4. Menganalisis kinerja wajib pajak.
5. Melakukan rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan
melakukan evaluasi hasil keputusan banding. Masing-masing seksi sudah mempunyai SOP yang terinci dan terukur sesuai aturan
dan peraturan yang berlaku. Pada pelaksanaannya, wilayah kerja keempat seksi pengawasan dan komsultasi dibagi
berdasarkan domisili tempat tinggal wilayah tempat wajib pajak terdaftar.
9. Fungsional Pemeriksa dan Penilai
Pejabat Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional Pemeriksa dan Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak
KPP Pratama Medan Belawan.Dalam melaksanakan pekerjaannya, Pejabat Fungsional pemeriksa berkoordinasi dengan Seksi Pemeriksaan.
E. Jumlah Pegawai Kantor Pelayanan Pratama Medan Belawan
Kantor pelayanan pajak pratama medan belawan dengan struktur organisasinya terdiri dari :
1. Kepala kantor
Jumlah : 1 orang 2.
Kepala seksikasubbag Jumlah : 10
orang 3.
Supervisor Jumlah : 2
orang 4.
Account representative
Universitas Sumatera Utara
Jumlah : 20 orang
5. Pemeriksa pajak
Jumlah : 8 orang
6. OC
Jumlah : 2 orang
7. Juru sita
Jumlah : 1 orang
8. Bendahara
Jumlah : 1 orang
9. PDG
Jumlah : 1 orang
10. Sekretaris
Jumlah : 1 orang
11. Pelaksanan kepatuhan internal
Jumlah : 2 orang
12. Pelaksana
Jumlah : 24 orang
Jumlah 73 orang
Universitas Sumatera Utara
Kepala Kantor
Kepala Sub. Bagian Umum
Pelaksana
Kel. Jabatan Fungsional
Kepala Seksi Pelayanan
Kepala Seksi Pemeriksaa
n Kepala Seksi PDI
Kepala Seksi Penagihan
Kepala Seksi Ekstensifikas
i Kepala Seksi
Waskon I Kepala Seksi
Waskon II Kepala Seksi
Waskon III Kepala Seksi
Waskon IV
Pelaksana Pelaksana
Pelaksana Pelaksana
Pelaksana Pelaksana
Pelaksana Pelaksana
Pelaksana Struktur organisasi secara rentang jabatan
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
A. Pengertian dan Defenisi Pajak
Pajak sebagai sumber penerimaan Negara harus menjadi penerimaan utama karena sumber-sumber penerimaan yang lain, selain pajak seperti
pendapatan pengelolaan sumber alam sangat terbatas, bias berkurang atau bahkan habis. Oleh karena itu kesadaran rakyat membayar pajak harus
dikembangkan secara terus- menerus agar pajak nantinya sebagai sumber utama untuk membiayai pembangunan Negara ini.
Pajak dapat diartikan sebagai iuran atau kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dimana rakyat sebagai pembayar pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung, namun imbalannya adalah pelayanan
yang baik oleh Negara yang baik secara fisik maupun non fisik. Besarnya pajak yang ditetapkan berdasarkan UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang
menyatakan bahwa “segala penerimaan pajak harus berdasarkan undang- undang”.
Beberapa ahli perpajakan mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pajak. Tetapi pada dasarnya pendapat yang dikemukakan tersebut
mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh :
30
Universitas Sumatera Utara
a Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, Waluyo, 2008 : 3 , menyatakan
pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapatkan jasa timbal balik kontra
prestasi yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
b Menurut Prof, Dr. P.J. Adriani Thomas, 2010 : 3 , menyatakan pajak adalah
iuran masyarakat kepada kas negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan umum atau Undang-
Undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung ditunjuk dan digunakan adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubung tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintah. c
Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja Waluyo, 2008 : 3, mengatakan pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh
penguasa berdasarkan norma-norma hokum, guna menutup niaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejateraan umum.
d Menurut Prof. Dr. MHJ. Smeets Waluyo, 2008 : 3, menyatakan pajak
adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukan
dalam hal individual, dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah. e
Pengertian pajak menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tatacara Perpajakan Thomas, 2010 : 4, menyatakan pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
Universitas Sumatera Utara
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara
nagi kemakmuran rakyat. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan menjadi beberapa
elemen yang mengandung pengertian pajak, yaitu : 1.
Pajak dipungut oleh Negara baik Pemerintah pusat maupun daerah berdasarkan UndangUndang serta aturan pelaksanaannya yang
sifatnya dapat dipaksakan. 2.
Pemungut pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintah, baik rutin
maupun pembangunan. 3.
Selain fungsi budgeter anggaran yaitu fungsi mengisi Kas Negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan
pemerintah, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan Negara dalam lapangan ekonomi dan social.
4. Pemungut pajak mengisyaratkan adanya alih dana sumber daya dari
sektor swasta wajib pajak membayar pajak kesektor negara pemungut pajak .
5. Tidak ditunjukkan adanya imbalan individual oleh pemerintah
terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh para Wajib Pajak.
Universitas Sumatera Utara
B. Subjek, Objek dan Tarif Pajak 1 Subjek Pajak