2.2.3 Rumusan Masalah
Selain bisa ditetapkan sebagai label diagnosis, masalah nyeri bisa pula dijadikan etiologi untuk diagnosis keperawatan yang lain. Menurut NANDA,
label diagnosis untuk masalah nyeri meliputi Gangguan Mobilisasi dan Risiko Infeksi. Sedangkan label diagnosis dengan masalah nyeri sebagai etiologi
bergantung pada area fungsi atau sistem yang dipengaruhi Mubarak, 2008. Diagnosa-diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan ganguan
nyeri Prasetyo, 2010. 1.
Nyeri yang berhubungan dengan: a.
Cedera fisik atau trauma b.
Penurunan suplai darah ke jaringan c.
Proses melahirkan normal 2.
Nyeri kronik yang berhubungan dengan: a.
Jaringan parut b.
Kontrol nyeri yang tidak adekuat c.
Kanker maligma 3.
Ansietas yang berhubungan dengan nyeri kronis. 4.
Ganguan pola tidur berhubungan dengan nyeri yang dirasakan. 5.
Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan: a.
Nyeri muskuloskeletal b.
Nyeri insisi
2.2.4 Perencanaan
Untuk setiap diagnosa keperawatan yang telah teridentifikasi, perawat mengembangkan rencana keperawatan untuk kebutuhan klien. Hasil akhir yang
Universitas Sumatera Utara
diharapkan dan tujuan perawatan diseleksi berdasarkan pada diagnosa keperawatan dan kondisi klien. Terapi yang tepat dipilih berdasarkan pada
diagnosa keperawatan dan kondisi klien. Terapi yang tepat dipilih berdasarkan pada faktor-faktor terkait yang menyebabkan nyeri atau masalah kesehatan klien.
Misalnya, nyeri yang berhubungan dengan nyeri insisi akut berespons terhadap analgesik, sedangkan nyeri yang berhubungan dengan kontraksi persalinan dini
dapat dikurangi dengan latihan relaksasi. Saat mengembangkan rencana perawatan, perawat menyeleksi prioritas
berdasarkan tingkat nyeri klien dari efeknya pada kondisi klien. Untuk nyeri akut dan berat, adalah penting untuk melakukan upaya untuk menghilangkan nyeri
sesegera mungkin. Analgesik dapat menghilangkan nyeri dengan cepat dan menurunkan kesempatan nyeri mengalami perburukan. Setelah nyeri yang klien
rasakan hilang, perawat merencanakan terapi lain, seperti relaksasi atau aplikasi panas untuk meningkatkan efek analgesik.
Perawat memberi asuhan keperawatan pada klien yang mengalami nyeri, tujuan berorientasi pada klien dapat mencakup hal-hal berikut:
1. Klien menyatakan merasa sehat dan nyaman
2. Klien mempertahankan kemampuan untuk melakukan perawatan diri
3. Klien mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki saat ini
4. Klien menjelaskan faktor-faktor penyebab ia merasa nyeri
5. Klien menggunakan terapi yang diberikan di rumah dengan aman.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil : - Nyeri berkurang atau terkontrol
- Skala nyeri menurun 0-3 - Wajah tidak tampak meringis dan tidak terlihat menahan nyeri
- Rileks, dapat beristirahat, dan beraktivitas sesuai kemampuan - Tanda-tanda vital dalam batas normal
Intervensi Rasional
Mandiri
1. Lakukan pengkajian secara
komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor
presipitasi. 2.
Observasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan
misalnya wajah meringis terutama ketidakmampuan
untuk berkomunikasi secara efektif.
3. Kaji efek pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup 1.
Mempengaruhi pilihan pengawasan keefektifan intervensi.
2. Tingkat ansietas dapat mempengaruhi
persepsi reaksi terhadap nyeri
3. Mengetahui sejauh mana pengaruh
nyeri terhadap kualitas hidup pasien.
Universitas Sumatera Utara
4. Ajarkan menggunakan teknik
nonanalgetik relaksasi
progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik.
5. Kontrol faktor-faktor
lingkungan yang yang dapat mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan ruangan, suhu, cahaya, dan
suara
Kolaborasi
Penggunaan kontrol analgetik, jika perlu.
4. Memfokuskan kembali perhatian,
meningkatkan kontrol dan meningkatkan harga diri dan
kemampuan koping 5. Memberikan ketenangan kepada pasien
sehingga nyeri tidak bertambah
Analgetik dapat mengurangi pengikatan mediator kimiawi nyeri pada reseptor
nyeri sehingga dapat mengurangi rasa nyeri
Universitas Sumatera Utara
2.3 Asuhan Keperawatan Kasus 2.3.1 Pengkajian