Pedoman budidaya
d. Pedoman budidaya
daya tukar K = 0,15-0,20
me/100g. Pembibitan Kelapa Sawit
Tekstur tanah yang baik untuk Sejalan dengan bertambah
tanaman kelapa sawit adalah nya luas areal pertanaman
kandungan pasir dengan kelapa sawit secara tidak
komposisi 20-60%, fraksi liat langsung membutuhkan bibit
20-50%, debu 10-20 %. kelapa sawit dalam jumlah
Tanah yang kurang cocok yang banyak. Umumnya
adalah tanah pantai berpasir pembibitan dilaksanakan
dan tanah gambut tebal. Sifat dekat dengan areal/lahan
kimia tanah dapat dilihat dari yang akan ditanami dengan
tingkat keasaman dan kelapa sawit. Hal ini sering
komposisi kandungan hara mengakibatkan sulitnya mem
mineralnya. Sifat kimia tanah peroleh media top soil yang
merupakan arti penting dalam merupakan arti penting dalam
tanah bagian atas (top soil) erosi tanah Hal ini yang sudah dibersihkan dari menyebabkan perlunya peng-
batu dan sisa – sisa tanaman. ganti media yang mudah didapat dan harganya murah,
2. Pembibitan Utama misalnya blotong, bahan
(main- nursery) organik tandan kosong kelapa sawit dan sebagainya.
Tanah yang sudah dibersih kan dimasukkan kedalam
Pembibitan adalah serangkai polibag besar berukuran 40- an kegiatan untuk memper
50 cm yang dapat siapkan bahan tanaman
menampung 25 kg tanah. meliputi persiapan media, pemeliharaan, seleksi bibit
Pemeliharaan bibit dilakukan hingga siap untuk ditanam
dengan cara sebagai berikut : yang dilaksanakan dalam satu tahap atau lebih
1. bibit disiram 2 kali sehari pagi, sore.
Pembibitan kelapa sawit dilakukan dengan system dua
2. rumput didalam polibag tahap yaitu:
dicabut pelan-pelan.
1. Pembibitan awal (pre-
3. bibit dipupuk dengan nursery)
urea dalam bentuk larutan yang berkon- sentrasi 0,2 %
4. hama dan penyakit Penyiapan Areal dan diberantas secara
Pembuatan Naungan terpadu. Areal yang digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu dibersihkan dari gulma dan sampah lainnya. Kemudian dilakukan pembuatan plot percobaan dengan ukuran 100 cm x 100cm, jarak antar plot 30 cm dan jarak antar ulangan 50 cm.
Naungan terbuat dari bambu sebagai tiang dan pelepah sawit sebagai atap dengan ketinggian 2 m arah timur dan 1,5 m arah barat, panjang naungan 14,5 m dan lebarnya 4,5 m yang memanjang arah utara-selatan
Penyiapan Media Tanam
Gambar 166 Pasir yang digunakan adalah Kelapa sawit di pembibitan
pasir yang berasal dari laut, awal (atas) dan di pembibitan
pasir dibersihkan dari bahan utama (main nursery)
organik, dan tanah. Kemudian organik, dan tanah. Kemudian
adalah jika memiliki saluran dengan perlakuan masing-
drainase yang berfungsi masing kemudian dimasukkan
dengan baik, memiliki jalan kedalam polibek.
yang kuat dan rata untuk kegiatan melangsir buah
Penanaman Bibit ataupun truk pengangkutan, bersih dari tunggul-tunggul
Penanaman bibit dapat kayu yang mengganggu dilakukan dengan menanam
dalam bekerja, bebas dari kecambah kedalam polybag
pohon-pohonan dan semak sedalam 2-3 cm, dengan
belukar, adanya akses jalan radikula bagian bawah dan
darat ke setiap tanaman, plumula bagian atas.
bebas dari batu-batu besar yang mengganggu posisi
Jumlah kecambah perpolybag penanaman dan pekerjaan. sebanyak 1 kecambah,
Pengerjaan land clearing kemudian disiram dengan air.
dapat dilakukan secara Land clearing/Persiapan
mekanis dan manual. Secara lahan
mekanis land clearing dikerjakan dengan alat-alat
Sebelum tanaman kelapa berat seperti Back Hoe,
sawit ditanam, maka hal Buldozer dan Grader. Secara
utama dan sangat manual land clearing
menentukan kesuksesan dikerjakan oleh manusia
bisnis budidaya kelapa sawit dengan peralatan sederhana
adalah pada tahap land berupa parang, kampak,
clearing.
gergaji, machine saw,
9. Tingkat upah operator cangkul, tembilang, babat.
traktor
10. Produktifitas kerja trak- Jika ditinjau secara ekonomis,
tor
penggunaan cara mekanis ataupun manual harus
11. Produktifitas tenaga memperhatikan pada
kerja manusia beberapa faktor, yaitu:
Cover Crop/Tanaman
1. Jauhnya jarak tempuh Penutup Tanah untuk mendatangkan
alat-alat berat Sebelum bibit kelapa sawit
2. Luasnya lahan ditanam di lahan, satu hal yang sangat penting adalah
3. Tingkat kesulitan pe- tanaman penutup / cover
kerjaan srop, cover crop berfungsi
4. Tingkat standar upah untuk melindungi tanah dari
buruh lokal kikisan air hujan, menjaga
5. Ketersediaan buruh tumbuhnya gulma-gulma yang
6. Biaya sewa/harga beli tidak diinginkan, menjaga ketersediaan unsur Nitrogen
alat berat dalam tanah, mendinginkan
7. Kebijakan dan per- tanah, sebagai tempat yang atruran pemerintah baik untuk berbiaknya
8. Harga BBM dan oli mikroba-mikroba pengurai mesin traktor
dan penyubur tanah.
Aplikasi ZPT Atonik
menggunakan gembor dan air bersih.
Zat pengatur tumbuh atonik diberikan setelah tanaman
Penyulaman berumur 3 minggu dan selanjutnya dengan interval 2
Penyulaman dilakukan 2 minggu sekali hingga umur 3
minggu setelah tanam dengan bulan sesuai konsentrasi
mengganti bibit yang perlakuan.
abnormal, terserang hama dan penyakit yang cukup Pemberiannya dengan cara parah, atau bibit mati dengan
membasahi seluruh per- tanaman sisipan yang mukaan atas dan bawah daun
tersedia.
tanaman. Waktu penyem- protan dilakukan pada pagi
Penyiangan hari setelah penyiraman. Penyiangan dilakukan bila
Pemeliharaan
ditemukan gulma di areal penelitian. Penyiangan di-
Penyiraman lakukan secara manual untuk gulma yang terdapat dalam
Penyiraman dilakukan setiap polybag, sedangkan gulma hari yaitu pagi dan sore hari
yang berada diluar polibek tergantung dengan kondisi
dibersihkan dengan meng- kelembaban permukaan gunakan cangkul. media tanam. Penyiraman
dilakukan dengan
Pemupukan gizi, bahan bakar, atau fungsi lainnya.
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang
Maka tidaklah wajar jika hasil sangat tergantung pada produksi yang sedemikian pemupukan untuk mencapai
besar tersebut hanya kita produksi yang tinggi, harapkan dari sang tanaman meskipun dapat ditemui kelapa sawit dan tanah yang kebun kelapa sawit yang
menyangganya tanpa ada dapat mencapai produksi
sumbangsih dari kita yang rata-rata 3 ton/ha/bulan menjadikannya sebagai "sapi meskipun tanpa diberi pupuk
perah".
sedikitpun. Secara logika, Tujuan umum dari pemupuk
kebun kelapa sawit yang baik an adalah memberikan zat
diharapkan dapat berproduksi hara yang dibutuhkan tanam
TBS sebanyak 3-5 ton/bulan, an dalam membangun jaring
dengan rendemen minyak an akar, batang, daun dan
mencapai 21%, maka
buah.
produksi CPO adalah 6,3-10,5 ton/bulan, nilai kalori lemak
Pada saat kelapa sawit adalah yang paling tinggi di
berupa TBM (Tanaman Belum antara zat gizi lainnya, yaitu
Menghasilkan), tujuan pemu- 9,4 kalori/mg asam lemak,
pukan adalah untuk menjadi maka nilai energi yang
bahan baku dan penolong dihasilkan dari satu hektar
dalam pembangun an tubuh kebun sawit adalah luar biasa
tanaman, sedang kan pada besarnya. Energi tersebut
saat kelapa sawit berupa TM dapat digunakan sebagai zat
(Tanaman Menghasilkan), (Tanaman Menghasilkan),
diperoleh dari pupuk memproduksi buah dengan
TSP (46% P), Rock optimal.
Posphat ( % P)
Berdasarkan banyaknya • Kalium (K), dapat kuantitas yang dibutuhkan
diperoleh dari pupuk tanaman, pupuk dapat dibagi
KCl (64% K) atas 2 golongan, yaitu: pupuk
• Magnesium (Mg), makro dan pupuk mikro. dapat deperoleh dari
1. Pupuk makro adalah pupuk Kieserit ( % Mg) pupuk yang me-
Pengendalian Hama dan ngandung unsur makro
Penyakit (unsur yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah Untuk mengendalikan serang-
besar). Unsur-unsur an hama kelapa sawit
yang dibutuhkan ta- digunakan insektisida Hos-
naman dalam jumlah tathion 200 EC, untuk
besar antara lain mengendalikan jamur di-
adalah : gunakan fungisida Danvil 50
SC. Pengaplikasian dilakukan • Nitrogen (N), dapat
dengan menggunakan hands- diperoleh dari pupuk
prayer dengan waktu Urea (46% N), ZA (
pengendalian bergantung %N)
pada kondisi dilapangan.