Novel sebagai Media Dakwah

b. Akhlak kepada Manusia yaitu perilaku atau perbuatan manusia kepada sesama, dan perbuatan itulah yang menentukan baik atau buruknya akhlak seseorang. Contohnya yaitu memberi salam, berkata sopan, menghormati orang yang lebih tua, mengucapkan terima kasih kepada orang lain, dsb. c. Akhlak terhadap lingkungan akhlak terhadap hewan, dan tumbuhan yaitu perilaku manusia dalam merawat dan menjaga lingkungan sekitar. Akhlak merupakan materi dakwah yang juga sangat penting untuk disampaikan, Rasulullah SAW sendiri misi utama diturunkannya kemuka bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia. Karena akhlak merupakan prilaku dan perbuatan manusia yang menentukan apakah orang tersebut baik atau buruknya dimata Allah dan lingkungan sosialnya.

D. Novel sebagai Media Dakwah

Henry Guntur Tarigan dalam bukunya Prinsip-prinsip Dasar Sastra menuliskan kata novel berasal dari kata Novellus yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti baru. Dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis- jenis sastra lainnya seperti puisi, drama dan lain-lain, maka novel ini muncul kemudian. Secara istilah novel banyak diartikan oleh para ahli. Menurut Abdullah Ambary, “Novel ialah cerita yang menceritakan suatu kejadian luar biasa dari kehidupan pelakunya yang menyebabkan perubahan sikap hidup atau menentukan nasibnya. 17 17 Abdullah Ambary, Inti Sari Sastra Indonesia, Bandung: Djantika, 1983, h.61 Menurut Suprapto “Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sikap pelaku”. 18 Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa novel merupakan sebuah kisah yang menceritakan tentang kehidupan baik secara fiksi yang mengandung keterkaitan cerita satu dengan lainnya. Agar pesan dapat diterima dengan baik diperlukan sebuah media, begitu juga dengan kegiatan berdakwah, media merupakan instrumen atau alat untuk menyampaikan pesan agar mudah dimengerti dan dipahami oleh si penerima, Pengertian media itu sendiri secara etimologi diambil dari bahasa latin yaitu “Median’’ yang berarti alat perantara dalam buku Asmuni Syukir mendefinisikan media sebagi sesuatu yang dapat dijadikan alat perantara untuk mencapai tujuan tertentu, dapat beruapa barang material, orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya. 19 Kebutuhan media untuk menyampaikan pesan dakwah sangat urgen sekali seperti yang diungkapkan oleh M. Bahri Ghazali “Kepentingan dakwah terhadap media atau alat sangat urgen sekali, sehingga dapat dikatakan dengan menggunakan media, dakwah akan mudah dicerna dan diterima oleh komunikan mad’unya. 20 18 Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia, Surabaya: Indah,1993, h.53 19 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 104 20 M Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif : Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah , Jakarta : Media Dakwah, 1984 Cet ke-2 h.225 Dengan menggunakan media alat penyampai maka dakwah akan merangsang indera-indera manusia sehingga membuat perhatian yang besar terhadap materi dakwah yang disampaikan, semakin tepat dan efektif media dakwah yang digunakan maka semakin baik pula pemahaman ajaran islam pada masyarakat sebagai objek dakwah. Media komunikasi pada saat ini mengalami kemajuan dan perkembangan yang sedemikian pesat, pesan yang disampaikan dapat dinikmati oleh komunikan dengan cepat dan luas, kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi ikut mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya kegiatan dakwah sebagai salah satu penyampaian informasi dan sarana transfer ilmu pengetahuan. Ada beberapa jenis media komunikasi yang dapat digunakan dalam kegiatan dakwah a. Media Visual, media komunikasi visual merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan dengan memanfaatkan indra penglihatan dalam menangkap data, media visual meliputi: gambar, foto, komputer dan Overhead Proyektor OHP b. Media Auditif, merupakan alat komunikasi yang berbentuk hasil tekhnologi canggih dalam bentuk hardware, media auditif ditangkap melalui indra pendengaran, alat-alat ini meliputi: telepon, radio, tape recorder c. Media Audio Visual, merupakan perangkat komunikasi yang dapat ditangkap melalui indra pendengaran dan penglihatan, termasuk kedalam media ini adalah : televisi, film, internet. Novel dalam hal ini termasuk ke dalam media visual. Novel saat ini menjadi sebuah sarana atau media penyampaian pesan dakwah menggunakan indera penglihatan. Selain karena semakin banyaknya karya sastra yang mudah diterima oleh khalayak, dan semakin banyaknya karya sastra novel difilmkan dan sebaliknya yaitu film yang diubah menjadi sebuah karya sastra novel. Hal ini dilakukan agar khalayak dapat dengan mudah mengetahui dan lebih mengenal cerita dalam film yang ditayangkan. Saat ini sudah banyak sekali karya-karya sastra sejenis novel dilirik oleh produser dan sutradara film, misalnya saja novel Ayat-ayat Cinta karya Habiburrahman el-Shirazi, Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah el- Khalieqy, Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, dan yang terbaru yaitu Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman el-Shirazi. Oleh sebab itu, Anni Iwasaki lebih memilih karya sastra untuk menyampaikan pesan dakwahnya sesuai dengan pengalaman hidupnya menjadi seorang ibu rumah tangga dalam pernikahan internasional Indonesia-Jepang. .

BAB III PROFIL ANNI IWASAKI DAN NOVEL MAHLIGAI PERKAWINAN

A. Biografi Anni Iwasaki

Anni Iwasaki terlahir dengan nama Chaeriyani, pada tanggal 25 April 1953 di desa Tanjung Tani, Prambon, Kediri, Jawa Timur. Dalam usia 21 tahun, tepatnya 7 Desember 1974 ia disunting oleh pria Jepang, Yusuhiro Iwasaki yang usianya lebih tua 11 tahun di atas beliau, di Jakarta. 21 Anni lulusan dari SD Sawahan II SD Simpang II, SMP 3 Surabaya, SMA Trimurti Surabaya Selesai tahun 1972, Lembaga Pendidikan Jurnalistik Interstudi Jakarta, 1985 6Bulan, Pendidikan Bahasa Jepang Kokusai Kaiwa Gakuin-Tokyo, 1992 2tahun, April 1997 menjadi Mahasiswa pendengar di Fak. Hubungan International ekonomi dan Fakultas Sastra Jepang Universitas Tama, Tokyo Satu Tahun Kuliah, dan pada 25 September 2004, dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa Oleh Saint John Institute Of Management Science, Houston, Texas, USA. Sejak kecil kehidupan beragama secara ritual, formalitas dan berbuat baikgaya hidup tidak lebih kurang dari kehidupan orang-orang biasa di Indonesia. Waktu kecil AI suka mengaji hafalan. Sejak menikah dan tinggal di Tokyo AI mulai banyak berpikir menyatukan teori-teori dan perbuatan saya bahkan mengoreksinya apabila AI merasakan adanya ketidak nyamanan ketika menjalani hidup sehari-hari terutama hubungan AI dengan diri sendiri, hubungan dengan suami dan anak-anaknya. 21 Anni Iwasaki Foundation, Dawai Jiwa Anni Iwasaki Perjalanan Spiritual Anni Iwasaki , Jakarta, AIF, 2002, h.1