dengan pesat developed sektor
si s dan ski sk si s dan ski sk
Sektor Industri Pengolahan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Kuadran III Kuadran IV
Sektor potensial atau masih dapat berkembang developing sektor
si s dan ski sk Sektor relatif tertinggal underdeveloped
sektor si s dan ski sk
Sektor listrik, gas dan air bersih Sektor Pertanian
Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor Bangunan
Sektor Pengangkutan dan komunikasi Sektor Keuangan, persewaan dan Jasa
Sektor Jasa-jasa
Sumber : Data diolah berdasarkan Tabel 4.4. Sesuai hasil analisis pada Tabel 4.5 terhadap PDRB Kabupaten Batu Bara,
menunjukkan sektor indutri pengolahan yang dapat dikategorikan sebagai sektor maju dan tumbuh pesat. Sektor maju tapi tertekan adalah sektor perdagangan, hotel dan
restoran. Sektor yang tergolong ke dalam sektor potensial untuk berkembang adalah sektor lsitrik, gas dan air. Hasil analisis menunjukkan terdapat enam sektor di
Kabupaten Batu Bara tergolong ke dalam sektor relatif tertinggal, yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor bangunan, sektor pengangkutan
dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa- jasa.
4.2.2. Analisis location quotient LQ
Analisis Location Quotient LQ digunakan untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi dalam PDRB yang dapat digolongkan ke dalam sektor basis dan non basis.
LQ merupakan suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor di Kabupaten Batu Bara terhadap besarnya peranan sektor tersebut di tingkat Provinsi
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Nilai LQ 1 berarti bahwa peranan suatu sektor di Kabupaten lebih dominan dibandingkan sektor di tingkat Provinsi dan sebagai petunjuk bahwa Kabupaten
surplus akan produk sektor tersebut. Sebaliknya bila nilai LQ 1 berarti peranan sektor tersebut lebih kecil di Kabupaten dibandingkan peranannya di tingkat Provinsi.
Nilai LQ dapat dikatakan sebagai petunjuk untuk dijadikan dasar untuk menentukan sektor yang potensial untuk dikembangkan. Karena sektor tersebut tidak
saja dapat memenuhi kebutuhan di dalam daerah, akan tetapi dapat juga memenuhi kebutuhan di daerah lain atau surplus.
Hasil perhitungan Location Quotient LQ Kabupaten Batu Bara dari kurun waktu tahun 2007-2010 pada Lampiran 7 dicantumkan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Hasil perhitungan indeks location quotient LQ Kabupaten Batu Bara tahun 2007-2010
No Sektor 2007
2008 2009
2010 Rata-rata
1 Pertanian
0.6733 0.6664
0.6664 0.6732
0.6698 2
Pertambangan dan Penggalian 0.0977
0.0968 0.0999
0.0998 0.0986
3 Industri Pengolahan
2.1935 2.2843
2.3519 2.3996
2.3073
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
0.8620 0.8768
0.8895 0.8926
0.8802 5
Bangunan 0.2687
0.2677 0.2686
0.2714 0.2691
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
1.3216 1.3109
1.2789 1.2628
1.2936
7 Pengangkutan dan Komunikasi
0.2340 0.2343
0.2349 0.2332
0.2341 8
Keuangan dan Jasa 0.2079
0.1941 0.1965
0.1925 0.1978
9 Jasa-jasa
0.1661 0.1652
0.1677 0.1707
0.1674
Sumber : Data diolah Lampiran 7 Berdasarkan Tabel 4.6 dari hasil perhitungan indeks Location Quotient PDRB
Kabupaten Batu Bara selama periode pengamatan tahun 2007-2010, maka dapat teridentifikasikan sektor-sektor basis dan non basis, dimana menunjukkan bahwa
terdapat dua sektor basis di Kabupaten Batu Bara, yaitu: sektor indutri pengolahan
Universitas Sumatera Utara
dengan LQ rata-rata sebesar 2,3073, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan LQ rata-rata sebesar 1,2936. Hal ini menunjukkan sektor indutri pengolahan,
dan sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor basis yang memiliki kekuatan ekonomi yang cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara. Meskipun sektor basis merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan
dan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara, akan tetapi peran sektor non basis tidak dapat diabaikan begitu saja, karena dengan adanya sektor basis
akan dapat membantu pengembangan sektor non basis menjadi sektor basis baru.
4.2.3. Analisis shift share