Mikroorganisme Pada Kulit Tangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Kosmetik berasal dari kata Yunani ”kosmetikos” yang berarti keterampilan menghias, mengatur. Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 140Men.KesPERIII1991 adalah sebagai berikut : ”Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar, gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit.” Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara umum, membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup. Tidak berbeda halnya dengan hand body lotion yang popular digunakan terutama oleh kaum hawa untuk merawat kecantikan kulit mereka. Dalam peraturan DirJen BPOM NOMOR HK.00.06.4.02894 tentang persyaratan cemaran mikroba pada kosmetika terdapat nilai regulasi koloni bakteri pada perawat badan dan kulit adalah 10 5 . Kulit merupakan ”selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus keratinisasi dan pelepasan sel6sel yang sudah mati, respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar.

2.3 Mikroorganisme Pada Kulit Tangan

Bakteri pada kulit tangan tergolong dalam flora normal Trampuz dan Widmer, 2004. Flora normal terdiri dari dua macam yaitu : 1. Flora residen terdiri dari jenis mikoorganisme yang relatif tetap dan secara teratur ditemukan di daerah tertentu dan pada usia tertentu. Jika terganggu, flora lingkungan, kulit sangat mudah mengandung mikroorganisme tersebut secara cepat akan hidup kembali dengan sendirinya. 2. Flora transien terdiri dari mikroorganisme non patogen atau secara potensial bersifat patogen yang menempati kulit atau membran mukosa selama beberapa jam, hari atau minggu berasal dari lingkungan, tidak menyebabkan penyakit dan tidak mampu menghidupkan dirinya sendiri secara permanen dipermukaan Jawetz, 2007 Mikroorganisme residen terbanyak dikulit adalah basilus difteroid aerob dan anaerob misalnya, Corynebacterium, Propionibakterium; Staphylococcus epidermidis, kadang S.aureus, dan spesies Peptostreptococcus; basilus pembentuk spora, aerob, gram positif yang ada di dalam udara ,air dan tanah; Streptococcus alfa hemolitik Streptococcus viridian dan Enterococcus; basilus koliformis gram negative dan asinobacter. Fungi dan ragi sering terdapat pada lipatan kulit: mikrobakteri nonpatogen yang tahan asam, terdapat di daerah yang banyak sekresi sebaseanya genetalia,telinga luar Jawetz, 2007. Daftar Flora Normal Pada Kulit a. Stapylococcus epidermidis b. Stapylococcus aureus dalam jumlah sedikit c. Spesies micrococcus d. Spesies neisseria nonpatogenik e. Streptococcus alfa hemolitik dan nonhemolitik f. Difteroid g. Spesies propionibacterium h. Spesies peptostreptococcus i. Sejumlah kecil organism lain spesies kandida,spesies asinobakteri,dll Jawetz, 2007. Jumlah mikroorganisme pada tangan Lokasi Pada Tangan Kepadatan Mikroorganisme Dibawah kuku jari 61.368 CFUcm² Telapak tangan 847 CFUcm² Punggung tangan 250 CFUcm² Disela jari 223 CFUcm² Diatas kuku jari 89 CFUcm² Sumber : Number of Microorganisms on Your Hands, 2008, cyt Noah Fierer 2008

2.3 Definisi ALT Mikroba dapat dijumpai pada berbagai jenis bahan makanan, baik