Manfaat Pemberian Kredit Pengertian Informasi Akuntansi

diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya memperhatikan prospek usaha pada masa akan datang dengan ketat.

2.1.4 Manfaat Pemberian Kredit

Pemberian kredit yang diberikan pihak perbankan kepada masyarakat luas sangat bermanfaat sekali baik dirasakan secara langsung ataupun tidak langsung. Sebagaimana yang kita ketahui fungsi Bank adalah salah satu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, giro, deposito dan kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Debitur dan kreditur adalah pihak yang secara langsung merasakan manfaatnya sedangkan pihak yang tidak langsung merasakan manfaatnya adalah seperti notaris, karyawan, pemerintah, perusahaan penilai, masyarakat yang menyimpan dananya di Bank, pasar modal dan para vendor. Pihak kreditur merasakan langsung manfaatnya dalam bentuk bunga pinjaman, administrasi, provisi dan sejumlah dana lainnya dalam hal yang berkaitan dengan kredit. Pihak debitur diharapkan untuk melaksanakan perjanjian kreditnya baik dalam bentuk surat pengakuan hutang dan bentuk perjanjian lainnya sehingga si debitur membayar pinjamannya tepat waktu dan perbankan akan menjadi perusahaan yang sehat dan perbankan akan semakin berkembang dan maju dengan pesat. Pemerintah juga meraasakan manfaat yang tidak langsung diantaranya adalah sebagai acuan kemajuan ekonomi masyarakat, alat untuk mengendalikan moneter, terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengurangi angka pengangguran, penciptaan pasar lebih luas, pemerataan, penerimaan negara sehingga pemerintah sangat berpengaruh pada perkembangan dari perbankan Universitas Sumatera Utara tersebut. Pemberian fasilitas kredit dirasakan juga manfaatnya bagi masyarakat secara tidak langsung adalah berkaitan dengan lapangan pekerjaan, supplier barang yang diperlukan debitur, dan jika masyarakat menyimpankan sebagian dananya di Bank maka masyarakat akan merasakan keamanan uangnya disimpan di bank tersebut karena bank tersebut sehat dan masyarakat tidak ragu lagi pasti mendapatkan balas jasa dari bank yaitu bunga simpanan.

2.1.5 Pengertian Informasi Akuntansi

Tunggal 1993 mengemukakan bahwa informasi adalah keluaran pengolahan data yang diorganisir dan berguna bagi orang yang menerimanya. Jenis informasi utama adalah informasi keuangan, informasi logistik, informasi sumber daya manusia, informasi pemasaran dan informasi akuntansi. Accounting Principle Board 1970 mendefenisikan bahwa akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang mempunyai fungsi untuk memberikan informasi kuantitaif umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksud untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi atau sebagai dasar dalam memilih diantara dalam beberapa altenatif. Jadi Informasi Akuntansi adalah suatu proses pengolahan data yang bersifat kuantitatif dalam ukuran uang bersumber dari transaksi kegiatan operasi suatu badan usaha atau unit organisasi dapat berupa laporan keuangan badan usaha atau unit organisasi tersebut untuk disampaikan kepada pihak yang memerlukan dan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan dalam pemilihan berbagai alternatif keputusan ekonomi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali Universitas Sumatera Utara untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, laporan perubahan modal, catatan dan materi penjelasan yang merupakan bagian yang integral dari laporan keuangan. Pihak internal dan eksternal adalah pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Pihak internal merupakan pihak yang ada di dalam perusahaan tersebut sebagai contoh manajemen perusahaan, manajemen perusahaan mempergunakan laporan keuangan tersebut untuk melihat kinerja dari perusahaan tersebut dan membuat perencanaan agar semua yang ditarget perusahaan agar bisa tercapai dan bisa memproyeksikan kondisi usaha atau organisasi pada masa yang akan datang sedangkan bagi karyawan untuk melihat apakah perusahaan tesebut mempunyai laba atau profit yang besar sehingga dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan karir yang ada di perusahaan supaya bisa dicapai oleh para karyawan tersebut dengan cara meningkatkan kerja sama diantara karyawan, bekerja yang fokus dan disiplin. Pihak eksternal adalah pihak yang berada di luar struktur dari perusahaan tersebut antara lain para investor atau pemilik modal dari perusahaan tersebut yang tertarik terhadap informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman yang telah diberikan beserta bunga akan dapat dibayar oleh debitur sesuai dengan perjanjian kredit yang ditandatangani kedua belah pihak. Pemerintah dalam hal ini direktorat jenderal pajak berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk melihat berapa besar pajak yang dapat ditarik dari badan usaha atau unit organisasi tersebut. Dan masih banyak lagi pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi, Universitas Sumatera Utara tentu saja sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan 2009 unsur laporan keuangan meliputi: 1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. 2. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. 3. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. 4. Penghasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. 5. Beban Expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurang aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan 2009, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang Universitas Sumatera Utara mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi bukan keuangan, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau dipertanggungjawabkan manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disajikan manajemen memiliki keterbatasan, sehingga pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tidak tersesatkan dalam pengambilan keputusan. Harahap 2007 keterbatasan laporan keuangan meliputi: 1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian masa lalu, karena laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan bersifat umum, artinya tidak dimasukkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. 3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan 4. Akuntansi hanya melaporkan Informasi yang material. Demikian pula dengan penerapan prinsip akuntansi terhadap kewajaran laporan keuangan. 5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai Universitas Sumatera Utara penilaian suatu pos maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. 6. Laporan keuangan lebih menekankan pada nilai ekonomis suatu peristiwa atau transaksi dari pada bentuk hukumnya formalitas. 7. Laporan keuangan disusun dengan mempergunakan istilah istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memakai bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. 8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan fariasi dalam pengukuran sumber sumber ekonomis dan tingkat keberhasilan antar perusahaan. 9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dimungkinkan untuk dikuantifikasikan umumnya diabaikan. Tuanakotta 2000 mengemukakan bahwa pengungkapan laporan keuangan adalah penelitian-penelitian yang terjadi di perusahaan di Amerika segan meningkatkan financial disclosure tanpa adanya tekanan dan paksaan dari profesi akuntansi dan pemerintah. Perusahaan-perusahaan di Amerika menyadari bahwa disclosure merupakan sesuatu yang vital bagi pembuatan keputusan yang baik oleh para investor dan bagi para pemodal. Penyampaian disclosure yang tepat pada waktunya, cenderung mencegah adanya berita atau informasi yang merubah gambaran tentang masa depan perusahaan. Pencapaian disclosure yang tepat waktu juga memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap informasi akuntansi. Informasi yang disajikan manajemen mengenai aktifitas usaha yang berkaitan dengan aspek keuangan disajikan dalam laporan keuangan full Universitas Sumatera Utara disclosure terhadap laporan keuangan akan memberikan information symetry sehingga keputusan yang diambil oleh para pemakai tidak akan tersesatkan. Namun demikian sebaliknya apabila terjadi information assymetry, maka keputusan yang dibuat akan merugikan para pihak yang berkepentingan. Menurut Scott 1997 ada dua jenis information assymetry yaitu: 1. Adverse selection, there are numerous adverse selection problem. An investor may be unsure of the quality of an entrepreneur who is going public. Shareholder may be unsure of the quality of a manager they are hiring. Manager may be unsure of the quality of a prospective employee. Investor may be unsure of the accuracy of a manager’s disclosure of firm prospect. The information assymetry arise because one party has knowledge not possessed by the other, all parties may benefit from a reduction of information assymetry. This is the problem of inside information which occurs because some persons, such as firm managers and other insiders, will know about the current condition and future prospect of the firm than will outside investors . 2. Moral hazard, the information assymmetry arise because some parties cannot observe the action of others when those action affect the interest of all parties to the transaction. This is the problem of motivating manager effort. It occurs because of the separation of ownership and control that characterizes most large business entities. It is effectively impossible for shareholders and creditors to observe the extent and quality of top-manager effort on their behalf. Then the manager may be attempted to shirk on effort, blaming any deterioriasion of firm performance on factors beyond his or her control. Universitas Sumatera Utara Obviously, if this happens, there are serious implication both for investor and for the efficient operation of the economy. Selanjutnya Horne dan Wachowicz 2008 menyatakan bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen dapat dilakukan pengelompokkan rasio keuangan yaitu likuiditas current ratio, cash ratio, pengungkit debt to equity ratio , pencakupan time interest earned ratio, aktivitas accounts receivable turnover, inventory turnover, assets turnover dan keuntungan net profit ratio on sales, return on investment . Berdasarkan pengelompokkan ratio keuangan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : Harahap, 2007. 1. Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. 2. Quick Ratio adalah membandingkan aktiva lancar kecuali persediaan dengan kewajiban lancar. 3. Inventory Turn Over adalah membandingkan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata rata. 4. Fixed Assets Turn Over adalah membandingkan antara total penjualan dengan aktiva tetap. 5. Profit Margin adalah membandingkan antara laba bersih dengan penjualan. 6. Return To Total Assets adalah membandingkan antara laba bersih yang berhasil diperoleh dengan jumlah aktiva. 7. Rentabilitas Ekonomi adalah membandingkan antara laba sebelum bunga dan pajak dengan jumlah aktiva. Universitas Sumatera Utara 8. Return On Net Worth adalah membandingkan antara laba bersih dengan ekuitas. 9. Debt To Equity adalah membandingkan hutang lancar dan hutang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri. 10. Time Interest Earned Ratio adalah membandingkan antara laba sebelum pajak dan bunga dengan hutang jangka panjang. 11. Account Receivable Turn Over adalah membandingkan antara penjualan kredit dengan piutang rata rata. 12. Total Assets To Debt Ratio adalah membandingkan antara total aktiva yang dimiliki dengan total hutang. Mengutip dari Accounting Principle Board menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan sebagai berikut : 1. Tujuan khusus adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan General Accepted Accounting Principle GAAP. 2. Tujuan umum dari tujuan laporan keuangan meliputi: a. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan, menunjukkan posisi keuangan dan investasinya, untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan hutang- hutangnya serta menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan. b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud Universitas Sumatera Utara memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan pemegang saham, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban pada kreditur, supplier, karyawan, pajak dan mengumpulkan dana untuk perluasan, memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan serta menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang. c. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk menaksir penghasilan yang potensial dari badan usaha atau unit organisasi. d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban. e. Mengungkapkan informasi relefan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan. 3. Tujuan Kualitatif, untuk mencapai tujuan khusus dan umum maka laporan harus memenuhi tujuan kualitatif berikut ini : a. Relevance yang berarti menyeleksi informasi yang lebih mungkin membantu para pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan. b. Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya. c. Verifiability yaitu hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama dengan menggunakan ukuran yang sama. d. Neutrality yaitu laporan akuntansi harus netral terhadap para pihak yang berkepentingan, informasi ditujukan kepada umum bukan kepada pihak Universitas Sumatera Utara yang khusus atau tertentu saja. e. Timeliness yaitu laporan keuangan hanya akan bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat f. Comparability yaitu laporan keuangan harus dapat diperbandingkan artinya prinsip akuntansi yang digunakan harus sama terhadap perusahaan yang sejenis. g. Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak bagi para pemakai. Memperhatikan tujuan laporan keuangan di atas dapat disampaikan bahwa laporan keuangan akan dapat berdaya guna bagi para pemakai sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan harus disesuaikan dengan posisi dan derajat kepentingan masing-masing pemakai.

2.1.6 Pengertian Informasi Non Akuntansi