Pengangkatan Buah Menuju Truk Pengangkut (Melangsir Buah)
4. Pengangkatan Buah Menuju Truk Pengangkut (Melangsir Buah)
Kegiatan melangsir buah yang benar akan menentukan pada kualitas minyak yang akan diperoleh, keamanan, dan besarnya biaya panen. Dalam kegiatan melangsir buah harus digunakan alat yang dapat digunakan semudah mungkin dan tingkat ketahanan akan benturan yang tinggi. Dalam hal ini alat yang sering digunakan adalah Kereta Sorong, sepeda yang telah ditambah dengan bak, becak barang, dan pedati. Untuk menjamin kelancaran proses pelangsiran buah maka jalan (pasar pikul) harus diperhatikan dengan serius untuk menghindari kerusakan peralatan, kecelakaan kar- yawan dan tingginya upah panen.
10.4. TEKNIK BUDIDAYA
Selain tanaman teh (Camellia
TEH
sinensis (L.) O. Kuntze) yang dikonsumsi sebagai minuman
penyegar, genus Cammelia ini juga mencakup banyak
jenis tanaman hias.
Tanaman teh berasal dari wilayah perbatasan negara- negara China selatan (Yunan), Laos Barat Laut, Muangthai Utara, Burma Timur dan India Timur Laut, yang merupakan vegetasi hutan daerah peralihan tropis dan subtropis.
Gambar 167 Pohon teh Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun
a. Sejarah Teh
1684, berupa biji teh dari jepang yang dibawa oleh
Tanaman teh termasuk genus seorang Jerman bernama Camellia yang memiliki sekitar
Andreas Cleyer, dan ditanam
82 species, terutama tersebar sebagai tanaman hias di di kawasan Asia Tenggara
Jakarta.
pada garis lintang 30° sebelah utara maupun selatan Pada tahun 1694, seorang khatulistiwa.
pendeta bernama F. Valentijn pendeta bernama F. Valentijn
Gambung, Jawa Barat. tumbuh di Taman Istana Gubernur Jendral Champhuys
Dengan masuknya teh Assam di Jakarta. Pada tahun 1826
tersebut ke Indonesia, secara tanaman teh berhasil ditanam
berangsur tanaman teh China melengkapi Kebun Raya
diganti dengan teh Assam, Bogor, dan pada tahun 1827
dan sejak itu pula perkebunan di Kebun Percobaan teh di Indonesia berkembang Cisurupan, Garut, Jawa Barat.
semakin luas.
Berhasilnya penanaman Pada tahun 1910 mulai percobaan skala besar di
dibangun perkebunan teh di Wanayasa (Purwakarta) dan
daerah Simalungun, Su- di Raung (Banyuwangi) matera Utara membuka jalan bagi Jacobus Isidorus Loudewijk Levian
b. Manfaat teh
Jacobson, seorang ahli teh, menaruh landasan bagi usaha
Pada tahun 1962, Organisasi perkebunan teh di Jawa. Teh
kesehatan Dunia (WHO) di dari Jawa tercatat pertama
Perserikatan Bangsa-bangsa kali diterima di Amsterdam
(PBB) melaporkan adanya tahun 1835. Teh jenis Assam
peningkatan kasus kerusakan mulai masuk ke Indonesia
gigi, penyakit pada sistem (Jawa) dari Sri Lanka
pencernaan dan kropos pada (Ceylon) pada tahun 1877,
tulang manusia yang dan ditanam oleh R.E.
disebabkan oleh kurang tersedianya sumber air bersih, disebabkan oleh kurang tersedianya sumber air bersih,
tulang.
dan gula. Pada dekade 70-an dan 80- Berdasarkan laporan tersebut
an, dunia diguncang oleh PBB melakukan program
laporan adanya peningkatan penambahan klorin dan flour
drastis kasus penyakit jantung pada air bersih. Program
dan kanker, sebesar 3-5% per tersebut telah membuahkan
tahun.
hasil di kota besar negara maju yang memiliki teknologi
Berbagai negara mengalokasi air bersih, namun belum
kan dana yang sangat besar menyentuh masyarakat yang
untuk penelitian terhadap hidup di kota-kota kecil
semua kasus tersebut. Baru negara berkembang.
pada awal dekade 90-an, peneliti menemukan bahwa
Teh memiliki potensi untuk teh merupakan minuman memenuhi kebutuhan karsinogen yang sangat manusia akan klorin dan flour.
efektif untuk mengurangi Hasil penelitian menunjukkan
risiko kejangkitan dan bahwa teh disamping sebagai
menghambat pertumbuhan bahan minuman, sifat kanker. antiseptik dapat menjaga kesehatan mulut dan gigi,
Dengan ditemukannya ber- tenggorokan, menjaga bagai khasiat yang keseimbangan mikroflora terkandung pada teh maka sistem pencernaan dan pada akhir dekade 90-an, meningkatkan penyerapan PBB memberi bantuan Dengan ditemukannya ber- tenggorokan, menjaga bagai khasiat yang keseimbangan mikroflora terkandung pada teh maka sistem pencernaan dan pada akhir dekade 90-an, meningkatkan penyerapan PBB memberi bantuan
dilakukan oleh Pusat promosi teh dalam rangka
Penelitian Teh dan Kina meningkatkan konsumsi teh
(PPTK) Gambung Jawa Barat dunia.
Indonesia menunjukkan bahwa kandungan polifenol
Di Indonesia program ini pada teh Indonesia yang dilakukan di kota Surabaya,
merupakan komponen akti f Propinsi Jawa Timur.
untuk kesehatan ± 1,34 kali lebih tinggi dibanding teh dari
Tabel 17. Jenis polifenol pada
negara lain
teh yang telah teri dentifikasi dan tingkat
Katekin merupakan senyawa kandungan rata-rata
polifenol utama pada teh sebesar 90% dari total kandungan polifenol. Rata-
1. Katekin :63-210 mg% rata kandungan katekin pada teh Indonesia berkisar antara 7,02 - 11,60% b.k.,
2. Flavanol :14 - 21 mg% sedangkan pada negara lain berkisar antara 5,06 - 7,47 b.k.
3.Tearubigin : 0 - 28 mg%
Teh selain mengandung 4.Polifenol
polifenol hingga 25-35%, juga :266-273 mg%
lainnya mengandung komponen lain yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain : lainnya mengandung komponen lain yang bermanfaat bagi kesehatan, antara lain :
b. Anti radiasi
peptides, karbonhidrat,
c. Anti mutasi gen vitamin (C,E dan K),
karotenoid, mineral seperti
d. Anti tumor
kalium, magnesium, mangan, fluor, zinc, selenium, copper,
- Menekan pertumbuhan iron, calcium, serta metilxantin
sel tumor
dan alkaloid lain. - Menekan pemrosesan bentuk tumor Kemampuan pencegahan dari
- Menekan kanker pa- polifenol teh
yudara yang tumbuh spontan
a. Anti oksidan
e. Menghambat aktivitas en- zim : beberapa enzim yang
- Mencegah pemben- terbukti dihambat adalah : tukan radikal (bebas)
Enzim angiotensin I, oksigen dalam tubuh
Amilase, Sukrase dan - Melindungi lemak da-
maltase, Enzim glucosy I lam plasma darah
transferase pada mutan streptokokus, Enzim
- Melindungi kerusakan pemacu HIV, Enzim minyak dan lemak
tyrosinase
makan, dapat diguna kan sebagai pewarna
f. Anti peningkatan kolestrol alami
g. Anti peningkatan tekanan
darah darah
kan cara pengolahan. Daun teh Camellia sinensis segera
i. Anti koreng layu dan mengalami oksidasi
j. Anti bakteri kalau tidak segera di- keringkan setelah dipetik.
Proses pengeringan membuat