bakar, namun sekarang sudah jarang orang-orang yang membutuhkan kayu bakar untuk memasak.
Untuk meningkatkan nilai kegunaannya maka batang tembakau dimanfaatkan sebagai bioinsektisida pengendali hama ulat P. xylostella.
Aktivitas bioinsektisida dari air rendaman batang tembakau ditunjukkan dengan adanya mortalitas dari P. xylostella. Dengan bahan baku batang
tembakau yang dijadikan bioinsektisida, maka hal tersebut dapat dijadikan suatu alternatif bagi petani tembakau. Oleh karena itu, tanaman pertanian dan
perkebunan terbebas dari hama serangga dan kualitas tanaman tidak berkurang, sehingga tanaman yang ditanam memiliki kualitas yang baik. Adapun kerangka
berpikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Hipotesa
1. Air rendaman batang tembakau Nicotiana tabacum L. dapat digunakan
sebagai alternatif bioinsektisida ulat kubis Plutella xylostella. 2.
Air rendaman batang tembakau Nicotiana tabacum L. berpengaruh terhadap mortalitas ulat kubis Plutella xylostella. Semakin tinggi
konsentrasi air rendaman, maka tingkat mortalitas juga semakin tinggi. 3.
Penggunaan air rendaman batang tembakau Nicotiana tabacum L. yang lebih efektif terhadap tingkat mortalitas ulat kubis Plutella xylostella
adalah pada konsentrasi 50. Limbah Batang
tembakau
Alkaloid
Nikotin
Pengendalian Hama Plutella xylostella
Hama Plutella xylostella
Mortalitas
Gambar 2.3 Kerangka berpikir Tanaman Kubis
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk pemanfaatan limbah batang tembakau sebagai bioinsektisida untuk ulat P.
xylostella. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel antara lain variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol.
1. Variabel bebas : Konsentrasi air rendaman batang tembakau. 2. Variabel terikat : Tingkat mortalitas ulat P. xylostella.
3. Variabel kontrol : Batang tembakau, daun kubis. Penelitian ini dirancang menggunakan model Rancangan Acak Lengkap
RAL yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 1 kontrol dan 3 pengulangan pada masing-masing perlakuan. Untuk setiap pengulangan pada masing-masing
perlakuan diujikan ulat P. xylostella sebanyak 10 ekor. Adapun perlakuan konsentrasi air rendaman batang tembakau yang digunakan sebagai berikut:
P0 : Kontrol P1 : Perlakuan dengan konsentrasi 10 air rendaman batang tembakau
P2 : Perlakuan dengan konsentrasi 20 air rendaman batang tembakau P3 : Perlakuan dengan konsentrasi 30 air rendaman batang tembakau
P4 : Perlakuan dengan konsentrasi 40 air rendaman batang tembakau P5 : Perlakuan dengan konsentrasi 50 air rendaman batang tembakau