Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Informasi Non Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Medan Petisah

(1)

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON

AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KREDIT PADA PT. BANK CIMB NIAGA Tbk

CABANG MEDAN PETISAH

TESIS

Oleh

MOHAMMAD REZA SEPTRIAWAN

077017049/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON

AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KREDIT PADA PT. BANK CIMB NIAGA Tbk

CABANG MEDAN PETISAH

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

MOHAMMAD REZA SEPTRIAWAN

077017049/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

Judul Tesis : PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG MEDAN PETISAH

Nama Mahasiswa : Muhammad Reza Septriawan Nomor Pokok : 077017049

Program Studi : Akuntansi

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak) (Drs. Syamsul Bahri TRB MM.,Ak)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B., M.Sc)


(4)

Tanggal lulus : 11 Februari 2010 Telah diuji pada

Tanggal : 11 Februari 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak Anggota : 1. Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, Ak

2. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak

3. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak 4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang berjudul :

“PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA

PT. BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG MEDAN PETISAH ”

Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, 04 Januari 2009 Yang membuat pernyataan :


(6)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat informasi akuntansi dan non akuntansi secara simultan dan secara parsial terhadap keputusan kredit yang diambil oleh bank.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian hubungan kausal (causal effect), dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi berganda. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi secara simultan dan secara parsial terhadap keputusan kredit yang diambil oleh bank. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh informasi akuntansi berupa Current Ratio, Quick Ratio, Inventory Turn Over, Fixed Assets Turn Over, Profit Margin, Return to Total Assets, Rentabilitas Ekonomis, Return on Net Worth, Debt to Equity Ratio, Times Interest Earned, Account Receivable Turnover dan Total Assets to Debt Ratio sebagai variabel independen terhadap keputusan kredit sebagai variabel dependen. Sedangkan informasi non akuntansi berupa jaminan kredit, karakter debitur, tingkat pengalaman manajer, tingkat pendidikan manajer, tingkat diversifikasi usaha dan sektor ekonomi yang dibiayai terhadap keputusan pemberian kredit. Lokasi penelitian berada pada Kantor Bank Niaga Cabang Petisah dengan jumlah responden sebanyak 62 orang dengan menggunakan metode simple random sampling.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel informasi akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. Adapun variabel informasi akuntansi adalah variabel current ratio (X1), profit margin (X5), return to total assets

(X6), Return on Net Worth (X8) dan debt to equity (X9). Sedangkan informasi akuntansi yang tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit adalah variabel quick ratio (X2), inventory turn over (X3), fixed asset turn over (X4), rentabilitas ekonomi (X7), time interest earned ratio (X10), account receivable turn over (X11) dan total assets to debt ratio (X12). Sedangkan informasi non akuntansi yang berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. Adapun variabel informasi non akuntansi adalah variabel jaminan kredit (X13), pengalaman manajemen (X15), pendidikan manajemen (X16) dan sektor ekonomi yang dibiayai (X18). Sedangkan informasi non akuntansi yang tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit adalah karakter debitur (X14). Besanya variasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0,255 atau 25.5 %. sedangkan sisanya sebesar 74.5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.

Kata Kunci : Informasi Akuntansi, Informasi Non Akuntansi dan Keputusan Pemberian Kredit.


(7)

ABSTRACT

This research purpose aim to know influence of accounting information and non accounting information to making credit decision to the of CIMB Niaga Bank Petisah Medan.

The analyze method that is used in this research is quantitative method with causal effect with multiple linier regression analysis after by classical assumption. The F test used to know influence of accounting information and non accounting information to making credit decision to the Bank of CIMB Niaga Petisah Medan. T test used how to as partially of accounting information and non accounting information to making credit decision to the Bank of CIMB Niaga Petisah Medan. Partially independent variable used are Current Ratio, Quick Ratio, Inventory Turn Over, Fixed Assets Turn Over, Profit Margin, Return to Total Assets, Rentabilitas Ekonomis, Return on Net Worth, Debt to Equity Ratio, Times Interest Earned, Account Receivable Turnover and Total Assets to Debt Ratio and making credit decision as dependent variable. Non accounting information are credit warranty, debitur character, manager experience level, education manager level, diversification owner and economic sector to the making credit decision. The object of this variable research are CIMB Niaga Branch Office at Petisah with taking respondence 62 person with simple random sampling method.

This empirical research concluded that accounting information influence to the making credit decision. Some variable are current ratio (X1), profit margin (X5), return to total assets (X6), Return on Net Worth (X8) dan debt to equity (X9). Where as of accounting information is not influence are quick ratio (X2), inventory turn over (X3), fixed asset turn over (X4), economic rentability (X7), time interest earned ratio (X10), account receivable turn over (X11) and total assets to debt ratio (X12). Non accounting information influence to the making credit decision are credit warranty (X13), manager experience level (X15), education manager level (X16) and economic sector (X18). Where as non accounting information is not influance to the making credit decision are debitur character (X14). The influence with explained by variation the expressed in Adjusted R2 equal to 25,5% is while the rest equal to 74,5 % influenced by other variable which is explained by this research model.

Keywords : Accounting Information, Non Accounting Information and making credit decision.


(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji yang tidak terhingga kepada Allah SWT atas kurnia-Nya, sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini merupakan analisis tentang PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG MEDAN PETISAH.

Pada kesempatan ini tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H, Sp.A.(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, dan Bapak Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, ,Ak selaku pembimbing I dan II, yang telah banyak membantu/membimbing saya dalam penyelesaian Tesis ini.

5. Bapak/Ibu Dosen Penguji, Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak dan Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak.

Penulis menyadari dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas, banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan Tesis ini. Untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan penelitian ini.

Hormat Saya


(9)

RIWAYAT HIDUP

1. N a m a : Muhammad Reza Septriawan 2. Tempat/tgl lahir : Medan, 22 September 1978 3. Pekerjaan : Karyawan Swasta

4. Agama : Islam 5. Orang tua

a. Ayah : Nuyirwan Amrin Hasyim b. Ibu : Trisnawaty (almh)

6. Istri : Novika Rahayu

7. Anak : 1. Yasmin Raihanah Zaviril

8. Alamat : Jl. Sei Selapian No. 15 Medan Baru 9. Pendidikan

a. SD Negeri : Percobaan Negeri Jl. Sei Petani Medan b. SMP Negeri : 5 Bandung

c. SMA Negeri : 16 Jakarta

d. Fakultas : Ekonomi Akuntansi


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN……… 1

1.1. Latar Belakang Penelitian………... 1

1.2. Perumusan Masalah……… 6

1.3. Tujuan Penelitian……… 7

1.4. Manfaat Penelitian……….. 7

1.5. Originalitas………. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1. Tinjauan Teoritis……… 8

2.1.1. Kegiatan dan Pengertian Bank ...……… 8

2.1.2. Pengertian Kredit... 9

2.1.3. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit……… 10

2.1.4. Manfaat Pemberian Kredit……….. 11

2.1.5. Resiko Kredit……….………. 12

2.1.6. Pengertian Informasi Akuntansi.………. 14

2.1.7. Pengertian Informasi Non Akuntansi.………. 23


(11)

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 26

3.1. Kerangka Konsep………. 26

3.2. Hipotesis……….. 28

BAB IV METODE PENELITIAN... 29

4.1. Jenis Penelitian………. 29

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian……….……….. 29

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ……….. 29

4.4. Metode Pengumpulan Data……….. 31

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel……… 32

4.6. Metode dan Teknik Analisis Data... 34

4.7. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 36

4.7.1. Metode Analisis Data... 36

4.7.2. Pengujian Hipotesis... 39

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

5.1. Deskripsi Data Penelitian ... 40

5.2. Analisis Data ... 43

5.2.1. Uji Asumsi Klasik ... 43

5.2.1.1. Uji normalitas... . 43

5.2.1.2. Uji multikolinieritas ... 45

5.2.1.3. Uji heteroskedastisitas ... 46

5.2.1.4. Uji autokorelasi ... 49

5.3. Hasil Analisis ... 50

5.4. Model Uji Hipotesis ... 51

5.4.1. Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 51

5.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 52

5.5. Pembahasan ... 57


(12)

6.1. Kesimpulan ... 61

6.2. Keterbatasan Penelitian... 62

6.3. Saran ………... 62


(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu ... 24

4.1 Definisi Operasional Variabel ... 32

5.1 Statistik Deskriptif ... 40

5.2 Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 45

5.3 Uji Multikoliniaritas ………... 46

5.4 Uji Glesjer ... 48

5.5 Uji Autokolerasi ... 49

5.6 Pengujian Kelayakan Model ... 50

5.7 Hasil Regresi Uji F ... 51


(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

3.1 Kerangka Konseptual ... 26

4.1 Pengujian Durbin Watson ………... 38

5.1 Grafik Normalitas Data ………... 44


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 66 2 Tabulasi Data ... 73 3 Hasil Uji Regresi Berganda ... 74


(16)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui manfaat informasi akuntansi dan non akuntansi secara simultan dan secara parsial terhadap keputusan kredit yang diambil oleh bank.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian hubungan kausal (causal effect), dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi berganda. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi secara simultan dan secara parsial terhadap keputusan kredit yang diambil oleh bank. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh informasi akuntansi berupa Current Ratio, Quick Ratio, Inventory Turn Over, Fixed Assets Turn Over, Profit Margin, Return to Total Assets, Rentabilitas Ekonomis, Return on Net Worth, Debt to Equity Ratio, Times Interest Earned, Account Receivable Turnover dan Total Assets to Debt Ratio sebagai variabel independen terhadap keputusan kredit sebagai variabel dependen. Sedangkan informasi non akuntansi berupa jaminan kredit, karakter debitur, tingkat pengalaman manajer, tingkat pendidikan manajer, tingkat diversifikasi usaha dan sektor ekonomi yang dibiayai terhadap keputusan pemberian kredit. Lokasi penelitian berada pada Kantor Bank Niaga Cabang Petisah dengan jumlah responden sebanyak 62 orang dengan menggunakan metode simple random sampling.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel informasi akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. Adapun variabel informasi akuntansi adalah variabel current ratio (X1), profit margin (X5), return to total assets

(X6), Return on Net Worth (X8) dan debt to equity (X9). Sedangkan informasi akuntansi yang tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit adalah variabel quick ratio (X2), inventory turn over (X3), fixed asset turn over (X4), rentabilitas ekonomi (X7), time interest earned ratio (X10), account receivable turn over (X11) dan total assets to debt ratio (X12). Sedangkan informasi non akuntansi yang berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit. Adapun variabel informasi non akuntansi adalah variabel jaminan kredit (X13), pengalaman manajemen (X15), pendidikan manajemen (X16) dan sektor ekonomi yang dibiayai (X18). Sedangkan informasi non akuntansi yang tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit adalah karakter debitur (X14). Besanya variasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0,255 atau 25.5 %. sedangkan sisanya sebesar 74.5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.

Kata Kunci : Informasi Akuntansi, Informasi Non Akuntansi dan Keputusan Pemberian Kredit.


(17)

ABSTRACT

This research purpose aim to know influence of accounting information and non accounting information to making credit decision to the of CIMB Niaga Bank Petisah Medan.

The analyze method that is used in this research is quantitative method with causal effect with multiple linier regression analysis after by classical assumption. The F test used to know influence of accounting information and non accounting information to making credit decision to the Bank of CIMB Niaga Petisah Medan. T test used how to as partially of accounting information and non accounting information to making credit decision to the Bank of CIMB Niaga Petisah Medan. Partially independent variable used are Current Ratio, Quick Ratio, Inventory Turn Over, Fixed Assets Turn Over, Profit Margin, Return to Total Assets, Rentabilitas Ekonomis, Return on Net Worth, Debt to Equity Ratio, Times Interest Earned, Account Receivable Turnover and Total Assets to Debt Ratio and making credit decision as dependent variable. Non accounting information are credit warranty, debitur character, manager experience level, education manager level, diversification owner and economic sector to the making credit decision. The object of this variable research are CIMB Niaga Branch Office at Petisah with taking respondence 62 person with simple random sampling method.

This empirical research concluded that accounting information influence to the making credit decision. Some variable are current ratio (X1), profit margin (X5), return to total assets (X6), Return on Net Worth (X8) dan debt to equity (X9). Where as of accounting information is not influence are quick ratio (X2), inventory turn over (X3), fixed asset turn over (X4), economic rentability (X7), time interest earned ratio (X10), account receivable turn over (X11) and total assets to debt ratio (X12). Non accounting information influence to the making credit decision are credit warranty (X13), manager experience level (X15), education manager level (X16) and economic sector (X18). Where as non accounting information is not influance to the making credit decision are debitur character (X14). The influence with explained by variation the expressed in Adjusted R2 equal to 25,5% is while the rest equal to 74,5 % influenced by other variable which is explained by this research model.

Keywords : Accounting Information, Non Accounting Information and making credit decision.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Industri jasa perbankan memiliki kegiatan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah menghimpun dana masyarakat, berupa simpanan giro, tabungan dan deposito untuk disalurkan kembali kepada perusahaan yang membutuhkannya, yaitu dalam bentuk penyaluran kredit. Sedangkan yang merupakan bisnis penunjang suatu bank meliputi kegiatan yang dapat memperlancar lalu lintas pembayaran, seperti : kliring, inkaso dan transfer (Ustadi, 1993). Selain jenis kegiatan tersebut, pemberian jaminan kepada pihak lain untuk perusahaan tertentu berupa penerbitan sertifikat Bank Garansi dan penyediaan fasilitas Letterof Credit (L/C) juga dapat dikelompokkan kedalam bisnis penunjang bank (Kasmir : 2002). Penyediaan fasilitas L/C ini diberikan oleh suatu bank dengan cara kerja sama dengan bank lain di luar negeri. Kerja sama kedua bank ini bertujuan memberikan jaminan kepada kedua belah pihak yang bertransaksi perdagangan ekspor-impor, yaitu dalam bentuk Letter of Credit (Sutojo : 1997).

Letter of credit merupakan surat tagihan pihak eksportir kepada pihak importir di luar negeri melalui sebuah bank di dalam negeri (theissuing bank).

CIMB Niaga berdiri sejak 26 September 1955, saat ini CIMB Niaga adalah bank terbesar ke-7 di Indonesia berdasarkan nilai aset. CIMB Niaga merupakan bank kedua terbesar di Indonesia dalam penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dengan


(19)

pangsa pasar sekitar 10%. Sejak 25 November 2002 mayoritas saham CIMB Niaga dimiliki oleh Bumiputra-Commerce Holdings Berhad (BCHB), dan pada 16 Agustus 2007 dialihkan kepada CIMB Group Sdn Bhd, perusahaan yang 100% dimiliki oleh BCHB. Sebagai bank nasional yang pertama kali meluncurkan layanan ATM pada tahun 1987 dan on-line banking system pada tahun 1991, CIMB Niaga dikenal sebagai salah satu bank yang paling inovatif di Indonesia.

Selama bertahun-tahun, CIMB Niaga juga dikenal reputasinya sebagai bank dengan tradisi layanan nasabah terbaik. Melalui jaringan kantor cabang dan ATM yang luas serta berbagai layanan perbankan elektronik yang canggih, CIMB Niaga menawarkan layanan perbankan yang personal kepada para nasabahnya. Pada tahun 2006, CIMB Niaga berhasil meraih penghargaan sebagai “Bank yang Paling Konsisten dalam Memberikan Layanan yang Terbaik” dari Marketing Research Indonesia (MRI). Visi CIMB Niaga adalah menjadi bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif, serta menjalin hubungan yang berkelanjutan.

Sejalan dengan pesatnya kemajuan ekonomi dan bisnis saat ini, kegiatan bisnis bank semakin canggih dan beraneka ragam. Hal ini dapat dilihat dari tambahan jenis kegiatan praktek perbankan dewasa ini seperti kartu kredit, automatic teller machines (ATM); currency swaps. interest swaps, penyertaan dana dalam

Eurodollar market hingga pelayanan pembayaran rekening listrik dan telepon. Namun demikian, berbagai macam kegiatan utama yang sejak dahulu kala menjadi


(20)

tulang punggung operasi badan tersebut, hingga dewasa ini masih bertahan dengan kokoh.

Kegiatan bisnis bank yang bagaimanapun baiknya tidak akan terlepas dari suatu resiko. Ada 3 jenis resiko yang bakal dihadapi oleh suatu bank dalam melakukan bisnis perbankan yaitu : resiko bunga, resiko kredit dan resiko likuiditas (Ustadi ; 1993). Resiko bunga akan. timbul apabila sebuah bank memberikan kredit kepada debitur dengan tingkat bunga x %, tetapi kemudian tingkat bunga yang harus dibayar oleh bank kepada para penyimpan dana menjadi lebih besar dari x %. Apabila kondisi ini terjadi maka bank mengalami kerugian.

Resiko kredit akan timbul, apabila kredit yang diberikan kepada debitur ternyata dikemudian hari menjadi macet. Termasuk ke dalam resiko jenis ini adalah adanya kemacetan pembayaran oleh perusahaan yang dijamin oleh bank kepada pihak lain, sehingga pihak lain mengadakan klaim pembayaran kepada bank atas piutangnya kepada perusahaan yang dijamin (sesuai hak dan kewajiban dalam bank garansi). Untuk menghindari resiko ini pihak bank harus menganut prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam keputusan kredit yang diberikan.

Banyaknya lembaga keuangan yang menawarkan kredit membuat konsumen menjadi sulit untuk menentukan pilihan. Karena persaingan diantara lembaga keuangan tersebut semakin ketat. Yang tentu saja juga semakin memanjakan konsumen dengan fasilitas yang diberikan oleh lembaga tersebut. Adapun prinsip yang diterapkan dalam pemberian kredit adalah prinsip 5”C” yaitu character,


(21)

kelima prinsip tersebut collateral (jaminan) merupakan hal yang penting dalam kebijakan pemberian kredit karena permasalahan yang sering dihadapi oleh lembaga keuangan adalah resiko kredit macet (resiko tidak tertagihnya kredit) dengan adanya jaminan yang tinggi berarti resiko adanya kredit yang macet menjadi lebih rendah.

Resiko likuiditas akan timbul apabila bank tidak mampu mengembalikan dana yang dihimpun, ketika diminta kembali oleh para pemilik dana yang menyimpankan uangnya di bank. Hal ini pernah dialami oleh Bank Suma beberapa waktu yang lalu, dimana kondisi keuangan Bank Suma tidak cukup untuk menutupi kewajibannya kepada para nasabah yang ingin menarik uang simpanannya, sehingga bank tersebut dinyatakan kalah kliring oleh Bank Indonesia dan izinnya dibekukan oleh pemerintah. Ke jadian serupa juga pernah dialami oleh beberapa . bank lainnya

ketika terjadi krisis moneter (1997 – 2001) melanda Indonesia, dimana para pemilik dana secara serentak melakukan rush terhadap bank sehingga bank yang bersangkutan mengalami kesulitan likuiditas dan berakibat hilangnya kepercayaan masyarakat lembaga perbankan di Indonesia. Fakta tersebut memberi gambaran bahwa setiap saat bank tidak terlepas dari kesulitan likuiditas, terlebih bila dana yang disalurkan kepada debitur, berasal dari jenis tabungan yang oleh pemiliknya setiap saat dapat ditarik.

Untuk mengatasi resiko bisnis perbankan yang demikian kompleks, bank harus secara cermat dan akurat dalam memperhitungkan tentang kemungkinan terjadinya berbagai resiko. perhitungan tersebut dapat berupa evaluasi terhadap setiap keputusan kredit yang diberikan kepada calon debitur, baik secara kualitatif maupun


(22)

secara kuantitatif.

Evaluasi kredit secara kualitatif merupakan proses penilaian terhadap kualitas manajemen calon debitur tentang strategi pemasaran, rencana jangka pendek dan jangka panjang. Selain hal tersebut di atas, unsur ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku seperti : segala bentuk perizinan usaha yang dimiliki calon debitur dan perpajakan, serta referensi dari bank lain atau bank sebelumnya juga turut dievaluasi dalam prinsip kehati-hatian bisnis bank. Evaluasi ini merupakan evaluasi terhadap informasi bukan akuntansi. Sedangkan evaluasi kuantitatif merupakan proses penilaian terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dapat berupa laporan masa lalu, sekarang maupun masa yang akan datang (proyeksi). Laporan keuangan calon debitur tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik rasio keuangan. Hal ini perlu dilakukan, karena dengan rasio keuangan pihak bank dapat memprediksi usaha calon debitur (Tracy: 1989). Angka-angka rasio dari laporan keuangan calon debitur dapat digunakan oleh pihak bank untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Penilaian ini penting untuk mengetahui tentang kondisi perusahaan dari aspek keuangan, sebagai dasar dalam pengambilan keputusan kredit. Pada proses evaluasi ini para pejabat kredit dituntut untuk bertindak secara cermat dan hati-hati sebelum kredit diputuskan. Dengan demikian informasi laporan keuangan diperlukan oleh para analis kredit dan pengambilan keputusan kredit.

Menurut hasil penelitian Mulyani (1997) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemberian kredit pada bank di Medan meliputi 12 variabel informasi akuntansi dan 7 variabel informasi bukan akuntansi. Variabel dari informasi


(23)

akuntansi adalah rasio keuangan yang terdiri dari: current ratio, quick ratio, inventory turnover, fixed assets turnover, profit margin, return on total assets,' rentabilitas ekonomis, return on net worth, struktur modal, arus kas, kekuatan keuangan dan total assets to debt ratio. Sedangkan variable informasi non akuntansi adalah: kualitas manajemen, ukuran perusahaan, reputasi perusahaan, jaminan, dan ketergantungan pihak lain.

Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian sebelumnya, diantaranya dilakukan oleh Ustadi (1993), Srimintarti (1994), Suroso (2003) dan Mulyani (1997).

Oleh karena itu sebagai tindak lanjut penelitian yang sejenis, penulis berkeinginan mengadakan penelitian pada Bank CIMB Niaga Cabang Medan Petisah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari bukti empiris tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit oleh Bank CIMB Niaga Cabang Medan Petisah.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini adalah apakah informasi akuntansi dan non akuntansi secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit yang diambil oleh Bank CIMB Niaga Cabang Medan Petisah ?


(24)

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris atas pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan kredit yang diambil oleh bank.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan didalam menetapkan kebijakan terhadap pelaksanaan pemberian kredit.

2. Bagi peneliti. Dapat menambah wawasan peneliti, khususnya tentang pengaruh informasi akuntansi dan informasi non akuntansi terhadap keputusan pemberian kredit di suatu bank.

3. Bagi peneliti selanjutnya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya sesuai dengan topik penelitian ini dengan variabel yang berbeda.

1.5. Originalitas

Penelitian ini merupakan replikasi atas penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Suroso (2003), dimana peneliti mencoba untuk melakukan penelitian kembali sesuai dengan kondisi perbankan saat ini dengan objek yang berbeda, dimana penelitian dilakukan pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Medan Petisah dan disertai dengan penambahan jenis variabel yaitu variabel informasi non akuntansi jenis usaha. Pada penelitian Suroso (2003) informasi non akuntansi tidak diteliti.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis

2.1.1. Kegiatan dan Pengertian Bank

Dalam menjalankan usahanya sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan bank secara sederhana dapat disebut sebagai tempat melayani segala kebutuhan para nasabahnya. Kegiatan bisnis bank meliputi penghimpunan dana, penyaluran dana, jasa-jasa bank di luar serta jasa-jasa bank lainnya.

Undang-undang No. 7 tahun 1992 yang telah diubah dengan undang--undang No. 10 tahun 1998 memberikan definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Perumusan pengertian bank oleh undang-undang perbankan memiliki pengertian yang sama dengan konsep perbankan yang ditulis oleh Robert D. Edminister (dalam Suroso, 2003) dalam bukunya yang berjudul Financial Institution: Marketing and Management. Di dalam undang-undang tersebut penafsiran penyaluran dana tidak, hanya berupa penyaluran kredit. Penyaluran dana juga dapat berupa penyertaan, penanaman dalam surat-surat berharga, kerjasama bagi hasil, serta dalam bentuk penyaluran lainnya (Ustadi:1993).


(26)

2.1.2. Pengertian Kredit

Meningkatnya kegiatan perekonomian berdampak langsung terhadap peningkatan skala usaha dan kebutuhan manusia. Peningkatan tersebut tidak selalu diikuti oleh kemampuan finansial pelaku ekonomi, oleh karenanya kredit selalu dibutuhkan masyarakat sebagai pelaku ekonomi. Kredit berasal dari kata credere

yang artinya kepercayaan. Setiap pelaku ekonomi yang menikmati kredit adalah orang yang dipercaya oleh kreditur, tentunya setelah melalui proses penilaian atas kemampuan dan niat baiknya. Pemahaman di atas perlu menjadi perhatian karena untuk memperoleh kepercayaan merupakan suatu prestasi terdiri, yaitu prestasi untuk menyakinkan pihak kreditur untuk memberikan kredit.

Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998, tentang Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga.

Dari pengertian kredit di atas dapat dikemukakan bahwa dalam pemberian kredit terdapat beberapa hal yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana disebut kreditur, pihak yang menerima pinjaman dana adalah debitur, unsur penyediaan dana, dibuat perjanjian kredit antara kreditur dengan debitur, batas waktu pemberian pinjaman dana, suku bunga yang diperhitungkan dan tidak disyaratkannya jaminan serta resiko bagi kreditur sebagai akibat dari penerimaan kembali sejumlah dana pada masa yang akan datang yaitu suatu kondisi yang dihadapkan pada ketidakpastian.


(27)

2.1.3. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

Untuk menghindari fasilitas kredit modal kerja yang akan diberikan menjadi bermasalah, pihak bank harus selalu memperhatikan prinsip-prinsip pemberian fasilitas kredit modal kerja. Prinsip-prinsip pemberian fasilitas kredit modal kerja merupakan suatu cara untuk melakukan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi calon debitur yang meliputi penganalisisan terhadap character, capacity, capital, collateral and condition of economic. Kasmir (2002) menjelaskan sebagai berikut a. Character, adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitur. Tujuan

analisis untuk memberi keyakinan kepada bank bahwa, sifat atau watak dari calon debitur benar-benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang calon debitur baik latar belakang usaha yang dikelola maupun pribadi seperti; cara hidup atau gaya hidup, keadaan keluarga, hobi dan status sosial. Karakter merupakan ukuran untuk menilai kemauan calon debitur untuk mengembalikan fasilitas kredit yang telah diterimanya. Pribadi yang berkarakter baik akan berusaha untuk mengembalikan fasilitas kredit yang telah diterirna dengan cara yang wajar.

b. Capacity, untuk melihat kemampuan calon debitur dalam menyelesaikan fasilitas kredit yang dikaitkan dengan kemampuan mengelola usaha dalam menghasilkan keuntungan. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam melunasi seluruh kewajiban sehubungan dengan penerimaan fasilitas kredit.

c. Capital, dalam pemberian fasilitas kredit, kreditur menuntut agar calon debitur menyediakan sejumlah dana sebagai modal sendiri untuk membiayai suatu proyek atau aktivitas usaha, dengan penyediaan dana sendiri berarti calon debitur akan merasa memiliki proyek atau usaha yang akan dibiayai sehingga timbul tangung jawab untuk mengelola dengan baik. Dengan penyediaan dana sendiri bank dapat mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki calon debitur terhadap usaha atau proyek yang akan dibiayai.

d. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan calon debitur bank bersifat fisik maupun bukan fisik Jaminan hendaknya melebihi jumlah fasilitas yang diberikan. jaminan yang diterima kreditur harus dilihat aspek legalitasnya, sehingga bila terjadi suatu masalah, jaminan dapat dengan mudah dicairkan. Fungsi jaminan merupakan the second way out terhadap fasilitas yang diberikan artinya jaminan akan dicairkan bila berbagai cara untuk penyelesaian kredit tidak berhasil dilakukan maka pencairan jaminan merupakan jalan terakhir yang tidak bisa dihindari.


(28)

e. Condition of economic, dalam menilai pemberian fasilitas kredit hendaknya juga menilai kondisi ekonomi sekarang dan akan datang sesuai dengan sektor ekonomi yang akan dibiayai. Dalam kondisi ekonomi yang kurang stabil sebaiknya pemberian fasilitas kredit untuk sektor tertentu tidak diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya memperhatikan prospek usaha pada masa akan datang dengan ketat.

2.1.4. Manfaat Pemberian Kredit

Sesuai fungsi bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Terlihat bahwa dengan pemberian kredit akan bermanfaat bagi masyarakat luas baik dirasakan secara langsung maupun tidak. Kreditur dan debitur merupakan pihak yang secara langsung merasakan manfaatnya, sedangkan yang tidak langsung meliputi pemerintah, karyawan kreditur dan debitur, notaris, pemerintah, akuntan publik, perusahaan penilai, masyarakat yang menempatkan dananya di bank, pasar modal dan para vendor.

Kreditur secara langsung merasakan manfaatnya melalui penerimaan sejumlah bunga, provisi, dan sejumlah dana lainnya dari penggunaan jasa pelayanan lainnya yang dipergunakan debitur sebagai akselerasi penggunaan kredit modal kerja oleh debitur. Dengan lancarnya fasilitas kredit modal kerja yang diberikan kepada debitur secara otomatis kesehatan bank akan membaik, sehingga berdampak pada pengembangan sumber daya manusia semakin lebih baik yang berakselesari kepada kemajuan usaha bank. Demikian juga terhadap perkembangan usaha debitur bila fasilitas yang diterima berjalan dengan lancar, maka usaha akan berkembang terus sesuai keinginan pemilik, kesejahteraan pemilik, manajemen dan karyawan semakin


(29)

membaik.

Manfaat tidak langsung bagi pemerintah berupa sarana untuk memacu pertumbuhan ekonomi, alat untuk mengendalikan moneter, penciptaan lapangan pekerjaan atau mengurangi tingkat pengangguran, penciptaan pasar lebih luas. sarana peningkatan pemerataan dan pemerataan, sarana sumber penerimaan negara. Memperhatikan kondisi tersebut, maka pemerintah sangat berkepentingan terhadap pertumbuhan dan kesehatan bank.

Manfaat bagi masyarakat terhadap pemberian fasilitas kredit modal kerja secara tidak langsung adalah berkaitan dengan kesempatan kerja, menjadi pemasok barang yang diperlukan debitur, disisi lain bagi masyarakat yang menempatkan dananya akan merasa lebih aman karena usaha bank yang sehat dan dapat membayar dana beserta bunga yang ditempatkan pada bank.

2.1.5. Resiko Kredit

Dalam kaitan dengan aktivitas perkreditan, ekspansi yang dilakukan bank menghadapi resiko yang tinggi resiko adalah penyimpangan hasil pengembalian dari yang diharapkan, untuk mengurangi resiko dapat dilakukan dengan cara :

a. Pembatasan Kredit, merupakan suatu cara untuk mengeliminir resiko melalui penetapan target market, batas maksimum pemberian fasilitas kredit modal kerja. Dengan pembatasan ini diharapkan alokasi pemberian fasilitas kredit modal kerja bank dapat diarahkan hanya kepada sektor usaha yang dianggap lebih aman.


(30)

b. Efisiensi, yang dimaksud adalah dengan tujuan mengurangi sebanyak mungkin kesalahan, baik dalam operasi maupun judgement, terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja, efisiensi dapat dilakukan dengan latihan yang berkesinambungan terhadap pejabat analis kredit dan pemanfaatan informasi yang berkaitan dengan pemberian fasilitas kredit modal kerja.

c. Diversifikasi, merupakan penyebaran dari eksposure fasilitas kredit modal kerja, sehingga tidak bertumpu hanya kepada usaha tertentu.

d. Credit structuring, berkaitan dengan jenis, plafond, suku bunga, jangka waktu, mekanisme penarikan dan isi perjanjian sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit modal kerja kepada debitur.

Walaupun antisipasi telah dilakukan dengan baik oleh analis kredit, tidak tertutup kemungkinan kredit yang telah diberikan menimbulkan resiko yang disebabkan oleh debitur tidak bersedia membayar kredit yang telah dinikmatinya walaupun telah jatuh tempo dan diperingati berulang kali oleh kreditur, pada hal debitur memiliki kemampuan dan kapasitas untuk membayar seluruh pokok, bunga dan kewajiban lainnya sehubungan dengan penggunaan kredit. Resiko karena kelemahan bank, yaitu resiko muncul sebagai akibat dari lemahnya proses pemberian kredit yang dilakukan analis kredit.

Resiko sebagai akibat diluar kemampuan prediksi yang dilakukan analis kredit dan debitur, biasanya resiko ini karena kondisi bencana alam misalnya banjir, gempa bumi dan lain sebagainya, sehingga kredit yang dinikmati debitur tidak dapat kembali, namun untuk kondisi ini dapat dialihkan kepada pihak ketiga melalui


(31)

pemasangan asuransi terhadap jaminan, proyek atau usaha debitur yang dibiayai.

Exchange risk, merupakan resiko yang terjadi khusus terhadap kredit yang diberikan dengan mempergunakan mata uang asing, yaitu resiko sebagai akibat adanya perubahan nilai tukar mata uang, dan tidak dilakukan hedging.

Resiko politik dan keamanan, yaitu berkaitan erat dengan kondisi stabilitas politik dan keamanan di suatu daerah atau negara. Kondisi politik dan keamanan tidak stabil akan menimbulkan tidak kondusifnya dunia usaha, akhirnya menjadi macet.

2.1.6. Pengertian Informasi Akuntansi

Harahap (1993), mengutip dati Accounting Principle Board (APB) Statement

No. 4 (1970) mendefinisikan akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif ; umumnya dalam ukuran uang, mengenai pengambilan suatu badan ekonomi, sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa alternatif. Informasi akuntansi merupakan hasil dari suatu proses pengolahan data yang bersifat kuantitatif dalam ukuran uang, bersumber dari transaksi kegiatan operasi suatu badan usaha atau unit organisasi dapat berupa laporan keuangan badan usaha atau unit organisasi tersebut, untuk disampaikan kepada pihak yang memerlukan, dan dapat dipergunakan oleh para pihak yang berkepentingan dalam pengambilan berbagai alternatif keputusan ekonomi.

Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kuranya setahun sekali utuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan meliputi


(32)

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, laporan perubahan modal, catatan dan materi penjelasan yang merupakan bagian yang integral dari laporan keuangan.

Pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi dapat dibedakan ke dalam dua kelompok yaitu pihak internal dan eksternal badan usaha atau unit organisasi. Pihak internal adalah mereka yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan misalnya manajmen perusahaan, untuk melihat kinerja perusahaan dan memproyeksikan kondisi usaha atau organisasi pada masa yang akan datang, sedangkan bagi karyawan untuk melihat stabilitas dan profitabilitas perusahaan serta kemampuan perusahaan memberikan balas jasa dan peluang karir pada masa yang akan datang. Pihak eksternal antara lain pemberi pinjaman (kreditur), yang tertarik terhadap informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakan pinjaman yang telah diberikan beserta bunga akan dapat dibayar oleh debitur sesuai dengan pernjanjian kredit yang ditandatangani kedua belah pihak. Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk melihat berapa besar pajak yang dapat ditarik dari badan usaha atau unit organisasi tersebut. Dan masih banyak lagi pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi, tentu saja sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak.

Pihak internal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan untuk mengendalikan badan usaha atau unit organisasi. Pihak eksternal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan


(33)

dengan tujuan untuk melakukan analisis dan evaluasi kinerja badan usaha atau unit organisasi bukan untuk mengendalikannya.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (2002) unsur laporan keuangan meliputi :

a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

d. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

e. Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Laporan Keuangan yang disajikan manajemen badan usaha meliputi : a. Neraca

Merupakan gambaran umum posisi keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi pada suatu tanggal tertentu. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, solvabilitas dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang selalu mengalami perubahan. Informasi sumber daya ekonomi yang dikendalikan dan kemampuan badan usaha untuk mengendalikan sumber daya tersebut guna untuk memproyeksikan kemampuan menghasilkan kas atau setara kas pada masa yang akan datang. Informasi struktur


(34)

keuangan bermanfaat untuk memprediksi kebutuhan pinjaman dari lembaga keuangan maupun bukan lembaga keuangan, dan bilamana laba beserta arus kas dapat didistribusikan kepada para kreditur pada masa yang akan datang. Informasi likuiditas dan solvabilitas berguna untuk memprediksi kemampuan badan usaha atau unit organisasi dalam memenuhi komitmen keuangannya pada saat jatuh tempo. Likuiditas berkaitan dengan kemampuan penyediaan kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka pendek, sedangkan solvabilitas berkaitan dengan kemampuan penyediaan kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka panjang.

b. Laporan laba rugi

Menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba rugi suatu badan usaha atau unit organisasi pada suatu periode tertentu. lnformasi kinerja terutama berkaitan dengan kemampuan menghasilkan laba, diperlukan untuk memprediksi kapasitas dalam menghasilkan arus dan seluruh sumber daya yang ada dan juga bermanfaat untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas pemanfaat sumber daya yang dimiliki pada masa yang akan datang

c. Laporan arus kas.

Menggambar dan memuat sumber dan penggunaan dana suatu badan usaha atau unit organisasi selama satu periode tertentu. Informasi perubahan posisi keuangan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan, dan operasi yang berguna bagi para pemakai sebagai dasar untuk menilai kemampuan badan usaha atau unit organisasi untuk mempergunakan arus kas yang ada.


(35)

Horne dan Wachowicz (1977), menyatakan dari laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat dilakukan pengelompokkan rasio keuangan yaitu likuiditas (current ratio, cash ratio), pengungkit (debt to equity ratio), pencakupan (time interest earned ratio), aktivitas (accounts receivable turnover, inventory turnover, assets turnover) dan keuntungan (net profit ratio on sales, reutrn on investment ).

Berdasarkan pengelompokkan ratio keterangan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Current ratio

Melalui analisis current ratio akan diketahui kemampuan perusahaan untuk dapat menyelesaikan kewajiban segera termasuk dan tidak terbatas hanya kewajiban untuk membayar bunga dan pokok kredit tetapi termasuk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lainnya kepada para kreditur perusahaan.

b. Quick ratio

Quick ratio yaitu membandingkan aktiva lancar kecuali persediaan dengan kewajiban lancar, untuk melihat ketersediaan kas atau aset setara kas guna memenuhi kewajiban yang segera dibayar dengan kas.

c. Inventory turn over

Analisis inventory turn over bertujuan untuk melihat perputaran persediaan dalam hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan. Semakin tinggi inventory turn over menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola persediaan dan kas yang tertanam di persediaan dengan baik.


(36)

d. Fixed assets turn over

Analisis fixed assets turn over untuk melihat sampai seberapa besar aktiva tetap dapat dimanfaatkan dalam operasional usaha untuk menghasilkan pendapatan.

e. Profit margin

Analisis profit margin dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan yang dikelola calon debitur dalam menghasilkan laba bersih.

f. Return to total assets

Analisis return to total assets dilakukan untuk melihat efektivitas perusahaan memanfaatkan sumber daya secara menyeluruh guna menghasilkan laba bersih.

g. Rentabilitas ekonomis

Analisis rentabilitas ekonomis dilakukan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal debitur untuk menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak.

h. Return on net worth

Untuk melihat kemampuan ekuitas dapat menghasilkan keuntungan bagi pemilik, yaitu melalui analisis terhadap return on net worth, dengan membandingkan laba bersih dengan ekuitas,

i. Debt to equity

Analisis debt to equity dilakukan dengan tujuan untuk melihat kondisi

leverage yaitu berapa besar modal sendiri yang dimiliki calon debitur untuk mendukung operasional perusahaan, apakah kondisi leverage masih berada pada tingkat yang wajar atau telah berada pada posisi yang mengkawatirkan.


(37)

j. Time interest earned ratio

Analisis time interest earned ratio, dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga untuk dapat membayar kewajiban bunga pinjaman.

k. Account receivable turn over

Analisis Account receivable turn over, untuk melihat likuiditas piutang dalam hubungannya dengan penjualan yang berhasil dilakukan perusahaan. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengelola piutang dan kas yang tertanam di piutang dengan baik.

l. Total assets to debt ratio

Bank melakukan analisis terhadap variabel ini untuk melihat seberapa besar porsi aktiva yang dimiliki yang dibiayai melalui hutang. Harahap (1993), mengutip dari Accounting Principle Board menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan sebagai berikut :

a. Tujuan khusus adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan General Accepted Accounting Principle ( GAAP )

b. Tujuan umum meliputi;

a). Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan, menunjukkan posisi keuangan dan inventasiya, untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-utangnya serta menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.

b). Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang saham, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban pada kreditur, supplier, karyawan, pajak dan mengumpulkan dana untuk perluasan, memberikan


(38)

informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan serta menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang.

c). Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk menaksir penghasilan yang potensial dari badan usaha atau unit organisasi.

d). Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.

e). Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

c. Tujuan Kualitatif, untuk mencapai tujuan khusus dan umum maka laporan harus memenuhi tujuan kualitatif berikut ini :

a). Relevance. yang berarti menyeleksi informasi yang lebih mungkin membantu para pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.

b). Understandability, informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.

c). Verifiability, hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama dengan menggunakan ukuran yang sama.

d). Neutrality. laporan akuntansi harus netral terhadap para pihak yang berkepentingan, informasi ditujukan kepada umum bukan kepada pihak yang khusus atau tertentu saja.

e). Timeliness, Laporan keuangan hanya akan bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat

f). Comparability, Laporan keuangan harus dapat diperbandingkan artinya prinsip akuntansi yang digunakan harus sama terhadap perusahaan yang sejenis.

g). Completeness, informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak bagi para pemakai.

Memperhatikan tujuan laporan keuangan di atas dapat disampaikan bahwa laporan keuangan akan dapat berdaya guna bagi para pemakai sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan harus disesuaikan dengan posisi dan derajat kepentingan masing-masing pemakai.

Laporan keuangan yang disajikan manajemen memiliki keterbatasan, sehingga pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tidak tersesatkan dalam pengambilan keputusan. Harahap (1993) keterbatasan laporan keuangan


(39)

meliputi :

a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu melupakan laporan atas kejadian masa lalu, karena laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

b. Laporan keuangan bersifat umum, artinya tidak dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan.

d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu takta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan, jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kewajaran laporan keuangan.

e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidak pastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.

f. Laporan keuangan lebih menekankan pada nilai ekonomis suatu peristiwa / transaksi dari pada bentuk hukumnya (formalitas).

g. Laporan keuangan disusun dengan mempergunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat keberhasilan antar perusahaan.

i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dimungkinkan untuk dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

Informasi yang disajikan manajemen, mengenai aktifitas usaha yang berkaitan dengan aspek keuangan disajikan dalam laporan keuangan. Full disclosure, terhadap laporan keuangan akan memberikan information symmetry sehingga keputusan yang diambil oleh para pemakai tidak akan tersesatkan. Namun demikian sebaliknya apabila terjadi information symmetry, maka keputusan yang dibuat akan merugikan para pihak yang berkepentingan. Scott (1997) mengemukakan bahwa terdapat dua jenis information asymmetry yaitu :


(40)

a. Adverse selection, there are numerous adverse selection problem. An investor may be unsure of the quality of an entrepreneur who is going public. Shareholders may be unsure of the quality of manager they are hiring. Manager may be unsure of the quality of a prospective employee. Investor may be unsure of the accuracy of a manager’s disclosure of firm prospect…….. The information asymmetry arises because one party has knowledge nor possessed by the other, all parties may benefit from a reduction of information asymmetry. This is the problem of inside information which occurs because some persons, such as firm managers and others insiders, will know about the current condition and future prospects of the firm than will outside investors.

b. Moral hazard, the information asymmetry arises because some parties cannot observe the actions of others when those actions affect the interests of all parties to the transaction. ... This is the problem of motivating manager effort. It occurs because of the separation of ownership and control that characterizes most large business entities. It is effectively impossible for shareholders and creditor's to observe the extent and quality of top-manager effort on their behalf. Then the manager may be tempted to shirk on effort blaming any deterioration of firm performance on factors beyond his or her control. Obviously, if this happens, there are serious implications both for investor and for the efficient operation of the economy.

2.1.7. Pengertian Informasi Non Akuntansi

Selain informasi akuntansi yang mempengaruhi pemberian kredit, informasi non akuntansi dapat mempengaruhi pembelian kredit kepada calon debitur. Ustadi (1993), informasi non akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Jaminan, nilai jaminan dapat mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit, jaminan yang diterima kreditur merupakan second way out terhadap penyelesaian akhir kredit, apablia kredit yang diberikan sudah tidak dimungkinkan kembali dari hasil usaha atau proyek yang dibiayai. Maka jalan terakhir penyelesaian kredit harus melalui pencairan jaminan.

b. Umur perusahaan calon debitur, dasar pemikiran pemilihan variabel ini adalah semakin lama umur perusahaan, maka perusahaan tersebut akan semakin teruji kelangsungan hidupnya.

c. Pengalaman pimpinan calon debitur, kondisi ini diperhitungkan dalam memberikan fasilitas kredit, karena untuk melihat sampai sejauhmana pengalaman pimpinan calon debitur mengelola usaha, watak dan itikat baik debitur dalam mengelola usaha.


(41)

d. Jangka waktu menjadi nasabah bank calon debitur, dasar pemikiran pemilihan variabel ini adalah bahwa semakin lama calon debitur sudah menjadi nasabah maka akan semakin mudah untuk mengetahui karakter dan kemampuan calon debitur dalam mengelola bisnisnya.

e. Diversifikasi Kepemilikan, untuk mengetabui jumlah pemilik badan usaha yang dikelola calon debitur, semakin banyak pemilik badan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin baik kelangsungan hidup perusahaan.

f. Jenis usaha, dasar pemikiran atas pemilihan variabel ini adalah dikarenakan adanya beberapa jenis usaha yang sekarang ini dianggap tidak layak lagi untuk diberikan kredit.

2.2. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah :

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti No

(Tahun Penelitian) Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 2 3 4 6

1 Ustadi (1993) Pengaruh Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Kredit Oleh Bank Rakyat Indonesia Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Variabel Independen: Informasi akuntansi Variabel Dependen: Pengambilan Keputusan kredit Informasi akuntansi memiliki pengaruh didalam pengambilan keputusan pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta 2 Sri Mintarti (1994) Pengaruh Informasi

Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Kredit Pada Perbankan di Pulau Kalimantan Variabel Independen: Informasi akuntansi Variabel Dependen: Keputusan pemberian kredit Informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan pemberian kredit pada Perbankan di Pulau Kalimantan 3 H. Takiyuddin

Hasibuan (2003)

Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Pada Bank Bumiputera Cabang Medan

Variabel Independen: Informasi akuntansi dan Informasi non akuntansi Variabel Dependen: Keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja dan kolektibilitas kredit modal kerja

Informasi akuntansi dan non akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja pada Bank Bumiputera Cabang Medan 4 Suroso (2003) Pengaruh Informasi

Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Medan Imam Bonjol

Variabel Independen: Informasi akuntansi dan informasi non akuntansi Variabel Dependen: Keputusan pemberian kredit

Informasi akuntansi dan informasi non akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri Tbk Cabang Medan Imam Bonjol


(42)

5 Hernanta dan Ekannanda (2005)

Disintermediasi Fungsi Perbankan di Indonesia Pasca Krisis 1997

Variabel independen dana pihak ketiga dan suku bunga kredit rata-rata dan penyaluran kredit sebagai variabel dependen

Hasil menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dana pihak ketiga dan suku bunga kredit rata-rata terhadap penyaluran kredit

Lanjutan Tabel 2.1

6 Luh Gede Meydianawathi, (2007)

Analisa Perilaku Penawaran Kredit Perbankan pada Sektor UKM di Indonesia (2002-2006)

Variabel dependen volume kredit dan variabel dana pihak ketiga dan variabel CAR sebagai independen variabel

Hasil menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dana pihak ketiga dan rasio kecukupan modal terhadap volume kredit.


(43)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Informasi Akuntansi (X1)

Current Ratio (X1.1)

Quick Ratio (X1.2)

Lnventory Turn Over (X1.3)

Fixed Assets Turn Over (X1.4)

Profit Margin (X1.5)

Return to Total Assets (X1.6)

Rentabilitas Ekonomis (X1.7)

Return on Net Worth. (X1.8)

Debt to Equity Ratio (X1.9)

Time Interest Earned Ratio (X1.10)

Accounts, Receivable (X1.11)

Total Assets to Debt Ratio (X1.12)

Informasi Non Akuntansi (X2) :

Jaminan (X2.1) Umur Perusahaan (X2.2)

Pengalaman Pimpinan

Calon Debitur (X2.3)

Jangka Waktu Menjadi

Nasabah Bank (X2.4) Diversifikasi Kepemilikan (X2.5)

Jenis Usaha (X2.6)

KEPUTUSAN PEMBERIAN

KREDIT


(44)

Informasi yang disajikan manajemen, mengenai aktifitas usaha yang berkaitan dengan kegiatan operasionalnya meliputi aspek keuangan dan aspek non keuangan. Aspek keuangan disajikan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terutama dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kredit. Informasi keuangan/akuntansi merupakan informasi yang digali berdasarkan sumber-sumber dari laporan keuangan. Selain informasi akuntansi yang mempengaruhi pemberian kredit, informasi non akuntansi dapat mempengaruhi pemberian kredit kepada calon debitur. Informasi non akuntansi dapat berupa informasi jaminan, nilai jaminan dapat mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit, jaminan yang diterima kreditur merupakan

second way out terhadap penyelesaian akhir kredit, apabila kredit yang diberikan sudah tidak dimungkinkan kembali dari hasil usaha atau proyek yang dibiayai. Maka jalan terakhir penyelesaian kredit harus melalui pencairan jaminan.

Selain jaminan, informasi non akuntansi lain yang perlu dilihat adalah umur perusahaan calon debitur, dasar pemikiran pemilihan variabel ini adalah semakin lama umur perusahaan, maka perusahaan tersebut akan semakin teruji kelangsungan hidupnya. Pengalaman pimpinan calon debitur merupakan informasi non akuntansi untuk melihat sampai sejauhmana pengalaman pimpinan calon debitur mengelola usaha, watak dan itikad baik debitur dalam mengelola usaha. Selain itu informasi non akuntansi berupa jangka waktu menjadi nasabah bank, dasar pemikiran pemilihan variabel ini adalah bahwa semakin lama calon debitur menjadi nasabah bank maka akan semakin mudah untuk mengetahui karakter dan kemampuan calon debitur


(45)

dalam mengelola bisnisnya.

Diversifikasi Kepemilikan, untuk mengetahui jumlah pemilik badan usaha yang dikelola calon debitur, semakin banyak pemilik badan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin baik kelangsungan hidup perusahaan. Jenis usaha, dasar pemikiran atas pemilihan variabel ini adalah dikarenakan adanya beberapa jenis usaha yang sekarang ini dianggap tidak layak lagi untuk diberikan kredit. Berdasarkan pembahasan diatas dapat dikemukakan kerangka konsep penelitian yang terdapat pada Gambar 3.1 sebagai berikut :

3.2. Hipotesis

Sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang telah dikemukakan diatas, dengan ini diajukan hipotesis penelitian ”informasi akuntansi dan non akuntansi secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit yang diambil oleh Bank CIMB Niaga Cabang Medan Petisah”.


(46)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar (2003: 30) penelitian asosiatif kausal adalah "penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain". Mengingat Undang-undang perbankan No. 10 tahun 1998 tentang kerahasiaan bank, maka secara teknis peneliti meminta bantuan kepada beberapa analis kredit Bank CIMB Niaga untuk mengisikan data akuntansi dan bukan akuntansi yang tertera pada file masing-masing debitur ke dalam format kuesioner yang telah peneliti siapkan.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Cabang CIMB Niaga yang berlokasi di jalan Gatot Subroto Medan Petisah. Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2009 sampai dengan Januari 2010.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh permohonan kredit modal kerja yang diterima dan disetujui PT. Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Medan Petisah. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Medan Petisah, dapat diketahui jumlah permohonan kredit dan disetujui selama periode


(47)

tahun 2007 dan 2008 berjumlah 310 debitur.

Penarikan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan

simple random sampling. Dengan metode ini pengambilan anggota dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi apakah populasi usaha perseorangan maupun berbentuk badan usaha. Untuk menentukan ukuran sampel (sample size) minimal digunakan rumus yang dikemukakan oleh Yamane (Sugiono, 2008 : 96) sebagai berikut :

n =

1 2 Nd

N

Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi d = presisi yang digunakan

Berpedoman pada penelitian terdahulu pada bidang ilmu sosial maka presisi (bound of error) yang digunakan dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 10 % (Cahyono, 1996) sehingga ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut :

n =

310 0,10

1 310

2 

x

n = 61.78

n = 62 (dibulatkan).

Dengan demikian ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah sebanyak 62 responden secara acak dengan responden perseorangan maupun


(48)

berbentuk badan usaha. Sehubungan dengan keterbatasan waktu analis kredit untuk bertemu secara langsung dengan peneliti dan memperlancar proses penelitian, peneliti meninggalkan lembar daftar kuesioner kepada petugas reviewer bank, untuk diisi pada waktu yang luang dan tidak mengganggu aktivitas rutinnya, dengan cara menjawab setiap kuesioner secara jujur berdasarkan data debitur.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yang diperlukan adalah dengan teknik dokumentasi yaitu dengan melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan pokok bahasan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang disusun dalam bentuk kuesioner yang diadopsi dari Suroso (2003). Data ini merupakan data sekunder yaitu data yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari database PT. CIMB Niaga Medan Petisah dan menggunakan angket yang disebarkan kepada responden/nasabah bank yang bersangkutan.

Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan mendatangi kantor PT. Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Medan Petisah. Data yang menjadi obyek dalam penelitian adalah informasi akuntansi dan informasi non akuntansi dari debitur yang menjadi sampel, dan telah memperoleh kredit pada tahun 2007 dan 2008. Peneliti mendatangi kantor PT. Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Medan Petisah untuk mengambil daftar kuesioner yang telah diisi oleh analis kredit


(49)

(reviewer) yang menjadi responden dengan mempertegas kembali prosedur pengisian kuesioner, sehingga kesalahan dalam mengisi daftar kuesioner dapat dieliminir.

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Medan Petisah. Keputusan kredit merupakan variabel dependen sedangkan informasi akuntansi dan bukan akuntansi merupakan variabel independen.

Variabel independen secara construct terdiri dari dua yaitu variabel informasi akuntansi dan non akuntansi, tetapi secara individual variabel informasi akuntansi dibentuk, atas beberapa variabel, demikian pula dengan variabel non akuntansi. Rincian dari variabel tersebut adalah sebagai berikut :

Adapun Tabel operasionalisasi variabel terdapat pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Informasi Akuntansi (X1)

1. Current Ratio (X1.1)

2. Quick Ratio (X1.2)

3. Inventory Turn Over (X1.3)

4. Fixed Assets Turn Over (X1.4)

1. Perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar

2. Membandingkan aktiva lancar kecuali persediaan dengan kewajiban lancar

3. Membandingkan harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata

4. Membandingkan total penjualan dengan aktiva bersih

Aktiva Lancar dan Hutang Lancar Aktiva lancar selain persediaan dan kewajiban lancar. Harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata. Total penjualan dengan aktiva bersih. Rasio Rasio Rasio Rasio


(50)

5. Profit Margin (X1.5)

6. Return To Total Assets (X1.6)

7. Rentabilitas Ekonomi (X1.7)

8. Return On Net Worth (X1.8)

9. Debt To Equity (X1.9)

10. Time Interest Earned Ratio (X1.10)

11. Account Receivable Turn Over (X1.11)

12. Total Assets To Debt Ratio (X1.12)

Informasi non akuntansi (X2)

13. Jaminan (X2.1)

14. Umur Usaha (X2.2)

5. Membandingkan antara laba bersih dengan penjualan

6. Membandingkan antara laba bersih yang berhasil diperoleh dengan jumlah aktiva

7. Membandingkan antara laba sebelum bunga dan pajak dengan jumlah aktiva.

8. Membandingkan antara laba bersih dengan ekuitas

9. Membandingkan hutang lancar dan hutang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri

10. Membandingkan laba sebelum pajak dan bunga dengan bunga hutang jangka panjang

11. Membandingkan penjualan kredit dengan piutang rata-rata

12. Membandingkan antara total aktiva yang dimiliki dengan total hutang

13. Membandingkan jumlah kredit dengan nilai jaminan

14. Jumlah tahun sejak perusahaan berdiri, semakin lama suatu badan usaha berdiri dan beroperasi menunjukkan semakin baik, demikian pula sebaliknya

Laba bersih dengan penjualan.

Laba bersih yang berhasil diperoleh

dengan jumlah aktiva. Laba sebelum bunga dan pajak

dengan jumlah aktiva. Laba bersih dengan ekuitas.

Hutang lancar + hutang jangka panjang dengan

jumlah modal sendiri. Laba sebelum pajak dan bunga

dengan bunga hutang jangka panjang. Penjualan kredit dengan piutang rata-rata.

Total aktiva yang dimiliki dengan total hutang. Jumlah kredit dengan nilai jaminan. Jumlah Tahun Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio


(51)

15. Pengalaman Pimpinan Calon Debitur (X2.3)

16. Jangka Waktu Menjadi Nasabah Bank (X 2.4)

17. Diversifikasi kepemilikan (X2.5)

18. Jenis Usaha (X2.6)

Keputusan Kredit (Y)

15. Lamanya debitur didalam mengelola perusahaannya, semakin lama seseorang mengelola perusahaan , maka orang tersebut semakin mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

16. Semakin lama calon debitur menjadi nasabah maka bank semakin mengenali karakter para pemilik, manajemen dan seluk beluk bisnis calon debitur.

17. Apabila perusahaan hanya satu orang (one man show), maka apabila orang tersebut meninggal dunia dapat menimbulkan gangguan terhadap operasional perusahaan, sedangkan apabila perusahaan pengurusnya lebih dari satu orang maka kelangsungan hidup perusahaan akan lebih terjamin apabila salah seorang pengurusnya meninggal dunia.

18. Indikatornya usaha apa yang dijalankan oleh calon debitur, agar bank dapat memilah apa saja usaha yang sudah tidak layak diberikan kredit

Perbandingan antara jumlah kredit yang disetujui bank dengan jumlah yang dimohon calon debitur

Lama pengelolaan Lama menjadi nasabah. Jumlah kepemilikan Jenis Usaha Jumlah kredit yang disetujui bank dengan jumlah yang dimohon calon debitur Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio

Lanjutan Tabel 4.1

4.6. Metode dan Teknik Analisis Data

Metode statistik yang dipergunakan untuk menganalisis pengaruh informasi akuntansi dan informasi non akuntansi terhadap keputusan kredit, digunakan analisis regresi berganda yang persamaannya sebagai berikut : (David and Roy, 1980)


(52)

Dimana :

Y = Keputusan pemberian kredit X1.1 = variabel independen Current Ratio

X1.2 = variabel independen Quick Ratio

X1.3 = variabel independen Inventory Turn Over

X1.4 = variabel independen Fixed Assets Turn Over

X1.5 = variabel independen Profit Margin

X1.6 = variabel independen Return to Total Assets

X1.7 = variabel independen Rentabilitas Ekonomis X1.8 = variabel independen Return on Net Worth

X1.9 = variabel independen Debt to Equity Ratio

X1.10 = variabel independen Times Interest Earned

X1.11 = variabel independen Account Receivable Turnover

X1.12 = variabel independen Total Assets to Debt Ratio

X2.1 = variabel independen Jaminan Kredit X2.2 = variabel independen Umur Usaha

X2.3 = variabel independen Pengalaman Pimpinan Calon Debitur X2.4 = variabel independen Jangka Waktu Menjadi Nasabah Bank X2.5 = variabel independen Diversifikasi Kepemilikan

X2.6 = variabel independen Jenis Usaha a = konstanta


(53)

e = variabel pengganggu

Melalui persamaan diatas, dapat diketahui variablel-variabel yang mempengaruhi variabel terikat atau dependen. Untuk mengetahui keterkaitan tersebut perlu dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Menghitung besarnya koefisien regresi dalam hal ini koefisien b dan parameter konstant (a)

b. Menghitung besarnya koefisien determinasi (R) untuk mengetahui besarnya hubungan variabel independen dengan variabel dependen

c. Melakukan pengujian linier tidaknya hubungan variabel independen dengan variabel dependen dengan tingkat kesalahan 0,05.

4.7. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 4.7.1. Metode Analisis Data

Model analisis yang diterapkan dalam penelitian ini yakni regresi berganda. Secara teoritis model regresi penelitian akan menghasilkan nilai parameter model penduga yang akurat bila dipenuhi asumsi klasik regresi yaitu :

(1) pengujian normalitas, (2) pengujian homoskedastisitas, (3) pengujian multikolinearitas dan (4) pengujian autokorelasi.

1. Pengujian normalitas adalah untuk melihat normal tidaknya data yang akan dianalisis, dengan menggunakan plot regressi normal dengan mengamati pola dari titik disekitar garis linear.


(54)

bebas yang berbeda yang dapat dideteksi dengan melihat plot antara variabel taksiran y dengan residual. Gejala homoskedastisitas dapat diuji melalui pengamatan terhadap grafik scatterplot, dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur berupa bergelombang, melebar kemudian menyempit yang sebarannya terletak antara 3 dan - 3. Selain itu Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatter plot model tersebut dan melakukan uji Glesjer (Ghozali, 2005).

3. Pengujian multikolinearitas adalah pengujian untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, dengan cara melihat besarnya condition index. Belsley, Kuh dan Welsch (1980), there we learn that weak dependencies are associated with condition indexes around 5or 10, whereas moderate to strong are associated with condition indexesof 30 to 100.

4. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan memakai uji statistik Durbin-Watson. Apabila nilai antara 0 sampai dengan 4, dimana nilai Durbin-Watson Test dengan 2, berarti tidak ada autokorelasi, Sumodiningrat (2001). Pengujian statistic Durbin-Watson atau d stitistik dihitung dengan menggunakan formula :

d =

  

1 2 2

2

) 1 (

t n

t

t t

Ut U U

Pengujian Durbin-Watson dua sisi meliputi lima area untuk nilai seperti yang digambarkan berikut ini :


(55)

Daerah kritis

Tolak Ho

Daerah Ketidak pastian

Tidak Menolak Ho

Tidak ada Korelasi

Daerah Ketidak pastian

Daerah Kritis Tolak Ho

F (d)

0 dl du 2 (4-du) (4-sl) 4

Sumber: Sumodiningrat 2001

Gambar 4.1. Pengujian Durbin Watson

Dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Jika d < dl atau d > (4-dl), maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, berarti terdapat otokorelasi.

b. Jika d terletak antara du dan (4-du), maka, hipotesis nol diterima yang berarti tidak ada otokorelasi.

c. Jika nilai d terletak antara dl dan du atau diantara (4-du) dan (4dl) maka, uji Durbin-Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti (inconclusive,). Pada kondisi ini tidak dapat disimpulkan apakah terdapat otokorelasi atau tidak diantara fakfor-faktor pengganggu.

Dari keempat pengujian diatas dapat diketahui manfaat dari uji asumsi klasik yaitu untuk menguji apakah data dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang digunakan dalam analisis regresi.


(56)

4.7.2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut ”informasi akuntansi dan non akuntansi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pemberian kredit yang diambil oleh Bank CIMB Niaga Cabang Medan Petisah.

Pengujian hipotesis akan dilakukan melalui penggunaan SPSS dengan membandingkan nilai signifikansi dengan taraf tingkat keyakinan atau alpha 0,05.

1. Apabila nilai signifikansi > 0,05, maka Hipotesis diterima.

2. Apabila nilai signifikansi < 0.05, maka Hipotesis alternative diterima atau Hipotesis ditolak.


(57)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka deskripsi statistik dari data penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.1. berikut :

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

X1 62 .08 69.30 16.6584 17.64517

X2 62 -40.60 496.99 17.9871 67.52925

X3 62 .11 24.24 2.3068 3.36103

X4 62 .05 5.01 .7639 .77915

X5 62 .11 4.62 1.6992 1.12497

X6 62 .24 103.50 28.9163 31.80903

X7 62 1.15 6.94 2.8119 1.48061

X8 62 -43.98 91.36 5.8265 21.52626

X9 62 -5.45 20.38 1.5865 3.18906

X10 62 -73.11 24.50 -2.8192 13.94823

X11 62 .10 4.00 1.7629 1.22072

X12 62 .10 7.23 1.1092 1.38024

X13 62 60 540 230.77 147.811

X14 62 1.00 10.00 4.7613 1.90318

X15 62 2.00 14.00 6.4984 2.21844

X16 62 1.00 5.00 2.7581 1.19679

X17 62 1.00 9.00 5.9839 .89611

X18 62 4.00 7.00 5.5806 .89714

Y 62 .01 1.23 .2566 .27493

Valid N

(listwise) 62

Sumber : Lampiran 2 (data diolah SPSS)

Berdasarkan Tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa dari jumlah N sampel sebanyak 62, Berdasarkan data tersebut menunjukkan nilai minimum current ratio


(58)

current ratio sebesar 16,66 % dengan variasi penyimpangan dari rata – rata sebesar 17,65 %. Sedangkan nilai minimum quick ratio (X2) sebesar -40.60 %, nilai maximum 496.99 % dan rata – rata debitur memiliki nilai quick ratio sebesar 17,99 % dengan variasi penyimpangan dari rata – rata sebesar 67,53 %. Untuk nilai minimum

inventory turn over ratio (X3) sebesar 11 %, nilai maximum 242,4 % dan rata – rata debitur memiliki nilai inventory turn over ratio sebesar 230,68 % dengan variasi penyimpangan dari rata – rata sebesar 3,36 %. Nilai minimum fixed assets turn over ratio (X4) sebesar 0.05 %, nilai maximum 50.1 % dan rata – rata debitur memiliki nilai fixed assets turn over ratio sebesar 0,76 % dengan variasi penyimpangan dari rata – rata sebesar 0,78 %.

Untuk nilai profit margin ratio (X5) nilai minimumnya sebesar 0.11 % dan nilai maximum sebesar 46.2 % dan variasi penyimpangan dari rata – rata 16.99 % dan rata – rata profit margin yang dicapai oleh responden sebesar 16,99 %. Nilai ROA (X6) nilai minimumnya sebesar 0.24 % dan nilai maximum sebesar 103.50 % dan variasi penyimpangan dari rata – rata 31.80 % dan rata – rata profit margin yang dicapai oleh responden sebesar 28,91 %.

Tingkat rentabilitas ekonomi (X7) yang dicapai debitur dengan nilai minimumnya sebesar 1.15 % dan nilai maximum sebesar 6.94 % dan variasi penyimpangan dari rata – rata 1.48 % dan rata – rata rentabilitas ekonomi yang dicapai oleh responden sebesar 2,81 %. Untuk nilai Return on net worth (X8) dicapai nilai minimumnya sebesar -43.98 % dan nilai maximum sebesar 91.36 % dan variasi penyimpangan dari rata – rata 21.52 % dan rata – rata RONW yang dicapai oleh


(1)

Lampiran 3 : Hasil Pengujian Regresi Berganda

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 X18, X1, X16, X8,

X10, X15, X2, X9, X12, X6, X5, X7, X17, X3, X4, X13, X14, X11a

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Change Statistics

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate R Square Change F Change df1

1 .689a .475 .255 .23724 .475 2.162 18

a. Predictors: (Constant), X18, X1, X16, X8, X10, X15, X2, X9, X12, X6, X5, X7, X17, X3, X4, X13, X14, X11 b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 2.191 18 .122 2.162 .020a

Residual 2.420 43 .056

1

Total 4.611 61

a. Predictors: (Constant), X18, X1, X16, X8, X10, X15, X2, X9, X12, X6, X5, X7, X17, X3, X4, X13, X14, X11 b. Dependent Variable: Y


(2)

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Correlations Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF

(Constant) .660 .374 1.763 .085

X1 .001 .002 .047 2.372 .012 .079 .057 .041 .752 1.330

X2 9.302E-5 .001 .023 .170 .866 .057 .026 .019 .678 1.476

X3 .002 .012 .027 .189 .851 -.015 .029 .021 .585 1.710

X4 .083 .052 .234 1.584 .120 .274 .235 .175 .560 1.785

X5 -.038 .030 -.154 -1.940 .022 -.147 -.186 -.137 .794 1.259

X6 -.004 .001 -.488 -3.633 .001 -.367 -.485 -.401 .676 1.480

X7 -.030 .025 -.160 -1.192 .240 -.059 -.179 -.132 .678 1.474

X8 -.003 .002 -.235 -1.735 .050 -.210 -.256 -.192 .665 1.503

X9 -.031 .013 -.356 -2.328 .025 -.175 -.335 -.257 .521 1.920

X10 -.002 .002 -.087 -.687 .496 .002 -.104 -.076 .761 1.315

X11 .003 .042 .011 .061 .951 .157 .009 .007 .355 2.813

X12 .006 .028 .032 .223 .825 -.033 .034 .025 .608 1.646

X13 .000 .000 .208 1.927 .006 -.155 .169 .125 .358 2.790

X14 .024 .026 .165 .918 .364 -.081 .139 .101 .379 2.639

X15 -.037 .021 -.298 -1.775 .033 -.218 -.261 -.196 .434 2.305

X16 .053 .030 .231 1.957 .036 .129 .259 .194 .706 1.417

X17 -.036 .042 -.119 -.862 .394 -.279 -.130 -.095 .646 1.549

1

X18 -.010 .041 -.034 2.254 .001 -.028 -.039 -.028 .693 1.444


(3)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -.1738 .6984 .2566 .18950 62

Std. Predicted Value -2.271 2.332 .000 1.000 62

Standard Error of Predicted

Value .076 .222 .128 .029 62

Adjusted Predicted Value -.2370 1.0249 .2550 .24325 62

Residual -.36475 .53156 .00000 .19919 62

Std. Residual -1.537 2.241 .000 .840 62

Stud. Residual -1.947 2.534 .000 1.022 62

Deleted Residual -.68491 .73339 .00155 .30913 62

Stud. Deleted Residual -2.015 2.716 .007 1.049 62

Mahal. Distance 5.309 52.311 17.710 9.505 62

Cook's Distance .000 .239 .034 .054 62

Centered Leverage Value .087 .858 .290 .156 62


(4)

(5)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 62

Mean .0000000

Normal Parametersa

Std. Deviation .19918555

Absolute .093

Positive .093

Most Extreme Differences

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .735

Asymp. Sig. (2-tailed) .652

a. Test distribution is Normal.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 62 .08 69.30 16.6584 17.64517

X2 62 -40.60 496.99 17.9871 67.52925

X3 62 .11 24.24 2.3068 3.36103

X4 62 .05 5.01 .7639 .77915

X5 62 .11 4.62 1.6992 1.12497

X6 62 .24 103.50 28.9163 31.80903

X7 62 1.15 6.94 2.8119 1.48061


(6)

4

X12 62 .10 7.23 1.1092 1.38024

X13 62 60 540 230.77 147.811

X14 62 1.00 10.00 4.7613 1.90318

X15 62 2.00 14.00 6.4984 2.21844

X16 62 1.00 5.00 2.7581 1.19679

X17 62 1.00 9.00 5.9839 .89611

X18 62 4.00 7.00 5.5806 .89714

Y 62 .01 1.23 .2566 .27493

Valid N (listwise) 62

Uji Glesjer

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) .545 .178 3.054 .004

X1 .000 .001 -.028 -.200 .842

X2 -7.487E-5 .000 -.042 -.287 .775

X3 .001 .006 .025 .162 .872

X4 .028 .025 .182 1.135 .263

X5 -.014 .014 -.126 -.939 .353

X6 .000 .001 -.188 -1.288 .204

X7 -.028 .012 -.349 -2.396 .021

X8 -.001 .001 -.207 -1.405 .167

X9 -.012 .006 -.316 -1.901 .064

X10 -.002 .001 -.174 -1.266 .212

X11 .001 .020 .007 .034 .973

X12 .013 .013 .145 .939 .353

X13 3.705E-5 .000 .045 .226 .822

X14 -.006 .012 -.097 -.499 .620

X15 -.008 .010 -.138 -.760 .452

X16 .021 .014 .208 1.453 .153

X17 -.009 .020 -.070 -.468 .642

1

X18 -.037 .019 -.278 -1.927 .061