Pertumbuhan Aktiva Kajian Pustaka

15 4. Menetapkan pentingnya arus kas yang akan datang sebagai fondasi untuk mengukur nilai sekarang present value dan nilai yang akan datang future value suatu organisai.

2.1.2 Pertumbuhan Aktiva

Weston dan Brigham 1991 mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal eksternal. Biaya emisi untuk penjualan saham biasa lebih besar daripada biaya untuk penerbitan hutang. Oleh karena itu, perusahaan yang bertumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang daripada perusahaan yang tumbuh dengan lambat. Menurut Bringham dan Houston 2001:40 menyatakan: Perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Lebih jauh lagi, biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa lebih besar daripada biaya untuk penerbitan surat utang yang mendorong perusahaan untuk lebih banyak mengandalkan utang. Namun, pada saat yang sama perusahaan yang tumbuh dengan pesat sering menghadapi ketidakpasian yang lebih besar, yang cenderung mengurangi keinginannya untuk menggunakan utang. Menurut R. Agus Sartono 2001:248 menyatakan bahwa semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Menurut Frank J.fabozzi 2000:876 menyatakan bahwa: Perputaran aktiva dapat menurun tajam jika perusahaan melakukan perluasan yang besar. Investasi aktiva dalam jumlah besar merupakan sebab terjadinya hal tersebut karena waktu yang ada belim mencukupi 16 bagi aktiva untuk menghasilkan pertumbuhan penjualan yang diharapkan yang mendorong terjadinya perluasan ini. Lukas Setia Atmaja 2008:274 menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi pada umumnya tergantung pada modal dari perusahaan. Pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah kebutuhan modal baru relatif kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Karena adanya faktor “asymmetric information” serta kenyataan bahwa flotation cost berhutang lebih rendah dari pada flotation cost menerbitkan saham biasa, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih besar dari pada perusahaan dengan pertumbuhan rendah. Menurut Bhaduri 2002 pertumbuhan aset dihitung sebagai persentase perusahaan aset pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. Skala variabel yang digunakan adalah variabel rasio yang merupakan variabel perbandingan. Berikut adalah rumus pertumbuhan aktiva: Sumber : Badhuri 2002 Dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan untuk pembiayaan investasi. Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari besarnya biaya penelitian dan pengembangan. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang obligasi dibanding perusahaan 17 yang lambat pertumbuhannya. Perusahaan yang menggunakan lebih banyak hutang berarti memperbesar risiko yang ditanggung pemegang saham dan juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan.

2.1.3 Risiko Bisnis