105
meningkatnya biaya administrasi, biaya keuangan, adanya ekspansi besar-besaran serta terjadinya bencana alam yang mempengaruhi kegiatan operasional
perusahaan. Karena hal tersebut menjadi penghambat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dalam meningkatkan perolehan laba bersih setiap tahunnya.
Akibat kurang meningkatnya laba yang diperoleh, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk masih menggunakan tambahan modal eksternal berupa hutang pinjaman.
Penambahan modal pinjaman akan mengakibatkan tingginya resiko yang akan dihadapi oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
4.2.3 Perkembangan Struktur Modal pada PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk
Berikut disajikan tabel dan grafik struktur modal PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk periode tahun 2005-2010 beserta perkembangannya.
Tabel 4.3 Perkembangan Struktur Modal PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk
Tahun 2005-2010
Tahun Hutang Jangka
Panjang Modal
Sendiri Struktur
Modal Perkembangan
2005 19.060.282
23.292.401 81,83
2006 18.344.284
28.068.689 65,35
-20,13 2007
18.330.790 33.748.579
54,32 -16,89
2008 20.260.248
34.314.071 59,04
8,70 2009
21.335.428 38.652.260
55,20 -6,51
2010 22.870.766
44.418.742 51,49
-6,72
Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasi PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk
106
Grafik 4.3 Tren Struktur Modal PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Tahun 2005-2010
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, diketahui bahwa struktur modal PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami peningkatan dan penurunan setiap
tahunnya. Struktur modal pada tahun 2005 sebesar 81,83. Pada tahun 2006 terjadi penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 65,35 dan begitu juga tahun
2007 mengalami penurunan sebesar 16,89 menjadi 54,32. Kemudian kembali meningkat pada tahun 2008 sebesar 8,70 dari tahun sebelumnya menjadi
59,04. Peningkatan struktur modal pada tahun 2008 terjadi karena pemenuhan atas pinjaman dan penggunaan modal sendiri mengalami kenaikan. Tahun
berikutnya, tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 6,51 menjadi 55,20 dan tahun 2010 menurun sebesar 6,72 dari tahun sebelumnya menjadi 51,49.
Dengan demikian, dapat dililihat struktur modal mengalami penurunan yang paling signifikan pada tahun 2006 dan secara keseluruhan dapat diketahui bahwa
struktur modal PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk mengalami penurunan dari tahun 2005 sebesar 81,83 menjadi 51,49 pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan
pemenuhan pinjaman dan penggunaan modal sendiri belum optimal.
81,83 65,35
54,32 59,04
55,20 51,49
10 20
30 40
50 60
70 80
90
2005 2006
2007 2008
2009 2010
P e
r se
n ta
se
107
4.3 Analisis Verifikatif Pengaruh Pertumbuhan Aktiva dan Risiko