4.1.2. Keadaan PendudukDemografis
Penduduk Kecamatan Kotaagung terdiri dari penduduk asli Lampung dan penduduk pendatang dari luar daerah seperti Sunda, Jawa, Bali, Madura,
Palembang, dan Bengkulu. Jumlah kepala keluarga di wilayah Kecamatan Kotaagung Penduduk kecamatan ini berjumlah 3498 KK, 29.749
jiwa Pemerintah Kabupaten Tanggamus, 2015.
4.1.3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang terdapat di Kecamatan Kotaagung terdiri dari sarana dan prasarana perhubungan, pemerintahan, pemasaran, dan social pendidikan.
Kecamatan Kotaagung memiliki prasarana perhubungan berupa jalan aspal, jalan diperkeras dan jalan tanah yang semuanya dapat dilalui sepanjang tahun. Sarana
perhubungan berupa alat transportasi yang terdiri dari bus, angkot, ojek, dan becak.
Prasarana pemerintah yang ada di kecamatan ini berupa balai pekon sebanyak 22 kantor, kantor kelurahan sebanyak tiga kantor dan satu kantor
kecamatan. Prasarana pemasaran dikecamatan ini berupa pasar yang terletak di pusat kecamatan. Prasarana sosial kecamatan berupa 30 masjid, 27 mushola, satu
kantor pos, satu puskesmas, satu poliklinikbalai pengobatan, satu kantor polisi, satu kantor Telkom, satu kantor PLN, dua bank bank BRI dan bank Lampung.
Sedangkan sarana pendidikan yang dimiliki adalah delapan TK, 25 SDN, empat Madrasah, dua SD swasta, empat SD swasta islam, enam SLTPN, tiga SLTP
swasta umum, tiga SLTP swasta islam, tiga SMUN, satu MAN, satu SMU swasta umum, dan dua SMK Profil Pekon Kelungu, 2015.
4.2. Pekon Kelungu
4.2.1. Legenda dan Sejarah Pekon Kelungu serta Perkembangannya
Asal mula masyarakat Pekon Kelungu berawal dari eksoduskeluarnya sebagian dari warga Marga Buai Manik Sekala Berak Kabupaten Lampung Barat, yang
disebabkan oleh adanya gempa bumi dahsyat. Pada Abad ke-16 mereka memutuskan pindah ke Semangka dan membuka hutan dan menetap di aliran
sungai Way Jelay dikarenakan sungai digunakan sebagai keperluan sehari-hari nampak bewarna keungu-unguan maka daerah tempat tinggal mereka dinamaka
Kelungu.
Pada tahun 1918 datang dua keluarga dari Jawa yang salah satu keluarga tersebut bernama Iskak mereka membuka lahan yang menjadi ulayatasal Pekon Kelungu
di Dusun Sinar Lebak, dua keluarga tersebut merupkan cikal bakal suku pendatang di Pekon Kelungu, yang sekarang di samping suku Lampung ada juga
suku Jawa, Sunda, Banten, Palembang dan sebagainya. Pada tahun 1979 Dusun Pardasuka dan Dusun Repong Bakau memisahkan diri dari DesaPekon Kelungu
dan membentuk DesaPekon sendiri yang bernama DesaPekon Parda Suka. Nama-nama kepala Pekon Kelungu disajikan pada Tabel 1.