penurunan dari 16,10 persen menjadi 15,82 persen. Sektor perdagangan, hotel dan restoran dari 24,33 persen menjadi 23,33 persen.
4.2.4. Sektor perekonomian unggulan
Analisis ini digunakan untuk mengambil kesimpulan dengan menggabungkan tiga hasil analisis, yaitu analisis Klassen Tipology, analisis Location Quotient LQ,
dan analisis shift share untuk menentukan sektor perekonomian unggulan. 4.2.4.1. Analisis sektor pertanian.
Sektor pertanian mempunyai peran yang besar terhadap PDRB Kabupaten Batu Bara, hal ini ditunjukkan oleh kontribusi rata-rata sektor pertanian yang mencapai
15,91 persen per tahun dan menempati urutan ketiga dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Batu Bara dan lebih rendah dari kontribusi di tingkat Provinsi
Sumatera Utara. Laju pertumbuhan rata-rata sektor pertanian 3,54 persen dan lebih rendah dari laju pertumbuhan di tingkat Provinsi Sumatera Utara, sehingga sektor ini
diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal. Berdasarkan analisis LQ, sektor pertanian menunjukkan nilai LQ rata-rata
sebesar 0,6798 1, hal ini berarti sektor ini merupakan sektor non basis. Artinya sektor ini belum mampu memenuhi kebutuhan Kabupaten Batu Bara.
Tabel 4.11. Analisis sektor pertanian No
Aspek Parameter
Makna
1 Tipologi Klassen
Kudran IV Sektor relatif tertinggal
2 LQ
1 Sektor non basis
3 P
Negatif Tumbuh lambat di Kabupaten
4 D
Negatif Potensi lokal lebih kecil
Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9
Universitas Sumatera Utara
Hasil perhitungan shift share sektor pertanian Kabupaten Batu Bara nilai komponen P sebesar -21,5532 menunjukkan bahwa sektor ini merupakan sektor yang
tumbuh lambat di Kabupaten Batu Bara. Sedangkan nilai komponen D sebesar - 50,1438, berarti bahwa sektor pertanian memiliki potensi lokal lebih kecil di
Kabupaten Batu Bara. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor pertanian belum
dapat digolongkan sebagai sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor relatif tertinggal, merupakan sektor non basis, dan memiliki potensi lokal lebih kecil di
Kabupaten Batu Bara, dan tumbuh lebih lambat di Kabupaten Batu Bara berdasarkan analisis Shift Share.
4.2.4.2. Analisis sektor pertambangan dan penggalian. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Kabupaten
Batu Bara rata-rata hanya sebesar 0,12 persen per tahun dan berada pada urutan terakhir dibandingkan sektor-sektor lain, dan lebih rendah dibanding kontribusi yang
sama di Provinsi Sumatera Utara sebesar 1,21 persen. Laju pertumbuhan sektor ini rata-rata sebesar 3,38 persen per tahun dan lebih renad dari laju pertumbuhan di
Provinsi Sumatera Utara sebesar 5,80 persen, sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal.
Tabel 4.12. Analisis sektor pertambangan dan penggalian No
Aspek Parameter
Makna
1 Tipologi Klassen
Kudran IV Sektor relatif tertinggal
2 LQ
1 Sektor non basis
3 P
Negatif Tumbuh lambat di Kabupaten
4 D
Negatif Potensi lokal lebih kecil
Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9
Universitas Sumatera Utara
Nilai LQ sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan nilai lebih kecil dari 1, yaitu 0,0986 yang berarti sektor ini termasuk ke dalam sektor non basis. Artinya
sektor ini belum dapat memenuhi kebutuhan Kabupaten Batu Bara. Hasil analisis shift share sektor pertambangan dan penggalian, komponen P
sebesar –0,3864 menunjukkan sektor ini termasuk ke dalam sektor yang di Kabupaten Batu Bara tumbuh dengan lambat, sedangkan nilai D sebesar -0,1858 berarti sektor ini
memiliki potensi lokal lebih kecil. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor pertambangan dan
penggalian belum dapat digolongkan sebagai sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor relatif tertinggal, merupakan sektor non basis, dan memiliki potensi
lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara, dan tumbuh lebih lambat di Kabupaten Batu Bara berdasarkan analisis Shift Share.
4.2.4.3. Analisis sektor industri pengolahan. Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor industri pengolahan
Kabupaten Batu Bara diklasifikasikan sebagai sektor maju dan tumbuh cepat. Hal ini disebabkan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,97 persen masih lebih besar dibandingkan
pertumbuhan rata-rata di tingkat Provinsi sebesar 3,82 persen. Sedangkan kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 52,42 persen lebih besar dibandingkan Provinsi
Sumatera Utara sebesar 23,26.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13. Analisis sektor industri pengolahan No
Aspek Parameter
Makna
1 Tipologi Klassen
Kudran I Sektor maju dan tumbuh cepat
2 LQ
1 Sektor basis
3 P
Negatif Tumbuh lambat di Kabupaten
4 D
Positif Potensi lokal lebih besar
Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 Nilai LQ rata-rata sektor ini sebesar 2,3073 1, sehingga dapat digolongkan
sebagai sektor basis. Sektor industri pengolahan memiliki nilai komponen P sebesar – 281,7121
yang menunjukkan bahwa sektor ini tumbuh lambat di Kabupaten Batu Bara. Sedangkan nilai komponen D sebesar 182,5569 menggambarkan bahwa sektor industri
pengolahan sebagai sektor yang memiliki potensi lokal lebih besar di Kabupaten Batu Bara.
Berdasarkan hasil analisis sektor industri pengolahan, maka sektor ini termasuk ke dalam sektor unggulan, karena sektor ini tergolong sektor maju dan tumbuh cepat,
merupakan sektor basis, dan memiliki potensi lokal lebih besar di Kabupaten Batu Bara, walaupun tumbuh lebih lambat di Kabupaten Batu Bara berdasarkan analisis
shift share. 4.2.4.4. Analisis sektor listrik, gas dan air minum.
Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor listrik, gas dan air minum diklasifikasikan sebagai sektor potensial atau masih dapat berkembang. Hal ini
disebabkan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,89 persen lebih besar dibandingkan pertumbuhan rata-rata di tingkat Provinsi sebesar 4,33 persen. Sedangkan kontribusi
Universitas Sumatera Utara
rata-rata terhadap PDRB sebesar 0,65 persen lebih kecil dibandingkan Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,75 persen.
Nilai LQ sektor listrik, gas dan air sebesar lebih kecil dari 1 yaitu 0,8802, sehingga sektor ini dikategorikan sebagai sektor non basis. Namun perkembangan nilai
LQ sektor listrik dan air minum menunjukkan trend meningkat Tabel 4.10.
Tabel 4.14. Analisis sektor listrik, gas, dan air No
Aspek Parameter
Makna
1 Tipologi Klassen
Kudran III Sektor potensial
2 LQ
1 Sektor non basis
3 P
Negatif Tumbuh lambat di Kabupaten
4 D
Negatif Potensi lokal lebih kecil
Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 Analisis shift share sektor listrik, gas dan air minum selama periode penelitian,
diperoleh nilai P sebesar -0,3477 menunjukkan sektor ini tumbuh lambat di Kabupaten Batu Bara. Sementara nilai D yang positif sebesar -0,3402, berarti sektor ini memiliki
potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara. Hasil analisis terhadap sektor listrik, gas dan air minum menunjukkan bahwa
sektor ini tidak termasuk sektor unggulan, karena tergolong sebagai sektor potensial, bukan sektor basis dan tumbuh lebih lambat dan memiliki potensi lokal lebih kecil di
Kabupaten Batu Bara. 4.2.4.5. Analisis sektor bangunan.
Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor bangunan diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal, hal ini disebabkan kontribusi rata-rata sektor bangunan
1,80 persen per tahun dan menempati urutan kelima dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Batu Bara dan lebih rendah dari kontribusi di tingkat Provinsi
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara sebesar 6,64 persen. Laju pertumbuhan rata-rata sektor bangunan 5,40 persen dan lebih rendah dari laju pertumbuhan di tingkat Provinsi Sumatera Utara
sebesar 7,30 persen, sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal.
Berdasarkan analisis LQ, sektor bangunan menunjukkan nilai LQ rata-rata sebesar 0,2691 1, hal ini berarti sektor ini merupakan sektor non basis. Namun
perkembangan nilai LQ sektor bangunan menunjukkan trend meningkat Tabel 4.10.
Tabel 4.15. Analisis sektor bangunan No
Aspek Parameter
Makna
1 Tipologi Klassen
Kudran IV Sektor relatif tertinggal
2 LQ
1 Sektor non basis
3 P
Positif Tumbuh cepat di Kabupaten
4 D
Negatif Potensi lokal lebih kecil
Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 Berdasarkan hasil analisis shift share, sektor bangunan dapat dikategorikan
sebagai sektor yang memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara karena memiliki nilai komponen D negatif sebesar -4,3894. Sementara nilai komponen P yang
positif sebesar 4,6515 berarti sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat di Kabupaten Batu Bara.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor bangunan bukan sebagai sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor relatif tertinggal,
merupakan sektor non basis, dan pertumbuhannya lebih cepat dan memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara berdasarkan analisis Shift Share.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4.6. Analisis sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor perdagangan, hotel dan
restoran Kabupaten Batu Bara diklasifikasikan sebagai sektor maju tapi tertekan. Hal ini disebabkan pertumbuhan rata-rata sebesar 3,03 persen masih lebih kecil
dibandingkan pertumbuhan rata-rata di tingkat Provinsi Sumatera Utara sebesar 6,41 persen. Sedangkan kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 23,83 persen lebih
besar dibandingkan Provinsi Sumatera Utara sebesar 18,39 persen.
Tabel 4.16. Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
No
Aspek Parameter
Makna
1 Tipologi Klassen
Kudran II Sektor maju tapi tertekan
2 LQ
1 Sektor basis
3 P
Positif Tumbuh cepat di Kabupaten
4 D
Negatif Potensi lokal lebih kecil
Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 Perkembangan nilai LQ sektor perdagangan, hotel dan restoran Kabupaten
Batu Bara menunjukkan nilai LQ rata-rata 1 yaitu sebesar 1,2963. Hal ini berarti sektor ini termasuk sektor basis, sehingga sektor ini dapat dikatakan memenuhi
kebutuhan masyarakat daerah Kabupaten Batu Bara. Nilai komponen P sektor perdagangan, hotel dan restoran yang positif sebesar
6,4581 berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di Kabupaten Batu Bara. Namun nilai komponen D yang negatif sebesar -157,5823 menunjukkan sektor ini memiliki potensi
lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara. Hasil analisis terhadap sektor perdagangan, hotel dan restoran Kabupaten Batu
Bara dapat ditarik kesimpulan bahwa sektor ini belum merupakan sektor unggulan
Universitas Sumatera Utara
walaupun merupakan sektor basis, namun tergolong sektor maju tapi tertekan, tumbuh cepat di Kabupaten Batu Bara dan potensi kecil di Kabupaten Batu Bara.
4.2.4.7. Analisis sektor pengangkutan dan komunikasi. Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor pengangkutan dan
komunikasi Kabupaten Batu Bara diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal. Hal ini disebabkan pertumbuhan rata-rata sebesar 6,70 persen masih lebih kecil
dibandingkan pertumbuhan rata-rata di tingkat Provinsi Sumatera Utara sebesar 8,95 persen. Sedangkan kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 2,21 persen juga lebih
kecil dibandingkan Provinsi Sumatera Utara sebesar 9,20 persen.
Tabel 4.17. Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
No Aspek
Parameter Makna
1 Tipologi Klassen
Kudran IV Sektor relatif tertinggal
2 LQ
1 Sektor non basis
3 P
Positif Tumbuh cepat di Kabupaten
4 D
Negatif Potensi lokal lebih kecil
Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 Perkembangan nilai LQ sektor ini rata-ratanya 0,2341 masih 1. Sehingga
sektor ini tergolong sebagai sektor non basis. Namun perkembangan nilai LQ sektor pengangkutan dan komunikasi num menunjukkan trend meningkat Tabel 4.10.
Hasil analisis shift share terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi diperoleh bahwa nilai komponen P sebesar 12,7884 dan nilai komponen D sebesar -
7,8729. Hal ini berarti sektor ini tergolong ke dalam sektor yang tumbuh cepat di tingkat Kabupaten Batu Bara, namun memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten
Batu Bara.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi dapat disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor non unggulan walaupun tergolong ke dalam sektor
tumbuh lebih cepat, namun memiliki potensi lebih kecil di Kabupaten Batu Bara, bukan merupakan sektor basis dan relatif tertinggal.
4.2.4.8. Analisis sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Hasil analisis menggunakan Klassen Tipology sektor keuangan persewaan dan
jasa perusahaan Kabupaten Batu Bara diklasifikasikan sebagai sektor relatif tertinggal. Hal ini disebabkan pertumbuhan rata-rata sebesar 5,31 persen masih lebih kecil
dibandingkan pertumbuhan rata-rata di tingkat Provinsi Sumatera Utara sebesar 10,16 persen. Sedangkan kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 1,40 persen juga lebih
kecil dibandingkan Provinsi Sumatera Utara sebesar 6,83 persen.
Tabel 4.18. Analisis sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan No
Aspek Parameter
Makna
1 Tipologi Klassen
Kudran IV Sektor relatif tertinggal
2 LQ
1 Sektor non basis
3 P
Positif Tumbuh cepat di Kabupaten
4 D
Negatif Potensi lokal lebih kecil
Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9
Berdasarkan analisis LQ, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menunjukkan nilai LQ rata-ratanya 1, yaitu sebesar 0,1978. Hal ini berarti sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan termasuk sektor non basis. Perhitungan analisis shift share terhadap sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan diperoleh nilai komponen P sebesar 10,8595 yang berarti sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat di Kabupaten Batu Bara, karena bernilai positif.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan nilai komponen D sebesar -13,3593 berarti sektor ini memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara.
Berdasarkan hasil analisis terhadap sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Kabupaten Batu Bara menunjukkan bahwa sektor ini bukan merupakan
sektor unggulan. Hal ini disebabkan sektor ini tergolong ke dalam sektor relatif tertinggal dan bukan merupakan sektor basis, walupun sektor ini tumbuh cepat di
Kabupaten Batu Bara namun memiliki potensi lokal lebih kecil. 4.2.4.9. Analisis sektor jasa-jasa.
Sektor jasa-jasa Kabupaten Batu Bara tergolong ke dalam sektor relatif tertinggal, karena kontribusi rata-rata sektor ini sebesar 1,66 persen lebih kecil
dibandingkan kontribusi rata-rata di tingkat Provinsi Sumatera Utara sebesar 9,78 persen. Laju pertumbuhan rata-rata sektor jasa-jasa sebesar 6,82 persen lebih
kecildibandingkan Provinsi Sumatera Utara sebesar 7,78, persen.
Tabel 4.19. Analisis sektor jasa-jasa No
Aspek Parameter
Makna
1 Tipologi Klassen
Kudran IV Sektor relatif tertinggal
2 LQ
1 Sektor non basis
3 P
Positif Tumbuh cepat di Kabupaten
4 D
Negatif Potensi lokal lebih kecil
Sumber : Data diolah dari Tabel 4.5; Tabel 4.6.; Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 Perkembangan nilai LQ sektor jasa-jasa menunjukkan kecenderungan
meningkat sepanjang periode pangamatan sebagaimana, namun nilai LQ rata-rata sektor ini masih kecil dari satu yaitu sebesar 0,1674 sehingga digolongkan ke dalam
sektor non basis.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis shift share terhadap sektor jasa-jasa menunjukkan nilai komponen P sebesar 5,9328 berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di Kabupaten Batu
Bara. Sedangkan nilai komponen D yang positif sebesar -1,8474 berarti sektor ini memiliki potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara.
Hasil analisis terhadap sektor jasa-jasa dapat disimpulkan bahwa sektor jasa- jasa bukan merupakan sektor unggulan karena bukan merupakan sektor basis.,
tergolong ke dalam sektor relatif tertinggal, potensi lokal lebih kecil di Kabupaten Batu Bara. walaupun tumbuh cepat di Kabupaten Batu Bara.
Berdasarkan penjelasan sektor perekonomian per sektor dari Tabel 4.11 sampai dengan Tabel 4.19 di atas dapat direkapitulasi sektor perekonomian unggulan
Kabupaten Batu Bara yang disajikan pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20. Rekapitulasi sektor perekonomian Kabupaten Batu Bara periode tahun 2007-2010
No Sektor
Tiplogi Klassen
Location Quotient
LQ Proportional
Shift P Differential
Shift D Kriteria
1 Pertanian
Relatif tertingal
Non Basis
Tumbuh lambat
Potensi lokal kecil
Non Unggulan
2 Pertambangan dan
Penggalian Relatif
tertinggal Non
Basis Tumbuh
lambat Potensi
lokal kecil Non
Unggulan 3
Industri Pengolahan Maju
pesat Basis
Tumbuh lambat
Potensi lokal besar
Unggulan 4
Listrik, Gas dan Air Minum
Potensial Non
Basis Tumbuh
lambat Potensi
lokal kecil Non
Unggulan 5
Bangunan Relatif
tertinggal Non
Basis Tumbuh
cepat Potensi
lokal kecil Non
Unggulan 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Maju tapi tertekan
Basis Tumbuh
cepat Potensi
lokal kecil Non
Unggulan 7
Pengangkutan dan Komunikasi
Relatif tertinggal
Non Basis
Tumbuh cepat
Potensi lokal kecil
Non Unggulan
8 Keuangan dan Jasa
Relatif tertinggal
Non Basis
Tumbuh cepat
Potensi lokal kecil
Non Unggulan
9 Jasa-jasa
Relatif tertinggal
Non Basis
Tumbuh cepat
Potensi lokal kecil
Non Unggulan
Sumber : Data diolah Tabel 4.11 – Tabel 4.19
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa hanya terdapat 1 satu sektor perekonomian unggulan di Kabupaten Batu Bara berdasarkan gabungan analisis
tipologi klassen, analisis LQ dan analisis shift share yaitu sektor industri pengolahan.
4.3. Sektor Perekonomian Unggulan dan Pengembangan Wilayah