Buku SMK Agroindustri - Teknik Budidaya Tanaman - Jilid 3.pdf

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK. Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khususnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK

iii

iv

KATA PENGANTAR

Buku Teknik Budidaya Tanaman ini disusun berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi. Buku ini berisikan materi pokok teknik budidaya tanaman dengan metode penyajiannya sesuai dengan indikator hasil belajar pada sekolah menengah kejuruan.

Akhir dari buku ini mencoba teknik budidaya alternatif dengan menggunakan media tanam bukan tanah, sistem ini akan memberikan pilihan utama pada peningkatan mutu bahan pangan yang dihasilkan tanpa harus bergantung pada media tanam tanah semata. Pertanian organik yang digalakkan akhir-akhir ini merupakan solusi untuk memecahkan masalah peningkatan produksi pertanian disatu sisi dan pencemaran lingkungan disisi lainnya.

Buku ini dirancang agar peserta didik yang membacanya dapat belajar sendiri tidak harus bergantung pada tatap muka di depan kelas. Pada awal setiap bab dimuat pendahuluan untuk dapat lebih memudahkan pemahaman terhadap isi dari bab tersebut. Ilustrasi dan gambar yang digunakan dalam buku ini juga diharapkan dapat membantu siswa mempelajari dan mempraktekkan secara baik dan benar.

Pada akhirnya keberhasilan proses relajar mengajar tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana yang canggih, akan tetapi dituntut untuk setiap peserta didik menekuni dan mencari tahu setiap permasalahan- permasalahan yang belum diketahui dari ilmu tersebut.

Kepada editor dan Depdiknas beserta seluruh staffnya yang telah berupaya untuk menyempurnakan dan menerbitkan buku ini sehingga terbit dan layak baca, kami mengucapkan tarimakasih. Kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik untuk lebih menyempurnakan isi buku ini sehingga sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Semoga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan manfaat dari ilmu tersebut

Penulis,

vi

viii

BAB X TEKNIK BUDIDAYA PERKEBUNAN

10.1. TEKNIK BUDIDAYA

yang cukup penting, tidak

TEMBAKAU

hanya sebagai sumber pendapatan bagi para petani,

tetapi juga bagi Negara

Tanaman Tembakau me rupakan tanaman semusim, tetapi di dunia pertanian termasuk dalam golongan tanaman perkebun an dan tidak termasuk golongan tanaman pangan. Tembakau (daunnya) digunakan sebagai bahan pembuatan rokok.

Gambar 156 Usaha Pertanian tembakau Pertanaman tembakau

merupakan usaha padat karya. Meskipun luas areal

a. Pendahuluan

perkebunan tembakau di Indonesia, diperkirakan hanya

Penanaman dan penggunaan sekitar 207.020 hektar, tembakau di Indonesia sudah

namun jika dibandingkan dikenal sejak lama. Komoditi

dengan pertanian padi, tembakau mempunyai arti

pertanian tembakau me merlukan tenaga kerja hampir pertanian tembakau me merlukan tenaga kerja hampir

mahkota bunganya berwarna untuk mendapatkan produksi

kuning, bentuk mahkota tembakau dengan mutu yang

bunga seperti terompet baik, banyak faktor yang

berukuran pendek dan sedikit harus diperhatikan. Selain

bergelombang, habitusnya faktor tanah, iklim, pe-

silindris, bentuk daun bulat mupukan dan cara panen.

yang pada ujungnya tumpul, kedudukan daun pada batang

Nicotiana tobacum dibudidaya

agak terkulai.

kan umumnya karena memiliki arti ekonomi penting.

b. Sistematika Tanaman

Spesies yang sering dibudi- dayakan adalah Nicotiana

Sistematika tanaman tem- tobacum dan Nicotiana

bakau adalah sebagai berikut: rustika.

: Dicotyledonaea Nicotiana tobacum, daun

Klass

: Personatae mahkota bunganya memiliki

Ordo

: Solanaceae warna merah muda sampai

Famili

Sub Famili : Nicotianae merah, mahkota bunga Genus

: Nicotianae berbentuk terompet panjang,

Spesies : Nicotiana habitusnya piramidal, daun

tab acum L. nya berbentuk lonjong dan pada ujung runcing, kedudukan daun pada batang tegak, tingginya 1,2 m.

c. Botani Tanaman

bercabang atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas

Akar batang selain ditumbuhi daun, juga ditumbuhi tunas ketiak

Tanaman tembakau merupa daun, diameter batang sekitar kan tanaman berakar

5 cm.

tunggang yang tumbuh tegak ke pusat bumi. Akar

Daun tunggangnya dapat me nembus tanah kedalaman 50-

Daun tanaman tembakau

75 cm, sedangkan akar berbentuk bulat lonjong (oval) serabutnya menyebar ke

atau bulat, tergantung pada samping. Selain itu, tanaman

varietasnya. Daun yang tembakau juga memiliki bulu-

berbentuk bulat lonjong bulu akar. Perakaran akan

ujungnya meruncing, sedang berkembang baik jika kan yang berbentuk bulat, tanahnya gembur, mudah

ujungnya tumpul. menyerap air, dan subur. Daun memiliki tulang-tulang Batang

menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan licin.

Tanaman Tembakau memiliki Lapisan atas daun terdiri atas bentuk batang agak bulat,

lapisan palisade parenchyma agak lunak tetapi kuat, makin

dan spongy parenchyma ke ujung, makin kecil. Ruas-

pada bagian bawah. Jumlah ruas batang mengalami daun dalam satu tanaman penebalan yang ditumbuhi

sekitar 28-32 helai daun, batang tanaman sekitar 28-32 helai daun, batang tanaman

Bunga tembakau berbentuk malai, masing-masing seperti terompet dan mempunyai bagian sebagai berikut:

a. Kelopak bunga, berlekuk dan mempunyai lima

buah pancung

Gambar 157.

b. Mahkota bunga berbentuk Batang tembakau

terompet, berlekuk merah

dan berwarna merah Bunga

jambu atau merah tua

dibagian atasnya. Sebuah Tanaman tembakau berbunga

bunga biasanya mem majemuk yang tersusun

punyai lima benang sari dalam beberapa tandan dan

yang melekat pada masing-masing tandan berisi

mahkota bunga, dan yang sampai 15 bunga. Bunga

satu lebih pendek dari berbentuk terompet dan

yang lain.

panjang, terutama yang

berasal dari keturunan

Nicotiana tabacum, sedang kan dari keturunan Nicotiana Nicotiana tabacum, sedang kan dari keturunan Nicotiana

d. Kepala putik terletak pada tabung bunga yang berdekatan dengan benang sari. Tinggi benang sari dan putik hampir sama. Keadaan ini

menyebabkan tanaman

tembakau lebih banyak Gambar 158. Biji tembakau

melakukan penyerbukan

sendiri, tetapi tidak Penyerbukan yang terjadi

tertutup kemungkinan pada bakal buah akan

untuk penyerbukan silang. membentuk buah. Sekitar tiga

minggu setelah penyerbukan, Buah

buah tembakau sudah masak.

Tembakau memiliki bakal Setiap pertumbuhan yang

buah yang berada di atas norrmal, dalam satu tanaman

dasar bunga dan terdiri atas terdapat lebih kurang 300

dua ruang yang dapat buah. Buah tembakau

membesar, tiap-tiap ruang berbentuk bulat lonjong dan

berisi bakal biji yang banyak berukuran kecil, di dalamnya

sekali berisi biji yang bobotnya

sangat ringan. Dalam setiap sangat ringan. Dalam setiap

Vorstenlanden (untuk pada setiap tanaman rata-rata

cerutu) adalah Timor

25 gram. vorstenlanden (TV) dan Gayamprit (G)

- Tembakau Besuki (tembakau pembalut dan pengisi cerutu) adalah varietas H 328,

H 392, H 77, H 362

Tembakau Pipa

Tembakau Lumajang varietas K dan SAX

Gambar 159 Bunga tembakau

Tembakau sigaret

d. Jenis tembakau

- Tembakau virginia Beberapa varietas anjuran

adalah Dixie bright (DB) tembakau adalah:

101, Coker 319, Coker

86, Coker 176, Nort Tembakau cerutu

Caroline 95, Nort - Tembakau Deli adalah

Carolina 2514 D4, KF-7 dan F1-5

- Tembakau oriental (turki) terhadap mengering dan adalah sumsum, smyrna

mengerasnya tanah yang , macedonia orientale

dapat menyebabkan ber dan xanthi

kurangnya kandungan oksigen di dalam tanah.

- Tembakau Barlay adalah

varietas KY 17, Barlay Untuk tanaman tembakau

21 dan Tn 87 dataran rendah, curah hujan

rata-rata 2.000 mm/tahun, Tembakau asli/ rajangan

sedangkan untuk tembakau

dataran tinggi, curah hujan Varietas yang dianjurkan

rata-rata 1.500-3.500 mm terdiri dari banyak varietas

/tahun.

yang sesuai dengan

pengembangannya. Penyinaran cahaya matahari

yang kurang dapat

e. Syarat Tumbuh

menyebabkan pertumbuhan

tanaman kurang baik Iklim

sehingga produktivitasnya

rendah. Oleh karena itu lokasi Tanaman tembakau pada

untuk tanaman tembakau umumnya tidak menghendaki

sebaiknya dipilih di tempat iklim yang kering ataupun

terbuka dan waktu tanam iklim yang sangat basah.

disesuaikan dengan jenisnya. Angin kencang yang sering

Suhu udara yang cocok untuk melanda lokasi tanaman

pertumbuhan tanaman tembakau dapat merusak

tembakau berkisar antara 21- tanaman (tanaman roboh)

32,3 0 C.

dan juga berpengaruh

Tanaman tembakau dapat Apabila didapat nilai yang tumbuh pada dataran rendah

kurang dari 5 maka perlu ataupun di dataran tinggi

diberikan pengapuran untuk bergantung pada varietasnya.

menaikkan pH sedangkan bila Ketinggian tempat yang paling

didapat nilai pH lebih tinggi cocok untuk pertumbuhan

dari 6 maka perlu diberikan tanaman tembakau adalah 0 -

belerang untuk menurunkan 900 mdpl.

pH.

Tanah

f. Pedoman Budidaya

Tembakau Deli sangat cocok Pengolahan Tanah untuk jenis tanah aluvial dan andosol.

Tanah regosol Pengolahan tanah dilaksana sangat cocok untuk temb akau

kan dengan menggunakan vorstenlanden dan besuki.

alat pertanian berupa hand Tembakau Virginia flu-cured

traktor minimal 2 kali cocok untuk tanah podsolik.

pembajakan untuk mem Sedangkan tembakau rakyat

persiapkan media terbaik bagi atau asli dapat tumbuh mulai

proses penanaman tembakau dari tanah ringan (berpasir)

dengan menjaga kesuburan sampai dengan tanah berat

tanah.

(liat). Penanaman dan pemupukan Derajat keasaman tanah yang baik untuk tanaman tembakau

Empat puluh lima hari s/d lima adalah 5-5,6; tembakau puluh hari (45 s/d 50) setelah Virginia 5,5-6,0.

benih ditabur, kita sudah benih ditabur, kita sudah

Bibit ditanam pada tanah guludan di lahan yang telah dipilih dengan luasan yang sesuai. Teknik penyebaran benih dapat dilakukan dengan mencampur benih dengan pasir halus atau abu kering, kemudian sebarkan pada

bedengan seperti Gambar

berikut Gambar 160 Penyemaian benih tembakau

Setelah bibit berumur 40-45 hari bibit dapat dipindah tanamkan. Sebelum penanam an bibit perlu dipangkas agar tidak terjadi stagnasi.

Teknik pencabutan bibit terlebih dahulu disiram sampai basah agar mudah dalam proses pencabutan,

cara pencabutan bibit adalah dengan cara memegang dua cara pencabutan bibit adalah dengan cara memegang dua

umur tanaman 21 hari pindah tanam ini dilakukan

dilakukan dengan pupuk NPK pada pagi hari.

(KNO 3 ) dengan dosis 5 gr/batang.

Pembumbunan dan Pengairan

Pembumbunan adalah proses yang dilakukan agar tanah tetap gembur, sebagai persiapan media tumbuh yang baik bagi tanaman tembakau dan sekaligus untuk mem bersihkan tumbuhan peng

ganggu (Gulma).

Gambar 161 Cara mencabut

sistim irigasi bibit tembakau (Pengairan) yang tepat sangat

Adapun

penting dalam menjamin Pada tahapan penanaman ini kualitas klas tingkat produk dilakukan pemupukan I tifitas tembakau virginia. dengan memperhatikan jenis

dan dosis serta cara

pemupukan. Adapun pupuk

yang digunakan NPK (Fertila)

dengan dosis 10 gr/batang.

Pungel dan wiwil Suli baik pada tanaman tembakau virginia.

Punggel dan wiwil/suli memastikan penggunaan Adapun penggunaan pes- bahan gizi tanaman dalam

tisida dan bahan kimia bisa proses pengembangan daun

digunakan (Dancis, Furadan) tembakau untuk mendapatkan

tergantung serang an hama jumlah daun, berat daun dan

yang ada.

kualitas tinggi yang akan memberikan baik maksimal

Panen dan Pascapanen bagi petani. Panen Dalam pelaksanaan wiwilan

Umur Panen sangat penting sekali karena akan berpengaruh terhadap

Pemanenan atau pemetikan ketebalan daun/berat daun.

daun tembakau yang terbaik adalah pada saat tanaman

Pengendalian Hama dan cukup umur dan daun- Penyakit

daunnya telah matang petik yang dicirikan dengan warna

Pengendalian Hama Terpadu hijau kekuning-kuningan. dilaksanakan sesuai kondisi

Daun-daun yang demikian tanaman yang ada dengan

akan menghasilkan krosok memprioritaskan penggunaan

yang bermutu tinggi dan Bio Pestisida dengan aromanya tajam. pengawasan secara berkala, terhadap residu pestisida

Krosok temb akau yang akan menghasilkan krosok bermutu tinggi mempunyai

yang rapuh (tidak elastis) dan nilai jual yang tinggi.

warna yang tidak menarik

Namun, pada beberapa hal, Untuk tembakau golongan misalnya karena permintaan

sigaret, misalnya Virginia, pasar dan letak daun pada

pemanenan daun yang batang, maka pemetikan yang

terbaik adalah pada tingkat terbaik dapat dilakukan pada

kemasakan tepat masak atau tingkatan daun hampir masak.

masak sekali. Apabila pasar Karena bila dipetik tepat

menghendaki krosok yang masak dan masak sekali,

halus, pemetikan daun dapat kualitas daun setelah dilakukan pada tingkat pengeringan justru mengalami

kemasakan masak sekali. kemerosotan terutama aroma

Caranya adalah dengan nya.

memperpanjang waktu pemetikan 5-10 hari dari

Untuk golongan tembakau tingkat pemasakan tepat cerutu, pemungutan daun

masak. Untuk jenis Tembakau yang baik adalah pada tingkat

Turki yang tergolong kemasakan tepat masak atau

tembakau sigaret pula, hampir masak.

pemetikan daun yang baik adalah pada tingkat kematang

Pemetikan pada tingkatan ini an hampir masak atau masih akan menghasilkan krosok

kehijauan

yang berwarna keab u-ab uan (vaal) dan elastis. Pemungut an daun muda atau daun tua

Permasalahan yang kadang pertanaman beserta daun- terjadi yaitu adanya daunnya tepat pada pangkal kesalahan dalam pemetikan

batangnya atau hanya daun yaitu daun-daun yang

memetik daun-daunnya saja dipetik terlampau muda,

tanpa menebang batangnya. akibatnya akan menghasilkan krosok yang berkualitas Penerapan penggunaan rendah, yakni berwarna hijau

kedua cara tersebut ter- mati, kurang beraroma, gantung pada: warnanya cokelat tua, dan kisut sehingga harga di

- Jenis atau varietas pasaran rendah. Permasalahan lain yaitu daun

- Kebersamaan tembakau yang dipetik telah

Pemasakan daun, Karena lewat umur, daunnya sudah

ada beberapa jenis terlalu tua yang dicirikan

tembakau yang memiliki dengan warna kuning tua

waktu kemasakan daun yang menghasilkan krosok

bersamaan dan beberapa yang bermutu rendah. Karena

varietas tembakau tidak itu diharapkan para pekerja

memiliki waktu yang lebih teliti lagi dalam

bersamaan pada proses memanen daun tembakau.

pemasakan daun

Cara Panen - Perlakuan budidaya.

Cara memanen daun tembakau dapat dilakukan dengan menebang batang

Pemanenan daun dapat Biasanya sekali petik hanya dilakukan dengan cara pungut

2-4 helai daun tiap tanaman. daun seperti pada tembakau cerutu, sigaret, dan pipa.

Permasalahan yang kadang Pemetikan daun dilakukan per

terjadi yaitu bila pemanenan lembar menurut tingkat dilakukan dengan menebang kemasakan dan letaknya

batangnya tepat pada pada batang.

pangkal, terkadang ada daun tembakau yang belum tepat

Panen secara pungut daun masak, daun tersebut bisa dilakukan dengan memetik

kotor/tergores saat meng- nya lembar demi lembar.

angkutnya ke tempat pe- Pemetikan dilakukan pada

nampungan.

daun-daun yang masak lebih dahulu, sedangkan yang

Oleh sebab itu diharapkan belum masak ditinggalkan

para pekerja lebih teliti dalam untuk dipetik pada waktu

mengangkut batang tem- berikutnya setelah mencapai

bakau beserta daunnya agar tingkat kemasakan tepat

tidak terjadi kerusakan daun masak.

tembakau.

Pemetikan daun yaitu dipretel dengan tangan, selanjutnya pemetikan dapat dilakukan selang 3-5 hari.

Saat Panen pemanenan yang cocok untuk varietas tembakau tersebut.

Secara umum saat yang baik Karena itu para pekerja harus untuk memetik daun memperhatikan varietas ta- tembakau adalah pagi atau

naman yang di tanam dan sore hari dalam keadaaan

waktu pemanenan yang cuaca cerah. Untuk varietas

cocok.

tembakau vorstenland dan deli, saat pemetikan yang baik

Yang perlu diperhatikan adalah pada pagi hari antara

pada saat panen pukul 06.00 s.d 10.00. Untuk varietas besuki, saat

1. Pemanenan daun tem- pemetikan yang baik adalah

bakau harus cukup pada sore hari antara pukul

umur, tidak terlalu 14.00-17.00. Untuk jenis

muda dan tidak terlalu tembakau turki dan tembakau

tua.

sigaret, saat pemetikan yang

2. Semua daun tembakau baik adalah pada pagi hari

harus diperhatikan baik antara pukul 08.00-10.00.

daun bagian bawah

maupun bagian atas. Permasalahan yang terjadi

dengan saat panen adalah

3. Para pekerja harus waktu pemanenan daun

teliti dalam meng- tembakau yang perlu

angkut batang tem- disesuaikan dengan varietas

bakau beserta daunnya nya. Terkadang para pekerja

agar tidak terjadi kurang memperhatikan

kerusakan daun tem- varietas tembakau dan waktu

bakau.

4. Para pekerja harus daun bawah sampai daun memperhatikan vari-

atas dengan pemetikan 2 etas tanaman yang di

sampai 3 daun pada setiap tanam dan waktu tanaman dengan interval satu pemanenan yang co-

minggu hingga daun tanaman cok.

habis.

Pemanenan adalah suatu tahapan yang sangat penting diperhatikan dalam mendapat kan kualitas panenan yang tinggi.

Adapun yang harus diper hatikan sebagai berikut :

1. Kematangan daun

2. Keseragaman daun da- lam proses pema-

nenan Gambar 162

3. Penanganan daun ha- Proses pengeringan daun sil panenan

tembakau

Sebagian besar dari varietas tembakau dipanen berdasar kan tingkat kematangan daunnya dilakukan mulai dari

Pascapanen Tujuan Curing :

Tembakau Virginia dijual Sebenarnya tujuan curing dalam wujud kering oven atau

adalah :

pengomprongan (Curing).

1. Melepaskan air daun Curing merupakan proses

tembakau hidup dari biologis yaitu melepaskan

kadar air 80 -90 % kadar air dari daun tembakau

menjadi 10-15% basah yang dipanen dalam keadaan hidup.

2. Perubahan warna dari Zat hijau daun menjadi

Curing warna orange dengan aroma sesuai dengan

Selama ini di beberapa petani standar tembakau yang ada yang berpendapat bahwa

diproses. curing adalah proses pengeringan tembakau saja.

Untuk mendapatkan hasil Tidak menyadari bahwa sel-

curing / omprongan tembakau sel di dalam daun tersebut

yang baik, maka daun masih tetap hidup setelah

tembakau itu harus sudah dipanen.

masak dan seragam.

Ciri-ciri daun yang sudah oven. Sebagai contoh untuk masak adalah :

oven ukuran 4 x 4 x 7 rak sebanding dengan 1,8 ha,

1. Warna daun sudah sedangkan 5 x 5 x 7 rak mulai hijau kekuningan

maksimum 2,8 ha. Juga dengan sebagian ujung

cuaca waktu proses, kalau dan tepi daun berwama

musim hujan harus lebih coklat.

longgar daripada waktu musim kering.

2. Wama tangkai daun hijau kuning, keputih-

Pada saat panen tembakau putihan.

harus dipastikan berapa lembar yang harus dipetik

3. Posisi daun / tulang sesuai kapasitas oven. Daun daun mendatar

tembakau yang dipetik haruslah seumur dan posisi

4. Kadang-kadang pada daun yang sama, karena lembaran daun ada

apabila umur daun dan posisi bintik - bintik coklat,

daun berbeda, akan sangat sebagai lambang ketua

sulit menentukan kapan harus -an.

menaikkan suhu oven, kapan harus masuk ke tahapan

Hal-hal yang perlu berikutnya, kapan harus buka diperhatikan :

ventilasi dan sebagainya.

Pada saat curing, yang perlu Oleh sebab itu pengetahuan diperhatikan juga adalah

petani dan pemetik daun kapasitas daun di dalam

harus benar - benar baik harus benar - benar baik

warna kuning, karena panen, petani yang ber-

hilangnya zat hijau daun / sangkutan mengumpulkan se-

klorophyil ke zat kuning luruh tenaga petiknya dan

daun dan terjadi diberitahu mana yang sudah

penguraian zat tepung boleh dipanen dan mana yang

menjadi gula. Perubahan belum.

ini bisa terjadi pada suhu

32 s/d 42 derajat celcius. Tahapan Curing

Proses ini harus dilakukan secara perlahan-lahan

Sebelum memulai curing waktu yang diperlukan harus dipastikan bahwa

tergantung posisi daun. seluruh gelantang sudah

Umumnya berlangsung tersedia dan bebas palstik,

selama 55 s/d 58 jam. kompor sudah dicek kon-

Pada saat ini awalnya disinya dengan melakukan

semua ventilasi ditutup, test nyala api sebelurnnya,

baik atas maupun bawah. seluruh dinding oven tidak

Tetapi apabila seluruh ada yang berlubang, pintu

daun sudah berwama bisa menutup rapat, pipa-pipa

kuning orange ventilasi tidak ada yang rusak dan

atas dibuka 1/4 , proses berlubang.

ini sangat menentukan terhadap hasil curing.

Ada 4 tahapan curing, yaitu :

1. Penguningan,

2. Pengikatan Warna, Proses biologis daun ini

Apabila seluruh daun merupakan proses peru-

sudah berwama kuning

orange baik lembar daun maupun tulang daun, maka secara pertiahan- lahan suhu dinaikkan. Pada saat proses ini terjadi, maka apabila daun masih berwama hijau, maka daun tetap akan berwama hijau, sebaliknya apabila sudah berwama kuning orange maka hasil curing akan kuning orange. Karena pada suhu 43-52 °C ini terjadi pengikatan warna. Sehingga apabila warna daun pada proses penguningan belum sem- purna, maka jangan terburu-buru menaikkan suhu lebih dari 42°C. Pada tahapan ini ventilasi dibuka secara bertahap, sedikit demi sedikit sampai akhirnya dibuka seluruhnya. Waktu yang diperlukan kalau berjalan

sempuma umumnya se- kitar 18-19 jam.

3. Pengeringan Lembar Daun, Proses ini ber- tujuan untuk meng urangi kadar air didalam lembar daun dengan cara menaikkan suhu 53-62°C. Pada saat ini seluruh ventilasi dibuka, karena air yang keluar dari sel-sel daun akan menjadi uap air, yang harus dibuang keluar oven agar tidak kembali ke daun. Ciri-ciri proses ini, daun sudah terasa kering apabila dipegang, tapi tulang daun masih terasa basah daun terlihat keriput atau keriting waktu yang dibutuhkan lebih kurang 30-32 jam.

4. Pengeringan Gagang oven diatas 72 C, karena Pengeringan gagang tem-

tembakau akan terbakar. bakau dilakukan pada suhu 63-72°C. Pada saat

Demikian tahapan curing ini air yang bisa dilepas

yang terjadi pada tembakau didalam batang daun

virginia Flue Cure. akan dikeluarkan proses awal tahap ini ventilasi

Proses ini harus dilakukan mulai ditutup secara

dengan hati-hati dan penuh perlahan dan bertahap,

pengawasan karena tem- untuk menjaga kelembab

bakau yang sudah sangat an udara tetap berkisar

baik pertumbuhannya di pada 32%. Ciri-ciri lapangan, akan sia-sia tahapan ini bisa selesai

hasilnya apabila proses curing apabila seluruh tulang

ini tidak berjalan lancar. daun sudah kering, dan bila ditekuk batangnya

Oleh karena itu untuk semua akan patah dan berbunyi

oven yang aktif harus memiliki krek. Ini menandakan

termometer untuk memasti bahwa tahap ini berjalan

kan apakah setiap tahapan baik 5-8 jam sebelum

tersebut sudah berjalan baik proses berakhir, seluruh

atau belum.

ventilasi harus ditutup agar kelembaban udara

Dan juga setiap oven harus tetap terjaga. Proses ini

memiliki table pedoman memerlukan waktu nor-

prosedur curing tembakau malnya 30-32 jam jangan

virginia serta menggunakan pernah menaikkan suhu

alat Hygrocurometer untuk alat Hygrocurometer untuk

dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas.

g. Klasifikasi Daun

Tembakau Cerutu Setiap lembar daun tembakau dari bawah ke atas memiliki

Golongan tembakau cerutu sifat fisik dan kimia yang

dapat dikelompokkan menjadi berbeda.

empat kelas, mulai dari bawah ke atas , yaitu :

Dengan adanya perbedaan ini, maka daun-daun tem-

1. Daun pasir(zandblad) bakau dikelompokkan menjadi

2. Daun kaki (voetblad) beberapa kelas menurut

letaknya pada batang. - Daun kaki pertama (DKP)

Pengelompokan menurut - Daun Kaki Atas letak daun pada batang

(DKA) disebut klasifikasi daun.

3. Daun tengah / madya Dalam pengelompokan ini,

(middenblad) jumlah lembaran daun pada

- Daun madya per- possisinya tidak sama untuk

tama (DMP) setiap jenis tembakau

tergantung pada besar - Daun Madya atas kecilnya perbedaan sifat.

(DMA)

4. Daun pucuk/topblad Menurut klasifikasi di atas, untuk jenis

Menurut klasifikasi diatas, tembakau Virginia, untuk varietas temb akau

lembaran daun bawah vorstenland dan varietas

dan tengah (cutters) tembakau besuki Na Oogst,

merupakan lembaran lembaran daun kaki

daun yang paling baik, merupakan lembaran daun

menyusul lembaran yang berkualitas baik,

daun atas (leaf). sedangkan yang lain

Adapun lembaran daun berkualitas rendah sehingga

yang lain memiliki tidak perlu dipetik.

kualitas rendah.

Tembakau Sigaret Tembakau Rajangan

Golongan tembakau sigaret Untuk jenis tembakau ra- dikelompokkan menjadi em-

jangan atau tembakau asli, pat kelas mulai dari bawah ke

lembaran daun pasir dan 1-2 atas, yaitu :

lembar daun kaki merupakan daun yang berkualitas baik.

1) Daun pasir (lugs) Daun-daun ini umumnya dikrosok sebagai filter cerutu.

2) Daun bawah dan

tengah (cutters) Lembaran daun tengah

3) Daun atas (leaf) kurang baik kualitasnya sehingga sering digunakan

4) Daun pucuk (tips) untuk tembakau rajangan.

Permasalahan yang kadang timbul karena klasifikasi daun ini yaitu adanya kebimbangan dalam penentuan jenis daun dan daun-daun yang berada di bagian bawah cenderung lebih diperhatikan, sehingga daun bagian atas kurang diperhatikan, namun tidak

mudah untuk memelihara daun-daun bagian bawah

Gambar 163 Buah kakao karena beresiko tinggi terkena

percikan air / tanah sehingga

a. Pendahuluan

kualitas daun kurang baik.

Tanaman Kakao merupakan Karena itu diharapkan baik

tanaman perkebunan ber daun bagian bawah maupun

prospek menjanjikan. Tetapi bagian atas sama-sama

jika faktor tanah yang diperhatikan. semakin keras dan miskin. unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami,

10.2. Teknik Budidaya

faktor iklim dan cuaca, faktor

Kakao hama dan penyakit tanaman,

serta faktor pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka tingkat produksi dan kualitas akan rendah.

Sebagai tananam yang dalam Dengan demikian curah budidayanya memerlukan hujan, suhu udara dan sinar naungan, maka walaupun

matahari menjadi bagian dari telah diperoleh lahan yang

faktor iklim yang menentukan. sesuai, sebelum penanaman kakao tetap diperlukan

Demikian juga dengan faktor persiapan naungan. Tanpa

fisik dan kimia tanah yang persiapan naungan yang baik,

erat kaitannya dengan daya pengembangan tanaman tembus (penetrasi) dan kakao akan sulit diharapkan

kemampuan akar menyerap keberhasilannya.

hara.

Oleh karena itu persiapan lahan dan naungan, serta

Ditinjau dari wilayah pe- penggunaan tanaman yang

nanamannya kakao ditanam bernilai ekonomis sebagai

pada daerah-daerah yang penaung merupakan hal o berada pada 10 LU sampai

penting yang perlu di- o dengan 10 LS. Walaupun perhatikan dalam budidaya

demikian penyebar an kakao.

pertanaman kakao secara o umum berada diantara 7 LU

b. Syarat tumbuh o sampai 18 LS.

Sejumlah faktor iklim dan Hal ini erat kaitannya dengan tanah menjadi kendala bagi

distribusi curah hujan dan pertumbuhan.

jumlah penyinaran matahari sepanjang tahun. Kakao juga

Lingkungan alami tanaman masih toleran pada daerah

kakao adalah hutan tropis. o 20 LU sampai 20 LS.

Dengan demikian Indonesia Curah hujan yang melebihi yang berada pada 5 o LU

4.500 mm per tahun sampai dengan 10 o LS masih

tampakya berkaitan erat sesuai untuk pertanaman

dengan serangan penyakit kakao.

busuk buah (b lask pods).

Ketinggian tempat Daerah yang curah hujannya lebih rendah dari 1.200 mm Ketinggian tempat di per tahun masih dapat

Indonesia yang ideal untuk ditanami kakao, tetapi penanaman kakao adalah

dibutuhkan air irigasi. Hal ini tidak lebih tinggi dari 800 m

disebabkan air yang hilang dari permukaan laut.

karena transpirasi akan lebih besar dari pada air yang

Curah Hujan diterima tanaman dari curah hujan, sehingga tanaman

Curah hujan yang ber harus dipasok dengan air hubungan dengan pertanam

irigasi.

an dan produksi kakao ialah distribusinya sepanjang tahun

Di tinjau dari tipe iklimnya, Hal tersebut berkaitan dengan

kakao sangat ideal ditanam masa pembentukan tunas

pada daerah-daerah yang muda dan produksi.

tipenya iklim Am (menurut Koppen) atau B (menurut

Areal penanaman kakao yang Scmidt dan Fergusson). Di ideal adalah daerah-daerah

daerah-daerah yang tipe dengan curah hujan 1.100-

iklimnya C menurut (Scmidt 3.000 mm per tahun.

dan Fergusson) kurang baik dan Fergusson) kurang baik

pelindung dan irigasi. panjang. Temperatur sangat ber- Dengan membandingkan pengaruh terhadap pem curah hujan diatas dengan

bentukan flush, pembungaan, curah hujan tipe Asia, Ekuator

serta kerusakan daun. dan Jawa maka secara umum areal penanaman

Menurut hasil penelitian, kakao di Indonesia masih

temperatur ideal bagi potensial untuk dikembang 0 tanaman kakao adalah 30 C-

0 kan. 0 32 C (maksimum) dan 18 C-

0 21 C (minimum). Kakao juga Adanya pola penyebab curah

dapat tumbuh dengan baik hujan yang tetap akan

pada temperatur minimum

mengakibatkan pola panen o 15 C perbulan.

yang tetap pula. Temperatur ideal lainnya Temperatur

dengan distribusi tahunan

C masih baik untuk Pengaruh temperatur ter-

pertumbuhan kakao asalkan hadap kakao erat kaitannya

tidak didapati musim hujan dengan ketersedian air, sinar

yang panjang.

matahari dan kelembaban. Berdasarkan keadaan iklim di

0 Faktor-faktor tersebut dapat 0 Indonesia temperatur 25 -26 dikelola melalui pemang-

C merupakan temperatur rata -rata tahunan tanpa faktor C merupakan temperatur rata -rata tahunan tanpa faktor

rendah akan menyebabkan jika ditanami kakao.

biji kakao banyak mengandung asam lemak

Temperatur yang lebih rendah tidak jenuh dibandingkan

10 0 C dari yang dituntut dengan suhu tinggi. tanaman kakao akan mengakibatkan gugur daun

Pada areal tanaman yang dan mengeringnya bunga,

belum menghasilkan ke- sehingga laju pertumbuhan

rusakan tanaman sebagi nya berkurang.

akibat dari temperatur tinggi selama kurun waktu yang

Temperatur yang tinggi akan panjang ditandai dengan memacu pembungaan, tetapi

matinya pucuk.

kemudian akan gugur. Daun kakao masih toleran

Pembungaan akan lebih baik o sampai suhu 50

C untuk jika berlangsung pada jangka waktu yang pendek.

temperatur 23 0

Temperatur yang tinggi juga tempertur 26 o C pada

C. Demikian

tersebut menyebabkan gejala malam hari masih lebih baik

necrossis pada daun. pengaruhnya terhadap pem bungaan dari pada temperatur

23 0 -30 C.

Temperatur tinggi selama kurun waktu yang panjang berpengaruh terhadap bobot

Sinar Matahari penerimaan cahaya pada tajuk sebesar 20 persen dari

Lingkungan hidup alami pencahayaan penuh. Ke- tanaman kakao ialah hutan

jenuhan cahaya didalam hujan tropis yang didalam

fotosintesis setiap daun yang pertumbuhanya membutuh telah membuka sempurna kan naungan untuk me-

berada pada kisaran 3-30 ngurangi pencahayaan persen cahaya matahari penuh.

atau pada 15 persen cahaya matahari penuh.

Cahaya matahari yang terlalu banyak menyoroti tanaman

Hal ini berkaitan pula dengan kakao akan mengakibatkan

pembukaan stomata yang lilit batang kecil, daun sempit,

lebih besar bila cahaya dan batang relatif pendek.

matahari yang diterima lebih banyak.

Pemanfaatan cahaya mata- hari semaksimal mungkin

Air dan hara dimaksudkan untuk mendapat kan intersepsi cahaya dan

Air dan hara merupakan pencapain indeks luas daun

faktor penentu bila mana optimum.

kakao akan ditanam dengan sistem tanpa tanaman

Kakao tergolong tanaman pelindung sehingga terus C3 yang mampu berfoto

menerus mendapat sinar sintesis pada suhu daun

matahari secara penuh. rendah. Fotosintesis maks

imum diperoleh pada saat

Naungan maksimal mungkin bagi pertanaman kakao.

Pembibitan kakao membutuh kan naungan, karena benih

Tanah kakao akan lebih lambat pertumbuhannya pada pen

Kakao dapat tumbuh pada cahayaan sinar matahari

berbagai jenis tanah, asalkan penuh.

persyaratan kimia dan fisik yang berperan dalam

Penanaman kakao tanpa pertumbuhan dan produksi pelindung saat ini giat diteliti

tanaman kakao terpenuhi. dan diamati karena berhubungan dengan biaya

Kemasaman tanah, kadar zat penanaman maupun pe-

organik, unsur hara, kapasitas meliharaan.

adsorbsi, dan kejenuhan basa merupakan sifat kimia

Penanaman dilakukan dipagi yang perlu diperhatikan, hari pada musim hujan

sementara faktor fisiknya tenyata lebih baik hasilnya

adalah kedalaman efektif, kalau sore/malam harinya

tinggi permukan air tanah, hujan turun dibandingkan

drainse, struktur dan kon- dengan jika hujan yang turun

sesntensi tanah.

2 hari kemudian. Selain itu kemiringan lahan Dengan demikian, air dan

juga merupakan sifat fisik hara memang merupak faktor

yang mempengaruhi per- penentu bila mana cahaya

tumbuhan dan produksi matahari dimanfaatkan se-

kakao.

Sifat kimia pembenaman kulit buah kakao. 900 kg kulit buah

Tanaman kakao dapat kakao memberikan hara 28 tumbuh dengan baik pada

gram urea, 9 kg P, 56.6 kg tanah yang memiliki Mo dan 8 Kg kiserit. kemasaman pH 6-7.5 tidak lebih tinggi dari 8, serta tidak

Sebaiknya tanah-tanah yang lebih rendah dari 8.

hendak ditanam kakao paling tidak juga mengandung

Bahan organik tanah kalsium lebih besar dari 8 me per 100 gram contoh tanah da

Kadar zat organik yang tinggi kalsium lebih besar dari 0.24 akan meningkatkan laju

me per 100 gram pada pertumbuhan pada masa

kedalaman 0-15 cm. sebelum panen. Untuk itu zat organik pada lapisan tanah

Sifat fisik setebal 0-15 cm sebaiknya lebih dari 3 persen. Kadar

Tekstur tanah yang baik untuk tersebut setara dengan 1.75

tanaman kakao adalah persen unsur karbon yang

lempung liat berpasir dengan dapat menyediakan hara dan

komposisi 30-40 persen fraksi air serta struktur tanah yang

liat, 50 persen pasir dan 10- gembur.

20 persen debu. Susunan demikian akan mempengaruhi Untuk meningkatkan kadar

ketersediaan air dan hara zat organik dapat diper-

serta aerasi tanah. Struktur gunakan serasah sisa tanah yang remah dengan pemangkasan maupun agregat dapat menciptakan serta aerasi tanah. Struktur gunakan serasah sisa tanah yang remah dengan pemangkasan maupun agregat dapat menciptakan

an tanaman kakao. menguntungkan bagi akar. Tanah tipe latasol yang

Kedalaman tanah memiliki fraksi liat yang tinggi ternyata sangat kurang Disamping faktor fisik diatas, menguntungkan bagi ta-

kakao juga menginginkan naman kakao, sedangkan

solum tanah minimal 90 cm. tanah regosol dengan Walaupun ketebalan solum lempung berliat walaupun

tidak selaulu medukung mengandung kerikil masih

pertumbuhan, tetapi solum baik bagi tanaman kakao.

tanah setebal itu dapat dijadikan pedoman umum

Tanah yang baik drainasenya untuk mendukung pertumbuh dengan struktur lempung

an kakao.

berliat serta lapisan atas yang kaya akan baha organik

Kedalaman efektif terutama cocok sekali bila ditanami

ditentukan oleh sifat tanah, kakao. Dengan demikian,

apakah mampu menciptakan tanah-tanah pantai ber-

kondisi yang menjadikan akar stekstur liat masih baik bebas berkembang. Karena

ditanami kakao. itu, kedakaman efektif dapat berkaitan juga dengan air

Dari hasil penelitian dapat tanah yang mempengaruhi diketahui bahwa pupuk aerasi dalam rangka nitrogen yang diberikan pada

pertumbuhan dan serapan tanah demikian akan sangat

hara. Untuk itu kedalaman hara. Untuk itu kedalaman

fisik dan kimianya.

Faktor kemiringan lahan Keempat kelompok tersebut sangat menentukan kedalam

adalah:

an air tanah. Semakin miring - Tanah - tanah yang

suatu areal, semakin dalam

sesuai

pula air tanah yang di- - Cukup sesuai

kandungnya. Pembuatan - Kurang sesuai

teras pada lahan yang - Tidak sesuai

kemiringanya 8 persen dan 25

persen, masing - masing Dengan menetapkan sebaran

dengan lebar 1m dan 1.5 m. tingkat pembatas sifat fisik

Sedangkan lahan yang dan kimia tanah, penerapan

kemiringannaya lebih dari 40 kriteria tanah tersebut dapat

persen sebaiknya tidak dijadikan pedoman umum

ditanamai kakao. Disamping bagi rencana penanaman

faktor terbatasnya air tanah, suatu areal apakah sesuai

hal itu juga didasarkan atas atau tidak bagi pertanaman

kecenderungan yang tinggi

kakao.

tererosi.

c. Pohon Pelindung

Kriteria tanah

Penanaman pohon pelindung Tanah yang digunakan untuk

sebelum penanaman kakao pertanaman kakao dapat

bertujuan mengurangi inten- dikelompokkan manjadi 4

sitas sinar matahari langsung. Bukan berarti bahwa pohon sitas sinar matahari langsung. Bukan berarti bahwa pohon

pohon pelindung pada areal biaya, sanitasi kebun, penanaman yang sebagai kemungkinan serangan hama

faktor yang secara tidak dan penyakit, atau kompetisi

langsung mempengaruhi hara dan air.

proses fisiologis.

Karena itu, jumlah pemelihara Ditinjau dari kemampuan an untuk meniadakan pohhon

menyerap sinar matahari pelidung pada areal pe

sebagai sumber energi, kakao nanaman kakao saat ini

masuk kedalam tanaman C3, sedang dilakukan.

yaitu tanaman yang mampu berfotosintesis pada suhu

Penanaman pohon kakao daun rendah. Tanaman yang secara rapat atau tergolong C3 membutuhkan

pengurangan pohon pe o temperatur optimum 10-25 C. lindung secara bertahap,

Dengan demikian dengan misalnya, merupakan upaya

adanya pohon pelidung meniadakan pohon pelindung

terutama akan mempengaruhi itu.

kemampuan daun kakao melakukan proses fisiologis.

Manfaat Pohon Pelindung Melindungi daun

Menciptakan Iklim Mikro

Pohon pelindung sangat Disamping itu, pohon pelidung berpengaruh pada terhadap

terutama pada areal yang kadar gula pada batang dan

belum menghasilkan me- cabang kakao. Pengaruh itu

mainkan peranan penting pula mainkan peranan penting pula

pohon pelindung juga dapat memberikan pengaruh yang

Menghindari pencucian hara

merugikan.

Pohon pelidung juga berperan Kerugian itu berkaitan dengan dalam memperbaiki unsur

perbandingan biaya pena- tanah, mengembalikan hara

naman dan pemelihara an tercuci, dan menahan terpaan

dengan peranannya sebagai angin terutama pada kakao

peningkatan produksi, ter- yang belum menghasilkan.

utama bagi tanaman yang menghasilkan. Hasil dari

Memperbaiki Struktur tanah beberapa penelitian telah dibuktikan bahwa tanpa

Peranannya sebagai mem- pohon pelindung kakao akan perbaiki struktur tanah menghasilkan buah lebih dikarenakan sistem perakaran

banyak dari pada kakao yang pohon pelindung umunya

ada pohon pelindungnya. dalam. Pengembalian hara yang tercuci bisa terjagi

Kakao tanpa pohon pe- karena adanya guguran daun

lindung yang diberi pupuk tanaman pelindung yang akan

menghasilkan biji kering yang melapuk membentuk se-

lebih tinggi dari pada kakao nyawa organik.

yang dibei pohon pelindung atau tanpa pupuk. Hasil penelitian itu mengindikasikan bahwa kakao yang telah

Kerugian Pohon pelindung menghasilkan pada hakikat Kerugian Pohon pelindung menghasilkan pada hakikat

Alb issia chinensis. kebutuhanya. Tajuk yang saling bertemu akan mem

Jenis pohon pelindung batasi intensitas matahari langsung kesebagian besar

Pada arel penanaman kakao daun.

ada dua jenis pohon pelindung, yaitu:

Kerugian lainya dari adanya pohon pelindung adalah

- Pohon pelindung se- timbulnya persaingan dalam

mentara mendapatkan air dan hara - Pohon pelindung tetap. antara tanaman pelindung dengan kakao tersebut.

Pohon pelidung sementara berfungsi bagi tanaman yang

Persaingan dalam men- telah mulai menghasilkan. dapatkan air dan hara akan sangat tajam terutama pada

Untuk menetapkan pohon pohon pelindung yang pelindung yang hendak ditanam lebih rapat dengan

ditanam maka hal-hal yang kakao yang baru ditanam

berkaitan dengan morfologi dilapangan.

daun, letak kedududkan daun, ukuran tipe daun, tipe

Kerugian bisa juga timbul percabangan maupun ke mengingat pohon pelindung

tahan akan hama penyakit, punya kemungkinan menjadi

serta sifatnya didalam inang hama Helopeltis sp,

penyerapan air dan hara patut seperti tanaman pelindung

diperhatikan.

Bila memungkinkan, pohon - Tidak mudah terserang pelindung sebaiknya juga

hama dan penyakit dimanfaatkan segi ekonomis nya sehingga areal pe-

- Tidak menjadi inang nanaman kakao dan pohon

hama dan penyakit pelindungnya mempunyai nilai tambah.

- Tahan akan angin, dan mudah memusnahkan Pemilihan pohon pelindung

nya, jika sewaktu- kakao dengan kriteria:

waktu tidak dipakai lagi

- Mudah dan cepat Pohon pelindung sementara

tumbuhnya, percabang yang umum digunakan ialah: an dan daunnya mem

- Maghonia macrophylla berikan perlindungan

- Alb izzi falcata yang baik

- Ceiba petranda.

- Tidak mengalami masa Pada areal penanaman gugur daun pada musim

kakao, singkong, dan pisang tertentu

sering juga digunakan sebagai pohon pelindung

- Mampu tumbuh dengan sementara. Akan tetapi baik pada tanah-tanah

keduanya memiliki persaingan kurang subur dan tidak

akan hara dan air yang bersaing dalam hal

sangat tinggi.

kebutuhan akan air dan hara

Saat ini pohon pelindung yang Penanaman kakao pada sering gunakan ialah hasil

areal tanaman perkebunan okulasi antara Leucaene

non kakao sering dilakukan. glauca sebagai batang bawah

Hal ini berdasarkan atas dan

Leucaene glabrata pemanfaatan tanaman per- sebagai batang atas. Hasil

kebunan non kakao tersebut okulasi ini tidak menghasilkan

sebagai pohon pelindung bagi biji sehingga tidak mengotori

kakao.

kebun. Pohon okulasi itu dikenal dengan L2, L19 dan

Penanaman kakao diantara L21.

barisan kelapa sawit pada awal pertumbuhannya mem

Kekhawatiran penanaman berikan hasil yang baik, tetapi pohon pelindung jenis

masa berbunga dan lamtaro akhir-akhir ini pertumbuhan selanjutnya berkaitan dengan ditemukan

menjadi tertekan. nya hama kutu loncat (Heteropsylla sp) pada habitat

Penanam kakao secara tanaman tersebut. Serangan

bikultur sebaiknya pada areal nya dapat mengakibatkan

tanaman kelapa. Kelapa pohon pelindung gundul

ditanam berjarak 9m x 9m sehingga kehilangan fungsi

(123 pohon per ha) atau 10.5 nya.

m x 10.5m (91 pohon per ha), sedangkan, kakao ditanam

Bikultur & Penjarangan diantara dua baris kelapa Pohon Pelindung

dengan jarak tanam 3m x 3m (650 pohon per ha).

Penanaman kakao diantara pelindung, umur tanaman tanaman kelapa tersebut

kakao, faktor tanah, dan iklim. dilakukan setelah tanaman kelapa berumur 5 tahun.

Jadwal Pekerjaan

Sisem bikultur lainnya bagi Pembersihan untuk penanam kakao dapat juga diterapakan

an kakao memerlukan jadwal pada areal tanaman karet,

pekerjaan yang mantap, kapuk atau kopi. Penanaman

karena pekerjaan ini demikian memerlukan pe-

menyangkut pula penanaman meliharaan yang lebih intensif

pohon pelindung tetap dan lagi karena meny- angkut

pohon pelindung sementara pengelolaan dua tanaman

yang harus ditanam terlebih sekaligus yang sama–sama

dahulu. Jadwal pekerjaan memberikan keuntungan pembersihan areal hendaknya ekonomi.

dengan memeper hitungkan keadaan musim, sehingga

Penjarang pohon pelindung baik pembakaran kayu-kayu pada areal tanaman kakao

maupun pembibitan tanaman yang telah menghasilkan

pohon pelindung tetap, dapat dilakukan sebagai salah

pembibitan kakao, ataupun satu usaha mengurangi penanamannya dilapangan kerugian atau biaya yang

tidak sia-sia.

telah ditimbulkan pohon pelindung. Yang penting di

Pembakaran sisa-sisa kayu perhatikan dalam melakukan

pada musim hujan atau penjarangan pohon pelindung

penanaman pohon kakao adalah jenis tanaman pada musim kemarau adalah penanaman pohon kakao adalah jenis tanaman pada musim kemarau adalah

ukuran biasanya berlangsung selama satu bulan.

Pohon pelindung hendaknya ditanam 12-18 bulan sebelum

Pada tahap ini, pelaksanaan penanaman kakao dilapang

pekerjaan meliputi pemetaan an. Hal ini juga mengisyarat

topografi, penyebaran jenis kan bahwa kakao harus

tanah, serta penetapan batas sudah dibibitkan 4-6 bulan

areal yang akan ditanami. sebelumnya. Waktu diatas

Hasi survai akan sangat didasarkan pada perkiraan

penting artinya untuk tahapan waktu yang dibutuhkan pohon

pekerjaan lain , bahkan dalam pelindung tetap dan pohon

hal penanaman dan pelindung sementara untuk

pemeliharaan kakao. tumbuh sehingga dapat berfungsi dengan baik.

Tahap selanjutnya dari pembersihan areal adalah

d. Pedoman Budida ya

tebas / babat. Pelaksanaan pekerjaan pada tahap ini

Pembersihan Areal adalah dengan membersihkan semak belukar dan kayu-kayu

Pembersihan areal dilaksana kecil sedapat mungkin ditebas kan mulai dari tahap survai /

rata dengan permukaan pengukuran sampai tahap

tanah, lama pekerjaan ini pengendalian ilalang.

adalah 2-3 bulan baru kemudian dilanjutkan dengan tahap tebang .

Tahap berikut ini di- Pengendalian ilalang dapat laksanakan selama 3-4 bulan,

dilakukan secara manual, dan merupakan tahap yang

kimiawi, maupun mekanis paling lama dari semua tahap

dengan mempertimbanhkan pembersihan areal. Bila luas areal, ketersedian tenaga semua pohon telah tumbang

kerja, waktu, cuaca, tumbangan itu biarkan selama

penyaluran bahan dan biaya. 1-1,5 bulan agar daun kayu

Tahap pengendalian ilalang mengering.

ini dapat dilasanakan selama 2-3 bulan.

Areal yang telah bebas dari semak belukar, kayu-kayu

Persiapan areal kecil, dan pohon besar, apalagi bila baru dibakar,

Pembersihan areal sering biasanya cepat sekali juga diakhiri dengan tahap menumbuhkan ilalang. pengolahan tanah. Pengolaan Seperti diketahui, ilalang

tanah biasanya dilaksanakan merupakan gulma utama dari

secara mekenis.

areal pertanian. Karena itu, pengendaliannya harus Pengolahan tanah selain dilaksanakan sesegera dinilai mahal, juga dapat mungkin, sehingga sedapat

mempercepat pengikisan mungkin areal telah bebas

lapisan tanah atas. dari ilalang saat penanaman pohon pelindung.

Penanaman tanaman penutup Jarak tanam kacang- tanah

kacangan biasanya disesuai kan dengan jarak tanam

Untuk mempertahankan kakao yang hendak ditanam. lapisan atas tanah dan

Jika jarak tanam kakao 3 x 3 menambah kesuburan tanah,

m maka terdapat 3 baris pembersihan areal terkadang

kacang-kacangan diantara diikuti dengan tahap barisan kakao. penanaman tanaman penutup tanah.

Bila jarak tanam kakao 4.2 x

2.5 maka akan terdapat dua Tanaman penutup tanah

barisan kacangan dengan biasanya adalah jenis kacang-

jarak 1.2 m. Biji ditanam kacangan antara lain dengan mempergunakan Centrosema pubescens,

tugal

Colopogonium mucunoides, Puerarai javanica atau

Jarak tanam Pologonium caeruleum. Jarak tanam yang ideal bagi Biji dapat ditanam menurut

kakao adalah jarak yang cara larikan atau tugal,

sesuai dengan perkembangan bergantung pada ketersedia

bagian tajuk tanaman serta an biji dan tenaga kerja.

cukup tersedianya ruang bagi perkembangan akar.

Pemilihan jarak tanam erat Tabel 15. Jarak tanam dan kaitannya dengan sifat jumlah pohon per hektar pertumbuhan tanaman, sumber bahan tanam, dan

Jarak tanam Jumlah

kesuburan tanah.

(m x m)

pohon per

Ha

Kakao dengan bahan

1680 tanaman Sca 6 misalnya

2.4 x2.4

10 membutuhkan ruang per

3 x3

tumbuhan tajuk yang lebih 4x4 625 kecil dibandingkan dengan

400 klon lainnya.

Dengan kata lain jarak tanam

1333 tergantung dari luasan tajuk

2.5 x 3

1250 yang akan dibentuk tanaman.

Masing-masing klon kakao

berbeda dalam bentuk Pola Tanam tajuknya. Pada tanah dengan

kandungan hara (kesuburan) Kakao dapat ditanam yang rendah maka jarak

dibarisan kelapa, kelapa tanam yang digunakan lebih

sawit, atau juga karet sebagai lebar, sedangkan pada tanah

tanaman intercropping. yang subur jarak tanamnya

dapat dirapatkan.

Kakao juga dapat ditanam pada nilai kesuburan diantara barisan pisang atau

tanah.

singkong yang berfungsi sebagi pohon pelindung Ada empat pola yang sementara. Pola tanam yang

dinjurkan adalah: diterapkan pada areal demikian umumnya me-

1. Pola tanam kakao segi nyesuaikan pola tanam

empat, pohon pe- terdahulu.

lindung segi empat.

2. Pola tanam kakao penanaman kakao yang

Untuk mendapatkan areal

berpagar ganda, pohon sebaik-baiknya dianjurkan

pelindung segi tiga. untuk menetapkan pola tanam terlebih dahulu.

3. Pola tanam kakao berpagar ganda, pohon

Pola tanam erat kaitannya pelindung segi empat. dengan: Pola Tanam Segi empat - keoptimuman jumlah pohon per ha

Pada pola tanam segi empat pohon pelindung segi empat

- keoptimuman pohon tidak terdapat jarak antar dua pelindung

barisan pohon kakao. Seluruh areal ditanami menurut jarak

- meminimumkan ke- tanam yang ditetapkan. rugian yang timbul

Pohon pelindung berada tepat Sedangkan pohon pelindung berada pertemuan diagonal

segi tiga dan segi empat empat pohon kakao.

sama polanya dengan pola pohon pelindung terdahulu.

Pada pola tanam segi empat pohon pelindung segi tiga

Penanaman dan juga sama.

pemeliharaan

Perbedaannya terletak pada Bila jarak tanam dan pola letak pohon pelindung