6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori-teori penunjang yang mendasari dalam pembahasan, yaitu State Of The Art, fishbone, sejarah Hanoman, pengertian game,
jenis game, endless running game, corona SDK, lua dan lain-lain.
2.1 State Of The Art
Wayang adalah karya seni dari budaya ketimuran. Cerita- cerita yang terdapat dalam pewayangan mengandung kearifan lokal, nilai keluhuran, dan
kebijakan sebagai teladan hidup dalam bermasyarakat di Indonesia, tetapi saat ini ketertarikan masyarakat terhadap cerita pewayangan terutama generasi muda
sudah semakin terkikis oleh cerita-cerita fantasi baru dari luar negeri yang dibuat untuk mengimbangi perkembangan dan kemajuan jaman yang sangat pesat. Hal
ini mengakibatkan semakin terbuangnya cerita Pewayangan dari Indonesia, banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat yang masih peduli untuk
melestarikan tokoh Pewayangan seperti animasi, cerita, dan game, Bahkan sekarang banyak bermunculan pembuat dan pengembang game di Indonesia yang
membuat game bertemakan tokoh Pewayangan untuk melestarikan Pewayangan itu sendiri.
Terkait dengan penelitian ini, terlebih dahulu sudah terdapat penelitian yang dilakukan untuk melestarikan Pewayangan yang diambil dari jurnal berjudul
Rancang Bangun Game Pertempuran Lakon Wayang Sebagai Sarana Pengenalan Tokoh Pewayangan Indonesia. Game Pertempuran Lakon Wayang yang dibuat
oleh Aditya Yoga Prahara mahasiswa STMIK Amikom Purwokereto ini merupakan game yang ber-genre fight atau pertarungan dimana pemain bisa
memilih karakter wayang yang sudah disediakan. Game ini hanya bisa dimainkan single player. Gambar 2.1 merupakan tampilan game Pertempuran Lakon Wayang
Aditya Yoga Prahara, 2010.
Gambar 2.1 Pertempuran Lakon Wayang
Sumber : Prahara, 2010
Game Pertempuran Lakon Wayang pada gambar 2.1 disesuaikan dengan wayang Jawa pada umumnya. Kekurangan dari game ini adalah tidak terdapat
cerita yang menghubungkan game dengan cerita pewayangan yang sebenarnya, oleh karena itu user akan sulit untuk mengetahui cerita pewayangan yang
seharusnya terdapat pada game ini. Penelitian yang bertujuan untuk melestarikan tokoh Pewayangan juga
sudah dilakukan oleh Amin Maulana mahasiswa Universitas Udayana yang membuat tentang Tokoh Pewayangan Bima Heroes yang mengkisahkan
pencarian Bima untuk medapatkan
“inti pengetahuan sejati” Tirta Prawitasari
, tanpa harus tertabrak para raksasa dan naga. Pemain wajib mengambil buah yang
ada selama perjalanan yang merupakan salah satu parameter untuk dapat menyelesaikan setiap level, dimana jumlah buah yang harus diambil di setiap level
memiliki jumlah minimum yang berbeda-beda Maulana, 2013. Kisah dari permainan di atas adalah kisah Pewayangan Bima namun di kemas dalam bentuk
yang lebih modern dan dikembangkan agar dapat di implementasikan pada Platform Android namun tetap mampu memberikan nilai positif yang di kandung
oleh kisahnya. Gambar 2.2 merupakan game
“Bima Heroes”.
Gambar 2.2 Game Bima Heroes
Sumber : Maulana. 2013
Game “Bima Heroes” pada gambar 2.2 hanya terdapat 5 level permainan,
dimana pada level 5 adalah akhir dari game dan tidak terdapat kelanjutannya, itu akan membuat user menjadi cepat bosan dengan game
“Bima Heroes”.
Game yang bertemakan cerita Pewayangan juga dibuat oleh Honggo Wijoyo yaitu tokoh Pewayangan Hanoman yang diambil dari jurnal yang berjudul
Pembuatan Visualisasi Cerita Hanoman secara Interaktif untuk Anak Umur 7-10 Tahun yang menceritakan tentang Hanoman ditugaskan untuk menyelamatkan
Dewi Sita yang diculik oleh Dasamuka Rahwana. Jurnal yang berjudul Pembuatan Visualisasi Cerita hanoman secara Interaktif untuk Anak Umur 7-10 Tahun ini
diketahui bahwa penelitian yang dilakukan hanya sebatas menampilkan cerita yang dibuat dalam bentuk slide gambar pada platform desktop menggunakan
software Adobe illustrator.