Pengujian Hipotesis 2 Pengujian Hipotesis 3

auditor. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan maka model 1 penelitian untuk kualitas audit adalah sebagai berikut: Intuisi = 0.827 + 0.614 Pengalaman + e Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel pengalaman menunjukkan angka positif. Berarti bahwa hubungan antara pengalaman dengan intuisi adalah positif yaitu semakin tinggi pengalaman dalam melakukan audit maka semakin baik intuisi yang dimiliki auditor BPK.

4.4.2. Pengujian Hipotesis 2

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa regresi berganda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah “Pengaruh intuisi terhadap kekeliruan”. Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Ringkasan Pengujian Hipotesis 2 Model Unstandardized Coefficient Standardized Coefficient T Sig Β Std Error Beta Constant 1.862 0.313 5,951 0,000 Intuisi 0.556 0,106 0,560 5,242 0,000 R = 0,560 R 2 F = 27.473 = 0,314 Universitas Sumatera Utara Sig. F = 0,000 Sumber : Lampiran 5 SPSS Nilai R sebesar 0,560, hal ini menunjukkan bahwa variabel intuisi mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan pendeteksian kekeliruan. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai R 2 Berdasarkan uji ANOVA atau F test, didapat F hitung dengan tingkat signifikan 0,000, karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka hasil dari model regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh intuisi auditor terhadap pendeteksian kekeliruan. Dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai untuk memprediksi tingkat kemampuan pendeteksian kekeliruan berdasarkan masukan intuisi. sebesar 0,314 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 31,4, dengan kata lain 31,4 perubahan dalam pendeteksian kekeliruan mampu dijelaskan variabel intuisi auditor, dan sisanya sebesar 68,6 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan maka model 2 penelitian untuk pendeteksian kekeliruan adalah sebagai berikut: Keliru = 1.862 + 0.556 Intuisi + e

4.4.3. Pengujian Hipotesis 3

Universitas Sumatera Utara Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa regresi berganda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Tabel 5 Ringkasan Pengujian Hiptesis 3 Koefisien Prob Persamaan 1 Konstanta a 1,171 0.000 Pengalaman b 0.716 1 0.000 R 0.795 R 2 0.632 F 103.080 Prob. F 0.000 Persamaan 2 Konstanta c 0.827 0.006 Pengalaman d 0.614 1 0.000 R 0.676 R 0.457 2 F 50.482 Prob. F 0.000 Persamaan 3 Konstanta e 1.862 0.000 Intuisi f 0.556 0.000 R 0.560 R 2 0.314 F 27.473 Prob. F 0.000 Persamaan 4 Konstanta g 1.136 0.000 Pengalaman h 0.690 1 0.000 Intuisi j 0.042 0.694 R 0.796 R 2 0.633 F 50.894 Prob. F 0.000 Sumber : Lampiran 6 SPSS Universitas Sumatera Utara Dari tabel 5 dapat dibuat sesuatu kesimpulan bahwa hasil analisis menunjukkan bahwa pengalaman dapat berpengaruh langsung ke keliruan dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari pengalaman ke intuisi sebagai intervening lalau ke keliruan. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,766 sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung harus dihitung dengan mengalikan koefisiennya tidak langsung yaitu 0,676 x 0,042 = 0,028392. Oleh karena koefisien hubungan langsung lebih besar dari koefisien hubungan tidak langsung, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang sebesarnya adalah hubungan langsung. Dapat disimpulkan bahwa intuisi bukan merupakan partial intervening variable variabel intervening sebahagian melainkan mempunyai hubungan langsung. Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ke tiga yang memediasi hubungan kedua variabel tadi, sedangkan dikatakan hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel ini.

4.5. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah Terhadap Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang

1 24 125

Pengaruh Etnis Terhadap Kepatuhan Pajak Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening Cover

1 0 18

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN TEKANAN WAKTU TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR MENDETEKSI FRAUD DENGAN SKEPTISME PROFESIONAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Perbanas Institutional Repository

0 0 27

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN, PENGGUNAAN INTUISI, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN (STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG) - Unika Repository

0 0 15

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN, PENGGUNAAN INTUISI, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN (STUDI EMPIRIS PADA KAP DI SEMARANG) - Unika Repository

0 0 42

1. Nama KAP - ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, PENGETAHUAN, PENGALAMAN, PENGGUNAAN INTUISI, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN - Unika Repository

0 0 36

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN DAN INTUISI TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 16

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN DAN INTUISI TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 33

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN, INTUISI, INDEPENDENSI, DAN PRESSURE TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN (Studi Empiris : Kantor Akuntan Publik Semarang) - Unika Repository

0 0 15

PENGARUH PENGETAHUAN, PENGALAMAN, INTUISI, INDEPENDENSI, DAN PRESSURE TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN (Studi Empiris : Kantor Akuntan Publik Semarang) - Unika Repository

0 0 40