Investasi Saham Implementasi Algoritma Learning Vector Quantization dan Weighted Product Dalam Memilih Perusahaan Tempat Berinvestasi

3. Menentukan nilai vektor S dengan mengalikan seluruh kriteria bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif untuk kriteria keuntungan dan pangkat negatif untuk kriteria biaya. 4. Menetukan nilai vektor V yang akan digunakan untuk perangkingan. 5. Membandingkan nilai akhir dari vektor V. 6. Menemukan urutan alternatif terbaik yang akan dijadikan keputusan Anggreini, 2013 Contoh sederhana penggunaan algoritma weighted product dalam pemilihan perusahaan tempat berinvestasi :

2.4 Investasi

Terdapat banyak sekali defenisi investasi yang dikemukakan oleh ahli. Menurut Frank J. Fabozzi, manajemen investasi adalah proses pengolahan uang. Abdul Halim mengatakan bahwa investasi adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Intinya adalah, investasi dilakukan para investor dengan harapan memperoleh keuntungan. Tujuan yang ingin dicapai dalam berinvestasi adalah : 1. Terciptanya keberlanjutan continuity dalam investasi tersebut, 2. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan profit actual, 3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham, 4. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa Fahmi, 2006. Untuk mengetahui kelayakan perusahaan untuk dijadikan tempat investasi saham dapat dinilai dari laporan keuangannya. Terdapat beberapa parameter dalam laporan keuangan yang dapat menentukan kelayakan tersebut, seperti : Return on Assets dan Return on Equity yang menunjukkan efektivitas manajemen dalam menghasilkan profit dari investasi yang ditanamkan ke perusahaan relatif terhadap penjualan, hutang yang dimiliki perusahaan semakin besar hutang perusahaan maka semakin tidak layak dijadikan tempat berinvestasi, dan stabilitas perusahaan perusahaan dalam menjaga growth dalam beberapa tahun terakhir.

2.5 Saham

Universitas Sumatera Utara Saham dapat didefenisikan sebagai tanda atau bukti penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam perusahaan atau persero terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan dalam perusahaan Diana, 2006. Penghasilan yang diperoleh oleh pemilik saham pada umumnya dibagi dua, yaitu : 1. Deviden Merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham kepada pemegang saham atas keuntungan yang diperoleh perusahaan. 2. Capital Gain Merupakan keuntungan yang diperoleh pemegang saham akibat kenaikan harga saham di pasar modal pada saat pemegang saham hendak menjual saham tersebut Falani, 2013. 2.5.1 Hal Yang Mempengaruhi Harga Saham Menurut penelitian Simanjuntak terhadap harga saham pada industri makanan di Bursa Efek Jakarta BEJ tentang “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan dan Minuman di BEJ”, menunjukkan bahwa Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, EVA, dan MVA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham secara bersama-sama. Hasil penelitian Sugeng Sulistiono pada perusahan farmasi yang terdaftar di BEJ menyatakan bahwa variable ROA, dividen, financial leverage, tingkat penjualan, tingkat likuiditas, dan tingkat bunga deposito berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Diana, 2006. Faktor fundamental yang sering digunakan untuk memprediksi harga saham adalah rasio keuangan dan rasio pasar. Rasio keuangan yang digunakan untuk memprediksi harga saham antara lain : Return On Assets ROA, Debt to Equity Ratio DER, Book Value Per Share BVS. Faktor teknikal yang mempengaruhi harga saham antara lain : inflasi, nilai tukar mata uang, dan resiko pasar. Universitas Sumatera Utara 2.5.2 Resiko Dalam Berinvestasi Resiko dalam berinvestasi terbagi menjadi dua, yaitu resiko sistematik dan resiko tidak sistematik. Resiko sistematik merupakan bagian dari perubahan aktiva yang dapat dihubungkan kepada faktor umum yang juga disebut sebagai resiko pasar atau resiko yang tidak dapat dibagi. Juga merupakan tingkat minimum resiko yang dapat diperoleh bagi suatu portofolio yang dibuat investor. Sedangkan resiko tidak sistematik adalah resiko unik yang ada pada setiap perusahaan, misalnya terjadi bencana alam yang menimpa perusahaan, dan lain-lain.

2.6 Analisis Kinerja Keuangan