Sistem Interior

7. Sistem Interior

a. Pencahayaan Konsep ecodesign menuntut untuk memanfaatkan potensi alam tak terbatas, contohnya sinar matahari. Memanfaatkan sinar matahari semaksimal mungkin di siang hari akan menghemat energi listrik yang digunakan untuk menyalakan lampu. Sedangkan untuk malam hari dan saat cuaca tidak mendukung dibuat penataan cahaya sesuai kebutuhan kegiatan dalam Rumah Retret Katholik ini. Untuk Ruang Seminar didesain agar tidak langsung ke luar bangunan. Sedangkan untuk lobby. Kapel, Art Shop sengaja di desain agar langsung ke luar bangunan sehingga pemaksimalan cahaya matahari dapat dilakukan dengan merancang bukaan baik berupa pintu kaca, jendela, kisi-kisi sebagi sarana pemaksimalan pencahyaan alami. Selain itu juga mengatur dan mencoba mengarahkan arah jatuhnya sinar matahari pada bangunan untuk kapel.

b. Penghawaan Meskipun konsep tropis mengedepankan alam namun untuk memenuhi kenyamanan pengguna maka penggunaan penghawaan alami diterapkan di semua ruang dalam bangunan. Hal ini ditujukan agar pengunjung dapat menikmati suasana asri. Sedangkan untuk

AC. Namun desain keseluruhan ruangan di desain agar memungkinkan menggunakan penghawaan alami jika dikehendaki. Sehingga dapat dikatakan desain fleksibel. Karena letaknya di tengah perkebunan dengan kondisi udara yang sejuk.

a. Akustik

Akustik yang digunakan dalam perancangan interior Rumah Retret Katholik ini bernuansa alam disertai dengan alunan musik rohani. Suara daun-daun pohon yang berada di sekeliling bangunan memberikan kesan ketenangan alam. Suara gemericik air pada water fall semakin memperkuat kesan alam. Sedangkan suara musik rohani akan memberikan suasana rileks dan juga salah satu konsep kristiani sehingga kesan religius lebih terasa. Dengan adanya tanaman tropis yang ada disekitar bangunan mampu meredam gangguan kebisingan dari luar pada ruang-ruang yang ada.

b. Elemen estetis

Fungsi dari elemen estetis adalah untuk menambah keindahan suatu benda pada bangunan. Penerapan elemen estetis harus dapat diatur dengan bentuk, fungsi dan strukturalnya agar dapat mencapai suasana yang diinginkan. Dalam perancangan suatu ruangan, hubungan antar unsur-unsur dekorasi dalam interior harus terpadu dengan eksteriornya .unsur-unsur ini antara lain proporsi, warna, garis dan tekstur. Dan penerapan elemen estetis antara lain adalah pemasangan lukisan pada beberapa bagian bangunan yang disesuaikan dengan tema yang diambil. Pemasangan lampu yang didalam ceiling, efek pencahayaan pada kisi-kisi dan efek bayangan sinar matahari, material-material alami yang diekspos (katu, batu alam supaya menimbulkan kesan natural), dan penggunaan warna kontras pada salah satu sudut ruang yang menjadi point of interest, penggunaan partisi maupun kisi-kisi yang tak lepas dari kesan modern. Permainan cahaya pada iinterior juga Fungsi dari elemen estetis adalah untuk menambah keindahan suatu benda pada bangunan. Penerapan elemen estetis harus dapat diatur dengan bentuk, fungsi dan strukturalnya agar dapat mencapai suasana yang diinginkan. Dalam perancangan suatu ruangan, hubungan antar unsur-unsur dekorasi dalam interior harus terpadu dengan eksteriornya .unsur-unsur ini antara lain proporsi, warna, garis dan tekstur. Dan penerapan elemen estetis antara lain adalah pemasangan lukisan pada beberapa bagian bangunan yang disesuaikan dengan tema yang diambil. Pemasangan lampu yang didalam ceiling, efek pencahayaan pada kisi-kisi dan efek bayangan sinar matahari, material-material alami yang diekspos (katu, batu alam supaya menimbulkan kesan natural), dan penggunaan warna kontras pada salah satu sudut ruang yang menjadi point of interest, penggunaan partisi maupun kisi-kisi yang tak lepas dari kesan modern. Permainan cahaya pada iinterior juga