jaringan

Bentuk topologi jaringan OppNet tidak dapat diramalkan karena itu topologi jaringan ini dibuat secara random acak. Hasil dari simulasi baik itu posisi node, pergerakan node dan juga koneksi yang terjadi tentunya tidak akan sama dengan topologi yang sudah direncanakan.Berikut adalah salah satu contoh jaringan snapshoot jaringan dengan ONE simulator. Gambar 3.3 Pergerakan random waypoint pada ONE simulator 27 Gambar 3.4 Pergerakan shortestpath mapbased ONE simulator 28 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Untuk melakukan perbandingan unjuk kerja protokol routing Maxprop terhadap protokol routing Epidemic ini maka akan dilakukan seperti pada tahap skenario perencanaan simulasi jaringan pada bab III. Hasil pada simulasi dapat di temukan pada file. Txt pada program The One.

4.1. Hasil Simulasi

Berikut ditampilkan hasil simulasi dari routing protokol MaxProp dan Epidemic dengan performance metrics yang sudah ditentukan, dan dengan rata – rata 5 pengujian per skenario.

4.1.1. Skenario A1

Tabel 4.1 Hasil pengujian penambahan buffer pada protokol Epidemic dengan pergerakan random waypoint Buffer Size MB Protocol Epidemic dengan pergerakan Random Waypoint Skenario A1 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 10 0.1612 5640.02392 14.17182 4296.2 20 0.2589 7768.75936 9.36188 4101.6 30 0.3052 8491.1694 7.92868 3861.4 40 0.31956 8805.99144 7.56542 3776.6 50 0.3287 8911.27708 7.32358 3763.4 Tabel 4.2 Hasil pengujian penambahan buffer pada protokol MaxProp dengan pergerakan random waypoint Buffer Size MB Protocol MaxProp dengan pergerakan Random Waypoint Skenario A1 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 29 10 0.1877 7393.06672 12.75776 4115.2 20 0.30148 8352.43506 7.83014 3158.2 30 0.3504 8647.87308 6.65814 2509.4 40 0.36722 8752.03164 6.38812 2264 50 0.3735 8809.67932 6.30086 2197.6 Delivery Probability A1 Latency Average A1 Overhead Ratio A1 Message Drop A1 Gambar 4.1 Grafik penambahan buffer pada pergerakan random waypoint 30 Pada gambar 4.1 dalam penambahan buffer size terlihat peningkatan delivery probability hal ini dikarenakan semakin besar buffer maka semakin banyak pesan yang dapat ditampung dan dibawa untuk dikirim ke tujuan sehingga meningkatkan delivery probability dan latency, sehingga jumlah copy dan drop pesan menurun dari penambahan ukuran buffer. Gambar 4.2 Grafik buffer occupancy pada pergerakan random waypoint Tabel 4.3 Hasil pengujian penambahan buffer pada protokol Epidemic dengan pergerakan shortestpath mapbased Buffer Size MB Protocol Epidemic dengan pergerakan Shortestpath Mapbased Skenario A1 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 10 0.38306 1247.9486 77.52096 44402.6 20 0.50698 1468.056 71.37 53368 30 0.58744 1678.3118 65.62934 56340.2 40 0.64302 1813.7152 61.72474 57497.8 50 0.70506 1944.7196 57.1793 57915 Tabel 4.4 Hasil pengujian penambahan buffer pada protokol MaxProp dengan pergerakan shortestpath mapbased Buffer Size MB Protocol MaxProp dengan pergerakan Shortestpath Mapbased Skenario A1 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 31 10 0.9728 1163.39632 28.60566 23159 20 0.97854 924.02866 24.87496 658.2 30 0.97868 918.76048 24.68006 1 40 0.97868 918.9325 24.67658 50 0.97868 918.95368 24.67574 Delivery Probability A1 Latency Average A1 Overhead Ratio A1 Message Drop A1 Gambar 4.3 Grafik penambahan buffer pada pergerakan shortestpath mapbased 32 Pada gambar 4.3 dalam penambahan buffer size meningkatkan delivery probability kedua protocol ini dikarena pergerakan shortestpath sehingga routing protokol MaxProp dapat memperkirakan kapan node akan bertemu dan mencari jalur terpendek dan mengirim paket ketujuan sesuai dengan penghitungan path cost calculation dijelaskan bab 2.6.2 dan semakin besar buffer maka semakin banyak pesan yang di tampung untuk di kirim, dan pada latency average dari protocol Epidemic meningkat dikarenakan saat mencari destination selalu memberikan copy kepada setiap node yang ditemui maka banyak pesan yang di drop buffer occupancy gambar 4.4 karena buffer penuh maka jumlah copy menurun. Gambar 4.4 Grafik buffer occupancy pada pergerakan shortestpath mapbased

4.1.2. Skenario A2

Tabel 4.5 Hasil pengujian penambahan TTL pada protokol Epidemic dengan pergerakan random waypoint TTL Menit Protocol Epidemic dengan pergerakan Random Waypoint Skenario A2 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 60 0.08662 2060.07914 23.58698 4216.4 120 0.17826 4065.31656 13.52252 4493.4 180 0.2373 5802.73266 10.30248 4283 240 0.29086 7398.39452 8.34372 4003 300 0.3287 8911.27708 7.32358 3763.4 33 Tabel 4.6 Hasil pengujian penambahan TTL pada protokol MaxProp dengan pergerakan random waypoint TTL Menit Protocol MaxProp dengan pergerakan Random Waypoint Skenario A2 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 60 0.10874 2067.53532 22.24876 4057.2 120 0.20846 4074.2725 12.36228 4028 180 0.28198 5817.77554 8.97516 3485.6 240 0.33922 7433.341 7.21618 2789.4 300 0.37334 8815.19988 6.30322 2194.8 Delivery Probability A2 Latency Average A2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Overhead Ratio A2 Message Drop A2 Gambar 4.5 Grafik penambahan TTL pada pergerakan random waypoint Pada gambar 4.5 dalam penambahan TTL time-to-live terlihat peningkatan delivery probability hal ini dikarenakan semakin besar masa hidup pesan maka semakin lama pesan dapat di ditampung dan dibawa untuk dikirim ke tujuan sehingga meningkatkan delivery probability dan latency, sehingga jumlah copy dan drop pesan menurun dari penambahan ukuran buffer. Tabel 4.7 Hasil pengujian penambahan TTL pada protokol Epidemic dengan pergerakan shortestpath mapbased TTL Menit Protocol Epidemic dengan pergerakan Shortestpath Mapbased Skenario A2 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 60 0.94972 1353.568 37.847 52283.8 120 0.83756 1876.6268 47.53596 57521.4 180 0.75712 1986.3408 53.03374 57756 240 0.7239 1949.6088 55.7145 57997.8 300 0.70506 1944.7196 57.1793 57915 35 Tabel 4.8 Hasil pengujian penambahan TTL pada protokol MaxProp dengan pergerakan shortestpath mapbased TTL Menit Protocol MaxProp dengan pergerakan Shortestpath Mapbased Skenario A2 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 60 0.97868 918.98644 24.67562 135.8 120 0.97868 918.93416 24.67476 180 0.97868 918.64652 24.67908 240 0.97868 918.90232 24.6851 300 0.97868 918.59094 24.6749 Delivery Probability A2 Latency Average A2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 Overhead Ratio A2 Message Drop A2 Gambar 4.6 Grafik penambahan TTL pada pergerakan shortestpath mapbased Pada gambar 4.6 dalam penambahan TTL time-to-live meningkatkan delivery probability MaxProp sedangkan Epidemic mengalami penurunan dikarena dalam peningkatan TTL time-to-live maka semakin lama pesan dalam buffer dan dalam pergerakan shortestpath mapbased yang memiliki titik pertemuan dalam point of interest POI dimana node berkumpul dan melakukan pertukaran pesan dan meningkatkan overhead sehingga buffer menjadi penuh buffer occupancy pada gambar 4.4 menyebabkan banyak pesan yang di drop menjadikan latency dari protocol Epidemic menurun. Sedangkan MaxProp dapat memperkirakan kapan node akan bertemu dengan penghitungan path cost calculation dijelaskan bab 2.5.2 dan menentukan prioritas paket yang akan dikirim dijelaskan bab 2.5.3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

4.1.3. Skenario B1

Tabel 4.9 Hasil pengujian penambahan buffer pada protokol Epidemic dengan pergerakan random waypoint Buffer Size MB Protocol Epidemic dengan pergerakan Random Waypoint Skenario B1 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 10 0.03618 7880.75858 45.44804 3536.6 20 0.04864 8541.58502 37.61062 3723.6 30 0.05098 9056.59952 36.4213 3705.2 40 0.0515 9184.47148 35.99382 3692 50 0.05138 9221.43138 36.13968 3697.8 Tabel 4.10 Hasil pengujian penambahan buffer pada protokol MaxProp dengan pergerakan random waypoint Buffer Size MB Protocol MaxProp dengan pergerakan Random Waypoint Skenario B1 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 10 0.03232 8541.01384 31.22168 1947.2 20 0.03452 9452.1692 30.31358 1973.8 30 0.03468 9504.95696 30.2535 1968.6 40 0.03276 9487.46262 30.75882 1915.6 50 0.0329 9433.65992 30.51994 1893 38 Delivery Probability B1 Latency Average B1 Overhead Ratio B1 Message Drop B1 Gambar 4.7 Grafik penambahan buffer pada pergerakan random waypoint Pada gambar 4.7 dalam skenario source dan destination tetap yang menyebabkan delivery probability lebih rendah dari source dan destination acak. Maka penambahan buffer size terlihat peningkatan delivery probability hal ini dikarenakan semakin besar buffer maka semakin banyak pesan yang dapat ditampung dan dibawa untuk dikirim ke tujuan sehingga meningkatkan delivery probability dan latency, sehingga jumlah copy dan drop pesan menurun dari 39 penambahan ukuran buffer dan pada delivery probability protocol Epidemic lebih baik dikarenakan yang flooding sehingga untuk pesan sampai pada satu destination lebih pasti. Gambar 4.8 Grafik buffer occupancy pada pergerakan random waypoint Tabel 4.11 Hasil pengujian penambahan buffer pada protokol Epidemic dengan pergerakan shortestpath mapbased Buffer Size MB Protocol Epidemic dengan pergerakan Shortestpath Mapbased Skenario B1 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 10 0.1626 1143.7125 200.53086 47439.8 20 0.24892 1513.7592 164.56852 59506.8 30 0.30564 1725.9422 143.29314 63295.8 40 0.3381 1981.5912 131.91068 64043.4 50 0.37288 2172.4164 121.9201 64748 Tabel 4.12 Hasil pengujian penambahan buffer pada protokol MaxProp dengan pergerakan shortestpath mapbased Buffer Size MB Protocol MaxProp dengan pergerakan Shortestpath Mapbased Skenario B1 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 10 0.37398 998.2892 38.91552 8050.8 20 0.46946 1131.99886 32.89996 3114.2 30 0.55314 1361.44458 31.20592 1566.4 40 40 0.6055 1589.37228 30.64492 826.2 50 0.64424 1784.11862 30.39866 954.25 Delivery Probability B1 Latency Average B1 Overhead Ratio B2 Message Drop B2 Gambar 4.9 Grafik penambahan buffer pada pergerakan shortestpath mapbased Pada gambar 4.9 dalam penambahan buffer size meningkatkan delivery probability kedua protocol ini dikarena pergerakan shortestpath sehingga routing 41 protokol MaxProp dapat memperkirakan kapan node akan bertemu dan mencari jalur terpendek dan mengirim paket ketujuan sesuai dengan penghitungan path cost calculation dijelaskan bab 2.5.2 dan semakin besar buffer maka semakin banyak pesan yang di tampung untuk di kirim, dan pada latency average dari protocol Epidemic meningkat dikarenakan saat mencari destination selalu memberikan copy kepada setiap node yang ditemui maka banyak pesan yang di drop buffer occupancy pada gambar 4.10 karena buffer penuh maka jumlah copy menurun. Gambar 4.10 Grafik buffer occupancy pada pergerakan shortestpath mapbased

4.1.4. Skenario B2

Tabel 4.13 Hasil pengujian penambahan TTL pada protokol Epidemic dengan pergerakan random waypoint TTL Menit Protocol Epidemic dengan pergerakan Random Waypoint Skenario A2 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 60 0.01398 2194.81424 44.06146 1851.6 120 0.02618 4113.69522 43.43334 2508.8 180 0.03782 6635.39568 36.1173 3135.4 240 0.04808 8296.58338 34.57026 3530.4 300 0.05138 9221.43138 36.13968 3697.8 Tabel 4.14 Hasil pengujian penambahan TTL pada protokol MaxProp dengan pergerakan random waypoint 42 TTL Menit Protocol MaxProp dengan pergerakan Random Waypoint Skenario A2 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 60 0.01124 2132.2619 44.06146 1753.4 120 0.0174 4534.55674 37.59274 1995.8 180 0.02466 7118.13154 32.39728 2146.8 240 0.02902 8294.35394 31.72894 2090.8 300 0.03332 9478.1075 30.01654 1897.2 Delivery Probability B2 Latency Average B2 43 Overhead Ratio B2 Message Drop B2 Gambar 4.11 Grafik penambahan TTL pada pergerakan random waypoint Pada gambar 4.11 dalam penambahan TTL time-to-live terlihat peningkatan delivery probability hal ini dikarenakan semakin besar masa hidup pesan maka semakin lama pesan dapat di ditampung dan dibawa untuk dikirim ke tujuan sehingga meningkatkan delivery probability dan latency, sehingga jumlah copy dan drop pesan menurun dari penambahan ukuran buffer dmana pada kasus ini delivery probability Epidemic lebih tinggi dikarenakan yang flooding sehingga untuk pesan sampai pada satu destination lebih pasti. Tabel 4.15 Hasil pengujian penambahan TTL pada protokol Epidemic dengan pergerakan shortestpath mapbased TTL Menit Protocol Epidemic dengan pergerakan Shortestpath Mapbased Skenario B2 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 60 0.6237 1642.3625 41.34942 37742 120 0.48522 1965.2732 81.68694 56808.4 180 0.42424 2127.8597 103.21896 62581.2 240 0.39492 2181.4366 114.2928 64375.6 300 0.37288 2172.4164 121.9201 64748 Tabel 4.16 Hasil pengujian penambahan TTL pada protokol MaxProp dengan pergerakan shortestpath mapbased TTL Menit Protocol Epidemic dengan pergerakan Shortestpath Mapbased Skenario B2 Delivery Probability Latency Average ms Overhead ratio Message Drop 60 0.61248 1558.6813 30.91984 3652 120 0.64288 1767.0535 30.4463 771.4 180 0.64438 1785.925 30.3897 676.2 240 0.64274 1788.26242 30.46426 676.2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 300 0.6452 1780.44826 30.3653 672.6 Delivery Probability B2 Latency Average B2 Overhead Ratio B2 Message Drop B2 Gambar 4.12 Grafik penambahan TTL pada pergerakan shortestpath mapbased Pada gambar 4.12 dalam penambahan TTL time-to-live meningkatkan delivery probability MaxProp sedangkan Epidemic mengalami penurunan dikarena dalam peningkatan TTL time-to-live maka semakin lama pesan dalam buffer dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 dalam pergerakan shortestpath mapbased yang memiliki titik pertemuan dalam point of interest POI dimana node berkumpul dan melakukan pertukaran pesan dan meningkatkan overhead sehingga buffer menjadi penuh buffer occupancy pada gambar 4.10 menyebabkan banyak pesan yang di drop menjadikan latency dari protocol Epidemic menurun. Sedangkan MaxProp dapat memperkirakan kapan node akan bertemu dengan penghitungan path cost calculation dijelaskan bab 2.5.2 dan menentukan prioritas paket yang akan dikirim dijelaskan bab 2.5.3.

4.2. Perbandingan Epidemic terhadap MaxProp dengan penambahan