Penyajian Laporan Arus Kas

INVESTASI Umumnya Akun-akun Aktiva Jangka Panjang Arus Kas Masuk Dari penjualan harta, pabrik, dan peralatan Dari penjualan hutang atau ekuitas kesatuan lain Dari penerimaan pokok pinjaman pada kesatuan lain Arus Kas Keluar Untuk membeli harta, pabrik, dan peralatan Untuk membeli hutang atau ekuitas kesatuan lain Untuk memberi pinjaman pada kesatuan lain Sumber: Kiesso 2002:375

3. Penyajian Laporan Arus Kas

Ikatan Akuntan Indonesia 2007:2.2 menjelaskan bahwa “Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.” Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap sejumlah kas dan setara kas. Informasi PENDANAAN Umumnya Akun-akun Kewajiban Jangka Panjang Dan Ekuitas Arus Kas Masuk Dari penjualan sekuritas ekuitas Dari penerbitan hutang obligasi atau wesel Arus Kas Keluar Ke pemegang saham sebagai deviden Untuk menarik hutang jangka panjang atau mengakuisisi kembali modal saham Universitas Sumatera Utara tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas tersebut. Suatu transaksi tertentu dapat meliputi arus kas yang diklasifikasi ke dalam lebih dari satu aktivitas. Sebagai contoh, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka bunga merupakan unsur yang dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan pokok pinjaman merupakan unsur yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan. Adapun langkah pertama dalam menyusun laporan arus kas adalah membandingkan dua periode neraca berturut-turut untuk mengetahui perubahan dari setiap perkiraan neraca. Mengidentifikasi perkiraan-perkiraan neraca yang memperbesar kas dan memperkecil operasi, investasi dan pendanaan. Setelah itu menyajikan informasi-informasi tersebut dalam laporan arus kas.

a. Aktivitas Operasi

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2007:2.3, Jumlah kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Universitas Sumatera Utara Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: 1 Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa; 2 Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain; 3 pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; 4 pembayaran kas kepada karyawan; 5 penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anitas, dan manfaat asuransi lainnya; 6 pembayaran kas atau penerimaan kembali restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; 7 penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

b. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2007:2.3: Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: 1 Pembayaran kas untuk membeli aset tetap , aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri. 2 Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain. 3 Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain 4 Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan 5 Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan dealing or trading, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Bila perusahaan memiliki kelebihan kas, ada beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk memanfaatkan kelebihan ini. Salah satu caranya adalah menginvestasikannya dalam saham atau obligasi perusahaan lain. Dengan cara ini, perusahaan dapat memperoleh tambahan pendapatan berupa Universitas Sumatera Utara dividen atau bunga. Bila perusahaan menginvestasikan kelebihan kas ini dengan tepat, nilai jual atau nilai pasar investasi akan naik, sehingga akan semakin menguntungkan perusahaan pada saat saham atau obligasi tersebut dijual kembali. Berikut ini adalah beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas Investasi. Perbedaan mendasar antara arus kas keluar operasi dan investasi terletak pada periode manfaat yang diantisipasi. Pembelian persediaan merupakan arus kas keluar aktivitas operasi karena manfaat dari penjualan persediaan diharapkan akan diterima dalam jangka pendek. Aktiva pabrik memberikan manfaat sepanjang periode waktu yang lebih panjang.

c. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan financing adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia 2007:2.3 menjelaskan: Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.” Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: 1 Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya 2 Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan 3 Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik 4 Pelunasan pinjaman 5 Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha lease untuk menurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan finance lease. Untuk penyajiannya, format umum laporan arus kas digambarkan dalam tabel 2.3 berikut ini Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Format Umum Laporan Arus Kas Nama Perusahaan LAPORAN ARUS KAS Periode Tercakup Kas yang dihasilkan digunakan untuk: Arus kas dari aktivitas operasi ............................. Rp xxx Arus kas dari aktivitas investas.............................. Rp xxx Arus kas dari aktivitas pendanaan ......................... Rp xxx Kenaikan penurunan bersih dalam kas …………... Rp xxx Kas pada awal periode ………………………… Rp xxx Kas pada akhir periode …………………………… Rp xxx Sumber: Skousen 2001: 284 Beberapa arus kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi dan pendanaan diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Misalnya, penerimaan pendapatan investasi bunga dan deviden dan pembayaran bunga ke pemberi pinjaman diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Sebaliknya, beberapa arus kas yang berkaitan dengan aktivitas operasi diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi atau pendanaan. Misalnya, kas yang diterima dari penjualan harta, pabrik, dan peralatan dengan keuntungan, meskipun dilaporkan dalam perhitungan laba-rugi, diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi, dan pengaruh keuntungan yang berkaitan tidak akan termasuk dalam arus kas bersih dari aktivitas operasi. Demikian pula, keuntungan atau kerugian pada pembayaran pelunasan hutang umumnya merupakan bagian dari arus kas keluar yang berkaitan Universitas Sumatera Utara dengan pembayaran kembali jumlah yang dipinjam dan karenanya merupakan aktivitas pendanaan. Hal yang perlu diperhatikan adalah akun-akun luar biasa seperti bunga dan dividen dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya. Pajak penghasilan harus diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan atau investasi. Tidak seperti laporan keuangan utama lain, laporan arus kas tidak disusun dari neraca percobaan yang disesuaikan. Informasi untuk menyiapkan laporan ini biasanya berasal dari tiga sumber : 1 Neraca perbandingan memberikan jumlah perubahan dalam aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari awal ke akhir periode. 2 Data perhitungan laba-rugi periode berjalan membantu pembaca menentukan jumlah kas yang disediakan atau digunakan selama periode tersebut. 3 Data transaksi terpilih dari buku besar memberikan informasi terinci tambahan yang diperlukan untuk menentukan bagaimana kas disediakan atau digunakan selama periode tersebut. Penyusunan laporan arus kas dari sumber-sumber data di atas melibatkan tiga langkah pokok yaitu : 1 Menentukan perubahan dalam kas. Prosedur ini bersifat langsung karena perbedaan antara saldo awal dan akhir kas dapat dengan mudah dihitung dari pemeriksaan atas neraca perbandingan. Universitas Sumatera Utara 2 Menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Prosedur ini rumit, melibatkan analisis tidak hanya perhitungan laba-rugi tahun berjalan tetapi juga neraca perbandingan dan juga data transaksi terpilih. 3 Menentukan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan. Semua perubahan lain dalam perkiraan neraca herus dianalisis guna menentukan pengaruhnya pada kas.

4. Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi