Konsep Masyarakat PERSEPSI MASYARAKAT TINGGIHARI TERHADAP KEBERADAAN SITUS MEGALITIK TINGGIHARI KECAMATAN GUMAY ULU KABUPATEN LAHAT

Menurut Halwany Michrob menyatakan bahwa “situs adalah suatu tempat atau wilayah atau diatas permukaannya ada unsur yang mengandung data arkeologi” Halwany Michrob, 1995: 19. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa situs merupakan suatu wilayah yang mengandung benda-benda kepurbakalaan dan peninggalan sejarah maupun prasejarah sehingga memiliki nilai-nilai sejarah.

5. Konsep Megalitikum

Menurut Poesponegoro dalam buku Sejarah Nasional Indonesia, “megalitik berasal dari kata “mega” yang berarti besar dan “lithos” yang berarti batu” Poesponegoro, 1993: 205. Menurut Wagner dalam buku Megalitik Bumi Pasemah Peranan Serta Funginya menyebutkan bahwa: “walaupun batunya dibuat dalam bentuk kecil bukan dari batu besar megalitik tetapi jika tujuan pembuatan bangunan tersebut berorentasi pada pemujaan arwah maka disebut megalitik” Ayu Kusuma, 2003: 7. Menurut Ayatrohaedi dalam buku Kamus Istilah Arkeologi 1 menyebutkan bahwa: “megalitik adalah tradisi kebudayaan batu besar, yang muncul setelah tadisi bercocok tanam” Ayatrohaedi, 1981: 56. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa megalitikum merupakan suatu zaman dimana kehidupan manusia masih bersifat primitive, mereka hanya bisa menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu yang masih kasar sehingga pada zaman ini disebut zaman batu besar.

6. Konsep Tinggihari

Menurut Kristantina Indriastuti, “Tinggihari adalah nama sebuah komplek megalitik yang terdapat di desa Tinggihari kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat, yang secara administratif terletak sekitar 20 km dari kota Lahat” Kristantina Indriastuti, 2010: 1. Daerah ini ditempuh dengan waktu kurang lebih 45 menit dari pusat kota Lahat. Menempuh jalan yang agak terjal dan sempit serta berliku. Walaupun demikian, kondisi jalan tetap aman untuk dilewati. Di daerah ini mempunyai bermacam-macam bentuk tinggalan benda masa prasejarah. Menurut Kristantina Indriastuti, bentuk tinggalan arkeologi yang terdapat di komplek ini kebanyakan berupa “menhir, arca, lumpang batu, umpak-umpak batu, dan susunan batu gelang. Peninggalan-peninggala di situs Tinggihari ini terbagai kedalam tiga komplek” Kristantina Indriastuti, 2010: 1-5. Berdasarkan pendapat di atas dapat disumpulkan bahawa, Tinggihari merupakan nama lokasi tempat peninggalan-peninggalan megalitik berada. Peninggala-peninggan tersebut berlokasi di atas bukit dan di tengah perkebunan masyarakat.

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Ant

1 91 173

Persepsi Masyarakat Terhadap Upaya Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Sebagai Tujuh Keajaiban Dunia Alam Baru (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Masyarakat Kelurahan Sei Agul Terhadap Upaya Pendukung Pemenangan Komodo (P2K) Sebagai Tujuh Keajaiban Dunia

1 94 92

Persepsi Masyarakat Tentang Pengobatan Tradisional Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004

0 27 124

Respon Masyarakat Terhadap Program Jamkesmas oleh Puskesmas Kesatria di Kecamatan Siantar Timur Kota Pematang Siantar

3 77 109

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Pasar Sukaramai (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area Kota Medan )

5 118 98

Upaya Pelestarian Babussalam Sebagai Objek Wisata Religi Di Kabupaten Langkat

0 69 49

Persepsi Masyarakat dan Prospek Pembangunan Hutan Wisata Lumban Julu (Studi Kasus di Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara)

10 70 78

Konstruksi Sosial Terhadap Keberadaan Keyboard Bongkar Di Kampung Rotan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai

6 134 101

Deskripsi Pemetaan Lokasi Situs Megalitik Pajar Bulan Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat

0 11 37

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN INDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI KELURAHAN KENANGA KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 1 16