Pengamatan dilakukan pada pagi hari pukul 06.00-08.30 WIB dan pada sore hari pada pukul 15.30-18.00 WIB, Pengamatan dilakukan pada tiga titik pengamatan
dan dilakukan sebanyak 9 hari pada setiap titiknya. Pembagian titik lokasi penelitian sebagai berikut:
3.5.2.1. Titik I : Hutan Rakyat Dekat Pemukiman
Titik pengamatan ini berada di kebun yang dekat dengan pemukiman masyarakat, jenis tanaman yang terdapat di lokasi pengamatan yaitu, cempaka, durian, kakao,
sengon, petai, duku, cengkeh, dan manggis.
3.5.2.2. Titik II : Hutan Rakyat Berbatasan Dekat Hutan Lindung
. Titik pengamatan yang ke dua ini merupakan titik pengamatan yang berada di
dekat hutan lindung, dimana mewakili kondisi tegakan di hutan rakyat, dengan struktur tegakan yang rapat dan vegetasinya didominasi oleh tanaman kayu-
kayuan dan buah-buahan.
3.5.2.3. Titik III Jalur Sempadan Sungai
Titik pengamatan yang ke tiga ini merupakan titik pengamatan yang berada di sepanjang jalur sungai. Jenis tanaman yang mendominasi yaitu tanaman berkayu
dan buah-buahan.
Setiap spesies burung yang dilihat atau didengar dicatat jenis dan jumlahnya. Burung yang tidak dapat dikenali dapat diidentifikasi dengan menggunakan buku
panduan lapangan identifikasi jenis burung di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan 1998.
3.5.3. Kondisi Habitat Secara Umum
Kondisi umum areal pengamatan diamati dengan metode Rapid Assessment yang merupakan modifikasi dari habitat Assessment untuk mendapatkan gambaran
secara umum tipe vegetasi ditemukannya keberadaan burung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan penyusun habitat secara umum
Brower, Jerrold, and Von Ende, 1990.
3.6. Analisis Data
3.6.1. Analisis Indeks Keranekaragaman Burung
Analisis keranekaragaman burung
dihitung dengan menggunakan indeks keanekaragaman Diversity index Shannon-Wienner Odum, 1971; Fachrul,
2007, dengan rumus sebagai berikut:
H’= -∑ Pi ln Pi, dimana Pi = niN Keterangan :
H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, ni = Jumlah individu jenis ke-i
N = Jumlah individu seluruh jenis
Kriteria nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener H’ adalah sebagai berikut Odum,1971; Fachrul, 2007:
≤ 1 : keanekaragaman rendah,
1 3 : Keanekaragaman sedang
≥ 3 : Keanekaragaman tinnggi