BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Untuk menggambarkan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen maka kerangka konseptual dari penelitian ini digambarkan
sebagai berikut:
INFORMASI NON AKUNTANSI
Interaksi Jaminan dan Pengalaman Debitur
KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA
KUPEDES L
Fixed Asset Turn Over X
1
INFORMASI AKUNTANSI
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka konsep pada Gambar 3.1. dapat dilihat bahwa informasi yang disajikan manajemen, mengenai aktifitas usaha yang berkaitan
dengan kegiatan operasionalnya meliputi aspek keuangan dan aspek non keuangan. Aspek keuangan disajikan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut
dapat digunakan manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terutama dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kredit. Informasi
keuanganakuntansi merupakan informasi yang digali berdasarkan sumber-sumber
Universitas Sumatera Utara
dari laporan keuangan. Hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen dapat
diuraikan sebagai berikut : a.
Hubungan antara fixed asset turn over terhadap keputusan pemberian kredit Semakin besar suatu aktiva digunakan maka semakin besar pula laba yang
diperoleh. Semakin besar laba semakin besar arus kas masuk. Menurut Suroso 2003, bagi analis kredit hal ini berpengaruh besar terhadap keputusan kredit.
Dengan demikian hubungannya adalah positif. b.
Hubungan antara Return On Net Worth terhadap keputusan pemberian kredit Semakin tinggi laba bersih net income maka semakin baik cash flows
yang dihasilkan dari aktivitas operasi, aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi. Meningkatnya laba bersih menyebabkan meningkatnya kesejahteraan pemilik net
worth sehingga meningkatkan ekuitas pemilik yang nantinya memiliki kaitan
dengan meningkatnya asset perusahaan. Menurut Suroso 2003, asset usaha yang tinggi dapat dijadikan jaminan dan agunan yang merupakan salah satu faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam penilaian keputusan pemberian kredit. Dengan demikian hubungannya adalah positif terhadap keputusan kredit.
c. Hubungan antara Debt To Equity Ratio terhadap keputusan pemberian kredit
Semakin tinggi rasio perbandingan antara total hutang yang ada dengan total ekuitas yang ada semakin tinggi tingkat leverage suatu unit usaha. Leverage
antar usaha berbeda, leverage yang tinggi menunjukkan tingginya suatu usaha yang didanai yang bersumber dari hutang. Semakin tinggi hutang yang ada
menyebabkan semakin sulitnya suatu usaha untuk melunasi kewajiban dengan asumsi cash flows yang terbatas. Hal itu dipertimbangkan dalam penilaian
Universitas Sumatera Utara
keputusan pemberian kredit, Suroso 2003. Apabila DER rendah maka semakin besar kemungkinan permohonan kredit untuk dikabulkan.
d. Hubungan antara interaksi jaminan dan pengalaman debitur terhadap
keputusan pemberian kredit Menurut Mirnihasari 2003, nilai jaminan dapat mempengaruhi keputusan
pemberian fasilitas kredit. Jalan terakhir penyelesaian kredit harus melalui pencairan jaminan apabila kredit tidak dapat dilunasi. Selain itu Ustadi 1993
berpendapat bahwa semakin tinggi nilai jaminan maka semakin baik untuk kemungkinan memperoleh kredit. Hubungan antara jaminan dengan keputusan
kredit adalah positif. Pengalaman debitur merupakan informasi non akuntansi dimana informasi
yang menggali kondisi dalam memberikan fasilitas kredit, karena untuk melihat sampai sejauh mana pengalaman pimpinan calon debitur mengelola usaha, watak
dan itikat baik debitur dalam mengelola usaha. Semakin banyak pengalaman maka semakin besar probabilitas untuk memperoleh kucuran kredit. Mirnihasari 2003.
3.2. Hipotesis Penelitian