C. Glibenklamid
Gambar 2. Struktur glibenklamid Departemen Kesehatan RI, 1995
Glibenklamid Gambar 2 merupakan obat antidiabetik golongan sulfonilurea yang sukar larut dalam air dan mudah larut dalam alkohol.
Glibenklamid dapat terabsorbsi dengan cepat dan baik setelah diberikan secara oral. Glibenklamid diberikan dalam dosis tunggal, dosis sehari 5-20 mg
Ganiswarna, 1995. Glibenklamid adalah obat hipoglikemik oral untuk mengobati DM tipe 2.
Mekanisme kerja glibenklamid yaitu merangsang sekresi hormon insulin pada sel beta pankreas. Interaksi dengan ATP-sensitive K channel pada sel beta
menyebabkan depolarisasi membran sehingga kanal Ca akan terbuka. Terbukanya kanal Ca, menyebabkan ion Ca
2+
masuk ke dalam sel beta yang kemudian merangsang granula yang berisi insulin dan akan terjadi sekresi insulin
Suherman, 2007. Glibenklamid dimetabolisme dalam hati menjadi produk yang memiliki aktifitas rendah, hanya 25 metabolit disekresi dan sisanya diekskresi
melalui empedu dan tinja Handoko dan Suharto, 2003. Glibenklamid efektif jika diminum 30 menit sebelum makan. Obat ini
mudah diserap dalam saluran pencernaan dan memiliki waktu paruh sekitar 4 jam. Meskipun waktu paruhnya pendek hanya sekitar 4 jam, namun efek
hipoglikemiknya dapat mencapai 12 hingga 24 jam sehingga cukup diberikan satu kali sehari. Penggunaan glibenklamid pada dosis besar atau pada jangka waktu
yang panjang dapat menyebabkan hipoglikemia Suherman, 2007.
D. Metode Uji Efek Antidiabetes
Uji efek anti diabetes dapat dilakukan dengan dua metode yaitu : a.
Metode Uji Toleransi Glukosa Oral Prinsip uji toleransi glukosa oral yaitu hewan uji dipuasakan selama 16-20
jam dan tetap diberi minum, kemudian diambil cuplikan darah sebagai kadar glukosa awal dan dilanjutkan dengan diberikan sediaan obat secara oral. Hewan
uji diberikan larutan glukosa secara oral 30 menit setelah pemberian sediaan obat. Pengambilan cuplikan darah diulangi pada waktu-waktu yang telah ditentukan
Etuk, 2010. b.
Metode Uji dengan Merusak Pankreas Metode ini dilakukan dengan pemberian diabetogen yang dapat merusak
pankreas hewan uji sehingga pankreas rusak, tidak dapat menghasilkan hormon insulin dan memiliki kondisi sama seperti penderita DM Permatasari, 2008.
Prinsip metode ini yaitu dengan memberikan diabetogen seperti aloksan secara parenteral. Pemberian zat uji dilakukan delapan hari setelah pemberian aloksan
Szkudelski, 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Metode Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah