Unsur-Unsur Dakwah

b. Mad’u

Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Secara umum Al Qur’an membagi tipe

24 Ikatan Pelajar Muhammadiyah 24 Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan yaitu :

1. Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat

berpikir kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan

2. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum berpikir secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-pengertian yang tinggi.

3. Golongan yang berbeda dengan kedua kelompok tersebut, mereka senang membahas sesuatu tetapi hanya batas tertentu saja dan tidak mendalam.

c. Maddah Dakwah

Maddah adalah isi pesan atau meteri yang di sampaikan Da’i kepada Mad’u. Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu:

1. Masalah akidah [Keimanan]

2. Masalah syariah [Hukum]

3. Masalah muamalah [hubungan sosial]

4. Masalah Akhlak [Tingkah laku]

d. Wasilah Dakwah

Wasilah/media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan ajaran islam kepada umat, Hamzah Ya’qup membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu:

1. Lisan [berpidato, ceramah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya]

2. Tulisan [karya tulis,majalah, Surat kabar,dan sepanduk]

3. Lukisan [gambar dan Karikatur]

4. Audiovisual [televisi,radio, internet dan sebagainya]

5. Akhlak [melalui perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran islam yang secara langsung dapat dilihat dan didengarkan oleh mad’u].

Panduan Dakwah Pelajar 25 Panduan Dakwah Pelajar 25

Metode adalah suatu cara yang di tempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia. Metode dakwah adalah jalan atau cara yang di pakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah islam. Secara garis besar ada tiga pokok metode dakwah, yaitu:

1. Bi al-Hikmah , yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka, sehingga mudah di mengerti dan mereka tidak merasa bosan dan apa yang da’i sampaikan.

2. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran islam dengan rasa kasih sayang (lemah lembut), sehingga apa yang disampaikan dai tersebut bisa menyentuh hati si madu.

3. Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar fikiran atau tanya jawab. Dengan ini dai bisa mengetahui apa yang menjadi pertanyaan oleh sekelompok orang/individu tentang suatu masalah dalam kehidupan

f. Atsar Dakwah

Dalam setiap aktifitas dakwah pasti akan menimbulkan efek atau reaksi. Artinya jika dakwah telah dilakukan oleh seorang dai dengan materi dakwah, Wasilah dan Thariqah tertentu maka akan timbul respon dan efek pada si Mad’u.

Atsar [efek] sering di sebut dengan Feedback [umpan balik] dari proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para da’i. Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah berdakwah, maka selesailah dakwah,. Padahal, atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya.