PENDAHULUAN 38 Tahun 2014 tentang Keperawata

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam bidang kesehatan. Menurut hasil Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1983. Keperawatan adalah Suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian intergral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus hidup manusia Praptianingsih, 2006. Program Indonesia sehat 2010 merupakan reformasi dari pembangunan kesehatan, dengan menetapkan misi pembangunan yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya Kepmenkes, 2005. Keberhasilan pembangunan kesehatan didukung oleh regulasi yang kuat dalam bidang kesehatan dan sumber daya tenaga kesehatan termasuk perawat yang berperan penting dalam pembangunan kesehatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi paling banyak di Indonesia dengan jumlah 32,88 dari jumlah tenaga kesehatan yang ada. Berdasarkan data dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan BPPSDMK Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah tenaga Universitas Sumatera Utara kesehatan di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 877.098 orang dengan jumlah perawat sebanyak 288.405 orang. Tetapi profesi perawat masih kurang diakui dan kurang mendapat perhatian dari dunia kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian Depkes, 2005, dalam melakukan tugas sebagai perawat masih banyak perawat melakukan tindakan non keperawatan seperti pelayanan medik atau pengobatan, 92,6 perawat melakukan diagnosis penyakit, 93,1 perawat menulis atau membuat resep obat, 97,1 perawat memberikan tindakan pengobatan di dalam maupun di luar gedung puskesmas. Dalam peyalanan kebidanan 70,1 perawat melakukan pemeriksaan kehamilan, 57,7 perawat melakukan pengobatan persalinan. Tindakan umum 78,8 perawat melakukan tugas petugas kebersihan dan 63,6 perawat melakukan tugas administrasi antara lain sebagai bendahara. Kondisi tersebut berpengaruh pada kesejahteraan dan hak-hak perawat belum sepenuhnya diperhatikan, sehingga sering timbul tuntutan hukum yang ditujukan kepada perawat. Tuntutan hukum tersebut lahir karena perawat melakukan asuhan keperawatan diluar wewenangnya, yang disebabkan pengaturan kewenangan dan pelimpahan wewenang yang tidak jelas serta tidak ada perlindungan hukum bagi perawat yang menjalankan profesinya sehingga tindakan yang dilakukan oleh perawat dapat dikategorikan illegal termaksud kewajiban perawat menolong pasien gawat darurat yang masih menimbulkan kontroversi, dengan hal tersebut maka, diperlukan adanya suatu dasar hukum yang jelas untuk mengatur keperawatan secara spesifik menjamin kepastian dan perlindungan hukum bagi perawat yang melaksanakan pelayanan keperawatan dan masyarakat yang menerima pelayanan keperawatan Kartika, 2012. Universitas Sumatera Utara Undang-Undang RI Nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan akan menjadi payung hukum yang jelas bagi perawat dalam mengatur mekanisme fungsi, tanggung jawab, dan praktik keperawatan secara utuh dan sistematis, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui asuhan keperawatan, menjamin perlindungan terhadap masyarakat penerima pelayanan keperawatan dan perawat sebagai pemberi pelayanan asuhan keperawatan, serta mengatur fungsi kelembagaan keperawatan untuk melindungi masyarakat dan perawat. Dengan adanya undang-undang keperawatan tersebut diharapkan jaminan mutu pelayanan bagi masyarakat dapat ditingkatkan dan dipertahankan serta kepastian hukum bagi pasien, dokter, dan pihak yang terkait lainnya semakin transparan Priharjo, 2008. Mahasiswa keperawatan adalah anggota luar biasa PPNI yang bergabung dalam pergerakan mahasiswa dalam aksi-aksi mendukung pengesahan Undang- Undang Keperawatan yang menjadi salah satu bukti bahwa mahasiswa keperawatan memiliki tujuan sama sehingga kedudukan perawat sebagai profesi menjadi lebih kuat, diakui, dan diterima keberadaan dan keilmuannya, perawat terlindungi dari kondisi dan masalah etik apapun terkait dengan praktik asuhan keperawatan yang dilakukannya dan perawat Indonesia mendapatkan pengakuan yang sama dengan perawat dari negara lain. Pergerakan mahasiswa untuk mendukung pengesahan undang-undang keperawatan dimulai sejak 12 mei 2008 hingga 25 september 2014 bersama dengan perawat dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia PPNI secara serentak melakukan aksi damai nasional seluruh Indonesia. Tanggal 25 september 2014 merupakan hari yang bersejarah bagi Universitas Sumatera Utara seluruh perawat dan mahasiswa keperawatan Indonesia dimana undang-undang keperawatan disahkan. Mahasiswa keperawatan anggota luar biasa PPNI yang merupakan agent of change dan sebagai calon perawat harus mempunyai pengetahuan terhadap perkembangan keperawatan, termasuk perkembangan dalam hukum keperawatan, yaitu Undang-Undang Keperawatan. Pengetahuan tentang hukum keperawatan sangat diperlukan sebagai perlindungan untuk dirinya dan untuk melindungi hak- hak klien. Fungsi hukum keperawatan yaitu, hukum memberikan kerangka untuk menetukan tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan hukum, membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain, membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri, membantu dalam mempertahankan standar praktik keperawatan dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas di bawah hukum Kozier Erb, 1990 dalam Priharjo, 2008. Pengetahuan tentang hukum keperawatan sangat diperlukan oleh mahasiswa keperawatan, agar mahasiswa dapat menjadi perawat profesional yang memiliki pedoman hukum dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan saat melakukan praktik profesi keperawatan. Di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara mengetahui tentang undang-undang keperawatan bukan hal yang baru bagi mahasiswa Universitas Sumatera Utara karena sebelumnya RUU serta Permenkes 148 tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik keperawatan dan permenkes 17 tahun 2014 tentang perubahan permenkes 148 tahun 2010 telah diajarkan saaat proses perkuliahan dan telah diujiankan pada ujian blok. Rancangan Undang-Undang Keperawatan tersebut banyak mengalami perubahan Universitas Sumatera Utara setelah disahkannya UU RI No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan pada tanggal 25 September 2014. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini penting dilakukan terkait dengan pengetahuan mahasiswa program studi S1 keperawatan reguler Universitas Sumatera Utara tentang Undang-Undang RI No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan. 3. Pertanyaan Penelitian Bagaimana pengetahuan mahasiswa program studi S1 keperawatan reguler Universitas Sumatera Utara tentang Undang-Undang RI No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan. 4. Tujuan Penelitian 4.1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa program studi S1 keperawatan reguler Universitas Sumatera Utara tentang Undang-Undang RI No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan. 4.2. Tujuan Khusus 4.2.1. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa program studi S1 keperawatan reguler Universitas Sumatera Utara tentang pendidikan keperawatan yang terdapat dalam UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan. Universitas Sumatera Utara 4.2.2. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa program studi S1 keperawatan reguler Universitas Sumatera Utara tentang pelayanan praktik keperawatan yang terdapat dalam UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan 4.2.3. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa program studi S1 keperawatan reguler Universitas Sumatera Utara tentang praktik mandiri perawat yang terdapat dalam UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan 4.2.4. Untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa program studi S1 keperawatan reguler Universitas Sumatera Utara tentang profesionalisme keperawatan yang terdapat dalam UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan 5. Manfaat Penelitian 5.1 Bagi Mahasiswa Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang Undang-Undang Keperawatan agar dalam pemberian praktik pelayanan asuhan keperawatan mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara memiliki pengetahuan yang lebih baik dan dapat melakukan praktik pelayanan asuhan keperawatan dengan baik dan berkualitas. 5.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Manfaat Informasi dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar mengenai pengetahuan mahasiswa program studi S1 keperawatan reguler Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tentang Undang-Undang RI No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan. Sehingga Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dapat memfasilitasi untuk pemberian informasi terkait Undang-Undang RI No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan kepada mahasiswa. 5.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar dalam pengembangan penelitian selanjutnya, dan dapat dijadikan sebagai informasi untuk melakukan pengkajian tentang peraturan perundang-undangan dalam kesehatan dan di bidang keperawatan khususnya. Universitas Sumatera Utara 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA