12 ke node tetangganya, kemudian ke seluruh jaringan. Setelah mendapatkan
routing informasi maka setiap node menyusun routing algoritma. Sedangkan algoritma routing berfungsi untuk menghitung secara matematis
jalur yang optimal berdasarkan informasi routing yang dimiliki oleh semua node serta akan menentukan jalur terbaik menurut algoritma dari protocol
yang digunakan.
2.5. Epidemic Routing Protocol
Routing Epidemic menggunakan konsep flooding replikasi di jaringan mobile yang intermittently terkadang terhubung dan juga
terkadang juga tidak. Setiap node menyimpan daftar semua pesan yang dibawa.
Routing Epidemic sangat boros buffer karena ketika bertemu dengan node lain, node source akan memberikan copy message ke semua node
relay. Karena terbatasnya kapasitas wireless yang merupakan tipikal dari jaringan wireless maka message akan di drop dan ditransmisikan ulang
retransmissions. Hal ini dapat berpengaruh pada kinerja jaringan. Routing Epidemic menggunakan skema flooding [6] dan menggunakan pertukaran
informasi ketika node saling bertemu. Ketika node bertemu dengan node lain maka node saling bertukar informasi pesan summary veector untuk
mengecek apakah node memiliki kesamaan ID pesan tersebut. Setelah itu, setiap node memastikan apakah dirinya memiliki pesan
yang tidak dimiliki node lain. Jika pesan tidak dimiliki, maka node akan meminta pesan tersebut ke node.
Meskipun tidak ada jaminan pesan tersampaikan, Epidemic adalah algoritma yang mampu membuat pendekatan terbaik untuk penyampaian
pesan ke node tujuan, Akan tetapi Epidemic masih memiliki kekurangan yaitu akan mengakibatkan tidak efisiennya penggunaan sumber daya
jaringan seperti konsumsi energi, memori dan bandwith, karena penyampaian salinan pesan yang sama akan menyebar semakin banyak ke
13 dalam jaringan. Epidemic memberikan penyebaran salinan cepat ke dalam
jaringan yang tentu saja mengahasilkan waktu pengiriman yang optimal namun jaringan akan kebanjiran data yang menyebabkan kemacetan
jaringan.
Gambar 2.5 Routing Epidemic
2.6. MaxProp Routing Protocol
Jaringan Opportunistic adalah jaringan nirkabel di mana pemutusan dan delay sangat sering terjadi karena mobility node, terputusnya aliran
listrik dan sebagainya. Jaringan Opportunistic berperan penting ketika delay dalam jaringan mulai diamati. Salah satu penyebabnya adalah karena
gerakan node perantara bergerak secara acak yang bekerja sebagai pembawa data dari source ke destination. Untuk mencapai pengiriman data, akan
dilakukan meka nisme “store-carry-forward”. Mekanisme ini diambil di
mana data secara bertahap disimpan, kemudian dibawa terlebih dahulu di seluruh jaringan dan diharapkan pesan yang dikirim bisa sampai ke
destination. [4] MaxProp protocol menggunakan beberapa mekanisme secara
bersamaan untuk meningkatkan delivey probability dan menurunkan latency dari paket yang telah terkirim
. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 MaxProp menggunakan beberapa mekanisme untuk menentukan
secara runtut paket paket mana saja yang dikirim dan dihapus. Dalam pusat MaxProp, terdapat daftar paket peer yang tersusun berdasarkan cost
delivery likelihoodestimasi pengiriman dari setiap tujuan. Maxprop juga mempunyai fasilitas berupa pesan pemberitahuan untuk menandakan
adanya paket yang sudah terkirim acknowledgement. Protokol ini juga lebih memprioritaskan paket-paket baru untuk dikirim dan sebisa mungkin
mencegah penerimaan paket yang sama dua kali. Bagian ini menjelaskan tentang detil dari estimasi pengiriman, mekanisme lain MaxProp, dan
manajemen Buffer. Secara ringkas algoritma dari protokol routing MaxProp
Algoritma MaxProp N
j
MaxPropNj for each node Ni do
while Ni is in contact with Nj do
exchange_ACKed_messageDataNj update_MeetingProbForNi
Bab 2.6.2 calculate_TresholdbufferNj
Bab 2.6.1 costMeetingProbFor
while
∃
m
TresholdbufferNj do if
hpcount treshold sortm, hopcount
if hopcount = treshold
sortm, meetingProbNi
then forwardm,Ni
end if end if
end while end while
Keterangan Penjelasan
Nj Node itu sendiri
Ni Node yang terhubung
15
2.7. Model