32
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas 1 jenis penelitian, 2 setting penelitian, 3 prosedur pengembangan, 3 validasi, 4 instrumen penelitian, 5 teknik
pengumpulan data, dan 6 teknik analisis data
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan Reseach and Development. Penelitian dan pengembangan dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan Sugiyono, 2016:30. Produk yang
dihasilkan berupa modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris pada materi Lingkungan Sehat dan Lingkungan Tidak Sehat kelas IIIB Sekolah Dasar.
Untuk menghasilkan produk yang baik perlu digunakan prosedur yang baik pula, yaitu mulai dari analisis kebutuhan hingga implementasi dan evaluasi, sehingga
produk yang dihasilkan dapat berguna sesuai dengan kebutuhan.
3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Perumnas Condongcatur yang beralamat di Jalan Flamboyan No. 11 Perumnas, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
SD Negeri ini didirikan pada tahun 1982. Saat ini SDN Perumnas dipimpin oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepala sekolah yang bernama Mukija, S.Pd.SD, dan jumlah murid keseluruhannya adalah 449 siswa. Alasan peneliti melakukan penelitian di SD N Perumnas 3,
karena di sini masih kurang diajarkan mengenai sikap peduli lingkungan. Selain itu, pengajaran mengenai materi IPA masih minim menggunakan cara belajar yang
menarik. Sehingga keadaan tersebut sangat cocok untuk kegiatan penelitian.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas III SD. Akan tetapi, kelas III SD yang digunakan sebagai penelitian terdapat 3 kelas, yaitu A, B, dan C sehingga
peneliti memilih salah satu kelas yaitu III B. Siswa kelas III B total keseluruhan berjumlah 23 siswa dengan 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Peneliti
memilih kelas III B karena kelas ini kurang suka dengan kegiatan pembelajaran yang hanya menggunakan LKSbuku paket dan tidak menggunakan media
pembelajaran. Jadi peneliti merekomendasikan kelas ini sebagai subjek penelitian.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk siswa kelas IIIB di SDN Perumnas
Condongcatur.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2016 hingga Januari 2017. Secara keseluruhan, penelitian ini dilakukan melalui 15 tahap, antara lain: 1
observasi dokumen kurikulum, 2 wawancara dengan siswa kelas IIIB, 3 mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, 4 membuat woorksheet
analisis kebutuhan, 5 studi pustaka bab I sampai bab III, 6 membuat silabus, 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuat RPP, 8 Membuat modul, 9 validasi modul, 10 revisi modul, 11 implementasi modul di SD, 12 mengolah data hasil penelitian, 13 penyusunan
bab IV dan bab V, 14 persiapan ujian, 15 ujian skripsi.
3.3 Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa modul Pembelajaran IPA. Produk dihasilkan dengan mengunakan prosedur pengembangan menurut
Tomlinson yang sudah diadaptasi dan dimodifikasi. Langkah prosedurnya dimulai
Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Pendidikan Emansipatoris
Analisis Kebutuhan
Dokumen kurikulum
Latar belakang siswa
Analisis Kebutuhan SK KD
Revisi
Implementasi Desain
Indikator Menyusun RPP
Menyusun Modul Validasi Modul
Evaluasi
dari analisis kebutuhan, desain, revisi, implementasi, dan evaluasi. Berikut ini peneliti akan menjelaskan bagan prosedur pengembangan dari langkah kesatu
hingga langkah kelima.
Langkah 1, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan
dilakukan sebagai acuan dalam pembuatan modul. Pertama peneliti melakukan pengumpulan data yaitu berupa latar belakang siswa kelas IIIB di SDN Perumnas
CC, visi dan misi sekolah, dan kurikulum yang digunakan disekolah, serta gaya belajar yang digunakan. Latar belakang siswa diperoleh melalui observasi dan
wawancara tertulis. Visi dan misi sekolah serta kurikulum yang digunakan diperoleh dengan observasi, dan gaya belajar yang digunakan guru diperoleh
dengan wawancara. Setelah melakukan pengumpulan data, peneliti menganalisis data yang
diperoleh, kemudian memilih Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Standar Kompetensi yang peneliti pilih yaitu SK. 2. Memahami kondisi
lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan dengan Kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan
yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Langkah 2 , peneliti melakukan desain. Proses desain
diawali dengan membuat sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP merupakan desain dari
modul. RPP ini digunakan sebagai dasar pembuatan
modul pembelajaran IPA, dan modul ini dikembangkan dengan mangadaptasi sembilan dari enambelas prinsip
pengembangan bahan milik tomlinson, yaitu 1 Materials should achieve impact, 2 Materials should help learners to develop confidence, 3 What is being taught
should be perceived by learners as relevant and usefu, 4 Materials should require and facilitate learner self-investment, 5 Materials should take into account that
learners differ in learning styles, 6 Materials should take into account that learners differ in affective attitudes, 7 Materials should maximize learning potential by
encouraging intellectual, aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and left brain activities, 8 Materials should not rely too much on
controlled practice, 9 Materials should provide opportunities for outcome feedback. Kemudian modul tersebut divalidasikan kepada dua ahli modul untuk
memperoleh kritik dan saran serta penilaian modul yang dikernbangkan oleh peneliti.
Langkah 3 , peneliti melakukan revisi. Revisi diakukan pada bagian modul
yang dikritik dan diberikan saran oleh dua validator.
Langkah 4 , peneliti melakukan implementasi. Setelah modul direvisi,
modul diimplementasikan pada seluruh siswa kelas IIIB di SDN Perumnas CC. Modul tersebut digunakan sebagai acuan kegiatan belajar selama 2 kali pertemuan,
dan setelahnya pembagian kuesioner.
Langkah 5 , peneliti melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan pada kegiatan
belajar dan pembagian kuesioner. Hasil evaluasi kegiatan pembelajaran digunakan sebagai acuan untuk merevisi modul, dan hasil kuesioner digunakan sebagai
penilaian terhadap kualitas modul.
3.4 Validasi