dari latar belakang tersebut peneliti akan mengembangkan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan
pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.
4.2 Desain Modul Pembelajaran IPA Berbasis Pendidikan Emansipatoris
Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pembuatan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris. Pertama, peneliti melakukan
observasi terhadap visi dan misi sekolah, dan kurikulum yang digunakan di SD. Kemudian peneliti melakukan observasi kegiatan belajar pada kelas yang peneliti
pilih yaitu kelas IIIB SDN Perumnas Condongcatur, serta melakukan wawancara tertulis pada siswa terkait dengan pekerjaan orangtua siswa, letak tempat tinggal
siswa, kebiasaan membuang sampah, kegiatan buruk di kelas, cara merawat tanaman, dan cara mejaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Hasil data yang
terkumpul kemudian dianalisis, dan hasilnya digunakan untuk pengkajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi yang peneliti pilih yaitu
SK. 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan dengan Kompetensi Dasar 2.2
Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan. Setelah itu, peneliti menyusun sebuah silabus dengan mempertimbangkan hasil
analisi kebutuhan. Silabus tersebut kemudian digunakan sebagai acuan penyusunan RPP. RPP yang dihasilkan menjadi dasar untuk menyusun modul pembelajaran
IPA. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyusunan modul Ayo Cintai
Lingkungan dilakukan dengan menggunakan software microsoft office word 2010. Komponen-komponen modul
yang dikembangkan peneliti yaitu 1 sampul modul, 2 kata pengantar, 3 daftar isi, 4 daftar gambar, 5 petunjuk penggunaan modul, 6 pendahuluan, 7 isi, dan 8
daftar pustaka. 1.
Sampul Modul Sampul modul bergambarkan sebatang pohon yang dibuat menggunakan
software corel draw X7, dan di depan gambar pohon terdapat tulisan ayo cintai lingkungan. Pada gambar 4.1 berikut ini adalah penampakan sampul modul.
2. Kata Pengantar
Halaman kata pengantar berisikan maksud, tujuan, dan harapan mengenai modul.
3. Daftar Isi dan daftar Gambar
Daftar isi dan daftar gambar pada modul ini dibuat peneliti untuk memudahkan penggunanya dalam mencari halaman modul dan halaman gambar.
Gambar 4.1 Sampul Modul PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Petunjuk Penggunaan Modul
Pada halaman ini berisikan petunjuk penggunaan modul bagi siswa dan bagi guru. Fungsi petunjuk penggunaan modul ini adalah sebagai panduan dalam
menggunakan modul sehingga penggunanya tidak mengalami kebingungan.
5. Pendahuluan
Pendahuluan berisiskan latar belakang , standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian KD, dan tujuan.
6. Isi Modul
Isi modul ini adalah materi mengenai lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat, dan materi mengenai dampak lingkungan tidak sehat bagi kesehatan.
Materi tersebut juga dilengkapi gambar-gambar yang dapat menunjang materi. Selain itu, isi modul juga dilengkapi dengan serangkaian kegiatan yang dapat
Gambar 4.2 Petunjuk Penggunaan Modul PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberi pengalaman yang nyata bagi penggunanya, yaitu seperti pengamatan, eksperimen, aksi lingkungan sehat, dan latihan soal.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi uraian referensi yang digunakan dalam penyusunan modul.
Modul pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh peneliti juga disesuaikan dengan sembilan dari enam belas prinsip pengembangan bahan milik
tomlinson. Prinsip pertama yakni bahan harus mencapai dampak. Jadi prinsip ini dapat dikatakan tercapai apabila modul pembelajaran IPA yang dikembangkan
peneliti dapat menggugah rasa ingin tahu peserta didik, minat, dan perhatian. Pada Gambar 4.3 Materi
Gambar 4.4 Eksperimen Gambar 4.5 Aksi Lingkungan Sehat
gambar 4.6 dan gambar 4.7 berikut ini adalah bukti bahwa modul pembelajara IPA memiliki dampak bagi siswa.
Prinsip kedua yakni bahan harus membantu peserta didik untuk mengembangkan kepercayaan diri. Pada gambar 4.6 dan gambar 4.7 merupakan
salah satu bukti jika modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti dapat menumbuhkan kepercayaan diri, karena siswa menjadi berpikir bahwa bahan-bahan
yang mereka pelajari tidak terlalu sulit dan mereka bisa mengikuti langkah-langkah kegiatan bereksperimen dengan lancar.
Prinsip ketiga yakni apa yang diajarkan bisa dirasakan oleh peserta didik sebagai yang relevan dan berguna. Gambar 4.8 berikut ini adalah bukti bahwa
modul pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan bermanfaat bagi siswa. Gambar 4.6 Panduan berksperimen
Gambar 4.7 Kegiatan bereksperimen
Gambar 4.8 Evaluasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Prinsip keempat yakni bahan harus diperlukan dan memfasilitasi peserta didik dalam belajar. Misalnya pada gambar 4.9 berikut.
Pada modul pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan terdapat bagian-bagian yang dapat memfasilitasi siswa dalam belajar, misalnya materi, gambar, dan
kegiatan eksperimen. Materi berfungsi sebagai sumber pengetahuan dalam modul, gambar berfungsi sebagai visualisasi dari materi yang diberikan, dan kegiatan
eksperimen berfungsi sebagai pembuktian bahwa materi yang telah dipelajari itu benar.
Prinsip kelima yakni bahan harus memperhitungkan bahwa peserta didik berbeda dalam gaya belajar. Pada modul pembelajaran IPA yang dikembangkan
peneliti sudah disesuaikan dengan gaya belajar dan karakteristik siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur tahun ajaran 20162017. Jadi apabila modul ini
digunakan untuk belajar siswa dari SD yang lain akan tidak maksimal hasilnya Gambar 4.9 Konten Modul
Prinsip keenam yakni bahan harus memperhitungkan bahwa peserta didik memiliki sikap yang berbeda-beda. Siswa yang ideal membutuhkan motivasi yang
kuat dan konsisten melalu berbagai kegiatan, agar tumbuh perasaan positif terhadap guru, sesama siswa, dan materi yang mereka pelajari. Pada modul pembelajaran
IPA terdapat berbagai jenis kegiatan, yaitu pengamatan gambar, eksperimen, dan aksi lingkungan sehat. Jadi melalui beragam kegiatan tersebut akan tumbuh sikap
positif pada diri siswa. Prinsip ketujuh yakni bahan harus memaksimalkan potensi belajar dengan
melibatkan kecerdasan, estetika kepekaan terhadap seni dan keindahan dan emosional yang dapat merangsang kegiatan otak kanan dan kiri. Pada modul
pembelajaran IPA terdapat kegiatan pengamatan dua gambar yang berbeda lihat pada gambar. Kegiatan ini bertujuah melatih siswa bercerita dan berpendapat
terhadap dua gambar yang mereka amati sehingga dengan kegiatan ini dapat memaksimalkan potensi belajar.
Gambar 4.10 Kegiatan Pengamatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Prinsip kedelapan yakni bahan sebaiknya tidak terlalu bergantung banyak pada kebiasaan dikendalikan. Pada modul ini terdapat panduan penggunaan modul
dan kalimat perintah disetiap kontennya, sehingga guru tidak terlau sering memandu siswa .
Prinsip kesembilan yakni bahan harus memberikan kesempatan peserta didik untuk umpan balik hasil. Pada modul ini terdapat kegiatan aksi lingkungan
sehat, evaluasi, dan uji kompetensi siswa lihat pada gambar 4.5, 4.10, dan 4.11. Rangkaian kegiatan tersebut digunakan untuk melihat perkembangan siswa
feedback, baik segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
4.3 Data Hasil Validasi Modul