BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekitar 25 juta wanita di seluruh dunia diperkirakan mengalami menopause.
Jumlah wanita usia 50 tahun ke atas diperkirakan meningkat dari 500 juta pada saat ini menjadi lebih dari 1 miliar pada 2030. Di Asia, masih menurut data World
Health Organization WHO, pada 2025 jumlah wanita yang berusia tua diperkirakan akan melonjak dari 107 juta ke 373 juta Ali, 2009 ¶ 6
Menopause adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir. Menopause terjadi karena penurunan fungsi indung telur sehingga produksi
hormon estrogen berkurang yang mengakibatkan terhentinya atau matinya haid untuk selamanya. Usia terjadinya menopause sangat bervariasi, dipengaruhi oleh
keturunan, kesehatan umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, 1982 Di Bandung dalam Wignyosastro Hanifa, Saifuddin, Abdul Bari, Rachimhadhi,
Trijatmo, 1994 menunjukkan bahwa 50 perempuan indonesia telah mengalami menopause pada usia 48 tahun. Bagi perempuan Indonesia, usia menopause
sekitar 49 tahun pada tahun 2000 Pinem, 2009 :391 Ketika seorang wanita dilahirkan, sel telur berjumlah 733.000. Jumlah ini
terus berkurang selama masa anak – anak dan reproduksi. Berkurangnya sel telur mengakibatkan menurunnya pembentukan hormon estrogen dan progesteron.
Seiring dengan hal itu, umumnya semua wanita merasakan perubahan fisik dan psikologis Indarti, 2004 :28
1
Universitas Sumatera Utara
Menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita. Menopause adalah kejadian sesaat saja yaitu perdarahan haid terakhir. Namun bagi sebagian
wanita, masa menopause merupakan saat yang paling menyedihkan dalam hidup. Ada banyak kekhawatiran yang menyelubungi pikiran wanita ketika memasuki
fase ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 75 wanita yang mengalami menopause merasakan menopause sebagai masalah atau gangguan, sedangkan
25 lainnya tidak mempermasalahkannya Puspitasari, 2007 :35 Menopause adalah kejadian biasa yang dihadapi wanita ketika tahun – tahun
kesuburannya menurun, sehingga bagi sebagian wanita menimbulkan rasa cemas dan risau, sementara bagi yang lain mendatangkan rasa percaya diri. Bagi seorang
ibu rumah tangga yang telah membaktikan seluruh hidupnya mengurus suami dan keluarga, misalnya, menopause acapkali membuatnya merasa tidak dibutuhkan
lagi Nirmala, 2003 :9 Menurut Kasdu 2002 :7 Menopause yang dikenal sebagai masa
berakhirnya menstruasi atau haid, sering dianggap sebagai momok dalam kehidupan seorang wanita. Masa ini mengingatkan dirinya yang akan menjadi tua
karena organ reproduksinya sudah tidak berfungsi lagi. Pangkal kekhawatiran atau keresahan yang sering muncul, lebih pada kekhawatiran terhadap hal-hal lain yang
mungkin muncul menyertai berakhirnya masa reproduksi. Dalam usia 50-an wanita mengalami menopause, yaitu berhentinya
kesuburan yang ditandai dengan mengakibatkan depresi pada ibu-ibu. Selain itu menopause memang diikuti oleh berbagai gejala psikosomatik seperti pusing-
pusing, rasa capai yang amat sangat, sering berkeringat diikuti bercak-bercak merah diwajah dan leher, cepat nervous dan tidak tenang. Menopause juga berarti
Universitas Sumatera Utara
hilangnya salah satu ciri kewanitaan yang diikuti oleh gejala-gejala fisik lain, yaitu bulu-bulu ditubuh menjadi lebih kasar, buah dada kempes, suara sedikit
lebih berat, dan bulu-bulu di genital berkurang Irwanto, et al. 1994 :51 Banyak wanita mengeluh masalah psikologis saat menopause, tetapi sulit
untuk menentukan apakah masalah ini timbul akibat defisiensi estrogen atau merupakan faktor sekunder akibat gejala lain, seperti flush dan keringat malam.
Episode keringat malam yang berkepanjangan dapat mengakibatkan gangguan pola tidur, yang akhirnya menyebabkan gangguan konsentrasi, ingatan yang
kurang baik, perubahan alam perasaan, bahkan gejala fisik, seperti sakit kepala dan kelemahan Andrews,2003 :469
Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Epidemiologi dan Psikiatri, University of Pittsburgh, O’Hara mendapatkan hasil 28,9 mengalami stress
tidak siap diawal perimenopause, 20,9 di premenopause dan 22 pada postmenopause Bromberger dkk, 2005
Sebuah penelitian tentang menopause yang dilakukan pada tahun 2006 di Canada didapatkan hasil 38 mengalami gangguan tidur, 30-50 mengalami
gangguan urogenital, 50 mengalami kekeringan vagina yang disertai rasa sakit. Beberapa pakar kesehatan berpendapat bahwa menopause merupakan
peristiwa alamiah dan bukan diakibatkan oleh penyakit khusus penyakit defisiensi hormon, sehingga tidak memerlukan pengobatan tetapi hanya
membutuhkan pengertian dari keluarga, lingkungan, dan dirinya sendiri Pieter Lumongga, 2011 :66
Kemauan diri untuk memandang hidup yang akan datang sebagai sebuah harapan yang membahagiakan. Dengan kata lain, selalu berfikir positif sehingga
Universitas Sumatera Utara
setiap kejadian atau peristiwa yang dialami selalu dipandang dari segi baik. Tentunya, hal ini dapat berlangsung apabila ada dukungan dari orang – orang
sekitarnya. Peran positif mereka akan menumbuhkan bahwa kehadirannya masih sangat diperlukan dalam menghadapi hidup ini Kasdu, 2002 :38
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 November di Desa Patumbak kampung Dusun VI dari 2068 jumlah penduduk wanita
didapatkan 341 wanita usia 45-60 tahun dan 156 orang diantaranya sudah menopause. Telah dilakukan wawancara terhadap 10 orang, dan 2 orang
mengatakan bahwa mereka baik-baik saja dalam menghadapi menopause, dan 8 orang mengatakan bahwa mereka kurang baik dan cenderung cemas menghadapi
menopause. Dari data tersebut peneliti ingin mengetahui adakah hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause di
Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.
B. Rumusan Masalah