d. Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-11PJ2011 Tanggal 20 Januari 2011
Tentang Pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-1PJ2011 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pembebasan Dari Pemotongan
DanAtau Pemungutan Pajak Penghasilan Oleh Pihak Lain. 3. Jenis Dan Bentuk
SKB Pemotongan DanAtau Pemungutan Pajak Penghasilan
Adapun bentuk Surat Keterangan Bebas SKB adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-1PJ2011 untuk
pemotongan danatau pemungutan PPh pasal 21, PPh pasal 22 dan PPh pasal 23. Khusus untuk PPh pasal 22 impor, bentuk SKB adalah sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-1PJ2011. Dalam hal permohonan pembebasan dari pemotongan danatau pemungutan
Pajak Penghasilan ditolak, kepala Kantor Pelayanan Pajak harus menyampaikan pemberitahuan kepada Wajib Pajak dengan mempergunakan formulir sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 1PJ2011. www.ortax.com
4. Wajib Pajak Yang Dapat Mengajukan SKB Pemotongan DanAtau Pemungutan Pajak Penghasilan
Menurut Peraturan DJP Nomor PER-1PJ2011, kriteria Wajib Pajak yang dapat mengajukan Surat Keterangan Bebas Pemotongan danatau Pemungutan Pajak
Penghasilan adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Wajib Pajak yang dalam tahun pajak berjalan dapat membuktikan tidak akan
terutang Pajak Penghasilan karena mengalami kerugian fiskal, dalam hal:
1.
Wajib Pajak yang baru berdiri dan masih dalam tahap investasi.
Wajib Pajak yang baru berdiri adalah Wajib Pajak yang baru berdiri dalam
tahun pajak berjalan.
2.
Wajib Pajak belum sampai pada tahap produksi komersial; atau
3. Wajib Pajak mengalami suatu peristiwa yang berada di luar kemampuan
force majeur.
Permohonan pembebasan dari pemotongan danatau pemungutan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam butir a tidak berlaku terhadap
pemotongan danatau pemungutan Pajak Penghasilan yang bersifat final.
b. Wajib Pajak yang dalam tahun pajak berjalan dapat membuktikan tidak akan
terutang Pajak Penghasilan karena berhak melakukan kompensasi kerugian
fiskal.
Besarnya kompensasi kerugian fiskal adalah kerugian tahun-tahun pajak sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan yang tercantum dalam Surat
Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan atau Surat Ketetapan Pajak.
Dalam hal Wajib Pajak mendapat Surat Keputusan Keberatan atau Putusan Banding maka besarnya kompensasi kerugian fiskal adalah kerugian tahun-
tahun pajak sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan yang tercantum
dalam Surat Keputusan Keberatan atau Putusan Banding.
Universitas Sumatera Utara
c. Wajib Pajak yang dapat membuktikan Pajak Penghasilan yang telah dan akan
dibayar lebih besar dari Pajak Penghasilan yang akan terutang.
Pajak Penghasilan yang telah dan akan dibayar merupakan Pajak Penghasilan yang bersifat tidak final yang telah dan akan dilunasi oleh Wajib Pajak dalam
tahun pajak berjalan melalui pemotongan danatau pemungutan pajak oleh
pihak lain, serta pembayaran pajak oleh Wajib Pajak sendiri.
d.
Wajib Pajak yang atas seluruh penghasilannya dikenakan pajak bersifat final.
Wajib Pajak yang atas penghasilannya hanya dikenakan pajak bersifat final, dapat juga mengajukan permohonan pembebasan dari pemotongan danatau
pemungutan Pajak Penghasilan yang dapat dikreditkan kepada Direktur Jenderal Pajak. Misalnya, Wajib Pajak yang bergerak di bidang usaha jasa
konstruksi mengimpor barang. Atas impor barang tersebut, Wajib Pajak konstruksi tersebut dapat mengajukan permohonan pembebasan dari PPh
pasal 22 impor. 5. Syarat – Syarat Pengajuan Permohonan Pembebasan Dari Pemotongan
DanAtau Pemungutan Pajak Penghasilan
Menurut Peraturan DJP PER-1PJ2011 dalam mengajukan permohonan pembebasan dari pemotongan danatau pemungutan Pajak Penghasilan, Wajib Pajak
harus memenuhi syarat-syarat berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Permohonan diajukan secara tertulis kepada kepala Kantor Pelayanan Pajak
KPP tempat Wajib Pajak terdaftar dengan menggunakan formulir yang telah
ditetapkan di Lampiran I PER-1PJ2011.
b. Satu permohonan diajukan untuk setiap jenis pemotongan danatau
pemungutan PPh pasal 21, PPh pasal 22 Impor, PPh pasal 22 selain impor,
dan PPh pasal 23.
c. Setiap permohonan dilampiri dengan penghitungan Pajak Penghasilan yang
diperkirakan akan terutang untuk tahun pajak diajukannya permohonan, kecuali bagi Wajib Pajak yang atas seluruh penghasilannya dikenakan pajak
bersifat final.
Penghitungan Pajak Penghasilan yang diperkirakan akan terutang paling
sedikit harus memuat:
1. Peredaran usaha dan luar usaha tahun berjalan serta perkiraan peredaran
usaha dan luar usaha dalam satu tahun pajak;
2. Biaya fiskal tahun berjalan dan perkiraan biaya fiskal dalam satu tahun
pajak, kecuali bagi Wajib Pajak yang menggunakan norma penghitungan
penghasilan neto;
3.
Perkiraan Pajak Penghasilan yang akan terutang dalam satu tahun pajak;
4. Pajak Penghasilan yang telah dipotongdipungut danatau dibayar sendiri
dalam tahun berjalan; dan
Universitas Sumatera Utara
5. Perkiraan Pajak Penghasilan yang akan dipotongdipungut danatau dibayar
sendiri dalam tahun berjalan.
d. Wajib Pajak telah menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan tahun
pajak terakhir sebelum tahun diajukan permohonan, kecuali bagi Wajib Pajak
yang baru berdiri dan masih dalam tahap investasi;
Dalam hal SPT Tahunan Pajak Penghasilan belum disampaikan karena Wajib Pajak menyampaikan pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan Pajak
Penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan maka Wajib
Pajak yang bersangkutan dianggap telah memenuhi ketentuan.
B. Surat Keterangan Bebas Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Impor 1. Jenis Pelayanan Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 Impor
a. Pelayanan permohonan Surat Keterangan Bebas SKB PPh Pasal 22 Impor
untuk WP yang penghasilannya semata-mata dikenakan Pajak Penghasilan bersifat final.
b. Pelayanan permohonan Surat Keterangan Bebas SKB PPh Pasal 22 Impor
untuk impor emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dari emas untuk tujuan ekspor.
c. Pelayanan permohonan Surat Keterangan Bebas SKB Pemungutan PPh
Pasal 22 Impor. www.ortax.org
2. Pengertian SKB Pemungutan PPh Pasal 22 Impor