Definisi Tanda dan Gejala Diagnosa

6

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Diabetes Mellitus

1. Definisi

Diabetes Mellitus DM adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah PERKENI, 2011. Menurut American Diabetes Association 2015, DM merupakan suatu penyakit kronis kompleks yang membutuhkan perawatan medis yang lama atau terus menerus dengan cara mengendalikan kadar gula darah untuk mengurangi risiko multifaktoral.

2. Klasifikasi

Klasifikasi DM yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, dan DM gestasional American Diabetes Association, 2015.

a. DM tipe 1

DM tipe 1 terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas yang disebabkan oleh autoimun. DM tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi insulin yang dapat ditentukan dengan level protein c-peptida yang jumlahnya sedikit atau tidak terdeteksi sama sekali. Manifestasi klinik pertama dari penyakit ini yaitu ketoasidosis American Diabetes Association, 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Adanya gangguan katabolisme pada penderita DM tipe 1, dimana tidak terdapatnya insulin dalam sirkulasi, meningkatnya glukagon plasma, dan gagalnya sel-sel beta pankreas merespon semua stimulus insulinogenik, maka diperlukan terapi dengan menggunakan insulin untuk mencegah ketosis dan menurunkan peningkatan kadar glukosa darah Katzung, 2002.

b. DM tipe 2

DM tipe ini terjadi hiperinsulinemia namun insulin tidak dapat membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin yang merupakan turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Oleh karena terjadinya resistensi insulin maka mengakibatkan defisiensi relatif insulin. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya sekresi insulin sehingga sel beta pankreas akan mengalami desensitisasi terhadap adanya glukosa. Onset DM tipe 2 terjadi secara perlahan karena merupakan gejala asimtomatik. Adanya resistensi perlahan akan mengakibatkan sensitivitas reseptor terhadap glukosa berkurang. DM tipe ini biasanya terdiagnosis setelah terjadinya komplikasi American Diabetes Association, 2015.

c. DM tipe lain

DM tipe lain berkaitan dengan penyakit lain seperti, penyakit eksokrin pankreas, defek genetik fungsi sel beta, defek genetik fungsi insulin, endokrinopati, infeksi, imunologi, dan sindrom genetik American Diabetes Association, 2015.

d. DM Gestasional

DM tipe ini terjadi selama masa kehamilan, dimana intoleransi glukosa didapati pertama kali pada masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua dan ketiga. DM gestasional berhubungan dengan meningkatnya komplikasi perinatal. Penderita DM gestasional memiliki risiko lebih besar untuk menderita DM yang menetap dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah melahirkan American Diabetes Association, 2015.

3. Tanda dan Gejala

DM merupakan suatu sindrom yang ditandai oleh poliuria, polidipsia, dan polifagia. Kondisi hiperglikemia dalam waktu lama akan terjadi glukosuria, dimana reabsorbsi glukosa pada tubulus ginjal melebihi batas maksimal dan glukosa diekskresikan dalam urin. Poliuria volume urine meningkat karena terjadinya diuresis osmotik yang menyebabkan dehidrasi pada penderita DM, sehingga tubuh berusaha mengatasi dengan banyak minum polidipsia. Polifagia banyak makan karena katabolisme protein dan lemak. Selain menyebabkan polifagia, hal ini dapat menyebabkan kelemahan otot dan rasa lelah Corwin, 2008. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Diagnosa

Berdasarkan PERKENI 2011, seseorang dinyatakan DM apabila memiliki kadar glukosa darah seperti pada Tabel I. Tabel I. Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan Penyaring dan Diagnosis Diabetes Melitus mgdL PERKENI, 2011 Bukan DM Belum pasti DM DM Kadar glukosa darah sewaktu mgdL 100 100-199 ≥200 Kadar glukosa darah puasa mgdL 100 100-125 ≥126

B. Metabolisme Karbohidrat

Sumber energi terbesar pada manusia berasal dari karbohidrat. Karbohidrat dari makanan dirombak diusus halus dan diubah menjadi glukosa, kemudian dilepaskan ke aliran darah dan diangkut ke sel tubuh Tjay dan Raharja, 2002. Karbohidrat merupakan komponen utama dalam makanan yang menjadi sumber energi utama bagi tubuh. Karbohidrat mengalami proses hidrolisis baik di mulut, lambung, ataupun usus saat proses pencernaan. Hasil akhir dari pencernaan tersebut yakni glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa serta monosakarida lainnya. Senyawa ini diabsorbsi melalui dinding usus lalu dibawa ke hati oleh darah Poedjiadi, 2006. Glukosa hasil dari pencernaan tubuh merupakan bahan untuk proses glikolisis, karena glukosa terdapat dalam jumlah banyak dibandingkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Aplikasi Kapur CaCO3 dan Kompos Tithonia diversifolia Terhadap Kejenuhan Al Serta Pertumbuhan Tanaman Kedelai Pada Tanah Ultisol

1 23 79

Pengaruh Pupuk SP-36 Kompos Tithonia diversifolia Dan Vermikompos Terhadap Pertumbuhan dan Serapan P Tanaman Jagung (Zea mays L.) serta P-tersedia Pada Ultisol Simalingkar

4 44 65

Penggunaan Kompos Chromolaena odorata dan Tithonia diversifolia Sebagai Pembenah Sifat Kimia Tanah Tererosi Berat di Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun

0 73 61

Pengaruh air rebusan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 91

Pengaruh jus buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kadar gula darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 31 81

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 5 10

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 11

Efek pemberian jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 4 8

Potensi penurunan kadar glukosa darah ekstrak metanol-air Macaranga tanarius L. terhadap metformin pada tikus putih jantan galur wistar terbebani glukosa - USD Repository

0 0 88

Uji potensiasi infusa daun macaranga tanarius L. terhadap glibenklamida sebagai penurun kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur wistar yang terbebani glukosa - USD Repository

0 0 90