Teknik dan Instrumen Penilaian Autentik

b. Pelatihan: guru membiasakan siswa untuk selalu mematuhi aturan main yang telah ditentukan, misalnya memberi salam, berbiara dengan sopan, mengajak mengunjungi orang yang kena musibah dan sebagainya. c. Penilaian berbasis portofolio atau kinerja. Penilaian tidak hanya diperoleh dari hasil tes, tetapi juga hasil dari perilaku dan budi pekerti siswa. Pada pengembangan keterampilan sosial, terutama dalam diskusi kelompok hendaknya dipenuhi persyaratan: 1 suasana yang kondusif, 2 ciptakan rasa aman dan nyaman pada setiap orang, 3 kepemimpinan yang mendukung dan melakukan secara bergiliran, 4 perumusan tujuan dengan jelas apa yang mau didiskusikan, 5 memanfaatkan waktu dengan ketat namun fleksibel, 6 ada kesepahaman atau mufakat sebelumnya consensus, 7 ciptakan kesadaran kelompok, 8 lakukan evaluasi yang terus menerus continual evaluation. Maryani 2011: 4, indikator yang dipergunakan untuk mengukur keberhasilan program pembelajaran IPS yang bermuatan keterampilan sosial yaitu 1 mampu mengendalikan diri dalam bersikap, berucap dan berperilaku; 2 mematuhi aturan-aturan yang berlaku sesuai dengan tempat dimana berada; 3 menghargai keberagaman seperti pendapat, budaya, golongan dan suku; 4 mampu berkomunikasi dengan baik, efektif dan santun; 5 mampu berfikir secara logis, kritis, sistematis dan kreatif; 6 mampu menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan kelompok, bermasyarakat dan berbangsa; 7 memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; 8 mampu bekerjasama dengan orang lain yang berbeda budaya dan latar belakang sosial ekonomi. Kaitannya dengan penelitian ini indicator keberhasilan keterampilan sosial dibuat menjadi 6 indikator yaitu 1 mampu mengendalikan diri dalam bersikap, berucap dan berprilaku, 2 mematuhi aturan-aturan yang berlaku sesuai dengan tempat dimana berada, 3 memahami perbedaan pendapat, 4 mampu berkomunikasi dengan baik, efektif dan santun, 5 mampu menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kelompok, 6 memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain.

2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Sosial

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS VI SDN 2 LEMATANG KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 9 44

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IVA SD NEGERI 3 KARANG ENDAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 53

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KELAS I A SD NEGERI I METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 9 71

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 54

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 4 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 9 101

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 12 104

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD NEGERI SUMOGAWE 02 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN BUGEL 01 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 16

PENERAPAN MAKE A MATCH PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

0 2 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD 1 NGEMBAL KULON KUDUS

0 0 23