C. Keadaan psikologi ibu menopause
Menurut Varney 2004 :308 selama beberapa dekade, menopause telah di kaitkan dengan masalah psikologis. Menopause merupakan satu masa dalam
kehidupan seorang wanita saat ia mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Akibat perubahan fisik tersebut dapat bertahan lama dan dapat mempengaruhi
cara wanita menghadapi stres lain yang mungkin muncul pada saat bersamaan Andrews, 2003 :491
Penurunan estrogen pada perempuan dapat menyebabkan gangguan psikologis berupa depresi, kurang percaya diri, mudah tersinggung, sulit
berkonsentrasi, menurunnya daya ingat dan kehilangan gairah seksual, murung, cemas, merasa tidak berharga, sulit mengambil keputusan. Gangguan tidur
kronik akibat kulit memerah, perasaan panas dan banyak keringat berpengaruh banyak terhadap timbulnya gangguan ini. Hal lain yang mempengaruhi
insidensi gejala psikologis ini adalah kepribadian, sikap terhadap menopause, faktor budaya Pinem, 2009 :396
Beberapa wanita menemukan perubahan gelombang hormon dan kebutuhan untuk menyesuaikan dengan perubahan membuat menopause
menjadi masa-masa sulit. Dia melihat perubahan ini, seperti kehilangan sesuatu. Yang dibayangkannya tentang kehidupan, dan dia harus menyesuaikan
dengan gejala asing dari menopause yang asing baginya. Ketidakteraturan haid mungkin secara bawah sadar meningkatkan kecemasannya bahwa daya tarik
seksual dan fisiknya berkurang. Dia menjadi tua, dan merasa ditolak;dia mencapai akhir dari kehidupan Llewellyn-Jones, 2005 :419
Universitas Sumatera Utara
Psikiatris menemukan, banyak wanita pada masa menopause melampaui 3 tahap sebelum menyesuaikan dengan kehidupan barunya. Pertama adalah tahap
dimana perasaan cemas paling menonjol. Biasanya periode ini cukup singkat. dilanjutkan dengan periode yang mungkin berlangsung berbulan-bulan, ketika
gangguan depresi dan perubahan suasana hati yang lain muncul. Yang ketiga merasa ditolak oleh semua orang Llewellyn-Jones, 2005 :419
Gangguan psikologis yang lebih parah juga akan terjadi jika lingkungan wanita menopause belum menerima keadaannya dengan sepenuh hati.
Pengaruh yang paling besar datang dari pasangan. Jika pasangan tidak meberikan dukungan yang memadai, wanita menopause bisa percaya dirinya
hilang, takut dan merasa selalu khawatir. Faktor internal yang turut memperparah dan justru lebih sering terjadi,
yaitu dikarenakan oleh wanita itu sendiri. Banyak wanita menopause yang belum dapat menerima kenyataan ini. Selama ini, para ahli berpendapat
masalah psikologis sangat tergantung dari persepsi seorang wanita tentang menopause Indarti, 2004 :32
Pieter Lumongga Lubis 2011 :267 mengemukakan keadaan psikologi ibu menopause meliputi :
a. Ingatan menurun
Gejala menurunnya ingatan terlihat bahwa sebelum menopause wanita masih begitu mudah untuk mengingat. Akan tetapi,
sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat bahkan mereka sering lupa terhadap hal-hal kecil
dan sederhana
Universitas Sumatera Utara
b. Kecemasan
Banyak dari ibu-ibu yang mengalami menopause menjadi seorang yang mudah mengalami rasa cemas. Kecemasan ini
timbul sebagai akibat seringnya kekhawatiran yang menghantui dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah
mereka khawatirkan. Kecemasan ini biasanya relatif, artinya kecemasan itu bisa dihilangkan dan di tenangkan. Namun pada
sebagian kondisi ini tidak mampu dilakukan. Adapun simtom-simtom psikologis yang sering dialami
wanita menopause, yaitu : 1
Suasana hati yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti gampang marah dan rasa tegang
2 Pikiran yang tidak menentu sebagai akibat
kekhawatiran yang berkepanjangan sehingga mereka sulit untuk konsentrasi. Bahkan sebaliknya, terkadang
pikiran mereka kosong dan membesar-besarkan ancaman
3 Sangat sensitif dan merasa tidak berdaya
4 Selalu menghindari situasi-situasi yang menimbulkan
kecemasan dan mereka selalu lari dari kenyataan 5
Perilaku gelisah seperti gugup, agitasi, dan kewaspadaan yang berlebihan
6 Gangguan psikogenik mencakup bertambahnya rasa
gelisah, depresi, mudah cemas, insomnia, dan sakit
Universitas Sumatera Utara
kepala. Keadaan lain yang dapat di perberat oleh gejala menopause mencakup masalah psikosomatik yang telah
ada diperkuat gejolak panas, pola tidur yang diganggu keringat malam, penurunan libido karena vaginitis
atrofikansyang mengakibatkan dispareunia. c.
Mudah tersinggung Gejala ini lebih mudah dilihat jika kita bandingkan dengan
perasaan cemas. Wanita menopause lebih menunjukkan sikap mudah tersinggung dan marah. Hal ini mungkin saja disebabkan
adanya tingkat kesadaran yang luar biasa dialami mereka. Perasaan mereka begitu sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-
orang di lingkungan sekitarnya. Kondisi ini akan sangat tampak manakala mereka memersepsikan perilaku itu secara negatif dan
menyinggung dirinya. Respon-respon stres pada wanita menopause begitu beragam
dan terkadang bersifat kronis. Secara psikologis sumber-sumber stres wanita menopause tidak bisa diramalkan begitu saja, namun
yang bisa terlihat adalah siklus suasana hati, misalnya reaksi marah atau sedih. Faktor-faktor penyebab stres pada wanita menopause
yaitu keadaan emosi personalnya dan sikap orang-orang di sekitarnya.
d. Depresi
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita menopause lebih besar dan lebih gampang mengalami depresi dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
dengan rentang kehidupan sebelumnya. Bentuk-bentuk depresi wanita menopause terlihat dari :
1 Hilangnya percaya diri atas kemampuan organ
reproduksinya 2
Kesedihan akibat ditinggalkan anak-anaknya atau suami yang meninggal
3 Sedih karena sudah menurun daya tariknya
4 Merasa tertekan karena seluruh aktivitas dan perannya
sudah diambil alih 5
Sakit yang tidak sembuh-sembuh atau penyakit kronis
D. Hubungan Motivasi Intrinsik Terhadap Keadaan Psikologi Ibu Menopause