35 proses maupun output dan berakhir dengan pelaporan pada Balai Diklat
Keagamaan Semarang tahun 2007.
5. Kompetensi
Kompetensi berasal dari bahasa Inggris competence, yang berarti kemampuan, keahlian, wewenang, dan kekuasaan. Hornby 1982:
172 mengartikan sebagai person having ability, power, authority, skill, knowledge to do what is needed. Bertolak dari pengertian ini maka
kompetensi dapat diberi makna, orang yang memiliki kemampuan, kekuasaan, kewenangan, keterampilan, dan pengetahuan yang
diperlukan untuk melakukan suatu tugas tertentu. Ahmad Ghozali Fuaduddin, 2004: 67.
Kompetensi menurut Steven M. Bornstein dan Antony F. Smith dalam The Leader of The Future 2000: 286 adalah keahlian dalam
hard skill – keterampilan khusus, seperti keterampilan teknis, fungsional, content expertise skill, serta soft skill, seperti keterampilan interpersonal,
komunikasi, tim dan organisasi. Menurut E. Mulyasa 2004:37 yang dimaksud kompetensi
adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Selanjutnya beliau
bahwa setiap sekolah mendiskrepsikan kompetensi-kompetensi secara jelas. Kompetensi tersebut meliputi:
Kemampuan untuk belajar mengetahui learning to know; kemampuan untuk belajar melakukan learning to do; kemampuan
36 belajar untuk hidup bersamalearning to live together; kemampuan
untuk menjadi diri sendiri learning to be; kemampuan untuk belajar seumur hidup life long learning. Mulyasa, 2005: 44.
Menurut Derek Lockwood 1994:96, manajemen program pelatihan yang efektif bila dari aspek peserta clien mampu menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang baru diperoleh secara langsung pada pekerjaan segera setelah program pelatihan selesai.
Sedang menurut Keputusan Mendiknas RI Nomor 045U2002 dalam Pendidikan Berbasis Kompetensi, yang dimaksud kompetensi
adalah seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat kemampuannya untuk
mengerjakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Menurut Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 541XIII1062001, tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV, pada lampiran Bab
I huruf C mengenai kompetensi dinyatakan, bahwa kompetensi jabatan PNS adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang
Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
Sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pejabat structural eselon IV dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, maka standar kompetensi yang perlu dimiliki oleh
37 Pegawai Negeri Sipil pemangku jabatan structural tersebut adalah
kemampuan dalam: a.
menjelaskan kedudukan, tugas, dan fungsi organisasi instansi dalam hubungannya dengan Sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia; b.
menerapkan konsep dan teknik pengorganisasian, dan koordinasi dengan benar, baik dalam hubungan internal maupun eksternal;
c. mengoperasionalkan sistem dan prosedur kerja yang berkaitan
dengan pelaksanaan kebijakan dan tugas instansi; d.
melaksanakan prinsip-prinsip good governance dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan;
e. melaksanakan kebijakan pelayanan prima;
f. mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kewenangan dan
prosedur yang berlaku di unit kerjanya; g.
menerapkan prinsip dan teknik perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi kinerja unit organisasi;
h. membangun kerjasama dengan unit-unit terkait, baik dalam
organisasi maupun luar organisasi untuk meningkatkan kinerja unit organisasinya;
i. menerapkan teknik pengelolaan, penyampaian informasi dan
pelaporan yang efektif dan efisien; j.
memotivasi SDM dan atau peran serta masyarakat guna meningkatkan produktivitas kerja;
38 k.
mendayagunakan kemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
l. memberikan masukan bagi perbaikan dan pengembangan kegiatan
kepada atasannya. Menurut peneliti yang dimaksud dengan kompetensi adalah
kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta Diklat selaku pemangku jabatan tertentu dalam menjalankan tugas dari jabatannya itu meliputi
kompetensi individual, kompetensi professional dan kompetensi sosial.
6. Aparatur Pelayan Publik.