Hasil Wawancara Penggiat PSL

5. Penanggulangan sampah, memanfaatkan kembali sampah organis, dan mendaur ulang recycling sampah anorganis botol, kaleng, plastik, dan lain- lainnya melalui tukang loak atau yang serupa. 6. Mengembangkan teknik biogas, memanfaatkan sampah hewan, manusia dan kotoran dapur, untuk dibiogaskan sebagai sumber energi untuk dimasak 7. Meningkatkan keterampilan sehingga dapat memanfaatkan bahan tersedia, sisa bahan, atau bahan bekas, lalu turut mendaur-ulang berbagai bahan berkali-kali, seperti merangkai bunga dari bahan sisa, dan sebagainya. Berdasarkan tujuh indikator yang dipaparkan diatas, peneliti mengambil satu indikator yaitu peningkatan kesehatan lingkungan yang menyangkut usaha kebersihan selokan, tempat mandi-cuci-kakus, terpeliharanya sumur air minum.

2.1.11 Hasil Wawancara Penggiat PSL

Pak Gatot adalah salah satu penggiat PSL, beliau mulai menekuni kegiatan pelestarian lingkungan sejak tahun 2004. Alasan pak Gatot menekuni kegiatan ini karena dari dulu sejak belum tegabung dalam PSL sudah dekat dengan lingkungan, dan motivasinya adalah menjaga lingkungan seperti menjaga dirinya sendiri. Kegiatan yang dilakukan pak Gatot di PSL ini sangat beragam, mulai dari menanam bibit pohon, ikut menangkarkan burung kakak tua, pasar legawa, kafe, dan yoga ketawa. Dari berbagai kegiatan yang dilakukan di PSL ini, ada keuntungan tersendiri bagi pak Gatot, yaitu menambah relasi sosial. Pak Gatot memandang bahwa kondisi lingkungan yang terjadi pada saat ini adalah baik, beliau tidak bisa menyimpulkan lingkungan ini rusak, karena cara pandang setiap orang terhadap keadaan lingkungan berbeda-beda. Kerusakan lingkungan sendiri terjadi karena campur tangan manusia. Hal itu karena pemikiran seseorang sejak kecil. Pola pikir yang terbentuk sejak kecil seperti membuang sampah sembarangan lama kelamaan akan tumbuh membesar, dan dari situlah manusia mulai merusak lingkungan. Selain itu kerusakan lingkungan juga dapat terjadi karena banyaknya kebutuhan pada manusia, karena semakin banyak kebutuhan manusia yang diperlukan maka akan semakin banyak pula hasil alam yang diambil sehingga lingkungan menjadi tidak seimbang dan rusak. Bentuk keprihatinan pak Gatot untuk mengurangi perusakan lingkungan sendiri adalah dengan mencoba untuk menanam tanaman. Sebagai makhluk yang hidup di bumi sudah selayaknya manusia menjaga lingkungan, hal ini sesuai dengan perintah Tuhan. Pak Gatot berpendapat bahwa manusia sudah menjaga lingkungan dengan baik, karena jika tidak ada yang menjaga lingkungan maka manusia tidak akan hidup sampai saat ini. Memang di dunia ini tidak sepenuhnya manusia menjaga lingkungan. Sebagian ada yang merusak lingkungan dan sebagian lagi ada yang menjaga lingkungan. Perumpamaan semua manusia yang hidup di bumi merusak lingkungan maka keadaan lingkungan pasti akan berubah. Berkembangnya teknologi yang saat ini semakin maju dan meningkat pesat memberi juga dampak positif dan dampak negatif bagi lingkungan. Dampak positif teknologi bagi lingkungan misalnya media sosial seperti facebook. Facebook dapat digunakan untuk menginformasikan berita-berita tentang kerusakan lingkungan. Melalui facebook, informasi-informasi seperti kerusakan lingkungan disuatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tempat akan cepat tersebar luas dan berita tersebut akan mudah direspon oleh banyak pihak. Sementara dampak negatifnya facebook digunakan untuk hal-hal tidak berguna seperti curhat. Pak Gatot melihat bahwa segala tindakan manusia selalu berhubungan dengan lingkungan, karena manusia merupakan bagian dari lingkungan. Cara menjaga lingkungan agar tetap lestari menurut pak Gatot melalui PSL ini adalah dengan mengajarkan pada orang lain mengenai lingkungan. Misalnya seperti kegiatan yang pernah dilakukan beliau, yaitu menanam pohon, mengadakan pelatihan cara merawat tanaman, menyediakan lahan untuk berkebun, mengadakan pasar legawa yang bertujuan untuk mengundang masyarakat sekitar untuk datang ke PSL, dan melakukan penelitian pada kerusakan lingkungan. Selain itu, cara agar lingkungan tetap terjaga dan tidak dirusak oleh manusia maka pihak negara juga ikut andil dalam menjaga lingkungan, yaitu melalui peraturan perundang- undangan. Sehingga melalui kegiatan tersebut secara sederhana dapat mengajak masyarakat untuk cinta terhadap lingkungan, karena di dalamnya dikenalkan tentang tumbuhan dan bagaimana cara merawatnya. Sehingga diibaratkan jika seseorang semasa kecilnya sudah mengenal lingkungan yang asri dan sejuk, maka ketika dewasa ia merasa bahwa lingkungan tidak seperti yang dulu lagi asri dan sejuk, maka ia akan mencoba untuk menjaganya agar bisa merasakan seperti yang dulu lagi. 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan 2.2.1 Penelitian yang Relevan tentang Modul Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Theresia Dwi Kurniawati 2016. Tujuan utama penelitian tersebut adalah menghasilkan suatu produk berupa modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 untuk mendorong berpikir kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah research and development RD yang menggunakan prosedur pengembangan Borg Gall dalam Sanjaya tetapi hanya sampai pada langkah 7. Hasil penelitian berdasarkan validasi produk oleh Guru kelas IV SD Kanisisus Ganjuran, 4 siswa kelas IV SDN 1 Bareng Lor Klaten, 19 siswa kelas IV SD Kanisius Ganjuran dari keseluruhan hasil validasi tersebut, diperoleh rata-rata skor 3,3 dengan kategori layak. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan layak untuk digunakan sebagai bahan ajar untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar pada mata pelajaran IPA. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Rismawati Halawa 2016. Tujuan utama pada penelitian ini adalah mengembangkan produk berupa modul tanaman obat “Daun Ajaib” untuk kelas V sekolah dasar agar mereka dapat mengetahui pentingnya melestarikan tanaman obat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan RD. Penelitian ini menggunakan enam langkah dari Sugiyono yang meliputi: 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, dan 6 uji coba produk. Hasil penelitian berdasarkan uji coba modul pada 27 siswa kelas V di SDN No.075046 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengembangan modul pembelajaran IPA kelas III eksistensial Sekolah Dasar berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan.

0 0 163

Pengembangan modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan kelas IV di SD BOPKRI Gondolayu dengan pendekatan PPR.

1 2 148

Pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan pada siswa kelas IIIB di SDN Perumnas Condongcatur.

0 1 140

Pengembangan modul pembelajaran IPA kelas III humanis sekolah dasar berbasis pendidikan emasipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan.

0 2 190

Pengembangan modul pembelajaran dan LKS budidaya tanaman berdasarkan pendekatan Pendidikan Emansipatoris untuk siswa kelas IVA SDN No. 071094 Lologolu Kabupaten Nias Barat.

0 1 108

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IIIB pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SDN Perumnas Condongcatur.

0 4 421

Pengembangan modul pembelajaran IPA kelas III eksistensial Sekolah Dasar berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan

3 10 161

Pengembangan modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan kelas IV di SD BOPKRI Gondolayu dengan pendekatan PPR

0 0 146

Pengembangan modul pembelajaran IPA kelas III humanis sekolah dasar berbasis pendidikan emasipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan

0 1 188

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK MEMBERDAYAKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMP/MTs KELAS VII - UNS Institutional Repository

0 1 17