76
b. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan
fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi
yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi hubungan.
Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, variabel X2 dan Y, X1 dan X2 sebagai berikut:
Sumber: Sugiyono 2005:268
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
77
b. Koefisien korelasi parsial Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap konstan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
c. Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X dihitung dengan menggunakan rumus
adalah:
Besarnya koefisien korelasi adalah :
a. Apabila - berarti terdapat hubungan negatif b. Apabila + berarti terdapat hubungan positif.
Interprestasi dari nilai koefisien korelasi : a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan
mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya
b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.
Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut:
78
Tabel 3.2 Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,0 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2002:216
c. Koefisiensi Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y yang
dinyatakan dalam persentase. Koefisien Determinasi berfungsi untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh pertumbuhan aktiva dan risiko bisnis terhadap struktur modal maka penulis menggunakan rumus koefisien determinasi. Besarnya
koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
kd = r ² x 100
Sumber : Jonathan Sarwono 2006:87
Keterangan : Kd = koefisien determinasi
R = nilai koefisien korelasi berganda Tujuan metode koefisien determinasi berbeda dengan koefisien korelasi
berganda. Pada metode koefisien determinasi, kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh nilai pertumbuhan aktiva dan risiko bisnis terhadap struktur modal
tapi bukan taraf hubungan seperti pada koefisien berganda lebih memberikan
79
gambaran fisik atau keadaan sebenarnya dari pertumbuhan aktiva dan risiko bisnis terhadap struktur modal. Untuk memudahkan pelaksanaan analisis data, maka
penelitian ini akan menggunakan program SPSS for Windows versi 17.0
3.2.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,
perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol Ho tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan hipotesis alternatif Ha menunjukkan
adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independen X yaitu pertumbuhan aktiva X1 dan risiko bisnis X2 terhadap struktur modal sebagai variabel dependen Y,
hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F.
Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas X secara simultan terhadap variabel terikat Y maka pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji statistik F dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel pertumbuhan aktiva dan risiko bisnis terhadap struktur modal.
80
Ho : β1,2 = 0
Terdapat pengaruh yang tidak signifikan pertumbuhan aktiva dan risiko bisnis terhadap struktur modal.
Ha : β1,2 ≠ 0
Terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan aktiva dan risiko bisnis terhadap struktur modal.
b Menentukan nilai signifikansi yaitu 5 atau 0,05 dan derajat bebas dk = k ; n – k – l, untuk mengetahui daerah
sebagai batas daerah penerimaan dan penolakkan.
Selanjutnya menghitung nilai sebagai berikut :
Sumber: Sugiyono 2005:267
Hasil dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :
1. Tolak Ho jika pada alpha 5 untuk koefisien positif.
2. Tolak Ho jika pada alpha 5 untuk koefisien negatif.
3. Tolak Ho jika nilai F-sign 0,05.
2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t.
Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel – variabel
bebas X terhadap variabel terikat Y, selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah
– langkah sebagi berikut: a Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas pertumbuhan aktiva
terhadap struktur modal. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah : Ho :
= 0 Terdapat pengaruh yang tidak signifikan perumbuhan aktiva
terhadap struktur modal.
81
Ha : ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan pertumbuhan aktiva
terhadap struktur modal. b Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas risiko bisnis terhadap
struktur modal. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah : Ho :
= 0 Terdapat pengaruh yang tidak signifikan risiko bisnis terhadap struktur modal.
Ha : ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan risiko bisnis terhadap
struktur modal. c Menentukan tingkat signifikan.
Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk
menentukan sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis.
Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel
– variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.
d Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :
Dimana : b = nilai koefisien regresi
se = nilai standar error e Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipótesis setelah
dibandingkan antara dan
dengan kriteria : dan
82
1. Tolak Ho jika pada alpha 5 untuk koefisien positif.
2. Tolak Ho jika pada alpha 5 untuk koefisien negatif.
3. Tolak Ho jika nilai t –sign 0,05.
3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Penggambaran daerah penerimaan atau penolakan hipotesis beserta kriteria dan kesimpulannya akan dijelaskan berikut ini,
1 Hasil F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan kriteria :
α
Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0
Gambar 3.2 Skema Daerah Penerimaan dan Penolakan H
Secara Simultan
a. Tolak H
jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien positif. b.
Tolak H jika F
hitung
F
tabel
pada alpha 5 untuk koefisien negatif. c.
Tolak H jika nilai F
hitung
0,05 2 Hasil t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
dengan kriteria :
Gambar 3.3 Skema Daerah Penerimaan dan Penolakan H
Secara Parsial
83
a. Jika t
hitung
t
tabel
maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.
b. Jika -t
hitung
≤ t
tabel
≤ t
hitung
maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha
ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c.
t hitung dicari dengan rumus perhitungan t hitung d.
t tabel dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut,
α = 0,05 dan db = n – k – 1
4. Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika
jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisian regresi signifikan tidak
signifikan. Kesimpulannya, pertumbuhan aktiva dan risiko bisnis berpengaruh tidak
berpengaruh terhadap struktur modal. Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05,
artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95 , maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95
dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut.
84
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara , yang pada prinsipnya menyelenggrakan jasa
telekomunikasi di Indonesia, memberikan sambungan layanan lokal, sambungan langsung jarak jauh. PT. Telekomunikasi Tbk didirikan untuk suatu jangk waktu
yang tidak terbatas. Tujuan dan objektifitas perusahn adalah untuk mengoperasikan jaringan telekomunikasi dan menyelenggarakan kegiatan
komunikasi dan layanan informasi. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut TELKOM
atau perseroan, merupakan peusahaan informasi dan komunikasi InfoCom serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap full service and
network provider yang terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel fixed wire line, jasa
telepon tetap nirkabel fixed wireless, jasa telepon bergerak mobile sevice, data dan internet serta jasa multimedia lainnya, dan network interkoneksi, baik
secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. Sebagai BUMN, Pemrintah Republik Indonesia merupakan pemegang
saham mayoritas yang menguasai sebagian besar saham biasa perusahaan sedangkan sisanya dimiliki oleh publik.