Menopause Hubungan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik Terhadap Psikologi Ibu Menopause

keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar dalam memotivasi seseorang dalam mengubah tingkah lakunya. Dalam sebuah lingkungan yang hangat dan terbuka, akan menimbulkan rasa kesetiakawanan yang tinggi. 3 Media Pada era globalisasi ini hampir dari waktu yang dihabiskan adalah berhadapan dengan media informasi, baik itu media cetak maupun elektronika TV, radio, komputerinternet sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah yang positif terhadap kesehatan.

B. Menopause

1. Pengertian Menopause Istilah kata menopause berasal dari kata men = bulan, pause pausis,pauo = periode atau tanda berhenti, jadi menopause adalah berhentinya secara defenitif menstruasi. Menopause adalah berhentinya haid yang terakhir yang terjadi dalam masa klimakterium dan hormon estrogen tidak dibentuk lagi, jadi merupakan satu titik waktu.Pieter Lumongga, 2011 :265 Menopause merupakan satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perdarahan menstruasi terakhir dalam kehidupan seorang wanita Andrews, 2003 :465 Universitas Sumatera Utara Menopause ialah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang- kurangnya satu tahun berhentinya haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang Wiknjosastro, 2009 :130 2. Usia Menopause Di inggris raya, usia rata – rata saat periode menstruasi berhenti adalah 51 tahun. Usia ini masih konstan selama bertahun – tahun meski perbaikan umum dalam pemberian layanan perawatan kesehatan mengakibatkan peningkatan usia harapan hidup yang jauh lebih tua dibandingkan usia harapan hidup yang jauh lebih tua dibandingkan usia harapan hidup yang diketahui oleh generasi sebelumnya. Saat ini, wanita diharapkan dapat hidup lama lagi setelah menopause dan ini merupakan sebagian alasan mengapa wanita lebih memikirkan pengaruh jangka panjang defisiensi estrogen. Meski 51 tahun merupakan usia rata – rata menopause, menopause umumnya terjadi pada usia antara 45 hingga 58 tahun dan dapat terjadi lebih awal pada beberapa wanita Andrews, 2003 :465 Usia median awitan periode waktu ini adalah 47,5 tahun dan periode pramenopause sekitar durasi empat tahun. Usia median menopause untuk kelompok wanita ini adalah 51,3 tahun, dan hanya pada wanita yang prekok yang ditemukan berkaitan dengan menopause dini sekitar 1,5 tahun. Rentang usia menopause pada sebagian besar wanita Universitas Sumatera Utara usia antara 48 dan 55. Penulis lain juga melaporkan usia rata-rata terjadinya menopause di Amerika Serikat adalah 51 tahun Varney, Kriebs, Gegor, 2007 :302 Umur waktu terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola kehidupan. Ada kecendrungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua. Misalnya, pada tahun 1915 menopause dikatakan terjadi sekitar umur 44 tahun, sedangkan pada tahun 1950 pada umur yang mendekati 50 tahun. Penelitian agoestina dalam tahun 1982 di Bandung menunjukkan bahwa pada umur 48 tahun, 50 dari wanita indonesia telah mengalami menopause Wiknjosastro, 2009 :130 Menurut Kasdu, 2002 :17 bahwa usia seorang wanita akan mengalami menopause sangat bervariatif. Hal ini sangat tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Namun apabila diambil rata – ratanya, umumnya seorang wanita akan mengalami menopause sekitar 45 – 50 tahun. Menurut Pieter dan lumonggan 2011 :265 umumnya terjadi menopause pada umur 45 – 55 tahun. 3. Gejala menopause Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogenprogesteron dan tubuh Universitas Sumatera Utara memberikan reaksi. Estrogen bertanggung jawab terhadap pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim. Selama masa reproduktif, pembentukan lapisan rahim diikuti dengan pelepasan dinding rahim pada setiap siklus menstruasi. Berkurangnya kadar estrogen pada menopause menyebabkan tidak terjadinya pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim. Gejala menopause biasanya berbeda pada tiap wanita. Beberapa orang mungkin mengalami perubahan pada fisik dan psikisnya, tetapi berat ringannya gejala sangat bervariasi. Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah normal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Beberapa gejala menopause yang dapat terjadi adalah : a. Menstruasi yang tidak teratur. Biasanya terjadi pada masa pra menopause, yang ditandai dengan makin jarangnya mengalami menstruasi, atau bahkan sering menstruasi siklus haid memendek. Pada masa ini, beberapa wanita masih ada kemungkinan hamil, sampai mereka betul-betul memasuki masa menopause. b. Hot Flashes Universitas Sumatera Utara Gejala ini hampir selalu dirasakan tiap wanita yang mengalami menopause. Rasa panas menyebar di seluruh tubuh, tetapi yang tersering ialah daerah wajah dan dada. Biasanya rasa panas ini disertai dengan warna kulit kemerahan dan keringat yang berlebihan. Hot flashes dialami oleh sekitar 75 wanita menopause. Kebanyakan hot flashes dialami selama lebih dari 1 tahun dan 25-50 wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun. c. Keringat malam Terkadang rasa panas disertai dengan keringat pada malam hari. Ini menyebabkan wanita yang mengalaminya sering terbangun dan sulit untuk tidur lagi. d. Vagina menjadi kering dan gatal karena penipisan jaringan pada dinding vagina sehingga dapat timbul nyeri atau iritasi pada saat berhubungan badan dyspareunia. Perubahan pada vagina juga memudahkan terjadinya infeksi. e. Saluran kemih urethra menjadi kering dan kurang elastis, sehingga mudah terjadi infeksi saluran kemih dan rasa tidak puas saat berkemih. f. Mudah lelah fatique, perubahan mood, dan mudah tersinggung. g. Pusing, kesemutan dan palpitasi jantung berdebar. h. Hilangnya kendali terhadap kandung kemih beser. Universitas Sumatera Utara i. Perubahan pada tekstur kulit. Kulit tidak elastis lagi dan mulai muncul keriput. Ini diakibatkan jaringan kolagen yang makin berkurang akibat menurunnya kadar estrogen Tessy, 2012 ¶ 4 4. Faktor yang mempengaruhi Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause : a. Usia saat haid pertama kali menarche Beberapa ahli yang melakukan penelitian menemukan adanya hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia seorang wanita memasuki menopause. Kesimpulan dari penelitian-penelitian ini mengungkapkan, bahwa semakin muda seorang mengalami haid pertama kalinya, semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause b. Faktor psikis Keadaan seorang wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita. Menurut beberapa penelitian, mereka akan mengalami masa menopause lebih muda, dibandingkan mereka yang menikah dan tidak bekerjabekerja atau tidak menikah dan tidak bekerja c. Jumlah anak Meskipun belum ditemukan hubungan antara jumlah anak dan menopause tetapi beberapa peneliti menemukan bahwa makin Universitas Sumatera Utara sering seorang wanita melahirkan maka semakin tua atau lama memasuki masa menopause d. Usia melahirkan Masih berhubungan dengan melahirkan anak, bahwa semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia menopause. Penelitian yang dilakukan Beth Israel Deaconess Medical Center in Boston mengungkapkan bahwa wanita yang masih melahirkan diatas usia 40 tahun akan mengalami usia menopause yang lebih tua. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi. Bahkan, akan memperlambat proses penuaan tubuh e. Pemakaian kontrasepsi Pemakaian kontrasepsi ini, khususnya alat kontrasepsi jenis hormonal. Hal ini bisa terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang menekan fungsi indung telur sehingga tidak memproduksi telur. Pada wanita yang menggunakan kontrasespi ini akan lebih lama atau tua memasuki usia menopause. f. Merokok Diduga, wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause g. Sosial ekonomi Meskipun data pasti belum diperoleh, dalam bukunya, DR. Faisal menyebutkan bahwa menopause kelihatannya Universitas Sumatera Utara dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami. Begitu juga hubungan antara tinggi badan dan berat badan wanita yang bersangkutan termsuk dalam pengaruh sosial ekonomi Kasdu, 2002 :17 5. Kesiapan menghadapi menopause a. Mengonsumsi makanan bergizi Sebaiknya mengkonsumsi makanan dengan gizi yang berimbang. Pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam menghambat berbagai dampak negatif menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering, serta berbagai penyakit lainnya. Yang dimaksud dengan gizi seimbang adalah memenuhi kebutuhan gizi perhari dengan asupan zat – zat gizi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Kebutuhan gizi orang dewasa dengan berat normal adalah sekitar 2.000-2.200 kkalperhari. Dengan pemenuhan gizi secara ini diharapkan seseorang tidak kelebihan atau kekurangan berat badan dan juga terjangkit suatu penyakit seperti diabetes mellitus atau anemia. Apabila cukup menkonsumsi gizi seimbang, tidak diperlukan asupan gizi tertentu untuk mencegah suatu gangguan. Namun, tidak ada salahnya untuk mengantisipasi kebutuhan makanan yang diperlukan pada masa menopause atau berhentinya hormon estrogen dalam tubuh. Terutama, jika Anda memiliki risiko terkena gangguan tubuh tertentu yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara Jenis makanan tersebut di antaranya mengandung phytohormon estrogen,seperti kacang kedelai atau pepaya. Selain itu, jangan lupa cukup mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, seperti ikan tuna, salmon, minyak ikan, telur, dan susu. Meskipun vitamin D sendiri bisa diperoleh dari sinar matahari yang dapat Anda peroleh dengan mudah dan bebas. b. Menghindarkan stres Usahakan untuk membiasakan gaya hidup rileks dan menghindari tekanan yang dapat membebani pikiran. Hal ini penting untuk mengatasi dampak psikologis akibat menopause. Wanita yang memasuki menopause, tidak jarang merasa tidak sempurna lagi sebagai wanita. Kondisi ini sering menimbulkan tekanan psikologis. Jika tekanan ini tidak diatasi akan berkembang menjadi stres yang berdampak buruk pada kehidupan sosial seorang wanita. Selain itu, stres atau keadaan tegang akan merangsang otak yang dapat mengganggu keseimbangan hormon yang akhirnya berdampak pada kesehatan tubuh. c. Menghentikan merokok dan minum – minuman beralkohol Bukan rahasia lagi, merokok dapat merusak kesehatan seseorang. Bukan itu saja, merokok juga akan merusak kecantikan Anda. Asap nikotin dapat membuat kulit wajah kering dan kusam. Bibir dan gusi menghitam, bahkan Anda akan kehilangan keindahan kuku dan jemari karena kandungan nikotin yang anda pegang setiap hari. d. Olahraga secara teratur Universitas Sumatera Utara Selain menguatkan tulang, olahraga juga sudah terbukti bisa mencegah penyakit jantung, diabetes, jenis kanker tertentu, dan juga mengusir stres. Kalau Anda punya alasan kuat untuk tidak bisa berolahraga khusus, Anda harus tetap menyediakan waktu untuk menggerakkan tubuh. e. Berkonsultasi dengan dokter Meskipun masa menopause merupakan peristiwa normal yang akan terjadi pada setiap wanita, tetapi tidak ada salahnya jauh-jauh hari sebelum memasuki masa tersebut, Anda cukup mendapat informasi yang benar. Hal ini tentu saja bisa Anda peroleh dengan buku bacaan yang mudah diperoleh. Namun, tidak ada salahnya jika Anda mengkonsultasikan hal ini kepada dokter Anda. Apalagi jika Anda memiliki beberapa penyakit atau riwayat kesehatan, bahkan gaya hidup yang memungkinkan munculnya masalah pada masa menopause. Misalnya, ibu menderita osteoporosis atau pernah menderita kanker. Konsultasi ini dapat anda lakukan dengan dokter langganan Anda, baik dokter umum maupun dokter keluarga. Namun, jika Anda punya dokter kebidanan itu juga lebih baik. Secara keahlian, ia lebih tahu permasalahan tentang menopause dan bagaimana mencegah dan dapat menjalani masa itu nantinya dengan menyenangkan Kasdu, 2002 :19 Universitas Sumatera Utara

C. Keadaan psikologi ibu menopause