Pengaruh Pupuk Terhadap Kesuburan Tanah Pemupukan

Jumlah banyaknya pupuk NPK yang harus ditaburkan biasanya tergantung dari kebutuhan tanaman akan nitrogen. Berhubung pupuk NPK lebih bersih daripada berbagai macam pupuk tunggal, maka jumlah seluruhnya yang harus ditaburkan juga jauh lebih sedikit. Semacam pupuk NPK yang mengandung nitrogen hendaknya ditaburkan pada musim semi. Pada tahun-tahun terakhir, kalium bertambah banayk diberikan orang pada musim rontok. Hal ini juga berlaku bagi pemupukan pada sistem bercocok tanam menurut rencana tertentu, sehingga pada musim semi dapat dibatasi dengan memberikan pupuk NP. W.T. Rinsema,1993

2.1.2. Pengaruh Pupuk Terhadap Kesuburan Tanah

Kesuburan tanah adalah kemampuan tanah untuk memasok hara pada tanaman dalam jumlah yang seimbang. Beberapa faktor yang mempengaruhi kesuburan tanah adalah: cadangan hara, ketersediaan, besarnya pasokan, tidak adanya bahan racun maupun bahan yang menghambat penyerapan hara oleh tanaman.

2.1.3. Pemupukan

Kebutuhan pupuk untuk tanah yang diolah minimum sangat tergantung pada keadaan kesuburan asli tanah. Tanah yang kondisi kesuburan asli tinggi, maka pemanenan dapat dilakukan sebanyak mungkin tanpa harus meninggalkan residu panen. Fosfat relatif tidak mengalami proses pelindian karena diikat oleh koloid tanah, sehingga pupuk fosfat yang ditabur dipermukaan tanah tetap berada di tempat. Supaya lebih efektif pupuk P sebaiknya diletakkan di dekat perakaran. Kalium lebih mudah terlindi dari pada fosfat, tetapi lebih rendah daripada N. apabila curah hujan rendah, pemupukan K dipermukaan tanah maka unsur K tetap Universitas Sumatera Utara berada di dekat perakaran. Akan tetapi apabila curah hujan cukup tinggi, cukup banyak K yang hilang dari daerah perakaran. Rachman Sutanto, 2002 Penggenangan tanah mempunyai pengaruh pada ketersediaan hara tanaman selain N,P dan K. kelebihan air dapat mempengaruhi keterediaan hara melalui berbagai cara. Pengaruhnya dapat melalui: i ditingkatkannya kelarutan senyawa- senyawa yang relatif tidak dapat larut disebabkan pengaruh pengenceran dan kelebihan air,ii perubahan pH yang berhubungan dengan perubahan-perubahan dalam status oksidasi-reduksi tanah, iii meningkatnya ketersediaan disebabkan oleh mobilitas hara yang lebih besar dalam tanah yang jenuh,iv perubahan-perubahan dalam kesetimbangan oksidasi-reduksi dalam tanah sebagai hasil dari oksigen,v pengendapan sebagai kompleks-kompleks yang tidak larut dengan hidroksida,karbonat-bikarbonat, asam-asam organik atau sulfide tergantung pada kondisi-kondisi kesetimbangan dan lingkungan. Kelebihan air dapat juga bertindak secara langsung meningkatkan kehilangan unsur-unsur hara yang larut melalui pelindian dalam tanah yang permeabel. O.P Engelstad,1997 Penggunaan pupuk dapat menjurus kepada menjadi kotornya lingkungan karena: 1. Komponen-komponen yang dapat mengganggu dan beracun ada kalanya menguap dan berkumpul di udara: polusi udara. 2. Ada kalanya ia mengandung bahan-bahan yang berbahaya, yang dengan mudah terikat di dalam tanah dalam bentuk yang tidak larut, sehingga bilamana bahan-bahan itu sudah terkumpul terlalu banyak, akhirnya akan berpengaruh negative: polusi pada permukaan bumi. 3. Pupuk mudah terkuras atau terbawa oleh air, yang lalu sampai ke dalam selokan dengan segala akibatnya yang negatif : polusi air. W.T. Rinsema,1993 Efektivitas pemupukan sangat tergantung pada saat pupuk diberikan. Pemberian pupuk pada saat yang tidak tepat hanya merupakan pemborosan sebab pupuk akan terbuang percuma dan tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman pada saat itu. Universitas Sumatera Utara Ada dua hal yang berpengaruh terhadap efektivitas pemupukan yaiitu kondisi cuaca dan kondisi fase tanaman. 1. Kondisi cuaca Kondisi cuaca adalah fakta yang menentukan keberhasilan suatu aplikasi pemupukan. Hal utama yang perlu diperhitungkan adalah jangan sekali-kali melakukan pemupukan pada saat hari akan hujan, dan pada saat siang terik. Oleh karena itu, pemupukan sebaiknya dilakukan sebelum atau sesudah matahari bersinar terik. Kalau cuaca tidak panas pemupukan dapat dilakukan kapan saja. 2. Kondisi fase tanaman Pertumbuhan tanaman dibagi atas dua, yaitu fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif tanaman akan membentuk daun dan pucuk-pucuk tanaman muda. Sedangkan pada fase generatif tanaman membentuk bunga, buah dan umbi. Pemupukan pada fese yang tidak tepat bukan hanya berarti pemborosan, tetapi kadang dapat meracuni tanaman sehingga pertumbuhannya tidak bagus. H.Prihmantoro, 2003

2.2. Kitosan