4. Diagnosa
Berdasarkan PERKENI 2011, seseorang dinyatakan DM apabila memiliki kadar glukosa darah seperti pada Tabel I.
Tabel I. Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan Penyaring dan Diagnosis Diabetes Melitus mgdL PERKENI, 2011
Bukan DM Belum pasti DM
DM Kadar glukosa
darah sewaktu mgdL
100 100-199
≥200
Kadar glukosa darah puasa
mgdL 100
100-125 ≥126
B. Metabolisme Karbohidrat
Sumber energi terbesar pada manusia berasal dari karbohidrat. Karbohidrat dari makanan dirombak diusus halus dan diubah menjadi glukosa, kemudian
dilepaskan ke aliran darah dan diangkut ke sel tubuh Tjay dan Raharja, 2002. Karbohidrat merupakan komponen utama dalam makanan yang menjadi sumber
energi utama bagi tubuh. Karbohidrat mengalami proses hidrolisis baik di mulut, lambung, ataupun usus saat proses pencernaan. Hasil akhir dari pencernaan
tersebut yakni glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa serta monosakarida lainnya. Senyawa ini diabsorbsi melalui dinding usus lalu dibawa ke hati oleh
darah Poedjiadi, 2006. Glukosa hasil dari pencernaan tubuh merupakan bahan untuk proses
glikolisis, karena glukosa terdapat dalam jumlah banyak dibandingkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
monosakarida yang lain. Apabila jumlah glukosa berlebih maka akan disimpan dengan diubah menjadi glukagon dalam hati dan jaringan otot, proses ini disebut
dengan glikogenesis. Glikogen juga dapat dibentuk dari asam laktat yang dihasilkan pada proses glikolisis Poedjiadi,2006.
Melalui proses kimiawi glukosa dan glikogen diubah menjadi asam piruvat. Asam piruvat yaitu zat yang penting dalam metabolisme karbohidrat.
Asam piruvat selanjutnya akan diproses dalam siklus krebs dan dihasilkan CO
2
dan H
2
O serta energi dalam ATP Adenosine Triphosphate yang juga berubah menjadi ADP Adenosin Diphosphate. Beberapa dari asam piruvat akan diubah
menjadi asam laktat dan akan masuk ke dalam hepar. Dalam hepar asam laktat akan kembali berubah menjadi asam piruvat lalu menghasilkan energi
Hutagalung, 2004. Metabolisme karbohidrat selain dipengaruhi oleh enzim juga dipengaruhi
oleh hormon yaitu hormon insulin. Hormon insulin dihasilkan oleh pulau langerhans dan berperan mempercepat oksidasi glukosa dalam jaringan,
merangsang perubahan glukosa menjadi glikogen dalam sel hepar dan otot. Hal ini terjadi apabila kadar glukosa darah meninggi. Insulin juga merangsang
glukoneogenesis yaitu mengubah lemak atau protein menjadi glukosa Hutagalung, 2004.
Sekresi insulin Gambar 1 oleh sel beta tergantung oleh 3 faktor utama yaitu kadar glukosa darah, ATP-sensitive K-channels dan Voltage-sensitive
Calcium Channels sel beta pankreas. Kadar glukosa darah akan meningkat setelah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
makan dan kemudian ditangkap oleh sel beta melalui glucose transporter 2 GLUT 2 dan dibawa ke dalam sel. Di dalam sel, glukosa akan mengalami
fosforilase menjadi glukosa-6-fosfat G6P dengan bantuan enzim glukokinase. Glukosa-6-fosfat kemudian mengalami glikolisis menjadi asam piruvat. Proses
glikolisis menghasilkan produk 6-8 ATP. Penambahan ATP meningkatkan rasio ATPADP dan menutup kanal kalium. Penumpukan kalium dalam sel
mengakibatkan depolarisasi membran sel sehingga membuka kanal kalsium dan kalsium akan masuk ke dalam sel dan insulin dilepaskan ke dalam sel Marentek,
2006.
Gambar 1. Mekanisme Sekresi Insulin Kasper et al., 2005
Tanpa adanya hormon insulin, setelah makan kadar glukosa akan meningkat dan sebaliknya kadar glukosa darah bisa sangat rendah, untuk
mencegah perubahan-perubahan tersebut maka tubuh meregulasi glukosa dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan hormon insulin dan glukagon. Setelah makan homon insulin akan disekresikan oleh sel β pulau langerhans pankreas. Sekresi insulin ini berlangsung
dalam 2 fase. Fase I kadar insulin sangat tinggi terjadi 10 menit setelah kenaikan glukosa darah dan dimungkinkan adanya insulin dalam granula. Fase II
berlangsung lebih dari 10 menit sampai 2 jam. Satu jam pertama setelah makan kadar glukosa darah meningkat, namun setelah 2 jam kadar glukosa darah kembali
normal karena pengaruh insulin Hutagalung, 2004. Hormon insulin meningkatkan glikolisis sel hati dengan meningkatkan
aktivitas enzim glukokinase, fosfofruktokinase, dan piruvat kinase. Meningkatnya glikolisis akan meningkatkan penggunaan glukosa sehingga glukosa yang terlepas
ke plasma darah menurun. Insulin juga menurunkan aktivitas glukosa-6-fosfat untuk mencegah penumpukan glukosa-6-fosfat yang memicu DM King, 2007.
Konsentrasi glukosa darah manusia normal yaitu antara 80 dan 100mg100ml, setelah makan sumber karbohidrat dapat meningkat menjadi 120-
130mg100ml, lalu turun kembali dalam keadaan normal. Namun dalam keadaan puasa konsentrasi glukosa dapat menurun hingga 60-70mg100ml. Kondisi
dimana kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal disebut hiperglikemia dan kondisi dimana glukosa darah lebih rendah dari normal disebut hipoglikemia.
Dalam kondisi hiperglikemia maka sebagian glukosa akan dikeluarkan melalui urin Poedjiadi, 2006.
C. Glibenklamid