Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaaf Penelitian Motivasi

setiap kejadian atau peristiwa yang dialami selalu dipandang dari segi baik. Tentunya, hal ini dapat berlangsung apabila ada dukungan dari orang – orang sekitarnya. Peran positif mereka akan menumbuhkan bahwa kehadirannya masih sangat diperlukan dalam menghadapi hidup ini Kasdu, 2002 :38 Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 November di Desa Patumbak kampung Dusun VI dari 2068 jumlah penduduk wanita didapatkan 341 wanita usia 45-60 tahun dan 156 orang diantaranya sudah menopause. Telah dilakukan wawancara terhadap 10 orang, dan 2 orang mengatakan bahwa mereka baik-baik saja dalam menghadapi menopause, dan 8 orang mengatakan bahwa mereka kurang baik dan cenderung cemas menghadapi menopause. Dari data tersebut peneliti ingin mengetahui adakah hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause di Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakangmasalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah ini adalah :“Apakah ada hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopausedi Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang?” Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Diketahuinya hubungan motivasi terhadap psikologi ibu menopause di Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui keadaan psikologi ibu menopause b. Untuk mengetahui motivasi intrinsik ibu menopause c. Untuk mengetahui motivasi ekstrinsik ibu menopause d. Untuk mengetahui hubungan motivasi intrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause e. Untuk mengetahui hubungan motivasi ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause

D. Manfaaf Penelitian

1. Bagi peneliti Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penelitian yang lebih lanjut tentang adanya hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause 2. Bagi Tempat Penelitian Agar menjadi masukan dalam memberikan informasi tentang adanya hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause di Dusun VI Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Universitas Sumatera Utara 3. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan masukan, pengetahuan dan menambah wawasan serta informasi bagi mahasiswa tentang adanya hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause 4. Bagi Ibu Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran kepada ibu bahwa adanya hubungan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap keadaan psikologi ibu menopause. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Motivasi

1. Pengertian Motivasi Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat Uno, 2011 :3 Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya Uno, 2011 :1 Secara definitif motivasi adalah tingkah laku yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Motivasi ini menjadi proses yang dapat menjelaskan mengenai tingkah laku seseorang dalam melaksanakan tugas tertentu Hidayat, 2009 :78 Motivasi istilah yang memiliki pengertian sangat luas, dipergunakan dalam psikologi untuk melingkupi keadaan-keadaan dan ‘kondisi-kondisi dalam’ yang mengaktifkan, memberi energi, dan menggerakkan organisme menuju kepada tingkah laku yang mengarah pada tujuan tertentu Baihaqi,et al. 2007 :43 Universitas Sumatera Utara 2. Teori – teori Motivasi Secara umum, teori motivasi dibagi dalam dua kategori, yaitu teori kandungan content, yang memusatkan perhatian pada kebutuhan dan sasaran tujuan, dan teori proses, yang banyak berkaitan dengan bagaimana orang berperilaku dan mengapa mereka berperilaku dengan cara tertentu. Hal paling penting dari kedua teori itu seperti terurai dibawah ini. a. F.W. Taylor dan Manajemen Ilmiah F.W. Taylor adalah seorang tokoh angkatan “manajemen ilmiah”, manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan. Pendekatan itu memusatkan perhatian membuat pekerjaan seefektif mungkin dengan merampingkan metode kerja, pembagian tenaga kerja, dan penilaian pekerjaan. Pekerjaan dibagi-bagi ke dalam berbagai komponen, diukur dengan menggunakan dengan teknik-teknik penelitian pekerjaan dan diberi imbalan sesuai dengan produktivitas. Dengan pendekatan itu, motivasi yang disebabkan imbalan keuangan dapat dicapai dengan memenuhi sasaran-sasaran keluaran. Pemikiran inilah yang melatarbelakangi sebagian besar penelitian pekerjaan yang didasarkan pada skema imbalan insentif. b. Hierarki Kebutuhan Maslow Setiap kali membicarakan motivasi, hierarki kebutuhan Maslow pasti disebut-sebut. Hierarki itu didasarkan pada anggapan bahwa pada waktu orang telah memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi. Maslow Universitas Sumatera Utara mengemukakan lima tingkat kebutuhan seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1. Hierarki Kebutuhan Maslow 1 Kebutuhan Fisologis Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara utnuk bernafas, dan sebagainya. 2 Kebutuhan akan rasa aman Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah dipuaskan, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan keselamatan. Keselamatan itu, termasuk merasa aman dari setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa terjamin. Kebutuhan fisiologis Rasa Aman Cinta Kasih Penghargaan Aktualis asi Diri Universitas Sumatera Utara 3 Kebutuhan akan Cinta Kasih atau Kebutuhan Sosial Ketika seseorang telah memuaskan kebutuhan fisiologis dan rasa aman, kepentingan berikutnya adalah hubungan antarmanusia. Cinta kasih dan kasih sayang yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin disadari melalui hubungan-hubungan antarpribadi yang mendalam, tetapi juga yang dicerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi bagian berbagai kelompok sosial. 4 Kebutuhan akan penghargaan Percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan orang lain. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, hal itu berarti memiliki pekerjaan yang dapat diakui sebagai bermanfaat, menyediakan sesuatu yang dapat dicapai, serta pengakuan umum dan kehormatan di dunia luar. 5 Kebutuhan tersebut ditempatkan paling atas pada hierarki Maslow dan berkaitan dengan keinginan pemenuhan diri. Ketika semua kebutuhan lain sudah dipuaskan, seseorang ingin mencapai secara penuh potensinya. c. Teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbuhan Existence, Relatedness, and Growth ERG Aldefer Aldefer merumuskan kembali hierarki Maslow dalam tiga kelompok, yang dinyatakan sebagai keberadaan, keterkaitan, dan pertumbuhan existence, relatedness and growth – ERG, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1 Kebutuhan akan keberadaan adalah semua kebutuhan yang berkaitan dengan keberadaan manusia yang dipertahankan dan berhubungan dengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada hierarki Maslow 2 Kebutuhan keterkaitan berkaitan dengan hubungan kemitraan 3 Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan potensi perorangan dan dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang dikemukakan Maslow. Menurut teori ERG, semua kebutuhan itu timbul pada waktu yang sama. Kalau satu tingkat kebutuhan tertentu tidak dapat dipuaskan, seseorang kelihatannya kembali ke tingkat lain. d. Teori Motivasi Kesehatan Herzberg Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan wawancara dengan par akuntan dan para ahli teknik Amerika Serikat dari berbagai industri, Hezberg mengembangkan teori motivasi dua faktor. Teori itu mendalilkan adanya beberapa faktor yang kalau tidak ada, menyebabkan ketidakpuasan dan yang terpisah dari faktor motivasi lain yang membangkitkan upaya dan kinerja sangat istimewa. Hal-hal yang tidak memuaskan ia gambarkan sebagai faktor kesehatan dan hal-hal yang memuaskan, ia gambarkan sebagai motivator. Universitas Sumatera Utara e. Teori X dan Teori Y McGregor Teori X dan teori McGregor beranggapan bahwa manajer teori X memandang para pekerja sebagai pekerja sebagai pemalas yang tidak dapat diperbaiki, dan oleh karena itu mereka cenderung menggunakan pendekatan “wortel dan togkat” untuk menanganinya. Sedangkan manajer teori Y memandang bekerja harus seimbang dengan istirahat dan bermain, dan bahwa orang-orang pada dasarnya cenderung untuk bekerja keras dan melakukan pekerjaan dengan baik. Teori bahwa seorang manajer itu mengayomi akan dengan jelas memengaruhi cara mereka menangani dan memotivasi bawahan. f. Teori Manusia Kompleks Masalahnya, kebanyakan teori motivasi diatas menganggap orang termotivasi oleh suatu jenis pendorong. Model utamanya dapat di jelaskan sebagai berikut : a. Manusia ekonomi, yang termotivasi terutama oleh imbalan keuangan b. Manusia sosial, yang motivasinya dipengaruhi terutama oleh sifat hubungan kemitraan dalam pekerjaan, diturunkan terutama dari karya Elton Mayo dan observasi melalui percobaan – percobaan “Haw thorne” c. Manusia yang mengaktualisasikan diri, seperti yang dinyatakan dalam hierarki kebutuhan Maslow dan teori Y McGregor Universitas Sumatera Utara Di dalam kenyataan, semua contoh terlalu sederhana karena semua orang berbeda, dan mempunyai dorongan semangat yang berbeda pula, yang dalam beberapa hal, berubah sepanjang waktu. 3. Fungsi Motivasi Motivasi erat kaitannya dengan tujuan, apapun bentuk kegiatannya akan dengan mudah tercapai jika diawali dengan sebuah motivasi yang jelas. Motivasi memiliki fungsi antara lain : a. Motivasi sebagai pendorong individu untuk berbuat b. Fungsi motivasi dipandang sebagai pendorong seseorang untuk berbuat sesuatu. Dengan motivasi individu dituntut untuk melepaskan energi dalam kegiatannya. c. Motivasi sebagai penentu arah perbuatan Motivasi akan menuntun seseorang untuk melakukan kegiatan yang benar-benar sesuai dengan arah dan tujuan yang ingin dicapainya. d. Motivasi sebagai proses seleksi perbuatan Motivasi akan memberikan dasar pemikiran bagi individu untuk memprioritaskan kegiatan mana yang harus dilakukan. e. Motivasi sebagai pendorong pencapaian prestasi Prestasi dijadikan motivasi utama bagi seseorang dalam melakukan kegiatan Setiawati, 2008 :98 4. Sumber Motivasi Dari sudut sumber yang menimbulkannya, motivasi dibedakan dua macam yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Motivasi intrinsik Timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Suatu motif yang tidak dipengaruhi dari lingkungan. Perilaku yang disebabkan oleh motif itu muncul tanpa perlu adanya ganjaran atas perbuatan, dan tidak perlu hukuman untuk tidak melakukannya Uno, 2011 :4 Motivasi intrinsik mempunyai sumber dorongan dari dalam individu yang bersangkutan Irwanto, et al, 1994 :216 Menurut Taufik 2007, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu : 1 Kebutuhan need Seseorang melakukan aktivitas kegiatan karena adanya faktor-faktor kebutuhan baik biologis maupun psikologis. 2 Harapan expentancy Seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang, keberhasilan dan harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang ke arah pencapaian tujuan. 3 Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh tanpa adanya pengaruh dari orang lain. Universitas Sumatera Utara

b. Motivasi Ekstrinsik

Timbul karena adanya rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat manfaatnya. Uno, 2011 :4 Motivasi ekstrinsik mempunyai sumber dorongan dari luar Irwanto, et al, 1994 :216 Menurut Taufik 2007, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah : 1 Dorongan keluarga Ibu termotivasi bukan kehendak sendiri tetapi karena dorongan dari keluarga seperti suami, orang tua, teman. Misalnya ibu termotivasi karena adanya dorongan dukungan dari suami, orang tua ataupun anggota keluarga lainnya. Dukungan atau dorongan dari anggota keluarga semakin menguatkan motivasi ibu untuk memberikan yang terbaik bagi kesehatan ibu. 2 Lingkungan Lingkungan adalah tempat di mana seseorang tinggal. Lingkungan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu. Selain Universitas Sumatera Utara keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar dalam memotivasi seseorang dalam mengubah tingkah lakunya. Dalam sebuah lingkungan yang hangat dan terbuka, akan menimbulkan rasa kesetiakawanan yang tinggi. 3 Media Pada era globalisasi ini hampir dari waktu yang dihabiskan adalah berhadapan dengan media informasi, baik itu media cetak maupun elektronika TV, radio, komputerinternet sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah yang positif terhadap kesehatan.

B. Menopause