2.1.2 Pengertian Obligasi Syariah
Obligasi syariah atau sukuk merupakan bentuk jamak dari kata shakk Luis, 1986. Secara terminologi shakk adalah sebuah kertas atau catatan yang
padanya terdapat perintah dari seseorang untuk pembayaran uang dengan jumlah tertentu padaorang lain yang namanya tertera pada kertas tersebut.
Menurut UU Surat Berharga Syariah Negara SBSN, sukuk merupakan surat berharga yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas
bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.
AAOFI Acounting and Auditing Organization For Islamic Financial Institutions mendefinisikan sukuk sebagai sertifikat bernilai sama yang
merupakan bukti kepemilikan yang dibagikan atas suatu aset, hak manfaat dan jasa-jasa atau kepemilikan atas proyek atau kegiatan investasi tertentu.
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI FatwaNo. 32DSN-MUIIX2002 mendefinisikan sukuk sebagai suatu surat berharga jangka
panjang yang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil,
margin dan fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Sukuk menurut Iqbal dan Mirakhor 2007 : 177 adalah representasi
kepemilikan yang proporsional dari aset untuk jangka waktu tertentu dengan risiko serta imbalan yang dikaitkan dengan cash flow melalui underlying aset
yang berada di tangan investor.
Sementara itu, menurut Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah memberikan definisi Sukuk sebagai berikut:
“ Efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu tidak terpisahkan atau
tidak terbagi syuyu’undivided share atas:
a. aset berwujud tertentu ayyam maujudat;
b. nilai manfaat atas aset berwujud manaful ayyam tertentu baik
yang sudah ada maupun yang akan ada; c.
jasa al khadamat yang sudah ada maupun yang akan ada; d.
aset proyek tertentu maujudat masyru’ muayyan dan atau e.
kegiatan investasi yang telah ditentukannasyath istismarin khashah”.
2.1.3 Jenis Obligasi Syariah