14 Penguasaan materi merupakan hasil belajar kognitif siswa. Hasil belajar dari
ranah kognitif memiliki hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun tingkat- tingkat yang dimaksud adalah: 1 informasi non verbal, 2 informasi fakta
dan pengetahuan verbal, 3 konsep dan prinsip, dan 4 pemecahan masalah dan kreatifitas. Informasi nonverbal dikenal atau dipelajari dengan cara
penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informai fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara
mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting
untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas Slameto, 2003: 131.
Ranah kognitif versi revisi taksonomi Bloom Anderson dkk, 2000: 67
mencakup : a.
Menghafal Remember: menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Kategori ini mencakup dua macam
proses kognitif: mengenali recognizing dan mengingat recalling. b.
Memahami Undestand: mengonstruk makna berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke
dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa. Kategori memahami mencakup tujuh proses kognitif: menafsirkan interpreting,
memberikan contoh exemplifying, mengklasifikasikan classifying, meringkas summarizing, menarik inferensi inferring,
membandingkan comparing, dan menjelaskan explaining.
15 c.
Mengaplikasikan Apply: mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Kategori ini mencakup
dua macam proses kognitif: menjalankan executing dan mengimplementasikan implementing.
d. Menganalisis Analyze: menguraikan suatu permasalahan atau obyek
ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. Ada tiga macam proses kognitif yang mencakup
dalam mengalisis: menguraikan differentiating, mengorganisir organizing, dan menemukan pesan tersirat atfribufting.
e. Mengevaluasi Evaluate: membuat suatu pertimbangan berdasarkan
kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini: memeriksa checking dan mengritik
critiquing. f.
Membuat Create: menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam
kategori ini, yaitu: membuat generating, merencanakan planning, dan memproduksi producing.
Seorang siswa dapat dikatakan telah menguasi materi pelajaran apabila dia
mampu menyelesaikan soal-soal tes yang diberikan dan mencapai target pencapaian materi yang telah ditentukan. Sedangkan untuk mengukur
penguasaan materi oleh siswa maka diadakan evaluasi. Menurut Thoha 1994:1 evaluasi merupkan kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
16 Instrumen atau alat ukur yang bisa digunakan dalam evaluasi adalah tes.
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan
Arikunto, 2003: 53. Kriteria untuk mengetahui penguasaan materi oleh siswa dalam sebuah tabel Arikunto, 2010: 425.
Tabel 1. Kriteria penguasaan materi
Taraf Nilai Rata-rata
Kualifikasi Nilai
≥ 81
Baik Sekali
≥ 66
Baik
56 – 65
Cukup Baik
≤ 55
Kurang Baik
III. METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011-2012, yaitu pada bulan Mei 2012 di SMP IT Baitul Muslim.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP IT Baitul Muslim tahun pelajaran 2011-2012. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik Cluster Random Sample. Sampel tersebut adalah siswa-siswi kelas VII
A
sebagai kelas kontrol dan siswa-siswi kelas VII
D
sebagai kelas eksperimen Sugiyono, 2008: 124.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes tak
ekuivalen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan strategi pembelajaran LSQ sedangkan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Pada kedua
kelas diberikan pretest dan postes, kemudian hasil pretes dan postes pada kedua kelompok subyek dicari N-gain dan selanjutnya dibandingkan.
18 Struktur desainnya adalah sebagai berikut :
Kelompok pretest
perlakuan posttest
I O
1
X O
2
II O
1
C O
2
Keterangan : I = Kelompok eksperimen; II=Kelompokkontrol; O
1
= Pretes; O
2
= Postes; X = Perlakuan eksperimen; C = metode ceramah modifikasi dari Sugiyono, 2008: 116.
Gambar 2. Desain pretes-postes tak ekuivalen.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut :
a. Membuat surat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya
penelitian. b.
Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang diteliti.
c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen menggunakan
strategi LSQ dan kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah. d.
Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan tes awal serta tes akhir.
19
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi LSQ pada kelas eksperimen dengan metode diskusi sedangkan pada kelas kontrol dengan
menggunakan metode ceramah. Penelitian ini direncanakan sebanyak dua
kali pertemuan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Guru memberikan test untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai materi pembelajaran yang akan dipelajari.
Guru memberikan apersepsi dan motivasi -
Apersepsi pertemuan pertama : Di SD, kalian telah mempelajari ciri-ciri makhluk hidup. Ada yang masih ingat
ciri-ciri mahkluk hidup? menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup.
Apersepsi pertemuan kedua : Adakah diantara kalian yang pernah melihat orang yang dikejar anjing? Apa yang dilakukan
orang tersebut? Mengapa dia melakukan hal demikian? -
Motivasi pertemuan pertama: Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Manusia atau hewan tentu dapat berlari atau
menghindar apabila berada dalam kondisi yang berbahaya. Lain halnya dengan manusia dan hewan, tumbuhan tidak dapat
berlari atau menghindar apabila dalam keadaan berbahaya. Lalu, apakah tumbuhan tidak mampu bergerak? Lalu
bagaimana makhluk lain bergerak? Untuk menjawab
20 pertanyaan tersebut, maka kalian perlu memperhatikan
pelajaran hari ini. -
Motivasi pertemuan kedua: Manusia dan beberapa hewan apabila dalam keadaan bahaya akan merespon misalnya
dengan berlari. Namun, apakah semua hewan akan berlari bila dalam keadaan berbahaya? Adakah respon lain yang dilakukan
oleh hewan bila dalam kondisi berbahaya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka kita bahas dalam pertemuan hari ini.
b. Kegiatan inti
1 Kelas Eksperimen
Guru memilih dan menentukan bahan bacaan yang sesuai dengan materi, untuk dibaca siswa di sekolah.
Guru meminta siswa mempelajari bahan bacaan dan menganjurkan siswa memberi tanda pada bagian
– bagian bacaan yang tidak dipahami dan menganjurkan mereka
untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Guru membagi siswa dalam kelompok dan diminta untuk
membahas poin – poin yang tidak diketahui.
Di dalam kelompok, siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang belum mereka pahami dari
bahan telah mereka baca. Guru meminta siswa mengumpulkan pertanyaan yang telah
mereka tulis dari hasil diskusi. Guru mulai menjelaskan pelajaran dari pertanyaan siswa.