2.4. Kerangka Konseptual
Gambar.1 Bagan Structural Equation Modeling
Attribute related to the
product
Attribute related to the
service
Attributes related to the
purchase Reliability
Responsiv eness
Assurance
Empahy
Tangible
Kualitas layanan
Kepuasan pelanggan
Kemauan Kecepatan
Dipercaya Jaminan
Keramahan Komunikasi
Perhatian Kebutuhan
Kelayakan Kebersihan
Peralatan Memuaskan
Kesesuaian Price relationship
Product quality Product features
Delivery Complain handling
Resolution problem Communication skill
Competency Courtesy
26
2.5. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang sifatnya sementara dan masih dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan rumusan permasalahan dan temuan di
atas hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu ; ”Ada pengaruh positif yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan di cafe J.Co yang menyediakan fasilitas internet wifi ”.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Dimaksud dengan definisi operasional dan pengukuran tiap variabel penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, antara lain :
Variabel bebas X : kualitas layanan
Variabel terikat Y : kepuasan pelanggan
Untuk menghindari adanya overlaping pada masing-masing indikator, antara penerapan manajemen mutu dengan indikator kepuasan pelanggan,
maka dalam sub indikator dari indikator kepuasan pelanggan yang telah ada dalam indikator manajemen mutu tidak akan digunakan.
3.1.1. Kualitas layanan
Kualitas layanan adalah usaha-usaha yang sistematis dilakukan oleh produsen dengan mengikuti prosedur dan standar baku mutu yang telah
ditetapkan dan diakui oleh suatu lembaga sertifikasi guna menciptakan kepuasan pada pelanggan. Penerapan kualitas layanan dalam penelitian ini
menggunakan konsep dari Philip Kotler dan Bagyo, A Susanto 2000 : 486 yang akan diukur dari indikator sebagai berikut.
X
1
: Reliability kehandalan, yaitu kemampuan rumah makan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan sesuai dengan
apa yang telah dijanjikan, yang memiliki sub indikator sebagai berikut.
X
1
.
1
: pemberian layanan sesuai yang dijanjikan, yakni pengelola rumah makan dapat memberikan layanan sesuai dengan apa yang
dijanjikan dalam promosi, seperti adanya fasilitas Wi-Fi. X
1.2
: memuaskan, yaitu konsumen dapat menikmati layanan tanpa ada masalah dengan fasilitas yang disediakan, misalkan ketika
menggunakan Wi-Fi tidak sering trouble. X
2
: Responsiveness
daya tangkap, yaitu keinginan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan secara tanggap,
yang memiliki sub indikator sebagai berikut. X
2.1
: kemauan membantu pelanggan, yakni adanya kemauan petugas rumah makan untuk membantu dan memudahkan kesulitan
pelanggan, misalkan menempatkan adaptor ke stop kontak. X
2
.
2
: memberi layanan cepat, yakni petugas dapat menyajikan pesanan pelanggan dengan cepat dan tepat.
X
3
: Assurance
jaminan, yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para karyawan, dan menjamin
makanan bebas dari bahaya atau, yang memiliki sub indikator sebagai berikut.
X
3.1
: dapat dipercaya pelanggan, bahwa pelanggan dapat mempercayai bahwa produk yang ditawarkan rumah makan tersebut dari bahan-
bahan yang diproses sebagaimana mestinya.
X
3.2
: menjamin yang dikonsumsi sehat, rumah makan dapat menjamin bahwa semua produk yang dijual tidak berbahaya bagi kesehatan
tubuh. X
3.3
: keramahan dan kesopanan, yakni rumah makan memiliki petugas pemberi layanan yang mampu berperilaku sopan, ramah, dan
bersahaja, serta penampilan yang rapi dan bersih. X
4
: Empathy,
yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan
pelanggan, yang memiliki sub indikator sebagai berikut. X
4.1
: dapat berkomunikasi dengan baik, yakni petugas pemberi layanan mampu berkomunikasi dengan baik, dan dapat bersikap akrab.
X
4.2
: memberi perhatian dengan tulus, yakni petugas layanan rumah makan memberikan sambutan, tegur sapa yang baik, memberi
bantuan jika dibutuhkan, dan murah senyum. X
4.3
: memahami kebutuhan pelanggan, bahwa rumah makan dapat memahami kebiasaan dan kesukaan pelanggan dengan
menyediakan sesuatu yang menjadi daya tarik bagi pelanggan, termasuk menyediakan tenaga ahli yang dapat membantu
pelanggan mempergunakan internet Wi-Fi. X
5
: Tangibles
bukti langsung, yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, kebersihan dan kerapihan karyawan, dan sarana komunikasi, yang
memiliki sub indikator sebagai berikut.
X
5.1
: alat saji hidangan memadai, bahwa rumah makan dalam menyajikan layanan produk menggunakan alat-alat saji yang
bersih dan cukup menarik. X
5.2
: lingkungan bersih dan nyaman, bahwa suasana di lingkungan rumah makan dapat dirasakan kenyamanannya karena kebersihan
yang terjaga dan ruang yang segar. X
5.3
3.1.2. Kepuasan pelanggan
: sarana komunikasi memadai, yakni tersedianya saluran komunikasi yang dapat dimanfaatkan oleh palanggan, seperti telepon umum
dan internet Wi-Fi. Pertanyaan dalam skala penerapan manajemen mutu dalam penelitian
ini akan diberikan kepada konsumen atau pelanggan rumah makan di Surabaya. Penilaian penerapan manajemen mutu oleh konsumen untuk
mengetahui hasil atau output kebijakan mutu secara objektif, yakni diukur oleh orang lain. Untuk pernyataan tertutup digunakan skala Likert yang berisi
4 empat pilihan jawaban, mulai dari, sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan pada item pernyataan.
Konsep yang digunakan untuk pengukuran kepuasan pelanggan adalah dari Dutka dalam Kotler, 2004: 41 dengan atribut-atribut pembentuk yang
digunakan sebagai indikator pengukuran kepuasan pelanggan, yang secara operasional masing-masing indikator memiliki sub indikator sebagai berikut.
Y
1
: Attribute related to the product, yang meliputi :
Y
1.1
: Value price relationships, yaitu persepsi pelanggan terhadap perbedaan antara nilai yang diperoleh dengan harga price yang
dibayarkan oleh pelanggan. Y
1.2
: Product quality, yaitu penilaian pelanggan terhadap beberapa atribut- atribut produk yang dijual oleh rumah makan.
Y
1.3
: Product features, persepsi pelanggan terhadap realitas teknis pemberian layanan jasa dalam suatu proses pembelian.
Y
2
: Attribute related to the service, yang meliputi : Y
2.1
: Delivery, yaitu menunjukkan kecepatan dan ketepatan proses pengiriman pesanan kepada pelanggan.
Y
2.2
: Compliant handling, yaitu penanganan terhadap keluhan-keluhan pelanggan oleh rumah makan.
Y
2.3
: Resolution of problem, yaitu kemampuan karyawan untuk membantu memecahkan masalah yang dialami pelanggan berkaitan dengan
layanan. Y
3
: Attributes related to the purchase, yang meliputi : Y
3.1
: Communication, yaitu cara atau proses penyampaian informasi yang dilakukan oleh karyawan rumah makan kepada pelanggan.
Y
3.3
: Company competence, yaitu service knowledge yang dimiliki oleh karyawan rumah makan untuk memberikan layanan yang baik
kepada pelanggan. Y
3.5
: Courtesy, yaitu kesopanan, rasa hormat dan keramahan karyawan dalam menangani pelanggan.
3.2. Populasi dan Sampel