3
direkonstruksi. Proses rekonstruksi ini disebut Inverse Discrete Wavelet Transform IDWT. Secara umum penyisipan watermark ke dalam citra dilakukan dengan cara
membandingkan koefisien DWT dari dekomposisi citra. Koefisien yang memiliki nilai terbesar adalah tempat yang paling signifikan untuk menyisipkan
watermark. Penelitian yang sama pernah dilakukan oleh Dean Fathony Alfatwa.
Berdasarkan Alfatwa, 2003 dilakukan dekomposisi DWT dalam beberapa level, watermark yang digunakan berupa citra hitam putih dengan format bitmap image
.bmp dan bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java. Sedangkan dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian terhadap pemilihan konstanta penyisipan
pada proses dekomposisi DWT dalam 1 level, watermark yang digunakan berupa citra dengan format Joint Photographic Experts Group berekstensi .jpg.jpeg yang
memiliki keping warna red, green, dan blue RGB, serta melakukan pengujian terhadap citra ber-watermark yang sudah mengalami modifikasi.
1.2. Permasalahan
Sesuai dengan uraian latar belakang, permasalahan pada skripsi ini adalah: 1.
Bagaimana memberi watermark yang tidak kasat mata pada citra digital dokumen menggunakan metode Discrete Wavelet Transform ?
2. Bagaimana kualitas citra digital setelah mengalami proses watermarking ?
3. Apakah watermark hasil ekstraksi dari citra ber-watermark yang mengalami
modifikasi standard malicious attack tetap dapat dikenali?
4
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam tugas akhir ini, penulis membatasi permasalah dengan ruang lingkup sebagai berikut :
1. Penerapan watermarking hanya pada citra dokumen digital dengan format
Joint Photographic Experts Group berekstensi .jpg.jpeg yang memiliki keping warna red, green, dan blue RGB.
2. Penerapan watermarking menggunakan metode Discrete Wavelete
Transform DWT menggunakan wavelete Haar. 3.
Citra yang digunakan sebagai watermark merupakan citra dengan format Joint Photographic Expert Group berekstensi .jpg.jpeg.
1.4. Tujuan Penelitian
Menerapkan teknik watermaking pada citra dokumen digital dengan format Joint Photographic Experts Group berekstensi .jpg menggunakan metode Discrete
Wavelet Transform DWT sehingga menghasilkan citra dokumen ber-watermark yang memiliki watermark tidak kasat mata, melakukan pengujian kualitas citra
dokumen digital setelah mengalami proses watermarking serta menguji ketahanan citra dokumen digital hasil proses watermarking terhadap standard malicious
attack.
5
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1.
Memberikan pengetahuan tentang proses pembuatan citra digital ber- watermark dengan metode Discrete Wavelet Transform DWT
2. Mengetahui kualitas citra dokumen digital yang sudah mengalami
proses watermarking. 3.
Bagi pemilik dokumen citra digital, memberikan penanda untuk membuktikan keaslian terhadap dokumen citra dokumen digital
tersebut. 4.
Bagi lembaga, instansi atau perseorangan yang memanfaatkan isi informasi dari citra dokumen digital, memberikan informasi keaslian
atas dokumen citra digital yang dimanfaatkannya dengan melihat watermark pada hasil ekstraksi citra dokumen digital.
6
2. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Citra Digital
Citra digital adalah gambar dua dimensi yang bisa ditampilkan pada layar komputer sebagai himpunan diskrit nilai digital yang disebut pixel picture
elements. Dalam tinjauan matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Citra digital adalah citra fx,y dimana dilakukan
diskritisasi koordinat sampling spasial dan diskritisasi tingkat kwantisasi kabuan kecemerlangannya. Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya fx,y, dimana
harga x dan harga y adalah koordinat spasial. Harga fungsi tersebut di setiap titik
x,y merupakan tingkat kecemerlangan citra pada titik tersebut.