Seiring dengan perjalanan hidupnya di kancah politik,saat ini, Anni tetap setia memberikan ilmu melalui tulisan-tulisannya yang berisikan kritik yang
membangun, serta banyak pengetahuan yang Anni sampaikan dalam setiap tulisannya. Dalam setiap tulisannya Anni selalu menyelipkan berbagai
pengetahuan dan pelajaran dalam hidup melalaui indahnya kata-kata yang merangkai dalam tulisan-tulisannya.
B. Karya-Karya Anni Iwasaki
Aktivitas barunya resmi menyebut dirinya sebagai seorang novelis. Dari buah pikirannya lahir beberapa karya fiksi yang diterbitkan bersambungan di
majalah Pertiwi antara lain, serial “Dinamika Kehidupan”, “Sidoarjo-Jakarta- Tokyo”, “Fenomena dan Akhir Sebuah Fenomena” dan “Senyum Untuk Anakku.”
Kemudian dua fiksi dibukukan oleh Gramedia Pustaka Utama Jakarta dengan judul “Dinamika Kehidupan” tahun 1990 dan “Senyum Untuk Anakku”
tahun 1993. Isi tulisan-tulisan Anni semakin padat. Profilnya pun menempati ruang
lebar di berbagai media cetak maupun wawancara panjang di radio-radio.ratusan surat-surat dan telepon simpati pembaca yang merasa terwakili oleh visi tulisan
Anni terus mengalir. Namun tidak satu pun menemukan pejabat pemerintah RI menyapa Anni.
25
Imbas dari profil dirinya yang ditulis oleh J. Osdar di harian Kompas akhir tahun 1993; Anni Iwasaki: “Jepang Maju Karena Tidak Banyak Wanita Karir”,
adalah babak baru Anni didaulat menjadi pembicara utama dalam seminar serentak di Jakarta, Bandung dan Surabaya.
25
Ibid, h.6
Sebelum berangkat ke Jakarta pertengahan tahun 1994, materi wawancara yang disodorkan oleh majalah Amanah ke Tokyo, menggugah perasaan Anni yang
terdalam, “tampaknya Tuhan mencintai Anni sekeluarga”. Komentar materi itu tentang novel “Senyum Untuk Anakku” yang diangkat dari kisah kesembuhan
sikecil Rido yang menderita tumor di otaknya. Detik itulah ibunda tiga orang putera ini meletakkan kerudung dikepala dan merapatkan seluruh penutup
ditubuhnya.
26
C. Novel Mahligai Perkawinan
Novel Mahligai Perkawinan itu pertama kali dibuat dalam bentuk novelette berjudul dialog panjang. Karya fiksi yang pertama ini dimuat di majalah
Kartini pada tahun 1985. Saat itu sedang booming majalah wanita, figur-figur wanita muda-pria muda sebagai bintang bertaburan.
Perselingkuhan, kawin-cerai-kawin cerai sedang marak terjadi pada keluarga muda dengan anak-anak kecil layaknya mode bahkan bisa menjadi
kebanggaan jika berganti pasangan. Cerita fiksi dan novel tentang kehidupan keluarga yang memprihatinkan itu justru sangat popular. Hal tersebut sangat
membuat pengarang prihatin.
27
Anni yang juga seorang wanita muda yang baru menjejaki mahligai perkwinan merasa perlu melakukan suatu pergerakan. Melalui tulisan inilah Anni
dapat memberikan pencerahan dan pelajaran kepada kaum muda yang baru menikmati dan merasakan mahligai rumah tangga. Karena kesulitan dan tekanan-
26
Ibid, h.7
27
Wawancara Penulis dengan Pengarang Novel Mahligai Perkawinan Jakarta, 2009
tekanan yang terjadi dalam keluarga muda yang baru menikah itu sangat rentan akan godaan perselingkuhan dan perceraian.
Untuk itu Anni Iwasaki memulai debutnya sebagai seorang penulis. Novel Mahligai Perkawinan ini Anni tujukan untuk orang-orang yang ingin hidup
berbahagia dalam kehidupan berumah tangga. Deskripsi umum mengenai novel Mahligai Perkawinan dapat dituliskan
secara siangkat sebagai berikut: Anak, suami, dapur. Demikian kesan pertama yang didapat bila kita
berbicara tentang peran ibu rumah tangga. Seorang ibu rumah tangga, hanya bertanggungjawab untuk melahirkan dan membesarkan anak-anaknya, melayani
suami, serta menjaga keharmonisan rumah tangga. Akan tetapi, benarkah peran tersebut hanya berhenti sampai di sana? Apakah seorang ibu rumah tangga hanya
melulu berurusan dengan permasalahan domestik dan terlepas dari hal besar lainnya seperti: pembangunan negara? Jawabannya, tidak.
Apalagi, dengan krisis Indonesia yang berkepanjangan saat ini, di mana pemerintah seperti kehilangan akal untuk menanganinya; maka timbul pertanyaan
mendasar dari Ibu Anni Iwasaki, penulis produktif yang tinggal di Tokyo ini, Naluri keibuannya, serta kepiawaiannya dalam menulis telah mengantarkannya
pada jawaban mendasar, bahwa persoalan utama yang membuat negara kita susah untuk bangkit justru dimulai dari keluarga Indonesia yang banyak tidak beres.
Adalah tidak tepat bila kita berpikir bahwa seorang ibu rumah tangga tidak memiliki peran dalam memajukan perekonomian, meningkatkan perindustrian,
memperbaiki kehidupan sosial, dan hal-hal lainnya dalam pembangunan sebuah negara. Karena apabila diteliti lebih lanjut peran yang dijalankan seorang ibu
rumah tangga sehari-hari, akan tampak kaitan yang sangat nyata antara pembangunan keluarga dengan pembangunan negara, dengan ibu rumah tangga
sebagai pemegang fungsi yang sangat signifikan.Novel terbitan PT Gramedia Pustaka Utama ini pada mulanya bukanlah sebuah novel melainkan novelette
berjudul Dialog Panjang yang diterbitkan oleh majalah Kartini pada tahun 1985 secara bersambung. Lalu dibuatlah novel Mahligai Perkawinan ini yang
diterbitkan pada tahun 1991 di Jakarta. Novel ini berisi 252 halaman dan terbagi dalam 8 bab.
Pada masa itu sedang marak sekali majalah wanita. Saat itu marak sekali aroma perselingkuhan dan kawin cerai di kalangan muda dan anak-anak. Bahkan
kawin cerai dan perselingkuhan menjadi suatu kebanggaan dan trend pada masa orde baru tersebut.
Mahligai Perkawinan bukanlah novel islami seperti kebanyakan novel saat ini. Meskipun demikian kehadiran novel ini banyak memberikan inspirasi dan
pendidikan kepada orang-orang yang ingin hidup bahagia dalam berkeluarga. Tokoh utama dalam cerita novel Mahligai Perkawinan ini adalah Isti. Isti
adalah seorang ibu dari tiga orang putera dan seorang istri dari seorang pria bernama Gatot. Mas gatot adalah seorang pengusaha yang berhasil.
Pernikahannya pun sudah berjalan sepuluh tahun. Anak pertamanya Dipo sudah berumur Sembilan tahun, bimo anak kedua berumur tujuh tahun, sedangkan si
bungsu Aji baru berumur lima tahun. Suaminya sendiri lebih tua sepuluh tahun di atasnya. Mas Gatot telah berhasil membangun sikap Isti menjadi seorang wanita
yang dewasa yang memiliki kepribadian mantap. Yang tahu persis di mana posisi Isti dan apa yang harus Isti lakukan.
Suaminya gagah perkasa, dan memiliki pekerjaan yang menyita tenaga dan waktunya. Dalam usianya yang masih muda, ia telah meraih kedudukan yang
jauh meninggalkan rekan sebayanya. Suaranya mantap penuh wibawa dan disegani dalam pergaulan.
Namun Isti mengalami tantangan yang sangat besar dalam hidupnya. Tarikan benang-benang halus Isman seorang Polisi sangat kuat, menawarkan
kebahagiaan sekejap dalam hidupnya. Pertemuan dengan Isman dimulai sejak ia datang bersama temannya Ratna
yang membantu menyelesaikan urusan Isti. Pada saat itu Isti kehilangan mobil, dan oleh beberapa orang mereka dianjurkan untuk bertemu dengan Isman.
Ternyata pertemuan ini menimbulkan benih-benih cinta yang tidak diharapkan oleh Isti.
Pada suatu hari Ratna menelepon Isman dari rumah Isti, karena Isman tidak berada di tempat Ratna pun meninggalkan nomor telepon rumah Isti. Tak
diduga, ternyata Isman balik menelpon ketika Ratna sudah meninggalkan rumah Isti, dan kejadian itu ternyata terus berlangsung. Isman sering sekali menelpon
Isti. Sambutan yang baik pun diberikan oleh Isti. Isti seperti menemukan seorang yang baru dan sangat memperhatikan
dirinya. Hal ini dikarenakan Mas Gatot suaminya sering pergi ke luar kota dalam waktu yang sangat lama. Rasa kesepian inilah yang kemudian membawa mereka
berdua saling merajut kasih tanpa mereka sadari benih-benih asmara pun timbul seiring dengan seringnya keduanya berkomunikasi.
Ketiga putera Isti sangat pintar dan penurut. Mereka dapat menyelesaikan pekerjaan mereka sendiri dan selalu menyayangi satu sama lain. Mereka mampu
mencuci sepatu mereka sendiri, bahkan mereka bersedia membereskan mainan mereka yang berserakan di lantai. Karena selain menjaga ketiga anaknya di rumah
Isti juga sering membuat tulisan-tulisan. Pada puncaknya adalah ketika seorang teman Isti bernama Lestari
ditemukan tewas bunuh diri di sebuah hotel di Jakarta. Pada malam sebelum Lestari ditemukan tewas Isti pergi menemuinya di kamar hotel tersebut. Isti sangat
terkejut dan takut karena syal yang dibawanya itu tertinggal dalam kamar hotel itu. Isti pun kalut, entah pada siapa ia akan mengadu. Lalu ia putuskan untuk
menemui Isman yang ternyata memang bertugas untuk menangani kasus tersebut. Ketika Isman berkata bahwa kasus itu murni bunuh diri barulah Isti mulai merasa
lega. Namun tidak sampai disitu, tampak Isti tetap belum merasa tenang jika
belum bercerita pada suaminya Mas Gatot. Dalam keadaan tegang Isti pun menelepon dan bercerita tentang kematian Lestari. Mendengar suara istrinya
dalam keadaan cemas luar biasa Mas Gatot memutuskan segera kembali ke Jakarta. Pada saat itulah Isti menceritakan semua kejadian yang dia alami,
terutama tentang ketakutannya tersangkut pada kasus kematian Lestari tanpa disadari Isti kebablasan bercerita sehingga terungkap tentang perasaan hatinya
kepada Isman . Bukan mas Gatot namanya jika ia marah akan semua pengakuan isterinya
itu. Mas Gatot justru merasa bersalah karena isterinya melewati masa sulit seperti ini seorang diri tanpa didampingi oleh dirinya. Sejak saat itu Isti sangat lega sekali
karena perhatian suaminya kini. Mas Gatot jadi lebih sering menelpon Isti ketika bekerja di luar kota. Isman pun telah menemukan pendamping hidupnya yang ia
idamkan. Perjalanan hidup seperti ini bukan hanya bisa menghilangkan rasa
kejenuhan tetapi juga bisa menjadi pelajaran bagi yang membaca novel Mahligai Perkawinan seperti ini. Novel ini banyak memberikan pelajaran kepada para
wanita baik yang sudah menikah dan yang akan menikah. Disini terdapat cara untuk memperahankan keutuhan rumah tangga, juga cara untuk mendidik anak-
anak yang baik agar menjadi anak-anak yang baik pula. Kelebihan dari novel ini bukan hanya itu saja. Novel ini menceritakan
betapa seorang wanita itu harus memiliki kekuatan mental dan fisik dalam menghadapi segala ujian dalam rumah tangga. Karena keputusan dan perbuatan
yang akan diambil oleh seorang istri sangat berpengaruh kepada kelangsungan hidup rumah tangga tersebut.
Betapa Isti sangat tegar dalam menjalani semua ujian dan tantangan yang ia hadapi dalam keluarganya. Meskipun ujian tersebut tidak datang dari rumah
melainkan ujian itu datang dari luar, tapi Isti tetap tegar dan berhasil mempertahankan keutuhan dan cintanya kepada keluarga yang telah ia bina.
Selain itu tulisan yang ditulis dalam novel ini pun sangat menarik. Novel ini mendidik tetapi tidak bersifat menggurui seseorang. Siapapun yang membaca
novel dapat merasa terlibat dan pasti akan tertarik untuk membacanya lagi.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA