Kitosan mempunyai sifat antimikrobia melawan jamur lebih kuat dari kitin. Jika kitosan ditambahkan pada tanah, maka akan menstimulir pertumbuhan mikrobia
mikrobia yang dapat mengurai jamur. Selain itu kitosan juga dapat disemprotkan langsung pada tanaman. Sifat kitin dan kitosan dapat mengikat air dan lemak.
Karena sifatnya yang dapat bereaksi dengan asam-asam seperti polifenol, maka kitosan sangat cocok untuk menurunkan kadar asam pada buah-buahan, sayuran
dan ekstrak kopi. Kitosan mempunyai sifat polikationik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai agensia penggumpal. http:forum.upi.eduv3index.php?topic=15647.0
2.3. Spektrometer Serapan Atom
Metode AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya.
Spectrum atomic untuk masing-masing unsur terdiri atas garis-geris resonansi. Garis- garis lain yang bukan garis resonansi dapat berupa spectrum yang berasosiasi dengan
tingkat energi molekul, biasanya berupa pita-pita lebar ataupun garis tidak berasal dari eksitasi dari tingkat dasar yang disebabkan proses atomisasinya. Khopkar S.M ,
2007
2.3.1. Prinsip Dasar Spektrometer Serapan Atom
Jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi dilewatkan nyala yang mengandung atom-atom yang bersangkutan , maka sebagian cahaya itu akan diserap, dan jauhnya
penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Hal ini merupakan dasar penentuan kuantitatif logam-logam dengan
menggunakan SSA. Vogel, A.I , 1992
2.3.2. Cara Kerja Spektrometer Serapan Atom
Universitas Sumatera Utara
Setiap alat terdiri atas tiga komponen yaitu unit atomisasi, sumber radiasi dan system pengukur fotometrik. Atomisasi dapat dilakukan baik dengan nyala maupun dengan
tungku. Untuk mengubah unsure metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan energy panas. Temperatur harus benar-benar terkendali dengan sangat hati-hati agar
proses atomisasinya sempurna. Ionisasi harus dihindarkan dan ini dapat terjadi bila temperatur terlalu tinggi.
Bahan bakar dan gas oksidator dimasukkan dalam kamar pencampur kemudiaan dilewatkan melalui baffle menuju pembakar. Nyala akan dihasilkan.
Sampel dihisap masuk ke kamar pencampur. Hanya tetesan kecil yang dapat melalui baffle. Dengan gas asetilen dan oksidator udara tekan, temperatur dapat dikendalikan
secara elktris. Biasnya temperatur dinaikkan secara bertahap, untuk menguapkan dan sekaligus mendisosiasikan senyawa yang dianaisis. Khopkar SM , 2007
2.3.3. Gangguan Pada SSA Dan Mengatasinya
Gangguan yang nyata pada SSA adalah sering kali didapatkan suatu harga yang tidak sesuai dengan konsentrasi sampel yang ditentukan. Penyebab dari gangguan ini adalah
faktor matriks sampel, faktor kimia adanya gangguan molekular yang bersifat radiasi.
Sampel dalam bentuk molekul karena disosiasi yang tidak sempurna akan cenderung mengabsorbsi radiasi dari sumber radiasi. Demikian juga terjadinya
ionisasi atom akan menjadi sumber kesalahan SSA oleh karena spektrum radiasi oleh ion jauh berbeda dengan spectrum absorbs atom netral yang memang akan ditentukan.
Ada beberapa usaha untuk mengurangi gangguan kimia pada SSA yaitu dengan jalan: 1.
Menaikkan temperatur nyala agar mempermudah penguraian untuk itu dipakai gas pembakar campuran C
2
H
2
+ N
2
O yang memberikan nyala dengan temperatur yang tinggi
2. Menambahkan elemen pengkat gugus ataom penyangga, sehingga terikat kuat
akan tetapi atom yang ditentukan bebas sebagai atom netral. 3.
Pengeluaran unsur pengganggu dari matriks sampel dengan cara ekstraksi.
Universitas Sumatera Utara
Mulja. M, 1995
2.4. Metode Kjeldahl