a. SKB Izin Prinsip
Adalah penelitian yang dilakukan secara garis besar terhadap permohonan Wajib Pajak dimana bila disetujui permohonan tersebut akan ditentukan kuota tertentu
atas jenis-jenis barang yang dimintakan SKB PPh Pasal 22 Impor. b.
SKB Per Shipment Adalah pengurangan atas kuota yang dimiliki Wajib Pajak pada saat melakukan
impor dengan disertai Invoice, Bill of Lading, Freight, dan Insurance.
5. Persyaratan Pengajuan Permohonan SKB Pemungutan PPh Pasal 22 Impor
Dalam mengajukan permohonan SKB Pemungutan PPh Pasal 22 Impor, Wajib Pajak harus dilengkapi beberapa persyaratan sebagai berikut
www.ortax.com: 1.
Memenuhi persyaratan yang diatur didalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-1PJ2011 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan
Pembebasan Dari Pemotongan DanAtau Pemungutan Pajak Penghasilan Oleh Pihak Lain.
2. Melengkapi persyaratan lainnya, yaitu :
a. Fotokopi kartu NPWP dan Identitas KTPKITAS
b. Fotokopi Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
c. Surat Kuasa Khusus jika dikuasakan
d. Fotokopi Pemberitahuan Impor Barang PIB
e. Fotokopi Angka Pengenal Importir-Produsen API-P
Universitas Sumatera Utara
f. Surat permohonan SKB Pemungutan PPh Pasal 22 Impor
g. Bukti Telah menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak Terakhir
sebelum tahun diajukan permohonan dan Lampiran Laporan Keuangan kecuali Wajib Pajak yang baru berdiri dan masih dalam tahap investasi.
h. Menyampaikan daftar pihak-pihak pemberi penghasilan perkiraan
customer beserta nilai transaksi yang diperkirakan diperoleh. i.
Prakiraan jenis barang yang akan diimpor beserta kuantumnya dan nilainya dalam valuta asing, dalam tahun berjalan, yang meliputi kategori:
1 Barang Modal
2 Bahan baku
3 Bahan Penolong
4 Suku Cadang
5 Barang Lain-lain.
j. Dan persyaratan lainnya yang diperlukan dan diminta oleh pihak DJP.
6. Jangka Waktu Penyelesaian Permohonan SKB Pemungutan PPh Pasal 22
Impor
Menurut Peraturan DJP PER-1PJ2011, atas permohonan pembebasan dari pemotongan danatau pemungutan Pajak Penghasilan, Kepala Kantor Pelayanan
Pajak harus memberikan keputusan dengan menerbitkan: a.
Surat Keterangan Bebas Pemungutan PPh Pasal 22 Impor; atau
Universitas Sumatera Utara
b. Surat Penolakan Permohonan Surat Keterangan Bebas Pemungutan PPh Pasal
22 Impor, Dalam jangka waktu paling lama 5 lima hari kerja sejak permohonan
diterima secara lengkap. Apabila dalam jangka waktu 5 lima hari kerja, Kepala Kantor Pelayanan Pajak belum memberikan keputusan, permohonan Wajib Pajak
dianggap diterima. Dalam hal permohonan Wajib Pajak dianggap diterima, Kepala
Kantor Pelayanan Pajak wajib menerbitkan Surat Keterangan Bebas dalam jangka waktu 2 dua hari kerja setelah jangka waktu 5 lima hari kerja terlewati.
Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi persyaratan mengajukan SKB Pemungutan PPh Pasal 22 Impor, Kepala KPP harus menerbitkan Surat Penolakan
Permohonan SKB Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. Wajib Pajak yang telah mendapatkan Surat Penolakan Permohonan SKB Pemungutan PPh Pasal 22 Impor
sehubungan dengan tidak terpenuhinya persyaratan dapat mengajukan kembali permohonan pembebasan dari pemotongan danatau pemungutan Pajak Penghasilan.
Dalam hal Wajib Pajak yang telah mendapat SKB melakukan transaksi dengan lebih dari satu pemotong danatau pemungut pajak maka Wajib Pajak dapat
menggunakan fotokopi SKB yang telah dilegalisasi oleh KPP yang menerbitkan SKB.
Batas waktu berlakunya Surat Keterangan Bebas Pemungutan PPh Pasal 22 Impor sampai dengan berakhirnya tahun pajak yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
C. Data Penerbitan SKB Pemungutan PPh Pasal 22 Impor Di KPP Pratama Medan Belawan